Anda di halaman 1dari 14

A.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat


karena manusia setiap hari tidak lepas dari zat zat kimia. Kimia merupakan
salah satu ilmu yang masih dianggap sulit oleh beberapa siswa. Hal ini karena
sifat ilmu kimia yang abstrak meliputi konsep struktural, bahasa simbolik, dan
karakter matematik. Ilmu kimia termasuk dalam rumpun ilmu pengetahuan
alam yang mempelajari gejala khusus yang terjadi pada zat dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan zat yaitu komposisi, struktur dan sifat,
transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh karena itu, disetiap kehidupan
manusia selalu melibatkan ilmu kimia salah satu nya garam.

Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh mayarakat luas. Di dalam
kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi
rasa asin pada masakan. Sementara itu, didalam konsep kimia, garam
merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa
asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion
sisa asam dan sisa basa, garam umumnya mudah larut dalam air. Proses ini
disebut dengan Hidrolisis.

Hidrolisis adalah salah satu materi yang di pelajari dalam ilmu kimia.
Materi ini dianggap sulit, kenapa ? karena materi hidrolisis berkaitan dengan
hal-hal yang dapat diamati atau diukur, seperti pH larutan garam, sifat asam-
basa pembentuknya, dan ciri-ciri larutan garam yang mengalami hidrolisis.
Dalam hal ini, siswa harus memiliki kemampuan untuk menghubungkan
ketiga aspek respentasi kimia yaitu makroskopis, submikroskopis, dan
simbolik sehingga mempermudah dalam memahami materi hidrolisis garam.

Oleh karena itu, melihat banyaknya kesulitan dalam memahami materi


Hidrolisis garam. Maka dalam makalah kali ini akan membahas lebih lanjut
mengenai materi Hidrolisis garam.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Hidrolisis garam ?
2. Apa saja sifat sifat Hidrolisis garam ?
3. Apa saja jenis-jenis Hidrolisis garam ?
4. Bagaimana cara perhitungan pH Hidrolisis garam ?

4
5. Apa perbedaan garam yang bersifat hidrolisis dengan garam yang bersifat
penyangga ?

3. Tujuan
Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya berdasarkan latar belakang
dan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan pengertian Hidrolisis garam.
2. Menjelaskan sifat-sifat Hidrolisis garam.
3. Menjelaskan jenis-jenis Hidrolisis garam.
4. Menjelaskan cara perhitungan pH Hidrolisis garam.
5. Menjelaskan perbedaan garam yang bersifat hidrolisis dengan garam yang
bersifat penyangga.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Hidrolisis Garam.

Hidrolisis berasal dari bahasa Yunani “hidro” yang berarti air dan “lysis”
yang berarti lepas atau penguraian. Hidrolisis dapat diartikan sebagai reaksi
reversible penguraian garam oleh air. setiap reaksi kimia pada hidrolisis
dimana molekul air memecahkan satu atau lebih ikatan kimia. Istilah hidrolisis
secara luas digunakan untuk reaksi subtitusi, eliminasi dan salvaoso di mana
air adalah nukleofil.

Terdapat juga beberapa pendapat dari beberapa ahli yang mengemukakan


pendapatnya tentang hidrolisis. Dibawah ini merupakan pendapat menurut ahli
tentang hidrolisis, antara lain :

 Menurut biologi libretexts, hidrolisis adalah reaksi yang menghasilkan


pemecahan polimer menjadi monomer dengan menggunakan molekul
udara dan katalis enzimatik. Dalam reaksi hidrolisis, air digunakan untuk
memecah polimer menjadi monomer dan merupakan kebalikan dari
proses sintetik dehidrasi yang membentuk air saat mensintesis polimer
dan monomer.

5
 Menurut encyclopedia Britannica, dalam kimia dan fisiologi, hidrolisis
adalah reaksi dekomposisi ganda dengan air sebagai salah satu rekan.

Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu atau kedua komponen
penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan basa lemah. Jika komponen
garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka komponen ion dari
asam kuat atau pun basa kuat tersebut tidak akan terhidrolisis tetapi terionisasi
sempurna. Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat
mengalami reaksi hidrolisis adalah kation atau anion yang termasuk elektrolit
lemah. Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak
terhidrolisis.

2. Sifat-Sifat Hidrolisis Garam

Adapun sifat sifat Hidrolisis garam sebagai berikut :

 Garam dari asam kuat dan basa kuat, garam ini bersifat netral (pH=7).

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan ke
dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air
karena ion-ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara
sempurna. Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa
kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air dan bersifat netral.

Contoh : Garam NaCL

Reaksi ionisasi dalam air : NaCl(aq) → Na + (aq) + Cl – (aq)

Reaksi pembentukan: HCL + NaOH – NaCL+H2O

 Garam dari asam kuat dan basa lemah, garam ini bersifat asam (pH<7).

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation
tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ yang menyebabkan
larutan bersifat asam. Kation dari asam kuat tidak terhidrolisis sedangkan
anion dari basa lemah akan mengalami hidrolisis. Jadi garam dari asam
kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis
parsial atau hidrolisis sebagian.

6
Contoh : Garam NH4CL

Reaksi ionisasi dalam air: NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl- (aq)

Reaksi pembentukan: HCL+ NH4OH → NH4CL+ H2O

 Garam dari asam lemah dan basa kuat, garam ini bersifat basa (pH>7).
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion
tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan
larutan bersifat basa. Kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan
anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis. Jadi garam dari asam
lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis
parsial atau hidrolisis sebagian.

Contoh : CH3COONa (aq) → CH3COO- (aq) + Na+ (aq)

Ion CH3COO- bereaksi dengan air membentuk reaksi


kesetimbangan.

CH3COO- (aq) + H2O ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)

 Garam dari asam lemah dan basa lemah, sifat asam/basa tergantung pada
nilai Ka dan Kb dari senyawa tersebut.

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah didalam air akan
terionisasi dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.

Contoh : NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN- (aq)

Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan :

NH4+ (aq) + H2O (l) ↔ NH4OH (aq) + H+ (aq)

3 Jenis – jenis Hidrolisis garam.

Adapun Jenis – jenis Hidrolisis garam sebagai berikut :

1. Hidrolisis Parsial.
Hidrolisis parsial adalah reaksi penguraian garam oleh air atau
ion-ion garam dengan air namun hanya sebagian. Dalam hidrolisis

7
parsial, ketika garam direaksikan dengan air, hanya sebagian ion saja
yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak.
Komponen-komponen penyusun garam yang mengalami reaksi
hidrolisis sebagian ini adalah asam lemah dan basa kuat atau
sebaliknya. Berikut ini penjelasan mengenai Hidrolisis parsial (asam
lemah – basa kuat) dan hidrolisis parsial (asam kuat – basa lemah).

 Hidrolisis parsial (asam lemah - basa kuat).


Hidrolisis parsial terjadi akibat garam yang terbentuk dari
reaksi asam lemah dan basa kuat yang dilarutkan dalam air, maka
menyebabkan kation dan basa tidak bisa terhidrolisis, sedangkan
anion asam kuat akan mengalami proses hidrolisis. Disebut
hidrolisis parsial karena tidak semua bagian terhidrolisis. Berikut
ini rumus yang digunakan untuk perhitungan garam parsial, antara
lain :

CH3CO2H (aq) + NaOH (aq) → NaCH3CO2 (aq) + H2O (aq)

Berdasarkan reaksi tersebut, larutan garam memiliki


kandungan ion natrium dan ion asetat. Ion natrium bertindak
sebagai asam konjugasi dari basa kuat dan tidak memiliki pengaruh
terhadap keasaman larutan. Sedangkan ion asetat bertindak sebagai
basa konjugasi dari asam lemah yang bereaksi dengan air dan
meningkatkan pH larutan menjadi basa.

CH3CO2- (aq) + H2O (l) ↔ CH3CO2H (aq) + OH- (aq)

Konstanta kesetimbangan reaksi tersebut adalah konstanta


ionisasi Kb untuk basa CH3COO- . nilai Kb dapat dihitung
berdasarkan nilai konstanta ionisasi air Kw dan Ka.

Kw ¿ Ka × Kb

Rumus ion asetat dan asam konjugasi :

kw
Kb (for CH3CO2-) ¿
Ka(for C H 3 C O 2 H)

−14
1,0× 10
¿ −5 ¿ 5,6 ×1 0
−10
1,8 ×10

8
Rumus menentukan pH dari hidrolisis :

[ OH- ] ¿ √ Kw . ¿ ¿ ¿

 Garam parsial (asam kuat – basa lemah)

Hidrolisis tersebut terjadi ketika garam yang berasal dari asam


kuat dan basa lemah dilarutkan dalam air. Contohnya ketika garam
ammonia klorida (NH4Cl) terbentuk dari reaksi basa lemah
ammonia dengan asam kuat HCl :

NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)

Larutan mengandung ion ammonium (NH4+) dan ion klorida


(Cl-). Ion klorida tidak memiliki pengaruh terhadap keasaman
larutan meskipun HCl merupakan asam kuat. Sedangkan ion
ammonium adalah asam konjugasi dari ammonia bereaksi dengan
air sehingga membentuk ion hidronium (H3O+) yang memberi
suasana asam pada larutan.

NH4 (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + NH3 (aq)

Konstanta kesetimbanagan pada reaksi tersebut sama dengan


konstanta ionisasi disebut Ka untuk asam NH4+.

¿ ¿ ¿ Ka

Untuk menentukan nilai Ka digunakan dengan menggunakan


konstanta ionisasi (Kw) dan merupakan konstanta ionisasi dari
basa konjugasi NH3.

Kw ¿ Ka × Kb

Rumus yang digunakan untuk menghitung pH akhir dari


larutan hidrolisis, antara lain :

[ H+ ] ¿ √ Kw . ¿ ¿ ¿

2. Hidrolisis Total

9
Pada hidrolisis jenis ini, garam yang dihasilkan dari reaksi asam
lemah dan basa lemah ketika dilarutkan dalam air akan terjadi hidrolisis
total. Hal ini karena ion positif dari basa lemah dan ion negatif dari basa
memungkinkan terjadinya hidrolisis. Contohnya reaksi antara asam
asetat yang merupakan asam lemah dengan ammonium hidrosida yang
merupakan basa lemah akan menghasilkan garam ammonium asetat dan
melepas air.

CH3COOH + NH4OH → CH3COONH4 + H2O

Di dalam air, baik anion CH 3COO- maupun kation NH4+ dari


ammonium asetat dapat terhidrolisis dengan masing-masing
menghasilkan asam dan basa :

CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-

NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+


Konstanta kesetimbangan atau tetapan hidrolisis dalam reaksi
tersebut adalah Kh yang berbeda dengan hidrolisis sebagian. Rumus
yang berlaku yaitu :

Kb ¿ [ HA ] [ MOH ]
¿¿

[ HA ] ∙ [ MOH ] ∙ +
¿ [H ][OH-]
¿¿ ¿¿

Kw
Maka Kb ¿
Ka × Kb

Rumus yang digunakan untuk menentukan pH dari larutan hidrolisis


total :

[H+] ¿ Ka ∙
√ Kw
Ka . Kb

4. Perhitungan pH hidrolisis garam.

Cara menghitung dan merumuskan pH larutan garam bergantung dari


asal larutan asam atau basa yang membentuknya. Langkah pertama dalam
perhitungan pH larutan garam adalah mengetahui konsentrasi H+ atau OH- .

10
Dimana ada tiga bentuk rumus yang dapat digunakan pada perhitungan H +
atau OH-. Penggunaan rumus H+ atau OH- disesuaikan dengan larutan asam
atau basa pembentuk garam.

Rumus konsentrasi H+ dan OH- pada hidrolisis meliputi 3 bentuk


persamaan sebagai berikut :

 Asam kuat + basa lemah :

[H+] ¿
√ Kw × [ G ]
Kb

 Asam lemah + basa kuat :

[OH-] ¿
√ Kw ×[G]
Ka

 Asam lemah + basa lemah :

[H+] ¿
√ Kw × Ka
Kb

Keterangan :
[H+] = Konsentrasi H+
Kw = Tetapan kesetimbangan air
Kb = Tetapan kesetimbangan basa
[OH ] = Konsentrasi OH-
-

Ka = Tetapan kesetimbangan asam

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah menggunakan
rumus [H+]. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
menggunakan rumus [OH-]. Selain itu, ada satu lagi bentuk rumus [H +]
berbeda yang digunakan pada pembentukan garam dari asam lemah dan
basa lemah.

Contoh soal pH larutan garam

Diketahui Ka NH4OH = 10-5 dan pH larutan garam (NH4)2SO4 adalah


5 – log 2 (Mr = 132). Massa yang terlarut dalam 500 ml larutan adalah…

11
Pembahasan :

Berdasarkan keterangan diberikan pada soal dapat diperoleh


informasi-informasi sebagai berikut :

Diketahui :

 Ka NH4OH = 10-5
 pH larutan garam (NH4)2SO4
 Mr (NH4)2SO4 = 132
 Volume larutan = V = 500 ml

Menghitung konsentrasi H+ dalam larutan :

pH = -log [H+]

5 – log 2 = -log [H+]

[H+] = 2 × 10-5

Menghitung konsentrasi NH4 :

[H+] =
√ Kw ×[G]
Kb

2 ×1 0−5= √ 1 0−14 × ¿ ¿ ¿

( 2× 10-5 )2 = 1 0−14 ׿ ¿

[ NH4+ ] = ¿ ¿

−10
4 × 10
[ NH4 ] =
+
−9
10

[ NH4+ ] = 4 × 10-1 = 0,4 M

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh bahwa molaritan NH 4+ = 0,4


M. Sehingga jumlah mol NH4+ adalah n ¿ M × V = 0,4 × 500 ml = 20
mmol. Selanjutnya, jumlah mol untuk (NH4)2SO4 dapat ditentukan
melalui cara berikut.

12
(NH4)2SO4 (aq) → 2 NH4+ (aq) + SO42- (aq)

10 mmol 20 mmol 10 mmol

Perbandingan diketahui dari perbandingan

Koefisien hasil hitungan koefisien

Diperoleh bahwa jumlah mol larutan garam (NH4)2SO4 = 10 mmol =


0,01 mol. Selanjutnya, masa (NH4)2SO4 dapat dihitung seperti cara di
bawah.

Massa (NH4)2SO4 :

m = mol × Mr (NH4)2SO4

m = 0,01 × 132 = 1,32 gram

Jadi, massa yang terlarut dalam 500 ml larutan adalah 1,32 gram.

5 Perbedaan garam yang bersifat hidrolisis dengan garam yang bersifat


penyangga.

 Berdasarkan kegunaannya
- Kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari hari ada pada
pemanfaatan garam-garam sebagai bahan pemutih pakaian, bahan
pembuatan sabun rumah tangga, dan penjernih air.

- Kegunaan penyangga dalam kehidupan sehari-hari ada pada


pemanfaatan dalam bidang industri dan farmasi.salah satu
contohnya adalah pemnuatan obat tetes mata, sintesis obat-obatan,
pembuatan bir, sintesis zat warna, dan penjernih air.

 Berdasarkan penyusunannya.
- Larutan hidrolisis garam tersusun atas :

a. asam kuat + basa kuat

b. asam lemah + basa kuat

c. asam kuat + basa lemah

13
d. asam lemah + basa lemah

- Larutan penyangga tersusun atas :

a. asam lemah + basa konjugasinya

b. basa lemah + asam konjugasinya

 Berdasarkan sifat asam atau basanya.


- Sifat asam-basa dari hidrolisis garam dapat dilihat dari
penyusunannya yang bersifat kuat, misalnya NaCN maka bersifat
basa karena berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah HCN.

- Sifat asam-basa dari larutan penyangga dapat dilihat dari


penyusunannya yang bersifat lemah, misalnya CH3COOH /
CH3COONa = Bersifat asam dan NH3 / NH4Cl = bersifat basa.

 Berdasarkan kemampuan mempertahankan pH.


- Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dari ion-ion asam
lemah dan basa lemah dalam air.
- Larutan penyangga adalah larutan larutan yang mampu
mempertahankan pH-nya meskipun ke dalamnya ditambahkan
sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air (diencerkan).

 Berdasarkan perhitungan stokiometri reaksi asam-basa.


Soal perhitungan reaksi asam-basa kadang tidak menyebutkan apakah
larutan tersebut adalah hidrolisis garam atau larutan penyangga. Maka
untuk membedakannya kita harus lihat mol zat yang tersisa, yaitu :
- Dikatakan hidrolisis garam ketika tidak ada asam lemah maupun
basa lemah yang tersisa.
- Dikatakan larutan penyangga ketika ada mol zat yang tersisa baik
itu asam lemah maupun basa lemah.

14
3. PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. hidrolisis adalah reaksi reversible penguraian dalam air.
b. sifat sifat hidrolisis ada 4 yaitu :
- garam dari asam kuat dan basa kuat
- garam dari asam kuat dan basa lemah
- garam dari asam lemah dan basa lemah
- garam dari asam lemah dan basa lemah
c. jenis jenis hidrolisis ada 2 yaitu :
- hidrolisis parsial
- hidrolisis total
d. cara menghitung dan merumuskan pH larutan garam bergantung dari
asal larutan asam dan basa yang membentuknya.
e. garam yang bersifat hidrolisis dengan garam yang bersifat penyangga
dapat dibedakan berdasarkan :
- berdasarkan kegunaannya.
- berdasarkan penyusunnya.
- berdasarkan sifat asam atau basanya.
- Berdasarkan kemampuan mempertahankan pH.

15
- Berdasarkan perhitungan stokiometri reaksi asam-basa.

2. Saran
Demikian makalah tentang hidrolisis garam. Untuk itu, bila terjadi
kesalahan dalam penulisan ataupun uraian, penulis meminta maaf yang
sebesar besarnya. Karena memaklumi penulis hanya seorang manusia
biasa yang tidak luput dengan kesalahan. Penulis banyak berharap
pembaca dapat memberi kritik dan saran yang membangun kepada penulis
kepada penulis, sehingga makalah ini menjadi sempurna. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis khususnya, demikian juga pembaca.

4. DAFTAR PUSTAKA
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61558d5df129f/memahami-hidrolisis-
garam-dari-pengertian-hingga-rumusnya
https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/kesetimbangan-ion-dalam-
larutan-garam.html?m=1
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hidrolisis-kimia-kelas-11/
https://aldienilh.blogspot.com/2016/06/vbehaviorurldefaultvmlo.html?m=1
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/04/135311469/hidrolisis-garam-
pengertian-jenis-dan-rumusnya
https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-apa-yang-dimaksud-
dengan-hidrolisis-garam-_QU-ROL0NM6R#answer
https://www.academia.edu/34920891/
LAPORAN_PRAKTIKUM_HIDROLISIS_GARAM
https://www.coursehero.com/file/39898383/Hidrolisis-Garamdocx/
https://www.coursehero.com/file/39898383/Hidrolisis-Garamdocx/
http://myangelradit.blogspot.com/2016/04/makalah-hidrolisis.html?m=1
https://roboguru.ruangguru.com/forum/apa-5-perbedaan-antara-hidrolisis-
garam-dan-larutan-penyangga-_FRM-A03RVUB9#:~:text=Dikatakan
%20larutan%20penyangga%20ketika%20ada,maupun%20basa%20lemah
%20yang%20tersisa

16
https://gurubelajarku.com/hidrolisis-garam/
https://www.smapgii1.sch.id/images/K1/jenis_jenis_garam.htm
https://youtu.be/zX6Xnr-Qgmc
https://youtu.be/w3VkBDgOadg
https://youtu.be/ZctyVWRBruY
https://youtu.be/jUuLqCdLaOI

17

Anda mungkin juga menyukai