Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 1

1. Andi Cahaya (190101057)


2. Anggaraini Wulandari (190101058)
3. Annisa Ulul Atiah (190101059)
4. Cindy Salsabilla (190101063)
5. Desi Ramadhona (190101066)
6. Desri Ramadanti (190101067)
7. M.Rendi Pratama (190101084)
8. Mutiara Sindi (190101086)
9. Padila Rosada (190101091)
10. Qurrotul A’yun (190101093)
11. Tri Oktarina (190101103)
12. Windra Susanto (1901011060)
13. Yolanda (190101108)
MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI

Mekanisme rx ?
Jalan-jalan/tahapan yang dilalui oleh suatu reaksi
Apa itu reaksi subtitusi ?
Reaksi substitusi adalah bentuk reaksi kimia, dimana suatu atom dalam senyawa
kimia digantikan dengan atom lainnya.
Reaksi substitusi dalam kimia organik dikelompokkan sebagai elektrofilik atau
nukleofilik.
Pergantian gugus nukleofil disebut substitusi nukleofilik.
Pergantian gugus elektrofil disebut substitusi elektrofilik.
Standar
Memahami mekanisme
reaksi substitusi dan jenis- Kompetensi
jenis reaksi substitusi
Kompetensi
1. Membedakan reaksi substitusi
nukleofilik dan elektrofilik Dasar
2. Membedakan reaksi substitusi
nuklefilik (SN1) dan (SN2) dan SNi)
3. Mampu menuliskan mekanisme reaksi
dari tipe-tipe reaksi substitusi baik
substitusi elektrofil maupun nukleofil
Reaksi yang atom, ion atau gugus dari

suatu substrat digantikan oleh atom,


ion, atau gugus lain
Reaksi Substitusi
Dibagi atas:
1). Substitusi Nukleofilik (SN)
2). Substitusi Elektrofilik (SE)
1). Substitusi Nukleofilik (SN)
Pada umumnya terjadi pada senyawa alifatik, senyawa lingkar, dan aromatik.
Secara umum reaksi digambarkan sbb:

R–X + Nu: R–Nu + X -

Substrat Pereaksi Produk Leaving


Penyerang group
2). Substitusi Elektrofilik (SE)
Pada umumnya terjadi pada senyawa aromatik, sedangkan
pada alifatik sangat jarang secara umum persamaan reaksi
sbb:

R–Y + E+ R–E + Y+
Substrat Pereaksi Leaving
Produk group
Penyerang
1. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN)
Pertama kali diselidiki oleh Hughes, Ingold dan murid-muridnya.

Umumnya terjadi pada senyawa alkil halida dan


pereaksi atau penyerang adalah nukleofilik (Nu).
Berdasarkan kinetikanya dibedakan atas reaksi:
a.SN1,
b.SN2, dan
c.SNi
Pada reaksinya, nukleofil sebagai penyerang bisa
bermuatan dan bisa tidak bermuatan (netral)

R–X + Nu: R–Nu + X –

bisa bermuatan dan bisa


tidak bermuatan (netral)
Rx SN umumnya terjadi pada alkil halida (RX), juga
dapat terjadi pada:
R’ – SR2 : Trialkilsulfonium
R’ – NR3 : Tetraalkilamonium
R2COCR2 : Oksida-oksida etilen
R’ – Tos : para-toluenasulfonat
Pada reaksi SN, kebanyakan menggunakan nukleofil air atau
OH- reaksi semacam ini disebut reaksi hidrolisis, secara
umum reaksi SN yang pelarutnya sebagai nukleofilnya
adalah pelarut sebagai solvolisis dan nukleofil lainya
seperti:

OH-, SH-, NH2-, CN-, OR-, SR-, NHR-, NR2-, RC=C-


A. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK UNIMOLEKULER (SN1)
Prosesnya reaksinya dua tahap
Mekanismenya:
Ikatan gugus pergi (living group) putus sebelum ikatan baru terbentuk dan sebagai intermedit ion
karbokation
Digambarkan sebagai berikut:
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN SN1

 Pengaruh gugus lepas

• Gugus lepas akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil,
jadi tergantung pada kekuatan ikatan antara substrak dengan
leaving group C-F > C-Cl > C-Br > C-I
• Makin besar sifat kebasaan X- makin kuat terikat pada R sehingga
sulit lepas.
• X- akan mudah distabilkan, dalam pelarut polar, jadi reaksi ini akan
mudah terjadi jika ditambahkan AgNO3 untuk mengikat X yang
lepas membentuk AgX
 Pengaruh pereaksi/penyerang atau gugus yg
akan masuk
• Pada reaksi SN1 gugus yang masuk tidak terlalu berpengaruh
karena tahap penentu laju reaksi adalah pembentukan karbokation
R+

 Pengaruh Struktur R
• Makin besar struktur R-nya, makin mudah terjadi disebabkan
kestabilan R+ yg ditinggalkan oleh gugus pergi. Hal ini
dikarenakan adanya perubahan sudut dari karbon Sp3 ke Sp2. dan
distabilkan oleh adanya resonansi atau hiperkonyugasi (3o
>2o >1o >CH3)
 Stereokimia
Rasemisasi
 Pengaruh pelarut (lingkungan)
• Disukai pelarut atau lingkungan polar seperti pelarut alkohol atau
AgNO3 dalam alkohol
Kinetika Reaksi SN1:
V=k[RX] orde pertama dan bergantung pada substrat

Profil energi
Contoh:
reaksi (s)-3-bromo-3-metilheksana dengan
nukleofil OH-
Dalam reaksi SN1 terkadang terjadi suatu penataan ulang yang
disebabkan oleh kestabilan karbokation yang terbentuk
B. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK BIMOLEKULER (SN2)

Prosesnya satu tahap


Mekanismenya:
Tidak melalui ion karbonium
Kecepatan reaksi ditentukan oleh konsentrasi pereaksi dan substrat
Ikatan baru terbentuk bersamaan lepasnya leaving group
terjadi keadaan transisi kedua gugus pada atom C yang diserang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN RX SN2
 Struktur RX: Kepositifan dan halangan sterik
• Makin penuh sesak keadaan struktur RX, energinya makin tinggi, sehingga reaksi
akan semakin lambat. Sehingga kecepatan reaksi (1o >2o >3o)
CH3Cl MeCH2Cl Me2CH2Cl Me2CH2Cl
v: relatif 1 2.7x10-2 4.9x10-4 2.2x10-5
makin besar gugus R, rx semakin lambat karena pereaksi yg akan masuk terhalang
oleh sesaknya gugus R pada atom C yang mengikat leaving group
Urutan kereaktivan R3CX<R2CHX<RCH2X<CH3X
 Dari jenis X: leaving Group
• C-F < C-Cl < C-Br < C-I
faktor kebasaan dan kenukleofilan (tidak selalu sejalan)
kebasaan: kemampuan menarik elektron
kenukleofilan: kemampuan menyerang inti/nukleus

 Lingkungan
• Tidak terlalu dipengaruhi oleh kepolaran
 Stereokimia

inversi atau retensi


Kinetika Reaksi SN2:
V=k2[RX] -
[Y ]
orde kedua
bergantung pada substrat dan pereaksi

 Profil Energi
Contoh 1:
reaksi (s)-2-Iodobutana dengan nukleofil OH-
Contoh 2:
reaksi (s)-2-Bromooktana
PERBANDINGAN SN1 DAN SN2
SN1 SN1
Struktur RX
Primer or CH3 terjadi Tidak
2o kadang2 Kadang2
3o tidak Terjadi
stereokimia inversi Rasemisasi
Nu- Anion (disukai) Netral (disukai)
Pelarut Sedikit dipengaruhi Kec. Sangat
kepolaran dipengaruhi kepolaran

Anda mungkin juga menyukai