Anda di halaman 1dari 27

Teori Medan Kristal

Bethe dan van Vleck  Teori Medan Kristal


Crystal Field Theory (CFT)
CFT  interaksi antara ion pusat dan ligan hanya merupakan interaksi elektrostatik (ionik)

Ion atau atom pusat  partikel bermuatan positif


Ligan  partikel bermuatan negatif

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

•Kelima orbital d ion bebas dalam keadaan gas berada pada kondisi terdegenerasi (pada
tingkat energi yang sama)

• Jika ada medan simetri muatan negatif disekitar ion logam  semua tingkat energi orbital
meningkat tetapi masih tetap sama (terdegenerasi)

• Jika medan hasil dari pengaruh ligan tidak simetri (tidak dari segala arah)
ligan-6  kompleks oktahedron

masuk sepanjang sumbu dari sistem koordinat


(z, -z, x, -x, y dan –y)

ligan-ligan itu berinteraksi kuat dengan orbital-orbital yang terletak sepanjang sb x,


y, z yaitu orbital dx2y2 dan dz2

kelima orbital d akan terbelah (split) menjadi 2 :

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

- Tingkat energi orbital dx2y2 dan dz2 akan naik (orbital eg)
- Orbital dxy, dxz, dan dyz  interaksi kurang kuat  tingkat energi lebih rendah (orbital t2g)

Perbedaan tingkat energi orbital eg dan orbital t2g diberi harga 10 Dq atau Δo

Kimia Anorganik Fisik


Ligands, viewed as point charges, at the
corners of an octahedron affect the various d
orbitals differently.
Crystal Field Theory
Teori Medan Kristal

Gambar Tingkat energi orbital d (a) orbital d yg degenerate pd ion bebas; (b) kompleks
hipotetis dgn orbital d yg degenerate (c) splitting medan kristal dalam medan oktahedral

Kimia Anorganik Fisik


Penstabilan Medan Kristal
Karena setiap orbital t2g menurunkan energi sebesar 0,40 dari tingkat energi
hipotetis, setiap elektron yang menempati orbital t2g akan meningkatkan kestabilan
kompleks dengan menurunkan energi kompleks sebesar 0,40.

Besarnya penurunan energi ini disebut sebagai Energi Stabilisasi Medan Kristal
(CFSE, Crystal Field Stabilization Energy). Sebaliknya, setiap elektron di orbital eg
akan menurunkan kestabilan kompleks dengan menaikkan energi kompleks sebesar
0,60.

-tingkat energi t2g  -4 Dq relatif terhadap pusat tingkat energi orbital


terdegenerasi hipotetis
-sistem d1  CFSE = -4 Dq
(Crystal Field Stabilization Energy)
- sistem d2  CFSE = -8 Dq
- sistem d3  CFSE = -12 Dq
note:pengisian e- aturan Hund tetap berlaku
- sistem d4  dua kemungkinan memasuki orbital eg dan t2g
* menempati orbital eg  medan lemah or spin tinggi
* menempati orbit t2g  medan kuat or spin rendah

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

Medan Lemah or Spin Tinggi terjadi :


•Bila harga 10 Dq < P
P = energi yang diperlukan untuk membentuk pasangan e- dalam satu orbital
• Kompleks yang terbentuk  kompleks medan lemah or kompleks spin tinggi
• d4  eq (t2g3 eg1)
CFSE = (3 x -4 Dq) + (1 x 6 Dq) = -6 Dq
d5  eg (t2g3 eg2)
CFSE = (3 x -4 Dq) + (2 x 6 Dq) = 0
dst

Medan Kuat or Spin Rendah terjadi :


•Bila 10 Dq > P
• Kompleks yang terbentuk  kompleks medan kuat or kompleks spin rendah
• d4  t2g4, CFSE = -16 Dq + P
d5  t2g5, CFSE = -20 Dq + 2P
d6  t2g6, CFSE = -24 Dq + 3P

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

Perbedaan sifat kemagnetan antara kompleks [CoF6]3- dan [Co(NH3)6]3+


7 2
27Co : [Ar] 3d 4s
Co3+ : [Ar] 3d6
[CoF6]3-  paramagnetik

10 Dq < P

kompleks medan lemah Ligan medan lemah

[Co(NH3)6]3+  diamagnetik

10 Dq > P
kompleks medan kuat Ligan medan kuat

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

Medan Kristal Tetrahedral


tetrahedral
Kompleks Koordinat 4
bujur sangkar

Koordinasi tetrahedral  koordinasi tabung/kubus


Ligan yang mendekat tidak berhadapan langsung dengan arah orbital d atom logam
Tetapi : lebih dekat dengan orbital t2g daripada eg

tingkat energi t2g naik


tingkat energi eg turun

orbital t2g = 4 Dq di atas pusat gravitasi


eg = 6 Dq di bawah pusat gravitasi

perbedaan tingkat energi tidak besar

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

kompleks tetrahedral  medan lemah/spin tinggi


harga P tdk pernah > 10 Dq

Sistem d4  eg2 t2g2 CFSE = -4 Dq

Orbital d dalam medan kubus

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

Pembelahan orbital d dalam


medan tetrahedral

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga 10 Dq


1. Muatan ion logam
Makin besar muatan ion, makin besar pula harga 10 Dq nya
+2  +3 : kenaikan harga 10 Dq = 50% (oktahedral)

2. Jumlah ligan dan geometri kompleks


Harga 10 Dq tetrahedral 33% < 10 Dq Oktahedral
10 Dq tetrahedral = 4/9 10 Dq oktahedral

2. Jenis ion pusat


Untuk logam seperioda  10 Dq tdk begitu berbeda
segolongan  orbital 5d > 4d > dst

3. Sifat ligan

I- < Br- < S2- < SCN- < Cl- < NO3- < F- < OH- < C2O42- < H2O < NCS- < CH3CN < NH3 < en <
dpy < phen < NO2- < fos < CN- < CO  Deret Spektrokimia

Kimia Anorganik Fisik


Teori Medan Kristal

[CoF6]3- dan [Co(NH3)6]3+

[FeCl4]2- dan [CoCl4]2-

Kimia Anorganik Fisik


The Spectrochemical Series
The complexes of
cobalt (III) show the shift in
color due to the ligand.
(a) CN–
(b) NO2–
(c) phen
(d) en
(e) NH3
(f) gly
(g) H2O
(h) ox2–
(i) CO3 2–.
Efek Jahn Teller

Teorinya Jahn Taller  untuk sistem non linear yaitu sistem dimana orbital-orbital yg berada
dalam keadaan terdegenerasi terdistribusi e- secara tidak merata, distorsi pasti
terjadi menjadi sistem kurang simetri, orbitalnya tak terdegenerasi dan energinya
turun

Asumsi: elektron akan menempati tingkat energi yang lebih rendah agar memperoleh
stabilitas tambahan

Contoh: Kompleks Cu(II) dx2-y2


Cu2+ : d9  e- ke9 dz2

d10  ada lubang yang berkelakuan sebagai e-

berada orbital tertinggi

distorsi

Kimia Anorganik Fisik


Efek Jahn Teller

Note : Tolakan antara e- ion logam dengan e- ligan cenderung sekecil mungkin
d9, e- ke 9
dx2y2, dz2
dz2 dx2y2

Tolakan besar terhadap ligan Ligan di sumbu x dan y ditolak


pd sb z

Z-out Z-in

Distorsi Tetragonal Distorsi Tetragonal

Kimia Anorganik Fisik


Efek Jahn Teller

Z-out Z-in
Efek Jahn Teller

Kimia Anorganik Fisik


Efek Jahn Teller

Kimia Anorganik Fisik


Efek Jahn Teller

Kompleks Bujur Sangkar


Jika distorsi tetragonal  Z-out sedemikian kuat  ligan-ligan sb z jauh tak terhingga 
kompleks bujursangkar

Distorsi kompleks oktahedral


sampai terbentuk kompleks
bujursangkar

Kimia Anorganik Fisik


Efek Jahn Teller

Kombinasi ligan kuat dengan ion logam d8  kompleks spin rendah (orbital dengan tingkat
energi tertinggi, dx2y2 tidak terisi)

Contoh :
[Ni(CN)4]2-, [Pd(Cl)4]2-, [Pt(NH3)4]2+

Terjadi:
• Untuk logam transisi I  hanya dengan ligan medan sangat kuat, misal: CN-
• Untuk logam-logam besar  dapat dengan ligan medan lemah

TEORI MEDAN LIGAN


• Ligan medan kuat : spin rendah, Δo besar
• Ligan medan lemah : spin tinggi, Δo kecil

Kimia Anorganik Fisik

Anda mungkin juga menyukai