Anda di halaman 1dari 48

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 2 Kota Mojokerto


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan
Alokasi Waktu : 9 x 2 x 45 JP

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif Pertemuan 1
larutan (penurunan tekanan uap jenuh, 3.1.1 Mendefinisikan molaritas
kenaikan titik didih, penurunan titik 3.1.2 Memahami persamaan rumus mo-
beku, dan tekanan osmosis) laritas
3.1.3 Menerapkan persamaan rumus mo-
laritas
3.1.4 Mendefinisikan molalitas
3.1.5 Memahami persamaan rumus mo-
lalitas
3.1.6 Menerapkan persamaan rumus mo-
lalitas
3.1.7 Mendefiniskan fraksi mol
3.1.8 Memahami persamaan rumus
fraksi mol
3.1.9 Menerapkan persamaan rumus
fraksi mol
3.1.10 Mendefinisikan sifat koligatif
larutan (penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, tekanan osmotik)

Pertemuan 2
3.1.11 Menafsirkan diagram P-T
3.1.12 Menjelaskan diagram P-T
3.1.13 Menyimpulkan diagram P-T

Pertemuan 6
3.1.14 Mendefinisikan penurunan tekanan
uap jenuh larutan non elektrolit
3.1.15 Menerangkan penurunan tekanan
uap jenuh larutan non elektrolit
3.1.16 Menerapkan persamaan penurunan
tekanan uap jenuh larutan non
elektrolit dalam menyelesaikan
soal-soal penurunan tekanan uap
jenuh larutan non elektrolit
3.1.17 Menyimpulkan materi penurunan
tekanan uap jenuh larutan non
elektrolit

Pertemuan 5
3.1.18 Mendefinisikan kenaikan titik
didih larutan non elektrolit
3.1.19 Menerangkan kenaikan titik didih
larutan non elektrolit
3.1.20 Menerapkan persamaan kenaikan
titik didih larutan non elektrolit
dalam menyelesaikan soal-soal
kenaikan titik didih larutan non
elektrolit
3.1.21 Menyimpulkan materi kenaikan
titik didih larutan non elektrolit

Pertemuan 7
3.1.22 Mendefinisikan penurunan titik
beku larutan non elektrolit
3.1.23 Menerangkan penurunan titik beku
larutan non elektrolit
3.1.24 Menerapkan persamaan penurunan
titik beku larutan non elektrolit
dalam menyelesaikan soal-soal
penurunan titik beku larutan non
elektrolit
3.1.25 Menyimpulkan materi penurunan
titik beku larutan non elektrolit

Pertemuan 8
3.1.26 Mendefinisikan tekanan osmotik
larutan non elektrolit
3.1.27 Menerangkan tekanan osmotik
larutan non elektrolit
3.1.28 Menerapkan persamaan tekanan
osmotik larutan non elektrolit
dalam menyelesaikan soal-soal
tekanan osmotik larutan non
elektrolit
3.1.29 Menyimpulkan materi tekanan
osmotik larutan non elektrolit
3.1.30 Menganalisis sifat koligatif larutan
(penurunan tekanan uap, kenaikan
titik didih, penurunan titik beku,
tekanan osmotik) berdasarkan
fenomena yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan Pertemuan 9
elektrolit dan larutan nonelektrolit
3.2.1 Mendefinisikan penurunan teka-
nan uap jenuh larutan elektrolit
3.2.2 Menerangkan penurunan tekanan
uap jenuh larutan elektrolit
3.2.3 Membandingkan penurunan tekanan
uap jenuh larutan non elektrolit dan
elektrolit
3.2.4 Mendefinisikan kenaikan titik
didih larutan elektrolit
3.2.5 Menerapkan persamaan kenaikan
titik didih larutan elektrolit
3.2.6 Membandingkan kenaikan titik didih
larutan non elektrolit dan elektrolit
3.2.7 Mendefinisikan penurunan titik
beku larutan elektrolit
3.2.8 Menerapkan persamaan penu-
runan titik beku larutan elektrolit
3.2.9 Membandingkan penurunan titik
beku larutan non elektrolit dan
elektrolit
3.2.10 Mendefinisikan tekanan osmotik
larutan elektrolit
3.2.11 Menerapkan persamaan tekanan
osmotik larutan elektrolit
3.2.12 Membandingkan tekanan osmotik
dan titik beku larutan non
elektrolit dan elektrolit
4.1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat Pertemuan 3
koligatif larutan dalam kehidupan
4.1.1 Menyebutkan contoh penerapan
sehari-hari
sifat koligatif larutan dalam ke-
hidupan sehari-hari
4.1.2 Menjabarkan penerapan sifat ko-
ligatif larutan dalam kehidupan
sehari-hari
4.2 Melakukan percobaan untuk me- Pertemuan 4
nentukan derajat pengionan
4.2.1 Merancang percobaan kenaikan ti-
tik didih larutan elektrolit dan non
elektrolit
4.2.2 Melaksanakan percobaan kenaikan
titik didih larutan elektrolit dan
non elektrolit
4.2.3 Menganalisis hasil percobaan ke-
naikan titik didih larutan elektrolit
dan non elektrolit
4.2.4 Menyimpulkan hasil percobaan ke-
naikan titik didih larutan elektrolit
dan non elektrolit
4.2.5 Mempresentasikan hasil percobaan
kenaikan titik didih larutan
elektrolit dan non elektrolit

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran kimia materi sifat koligatif larutan dengan
pendekatan saintifik menggunakan model diskusi type Buzz Group, Numbered Head
Together, Direct Interactions, Inkuiri terbimbing dan Discovery Learning peserta didik
dapat memahami materi, konsep dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan
sikap penuh tanggug jawab. Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini juga
diharapkan memiliki sikap religius yang tinggi, berkolaborasi dengan baik, dapat
menyatakan pendapat dan memiliki minat baca (literasi) yang tinggi untuk menggali
pengetahuan baru.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsentrasi larutan
2. Diagram P-T
3. Sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
a. Penurunan tekanan uap
b. Kenaikan titik didih
c. Penurunan titik neku
d. Tekanan osmotik
E. METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Diskusi type Buzz Group
Metode : Ceramah, Diskusi, Presentasi, Penugasan
Pertemuan 2
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Diskusi type NHT
Metode : Ceramah, Diskusi, Presentasi, Penugasan
Pertemuan 3
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Pertemuan 4
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Pertemuan 5
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Direct Interactions
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Pertemuan 6
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Direct Interactions
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Pertemuan 7
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Direct Intructions
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Pertemuan 8
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Direct Intructions
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Pertemuan 9
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Power poit
2. LCD
3. Laptop
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku pegangan siswa
2. LKS
3. Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
3.1.1 Mendefinisikan molaritas
3.1.2 Memahami persamaan rumus mo-laritas
3.1.3 Menerapkan persamaan rumus mo-laritas
3.1.4 Mendefinisikan molalitas
3.1.5 Memahami persamaan rumus mo-lalitas
3.1.6 Menerapkan persamaan rumus mo-lalitas
3.1.7 Mendefiniskan fraksi mol
3.1.8 Memahami persamaan rumus fraksi mol
3.1.9 Menerapkan persamaan rumus fraksi mol
3.1.10 Mendefinisikan sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku, tekanan osmotik)
Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
A. Pendahuluan 15 menit
Fase 1 : Mengklasifikasi maksud dan establishing set
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
2. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran (PPK, Sifat religius)
3. Guru menanyakan keadaan peserta didik pada hari ini
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
5. Guru mengingkatkan kembali materi sebelumnya dengan cara
memberikan pertanyaan yaitu mengenai keterkaitan konsentrasi
dengan sifat koligatif larutan. (4C, Critical thinking,
communicative).
“Bagaimana keterkaitan konsentrasi dengan sifat koligatif
larutan?”
6. Peserta didik mendengarkan motivasi dari guru.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.
8. Guru menyampaikan materi mengenai konsentrasi larutan
(molaritas, molalitas dan fraksi mol).
B. Kegiatan Inti 60 menit
Fase 2 : Memfokuskan diskusi
1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota
secara heterogen dan menjelaskan aturan diskusi tipe Buzz
Group besar.
2. Peserta didik mengatur tempat duduk membentuk huruf U
bersama dengan kelompoknya.
3. Guru membagikan LKS.

Fase 3 : Mengendalikan diskusi


4. Guru meminta peserta didik mendiskusikan pengertian, dan
menemukan rumus terkait materi konsentrasi (molaritas,
molalitas dan fraksi mol). (4C, Collaborative, Critical
thinking)
5. Guru meminta setiap peserta didik membaca dan mencari
literatur yang terkait dengan materi tersebut. (Literasi)
6. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas. (4C, communicative)
7. Guru meminta peserta didik kembali berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan terkait perhitungan konsentasi (molaritas,
molalitas dan fraksi mol). (4C, Collaborative, Critical
thinking)
8. Guru memantau interaksi antar kelompok dalam jalannya
proses diskusi, seperti bertanya ataupun memberi tanggapan
kepada kelompok yang presentasi didepan kelas.
9. Guru meminta peserta didik untuk presentasi kembali mengenai
materi perhitungan. (4C, communicative)
C. Penutup 15 menit
Fase 4 : Mengakhiri diskusi
1. Peserta didik memberikan kesimpulan berdasarkan hasil
Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
diskusi. (4C, communicative)
2. Guru mengulangi dan menyetujui kesimpulan yang diajukan
peserta didik.

Fase 5 : Debriefing
1. Guru mereview materi yng telah dijelaskan dengan memberi
pertanyaan singkat.
2. Guru memberikan tugas lanjutan untuk dikerjakan dirumah.
3. Guru meminta para peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya
4. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa.
(PPK, Sifat religius)
5. Guru mengucapkan salam dan menutup pembelajaran

Pertemuan 2
3.1.11 Menafsirkan diagram P-T
3.1.12 Menjelaskan diagram P-T
3.1.13 Menyimpulkan diagram P-T
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Orientasi
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
2. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran (PPK, Sifat religius)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru menanyakan kabar peserta didik pada hari ini

Apersepsi
5. Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan
pertanyaan :
 Apa yang kalian ketahui tentang molaritas, molalitas dan
fraksi mol ? (4C, Critical thinking, communicative).

Motivasi
6. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan pertanyaan
dan menayangkan gambar salah satu fenomena dari sifat
koligatif larutan (penggunaan garam untuk mencairkan salju).
“Setelah mempelajari materi hari ini kalian akan mengetahui
salah satu fenomena dari sifat koligatif larutan, lihat gambar di
bawah ini. Ini merupakan salah satu dari fenomena koligatif
larutan”
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.


B. Kegiatan Inti
Fase 2 : Menyajikan informasi
1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu
tentang fenomena dan diagram P-T dengan menampilkan
gambar diagram P-T

2. Guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan


dilakukan pada pertemuan hari ini yaitu menggunakan proses
pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Fase 3 : Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok


belajar
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang secara heterogen.
4. Guru memberikan nomor 1 sampai 4 pada masing-masing
kelompok.

Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar


5. Guru membagikan LKS kepada setiap anggota kelompok.
6. Guru meminta peserta didik untuk membaca terlebih dahulu
materi yang ada dalam LKS tersebut. (Literasi)
7. Guru meminta kepada peserta didik untuk berdiskusi terkait
diagram P-T (4C, Collaborative, Critical thinking).
8. Guru membimbing peserta didik dalam setiap kelompok untuk
berfikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap
jawaban pertanyaan yang ada dalam LKS, dan meyakinkan tiap
anggota mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. (4C,
Collaborative, Critical thinking).

Fase 5 Evaluasi
9. Guru memanggil sebuah nomor dan peserta didik dari tiap
kelompok yang memiliki nomor itu mengangkat tangannya dan
mempresentasikan jawaban kepada seluruh siswa. (4C,
Communictive).
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
10. Peserta didik yang lain mengecek kebenaran jawaban siswa
yang berpartisipasi.
11. Guru memberi umpan balik dengan memperhatikan jawaban
peserta didik dan memberi klarifikasi jika terjadi kesalahan.
12. Peserta didik memberikan kesimpulan berdasarkan hasil
diskusi. yang lain mengecek kebenaran jawaban siswa yang
berpartisipasi.
13. Guru mengulangi dan menyetujui kesimpulan yang diajukan
peserta didik.
C. Penutup
Fase 6 Memberi Penghargaan
1. Guru memberi pertanyaan penguatan dari materi yang telah
dipelajari.
 “Siapa yang dapat menyimpulkan materi hari ini ?” (4C,
Communictive).
2. Guru melakukan penskoran total dalam kelompok memberikan
nomor 1 sampai 4 pada masing-masing kelompok.
3. Guru memberikan suatu hadiah kepada kelompok yang
memperoleh skor tertinggi.
4. Guru meminta peserta didik mempelajari materi selanjutya
5. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa
6. Guru mengucapkan salam dan menutup pembelajaran.
Pertemuan 3
4.1.1 Menyebutkan contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
4.1.2 Menjabarkan penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
2. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran (PPK, Sifat religius)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru menanyakan kabar peserta didik pada hari ini

Apersepsi
5. Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan
pertanyaan :
 Apa yang kalian ingat mengenai materi diagram P-T
minggu lalu ? (4C, Critical thinking, communicative).

Fase 1 : Motivasi dan Orientasi Terhadap Masalah


6. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan pertanyaan
dan menayangkan gambar salah satu fenomena dari sifat
koligatif larutan (penggunaan garam untuk mencairkan salju).
“Berdasarkan gambar dibawah ini, garam digunakan untuk
mencairkan salju, mengapa hal ini dapat terjadi ?” (4C, Critical
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
thinking, communicative).

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.


B. Kegiatan Inti
Fase 2 : Mengorganisasi Siswa Untuk belajar
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa hari ini belajar
menyelidiki suatu masalah yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Guru membentuk peserta didik dalam beberapa kelompok.
3. Guru membagikan LKS tiap kelompok
4. Guru meminta peserta didik untuk membuka LKS dan
mengamati fenomena yang ada di LKS. (4C, Literasi)

Fase 3 : Membimbing Penyelidikan Individual Maupun


Kelompok
5. Guru meminta peserta didik menentukan inti atau hal penting
dari fenomena yang ada. (4C, Critical Thinking, Colaborative)
6. Guru meminta peserta didik untuk mencari literatur lain yang
berhubungan dengan materi. (4C, Literasi)
7. Peserta didik berdiskusi dengan kelompok dengan bimbingan
guru. (4C, Colaborative)

Fase 4 : Mengembangkan Dan Menghasilkan Hasil Karya


8. Peserta didik menuliskan hasil diskusi terhadap fenomena
tersebut. (4C, Communicative)
9. Peserta didik menyelesaikan soal analisis yang terdapat di LKS
dengan bimbingan guru. (4C, Critical Thinking, Colaborative,
HOTS)
10. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
dipelajari. (4C, Communicative)
 Dari apa yang telah kita pelajari, siapa yang dapat
membuat kesimpulan materi hari ini ?”
C. Penutup
Fase 5 : Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
11. Guru memberikan pertanyaan pada peserta didik tentang
seputar materi yang telah dipelajari. (4C, Critical Thinking,
Communicative)
 “Mengapa orang berenang di laut mati dapat
mengapung?”
 “Mengapa garam digunakan dalam pembuatan es putar?”
 “Bagaimana kenaikan titik didih antara pelarut murni
dengan larutan?”
 “Bagaimana cairan infus bisa masuk kedalam tubuh
kita?”
12. Guru meminta peserta didik untuk berpendapat tentang materi
yang telah dipelajari dan menghubungkan fenomena dengan
materi sifat koligatif larutan. (4C, Critical Thinking,
Communicative)
13. Guru menutup pelajaran dan meminta salah satu siswa
memimpin doa sebelum mengakhiri pembelajaran. (PPK,
Religius)
14. Guru mengucapkan salam
Pertemuan 4
4.2.1 Merancang percobaan kenaikan ti-tik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
4.2.2 Melaksanakan percobaan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
4.2.3 Menganalisis hasil percobaan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan
nonelektrolit
4.2.4 Menyimpulkan hasil percobaan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non
elektrolit
4.2.5 Mempresentasikan hasil percobaan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non
elektrolit
Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
A. Pendahuluan
Fase 1 : Memusatkan Perhatian Peserta didik dan Menjelaskan
Proses Inkuiri (Penyelidikan)

Orientasi
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
2. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran (PPK, Sifat religius)
Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru menanyakan kabar peserta didik pada hari ini

Apersepsi
5. Guru bertanya kepada peserta didik. (5M : Menanya)
 Apakah kalian pernah merebus air menggunakan panci ?
Apabila keadaan panci tertutup apa yang terjadi dengan
tutupnya ketika air mendidih ? Mengapa tutup panci bisa
bergerak sendiri ?”

Motivasi
6. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat
dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari
ini

Pemberian acuan
8. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi / tujuan dari
kegiatan yang akan dilakukan yaitu praktikum tentang pengaruh
zat terlarut terhadap kenaikan titik didih larutan.
B. Kegiatan Inti
Fase 2 : Menyajikan Permasalahan Inkuiri atau Kejadian yang
tidak sesuai
1. Guru membagi peserta didik dalam 8 kelompok secara
heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang
2. Guru membagikan LKPD pada masing-masing kelompok
3. Guru meminta masing – masing peserta didik untuk membaca
terlebih dahulu LKPD yang telah diterima sebelumnya. (4C,
Literasi)
4. Peserta didik menuliskan rumusan masalah yang tepat. (4C,
Critical Thinking)

Fase 3 : Meminta Peserta didik Merumuskan Hipotesis untuk


Menjelaskan Masalah atau Kejadian
5. Peserta didik mengajukan hipotesis terhadap masalah yang
telah dirumuskan dengan bimbingan guru.
6. Peserta didik menyatakan pendapat sebagai upaya
menyampaikan hipotesis yang tepat untuk rumusan masalah
tersebut. (4C, Communicative)

Fase 4 : Mendorong Peserta didik Mengumpulkan Data untuk


Menguji Hipotesis
7. Guru membimbing peserta didik melaksanakan percobaan terkait
pengaruh zat terlarut terhadap kenaikan titik didih. (4C,
Collaborative)

Fase 5 : Merumuskan Penjelasan data / atau kesimpulan


8. Peserta didik mengisi tabel hasil pengamatan dan menganalisis
Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
data hasil percobaan yang ada pada LKPD dengan dibimbing
guru.

Fase 6 : Merefleksikan Situasi Masalah dan Proses Berfikir yang


digunakan untuk menyelidinya
9. Peserta didik mempresentasikan hasil praktikum sesuai dengan
percobaan didepan kelas. (4C, Communicative)
10. Peserta didik menyampaikan kesimpulan dari percobaan
dengan bimbingan guru.
C. Penutup
1. Guru beserta peserta didik membuat kesimpulan mengenai
pembelajaran hari ini
2. Guru memberi tahu mengenai materi selanjutnya
3. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan 5
3.1.14 Mendefinisikan kenaikan titik didih larutan non elektrolit
3.1.15 Menerangkan kenaikan titik didih larutan non elektrolit
3.1.16 Menerapkan persamaan kenaikan titik didih larutan non elektrolit dalam
menyelesaikan soal-soal kenaikan titik didih larutan non elektrolit
3.1.17 Menyimpulkan materi kenaikan titik didih larutan non elektrolit
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a.
(PPK, Religius)
3. Guru menanyakan kabar peserta didik pada hari ini
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan
kabar

Fasa 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


Apersepsi
5. Guru mengaitkan pengetahuan sebelumnya yaitu dengan
menayangkan gambar diagram P-T dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu sifat koligatif kenaikan titik didih. (4C, Critical
Thinking)

6. Guru menyampaikan motivasi dengan menampilkan gambar


proses perebusan air dan mengaitkan dengan materi.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

“Dari kedua gambar diatas, manakah yang terlebih dahulu


mendidih?”
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini melalui PPT

B. Kegiatan Inti
Fase 2 (Menyampaikan pengetahuan dan keterampilan)
1. Guru menyampaikan materi terkait sifat koligatif larutan
(kenaikan titik didih) dan cara menghitung kenaikan titik didih
larutan
2. Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya dengan
lagkah-langkah
3. Guru membagikan LKS kepada setiap peserta didik

Fase 3 (Melakukan latihan terbimbing)


1. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal yang ada di LKS
menggunakan langkah-langkah seperti yang dicontohkan
sebelumnya. (4C, Critical Thinking)
2. Peserta didik mengerjakan soal LKS dengan bimbingan guru
(4C, Critical Thinking)

Fase 4 (Megecek pemahaman peserta didik dan memberikan


umpan balik)
1. Guru meminta peserta didik mengerjakan di papan tulis (4C,
Communicative)
2. Guru meminta peserta didik yang lain mengecek jawaban
peserta didik yang mengerjakan di papan tulis. (4C,
Communicative)
3. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik
C. Penutup
Fase 5 Evaluasi
1. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyimpulkan
materi yang telah disampaikan (4C, Communicative)
 “Siapa yang dapat menyimpulkan materi hari ini ?” (4C,
Communictive).
2. Guru menguatkan penyimpulan siswa
3. Guru memberi tugas lanjutan
4. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
5. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa (PPK,
Religius)
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan 6
3.1.18 Mendefinisikan penurunan tekanan uap jenuh larutan non elektrolit
3.1.19 Menerangkan penurunan tekanan uap jenuh larutan non elektrolit
3.1.20 Menerapkan persamaan penurunan tekanan uap jenuh larutan non elektrolit dalam
menyelesaikan soal-soal penurunan tekanan uap jenuh larutan non elektrolit
3.1.21 Menyimpulkan materi penurunan tekanan uap jenuh larutan non elektrolit
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a.
(PPK, Religius)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan
kabar
4. Guru menanyakan kabar peserta didik pada hari ini

Fasa 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


5. Guru mengaitkan pengetahuan sebelumnya yaitu dengan
fenomena tekanan uap dengan materi yang akan diajarkan,
yaitu sifat koligatif penurunan tekanan uap non elektrolit
 Mengamati
“Peserta didik mengamati fenomena yang ditampilkan
dalam powerpoint”
 Menanya
“Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan
fenomena”
6. Guru memberikan motivasi berupa fenomena proses penguapan
air
 “Guru menampilkan gambar dan menanyakan kepada
peserta didik mengapa hal ini bisa terjadi” (4c,
Communicative)

“Ketika merebus air dengan keadaan panci tertutup


mengapa tutupya dapat bergerak, mengapa hal itu dapat
terjadi?”
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui PPT
 “Setelah mempelajari materi ini kalian diharapkan dapat
mendefinisikan, menerangkan, dan menyimpulkan sifat
koligatif larutan (penurunan tekanan uap) larutan non
elektrolit.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
B. Kegiatan Inti 60 menit
Fase 2 (Menyampaikan pengetahuan dan keterampilan)
1. Guru membagikan LKPD kepada setiap peserta didik
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca materi yang
terdapat dalam LKPD terlebih dahulu. (4C, Literasi)
3. Guru menyampaikan materi terkait sifat koligatif larutan
(penurunan tekanan uap) dan cara menghitung tekanan uap
larutan non elektrolit
4. Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya dengan
langkah-langkah

Fase 3 (Melakukan latihan terbimbing)


1. Guru membimbing peserta didik mengerjakan soal yang ada di
LKPD menggunakan langkah-langkah seperti yang
dicontohkan sebelumnya. (4C, Critical Thinking dan HOTS)

Fase 4 (Megecek pemahaman peserta didik dan memberikan


umpan balik)
1. Guru meminta peserta didik mengerjakan hasil di papan tulis
(4C, Communicative)
2. Guru meminta peserta didik yang lain mengecek jawaban
peserta didik yang mengerjakan di papan tulis. (4C,
Communicative)
3. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik
C. Penutup 20 menit
Fase 5 Evaluasi
1. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyimpulkan
materi yang telah disampaikan (4C, Communicative)
“Dari pembelajaran yang telah dilakukan, siapa yang ingin
menyampaikan kesimpulan materi hari ini?”
2. Guru menguatkan penyimpulan siswa
3. Guru melakukan refleksi berupa soal evaluasi
4. Guru memberi tugas lanjutan
5. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
6. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa (PPK,
Religius)
7. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan 7
3.1.22 Mendefinisikan penurunan titik beku larutan non elektrolit
3.1.23 Menerangkan penurunan titik beku larutan non elektrolit
3.1.24 Menerapkan persamaan penurunan titik beku larutan non elektrolit dalam
menyelesaikan soal-soal penurunan titik beku larutan non elektrolit
3.1.25 Menyimpulkan materi penurunan titik beku larutan non elektrolit
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
Orientasi
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a.
(PPK, Religius)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan
kabar

Fasa 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


Apersepsi
4. Guru mengaitkan pengetahuan sebelumnya yaitu diagram P-T
dengan materi yang akan diajarkan, yaitu sifat koligatif
penurunan titik beku.

Motivasi
5. Guru memberikan tayangan gambar sebagai motivasi peserta
didik dan memberikan pertanyaan mengenai gambar.
“Mengapa garam digunakan dalam pembuatan es putar?”

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

B. Kegiatan Inti
Fase 2 (Menyampaikan pengetahuan dan keterampilan)
1. Guru menyampaikan materi terkait sifat koligatif larutan
(penurunan titik beku) dan cara menghitung penurunan titik
beku.
2. Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya dengan
lagkah-langkah
3. Guru membagikan LKS kepada setiap peserta didik

Fase 3 (Melakukan latihan terbimbing)


1. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal yang ada di
LKS menggunakan langkah-langkah seperti yang dicontohkan
sebelumnya. (4C, Critical Thinking)
2. Peserta didik mengerjakan soal LKS dengan bimbingan guru
(4C, Critical Thinking)
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Fase 4 (Mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan
umpan balik)
1. Guru meminta peserta didik mengerjakan di papan tulis (4C,
Communicative)
2. Guru meminta peserta didik yang lain mengecek jawaban
peserta didik yang mengerjakan di papan tulis. (4C,
Communicative)
3. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik
C. Penutup
Fase 5 Evaluasi
1. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyimpulkan
materi yang telah disampaikan (4C, Communicative)
 “Dari pembelajaran yang telah dilakukan, siapa yang
ingin menyampaikan kesimpulan materi hari ini?”
2. Guru menguatkan penyimpulan siswa
3. Guru memberi tugas lanjutan
4. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
5. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa (PPK,
Religius)
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan 8
3.1.26 Mendefinisikan tekanan osmotik larutan non elektrolit
3.1.27 Menerangkan tekanan osmotik larutan non elektrolit
3.1.28 Menerapkan persamaan tekanan osmotik larutan non elektrolit dalam
menyelesaikan soal-soal tekanan osmotik larutan non elektrolit
3.1.29 Menyimpulkan materi tekanan osmotik larutan non elektrolit
3.1.30 Menganalisis sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, tekanan osmotik) berdasarkan fenomena yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
Orientasi
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a.
(PPK, Religius)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan
kabar

Apersepsi
4. Guru mengaitkan pengetahuan sebelumnya yaitu diagram P-T
dengan materi yang akan diajarkan, yaitu sifat koligatif
tekanan osmotik.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Fasa 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


Motivasi
5. Guru memberikan tayangan gambar sebagai motivasi peserta
didik dan memberikan pertanyaan mengenai gambar.
“Apa hubungan infus dengan salah satu sifat koligatif larutan
yaitu tekanan osmotik?”

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari kegiatan hari


ini.
B. Kegiatan Inti
Fase 2 (Menyampaikan pengetahuan dan keterampilan)
1. Guru menyampaikan materi terkait sifat koligatif larutan
(tekanan osmotik) dan cara menghitung tekanan osmotik non
elektrolit.
2. Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya dengan
lagkah-langkah
3. Guru membagikan LKS kepada setiap peserta didik

Fase 3 (Melakukan latihan terbimbing)


4. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal yang ada di
LKS menggunakan langkah-langkah seperti yang
dicontohkan sebelumnya. (4C, Critical Thinking)
5. Peserta didik mengerjakan soal LKS dengan bimbingan guru
(4C, Critical Thinking)

Fase 4 (Mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan


umpan balik)
6. Guru meminta peserta didik mengerjakan di papan tulis (4C,
Communicative)
7. Guru meminta peserta didik yang lain mengecek jawaban
peserta didik yang mengerjakan di papan tulis. (4C,
Communicative)
8. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
C. Penutup
Fase 5 Evaluasi
9. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyimpulkan
materi yang telah disampaikan (4C, Communicative)
 “Dari pembelajaran yang telah dilakukan, siapa yang
ingin menyampaikan kesimpulan materi hari ini?”
10. Guru menguatkan penyimpulan siswa
11. Guru memberi tugas lanjutan
12. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
13. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa (PPK,
Religius)
14. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan 9
3.2.1 Mendefinisikan penurunan teka-nan uap jenuh larutan elektrolit
3.2.2 Menerangkan penurunan tekanan uap jenuh larutan elektrolit
3.2.3 Membandingkan penurunan tekanan uap jenuh larutan non elektrolit dan
elektrolit
3.2.4 Mendefinisikan kenaikan titik didih larutan elektrolit
3.2.5 Menerapkan persamaan kenaikan titik didih larutan elektrolit
3.2.6 Membandingkan kenaikan titik didih larutan non elektrolit dan elektrolit
3.2.7 Mendefinisikan penurunan titik beku larutan elektrolit
3.2.8 Menerapkan persamaan penu-runan titik beku larutan elektrolit
3.2.9 Membandingkan penurunan titik beku larutan non elektrolit dan elektrolit
3.2.10 Mendefinisikan tekanan osmotik larutan elektrolit
3.2.11 Menerapkan persamaan tekanan osmotik larutan elektrolit
3.2.12 Membandingkan tekanan osmotik dan titik beku larutan non elektrolit dan
elektrolit
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
Orientasi
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a.
(PPK, Religius)
 Sebelum memulai pembelajaran marilah kita berdoa
terlebih dahulu, siapa yang mau memimpin berdoa?”
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan
kabar
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Apersepsi
4. Guru mengaitkan materi pembelajaran sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit dengan pengetahuan siswa yang
telah diperoleh saat praktikum salah satu sifat koligatif
larutan. (4C, Critical Thinking)
 Pada praktikum kenaikan titik didih, ada berapa larutan
yang diujikan?”
 Dari ketiga larutan (larutan gula, larutan garam dan
pelarut murni) manakah yang memiliki titik didih paling
tinggi?”
 “Mengapa hal ini bisa terjadi?”

 “Bagaimana pengaruh dari penambahan zat terlarut


yang tidak mudah menguap kedalam suatu cairan
murni?”

Fasa 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


Motivasi
5. Guru memberikan motivasi berupa gambar kepada peserta
didik dan memberikan pertanyaan mengenai gambar tersebut.
“Di negara luar yang memiliki 4 musim, ketika musim salju
tiba maka jalan raya akan terpenuhi dengan salju. Hal ini
tentu saja akan menghambat aktifitas warga. Alternatif yang
digunakan salah satunya yaitu dengan garam untuk
mencairkan salju tersebut. Mengapa dalam hal ini garam
yang digunakan?”

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Pemberian acuan
7. Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
8. Peserta didik membentuk kelompok belajar sesuai dengan
arahan/petunjuk yang diberikan guru.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
B. Kegiatan Inti
Stimulation/pemberian rangsangan
9. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok
10. Peserta didik diminta untuk mengamati dan mempelajari data
hasil percobaan tentang sifat koligatif larutan elektrolit dan
non elektrolit yang ditampilkan oleh guru. (4C, Critical
Thinking, HOTS)

Problem Statement/ Identifikasi masalah


11. Guru mengajukan pertanyaan terkait dengan perbedaan data
percobaan sifat koligatif untuk larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit yang ditampilkan pada media. (4C, Critical
Thinking)

Collection/Pengumpulan Data
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan sifat larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit dalam kelompok. (4C,
Collaborative)
13. Guru membimbing peserta didik dengan pertanyaan untuk
menghubungkan sifat larutan (elektrolit dan non elektrolit) dengan
konsentrasi berdasarkan data percobaan.
14. Guru membimbing peserta didik dengan pertanyaan untuk
menganalisis hubungan antara sifat larutan (elektrolit dan non
elektrolit), konsentrasi dan sifat koligatif larutan. (4C, Critical
Thinking)

Data Processing (Pengolahan Data)


15. Siswa mengolah data perbedaan sifat koligatif larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit.

8. Berdasarkan tabel peserta didik menemukan formula untuk


menghitung sifat koligatif larutan elektrolit. (melibatkan
faktor Van Hoff). (4C, Critical Thinking, HOTS)
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
9. Peserta didik berlatih menghitung sifat koligatif larutan
elektrolit menggunakan formula yang sudah ditemukan.

Verification /Pembuktian
10. Peserta didik membandingkan hasil diskusinya dengan
dengan hasil yang sebenarnya.
11. Peserta didik membandingkan hasil pengolahan data
percobaan yang dilakukan dengan hasil yang sebenarnya.

Generalization/Menarik Kesimpulan
12. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai perbedaan sifat
koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan
bimbingan guru. (4C, Communicative)
 “Berdasarkan pembelajaran hari ini, apa yang dapat
kalian simpulkan mengenai sifat koligatif larutan
elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit ?”
C. Penutup
1. Guru membimbing peserta didik merangkum materi pelajaran
2. Guru membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan
materi pelajaran
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
4. Guru memberikan tugas terstruktur pada peserta didik untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sifat koligatif
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
5. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari soal-soal bab
sifat koligatif larutan.
6. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a untuk
mengakhiri proses pembelajaran. (PPK, Religius)
LEMBAR KERJA
SISWA
(LKS)
Sifat Koligatif
Larutan
(pertemuan 1)

KIMIA
untuk SMA/MA

Nama : KELAS

XII
Kelas :
No. Absen :
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1.1.1 Peserta didik dapat mendefinisikan molaritas
3.1.1.2 Peserta didik dapat memahami persamaan rumus molaritas
3.1.1.3 Peserta didik dapat menerapkan persamaan rumus molaritas
3.1.1.4 Peserta didik dapat mendefinisikan molalitas
3.1.1.5 Peserta didik dapat memahami persamaan rumus molalitas
3.1.1.6 Peserta didik dapat menerapkan persamaan rumus mo-lalitas
3.1.1.7 Peserta didik dapat mendefiniskan fraksi mol
3.1.1.8 Peserta didik dapat memahami persamaan rumus fraksi mol
3.1.1.9 Peserta didik dapat menerapkan persamaan rumus fraksi mol
3.1.1.10 Peserta didik dapat mendefinisikan sifat koligatif larutan (penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, tekanan
osmotik)

MATERI PEMBELAJARAN
Dalam perhitungan sifat-sifat koligatif larutan ada tiga satuan konsentrasi yang
digunakan.
1. Molaritas.
Molaritas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat
terlarut dalam satu
liter larutan.
2. Molalitas.
Molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat
terlarut dalam satu kilogram pelarut.
3. Fraksi mol.
Fraksi mol adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat
terlarut atau pelarut dalam jumlah mol larutan.
A. Latihan Soal
Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan teman sekelompok !
1. Apa yang anda ketahui tentang molaritas ? Tuliskan beserta rumusnya!
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Apa yang anda ketahui tentang fraksi mol ? Tuliskan beserta rumusnya!
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. NaOH (Mr = 40) sebanyak 100 gram dilarutkan dalam 90 gram air (Mr = 18).
Hitunglah fraksi mol NaOH dalam larutan tersebut!
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Sebanyak 30 g urea (Mr = 60 g/mol) dilarutkan kedalam 100 ml air.
Hitunglah molaritas larutan !
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
5. Glukosa sebanyak 50 gram dilarutkan ke dalam 250 gram air, berapa
molalitas larutan glukosa tersebut? (Mr C6H12O6= 180)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
LEMBAR KERJA
SISWA
(LKS)
Sifat Koligatif
Larutan
(pertemuan 2)

KIMIA
untuk SMA/MA

Nama : KELAS

XII
Kelas :
No. Absen :
TUJUAN PEMBELAJARAN

3.1.1.11 Peserta didik dapat menafsirkan diagram P-T dengan benar


3.1.1.12 Peserta didik dapat menjelaskan diagram P-T dengan benar
3.1.1.13 Peserta didik dapat menyimpulkan diagram P-T dengan benar

MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Sifat Koligatif Larutan
Larutan adalah campuran antara dua zat atau lebih yang bersifat homogen.
Salah satu zat berfungsi sebagai pelarut (solvent) dan yang lain sebagai zat
terlarut (solute). Adanya perbedaan jumlah partikel zat terlarut dalam suatu
pelarut akan menyebabkan perbedaan sifat suatu larutan. Titik didih 1 mol gula
sama dengan titik didih 1 mol urea. Di dalam pelarut air gula dan urea terpecah
menjadi molekul-molekul yang jumlah partikelnya sama dalam wujud padat.
Sedangkan titik didih 1 mol garam dapur lebih tinggi dibanding titik didih 1 mol
gula. Jumlah partikel 1 mol gula berbeda dengan jumlah partikel garam dapur
dalam pelarut air. Garam dapur dalam pelarut air akan terurai menjadi ion-ion
(ion Na+ dan ion Cl-), sehingga jumlah partikel garam dapur lebih dari 1 mol.
Titik didih adalah salah satu sifat koligatif larutan.
A. Soal analisis

Diagram P - T (tekanan - suhu) ini menggambarkan hubungan antara tekanan dengan


suhu suatu zat pada fase padat, cair, gas, dan kesetimbangan fase. Berdasarkan
diagram P-T diatas diskusikan pertanyaan dibawah ini dengan kelompok!
1. a. Tentukan garis didih
b. Tentukan garis beku
c. Tentukan titik triple
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
2. Jelaskan mengenai adanya zat terlarut dengan kenaikan titik didih !
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
3. Jelaskan definisi dari
a. ∆𝑃 b. ∆𝑇𝑏 c. ∆𝑇𝑓
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
LEMBAR KERJA
SISWA
(LKS)
Sifat Koligatif
Larutan
(pertemuan 3)

KIMIA
untuk SMA/MA

Nama : KELAS

XII
Kelas :
No. Absen :
TUJUAN PEMBELAJARAN
4.1.1. Menyebutkan contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan
sehari-hari
4.1.2 Menjabarkan penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari

FENOMENA
Gambar dibawah ini merupakan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
berkaitan dengan sifat koligatif larutan. Diskusikan dari masing-masing gambar dengan
kelompok anda !

 Gambar 1

 Gambar 2

 Gambar 3

 Gambar 4
K
L S
CERDAS
MERAIH
PRESTASI
LEMBAR KERJA SISWA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

XII

Nama Kelompok
:
Kelas :

SMAN 2 MOJOKERTO
LKPD
Sifat Koligatif
Larutan
(pertemuan 6)

KIMIA
untuk SMA/MA

Nama : KELAS

XII
Kelas :
No. Absen :
PENURUNAN TEKANAN UAP
Penurunan tekanan uap merupakan salah satu sifat koligatif larutan.
Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu.
Penurunan tekanan uap tidak begantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada
konsentrasi fraksi mol.
Hukum Raoult
Raoult menemukan bahwa tekanan uap suatu komponen bergantung pada fraksi
mol koomponen itu dalam larutan dengan hubugan sebagai berikut :

Jika zat terlarut sukar menguap, maka uap di permukaan larutan tediri atas uap
pelarut saja. Jika demikian, tekanan uap larutan sama dengan tekanan usp
pelarut.

Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut
penurunan tekanan uap ( ∆𝑷)
FENOMENA
FENOMENA

Perhatikan gambar di bawah ini!

Kegiatan merebus air merupakan salah satu kegiatan yang hampir dilakukan setiap
hari di rumah. Apakah anda mengetahui merebus air tanpa penutup lebih cepat
mendidih, Mengapa hal demikian dapat terjadi ? Nah, bagaiaman jika terdapat zat
terlarut dalam suatu pelarut murni ? Tuliskan hasil analisamu !

....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
UJI PEMAHAMAN
UJI PEMAHAMAN

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini !


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penurunan tekanan uap pada sifat koligatif
larutan ! tuliskan beserta rumusnya !
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Berikut ini jumlah partikel zat terlarut yang terdapat dalam 2 mol pelarut dalam
ruangan tertutup.

= zat terlarut
= zat pelarut

I II III IV V
Berdasarkan gambar tersebut, tekanan uap paling besar terdapat pada gambar
nomor ?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Tekanan uap air pada 50 C diketahui sebesar 23,76 mmHg. Pada suhu yang
sama. suatu larutan urea mempunyai tekanan uap 23,16 mmHg. Berapa
penurunan tekanan uap larutan urea itu ?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
4. Tentukan tekanan uap jenuh larutan yang mengandung 12% massa urea
(CO(NH2)2) jika tekanan uap jenuh air pada temperatur 30 0C adalah 31,82
mmHg.
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
LKPD
Sifat Koligatif
Larutan
(pertemuan 5)

KIMIA
untuk SMA/MA

Nama : KELAS

XII
Kelas :
No. Absen :
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.18 Peserta didik dapat mendefinisikan kenaikan titik didih larutan non
elektrolit
1.1.1.19 Peserta didik dapat menerangkan kenaikan titik didih larutan non
elektrolit
∆Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut∆Tb = titik didih larutan – titik didih pelaru
1.1.1.20 Peserta didik dapat menerapkan persamaan kenaikan titik didih larutan
non elektrolit dalam menyelesaikan soal-soal kenaikan titik didih larutan
non elektrolit
1.1.1.21 Peserta didik dapat menyimpulkan materi kenaikan titik didih larutan
non elektrolit

MATERI PEMBELAJARAN
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan
tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan). Titik didih suatu larutan
dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada
kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan titik
didih pelarut disebut kenaikan titik didih (∆Tb).

∆Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut

Menurut Hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan
hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan kenaikan titik didih molal (Kb). Oleh
karena itu, kenaikan titik didih dapat dirumuskan sebagai berikut:

∆Tb = m. kb

Keterangan:
∆Tb = kenaikan titik didih molal
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = molalitas larutan
UJI PEMAHAMAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penurunan tekanan uap pada sifat koligatif
larutan ! tuliskan beserta rumusnya !
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

2.
Dari kedua gambar diatas, manakah yang memiliki titik didih paling tinggi ?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Besarnya kenaikan titik didih larutan 17,4 gram K2SO4 (Mr=174) dan mengurai
sempurna dalam 250 gram air dengan kenaikan titik didih molal air = 0,25 0C/m
adalah...
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
4. Larutan yang mengandung 2 gram urea (CO(NH2)2) dalam 100 gram air, bila
diketahui Ar untuk C=12,H=1,N=14,dan O=16, pada tekanan 1 atm, titik
didihnya adalah...
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
LKPD
Sifat Koligatif
Larutan
(pertemuan 7)

KIMIA
untuk SMA/MA

Nama : KELAS

XII
Kelas :
No. Absen :
TUJUAN PEMBELAJARAN

3.1.1.22 Peserta didik dapat mendefinisikan penurunan titik beku larutan non elektrolit
3.1.1.23 Peserta didik dapat menerangkan penurunan titik beku larutan non elektrolit
3.1.1.24 Peserta didik dapat menerapkan persamaan penurunan titik beku larutan non
elektrolit dalam menyelesaikan soal-soal penurunan titik beku larutan non
elektrolit
3.1.1.25 Peserta didik dapat menyimpulkan materi penurunan titik beku larutan non
elektrolit

MATERI PEMBELAJARAN
Titik beku adalah suhu yang dicapai suatu zat cair ketika menjadi padat atau disebut
membeku. Zat cair dapat menjadi beku ketika suhunya diturunkan terus-menerus, seperti
air yang dimasukkan dalam kulkas dan lama kelamaan menjadi beku. Umumnya itik
beku air adalah 0 0C. Namun ada kedaan dimana pada suhu 0 oC air masih dalam bentuk
cairan dan belum membeku. Keadaan ini terjadi apabila pelarut murni terdapat zat
terlarut. contoh larutan gula. Ketika yang dibekukan hanya air saja ( zat pelarut murni ),
titik bekunya adalah 00C. Namun jika air tersebut ditambahkan dengan gula ( zat terlarut
), maka titik beku yang dicapai pun akan berubah tidak lagi pada 0 0C namun akan lebih
rendah. Karena adanya campuran dengan zat terlarut yang membentuk sebuah larutan
itulah yang menyebabkan terjadinya titik beku.

Keterangan:
∆Tf = kenaikan titik beku molal
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = molalitas larutan
UJI PEMAHAMAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penurunan titik beku pada sifat koligatif
larutan ! tuliskan beserta rumusnya !
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

2.
Dari gambar diatas, mengapa garam digunakan dalam pembuatan es putar ?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Dilarutkan 18 gram glukosa C6H12O6 kedalam 500 gram air. Jika Kf= 1,8 C mol-
1, Ar C=12, H=1, O=16. Titik beku larutan tersebut adalah...
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
4. Sebanyak 0,4 gram zat X dilarutkan dalam 20 gram benzena, ternyata terjadi
penurunan titik beku 0,57o C. Berapa Mr zat X! (Kf benzena = 5,10 oC kg/mol)

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
LKPD
Sifat Koligatif
Larutan
(pertemuan 8)

KIMIA
untuk SMA/MA
TUJUAN PEMBELAJARAN

1.1.1.26 Peserta didik dapat mendefinisikan tekanan osmotik larutan non elektrolit
1.1.1.27 Peserta didik dapat menerangkan tekanan osmotik larutan non elektrolit
1.1.1.28 Peserta didik dapat menerapkan persamaan tekanan osmotik larutan non
elektrolit dalam menyelesaikan soal-soal tekanan osmotik larutan non elektrolit
1.1.1.29 Peserta didik dapat menyimpulkan materi tekanan osmotik larutan non elektrolit
1.1.1.30 Peserta didik dapat menganalisis sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, tekanan osmotik) berdasarkan
fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

MATERI PEMBELAJARAN
Tekanan Osmotik merupakan salah satu dari sifat koligatif larutan. Tekanan osmotik
adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak
berpindah ke larutan konsentrasi tinggi. Proses osmosis terjadi apabila kedua larutan
yang dipisahkan oleh membran semipermeabel memiliki tekanan osmotik yang berbeda.

Untuk larutan yang terdiri atas zat nonelektrolit, maka tekanan osmotik berbanding lurus
dengan konsentrasi (kemolaran) zat terlarut, yang dirumuskan sebagai berikut:

π= M.R.T
Keterangan:
π = tekanan osmotik (atm)
M = konsentrasi larutan (mol/L)
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm mol/ K)
T = suhu (K)
UJI PEMAHAMAN

1. Apa yang dimaksud dengan tekanan osmotik larutan ? Bagaimana rumus mencari
tekanan osmotik larutan ?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
2. Sebuah larutan terbuat dari 1,14 g sukrosa (C12H22O11) dengan massa molekul relatif
342 yang dilarutkan ke dalam air yang volumenya 500 mL pada suhu 27 derajat
Celcius.
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
3. Ke dalam 1 L larutan ditambahkan 1,82 gram zat antibeku (etilen glikol) pada suhu
10 o C tekanan osmosisnya adalah 0,68 atmosfer. Hitunglah Mr etilen glikol! (R =
0,082 L atm/mol K).
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
4. Infus merupakan salah satu contoh yang menggunakan penerapan tekanan osmotik.
Bagaimanakah cairan infus dapat masuk dalam tubuh kita ?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai