Anda di halaman 1dari 45

BAB 5: Reaksi antara ion dan

laturan murni
• Larutan adalah campuran homogen
dimana dua komponen atau lebih
bercampur secara sempurna
• Pelarut (solvent) merupakan komponen
yang terdapat dalam jumlah terbesar
• Zat terlarut (solute) adalah zat yang
dilarutkan di dalam pelarut
Pembentukan larutan
molekul iodin di dalam etil
alkohol. Etil alkohol adalah
solven dan iodine adalah
solute.

Larutan memiliki komposisi


yang bervariasi. Mereka
dapat dikarakterisasi dengan
menggunakan perbandingan
solute dan solvent yang
disebut dengan konsentrasi
• Misalnya, persentase konsentrasi adalah
jumlah gram solute per 100 g larutan
• Jumlah relatif solute dan solvent sering
diberikan tanpa menentukan kuantitas yang
sebenarnya

Larutan dilute pada sisi kiri


mempunyai solute yang sedikit
per unit volume dari pada
konsentrasi larutan pada sisi
kanan.

Konsentrasi dan dilute bersifat


relatif.
• Biasanya ada keterbatasan jumlah solute
yang dapat larut di dalam sejumlah solvent
– Contohnya, 36.0 g NaCl dapat larut di dalam
100 g air pada suhu 20°C
• Larutan dapat dikatakan jenuh ketika solute
tidak lagi larut pada suhu tersebut
• Kelarutan solute adalah jumlah gram solute
yang dapat larut di dalam 100 gram solvent
pada suhu yang diberikan
• Kelarutan beberapa zat umum

Kelarutan
Zat Rumus (g/100 g air)
Natrium klorida NaCl 35.7 pada 0°C
39.1 pada 100°C
Natrium hidroksida NaOH 42 pada 0°C
347 pada 100°C
Kalsium karbonat CaCO3 0.0015 pada 25°C

Larutan yang mengandung sedikit solute disebut tidak jenuh


karena keadaan ini masih mampu melarutkan solute
• Kelarutan biasanya bertambah dengan
kenaikan suhu
• Larutan sangat jenuh mengandung lebih
banyak solute dari pada yang dibutuhkan
untuk pengendapan pada suhu yang
diberikan
• Keadaan ini dapat dibentuk, misalnya,
dengan pendinginan larutan jenuh.
• Larutan sangat jenuh tidak stabil dan
biasanya hasil dari pembentukan
pengendapan
• Endapan adalah zat padat yang terpisah dari
larutan
• Endapan juga dapat terbentuk dari reaksi
• Reaksi dapat menghasilkan endapan yang
disebut reaksi pengendapan
• Kebanyakan senyawa ion larut di dalam air
• Solute yang menghasilkan ion di dalam
larutan disebut elektrolis karena larutannya
dapat mengantarkan arus listrik
• Senyawa ion berdisosiasi karena senyawa
ion larut di dalam air
Ion berpisah dari padatan dan
menjadi hidrat atau dikelilingi
oleh molekul air.
Ion berpindah dengan bebas
dan larutan dapat
mengantarkan arus listrik.

Senyawa ion yang larut secara sempurna


merupakan elektrolis kuat
• Kebanyakan larutan senyawa molekular
tidak dapat mengantarkan arus listrik dan
disebut nonelektrolis
Molekul dari
nonelektrolis berpisah
tapi tetap utuh. Larutan
nonkonduktivitas karena
tidak ada ion yang
dihasilkan.

Beberapa senyawa mempunyai kelarutan yang


rendah di alam air tetapi masih bersifat elektrolis
kuat karena senyawa yang larut disosiasi 100%.
• Disosiasi senyawa ion dapat digambarkan
dengan persamaan kimia
 2-
Na 2SO 4 ( s )  2 Na (aq)  SO (aq)
4

• Ion hidrat, dengan simbol (aq), telah


dijelaskan secara terpisah
• Karena bentuk fisika sering diabaikan,
kamu dapat menulis persamaan sebagai
berikut:
Na 2SO 4  2 Na   SO 24-
• Senyawa ion sering bereaksi ketika larutan
muurninya bersatu
Ketika larutan
Pb(NO3)2
dicampurkan
dengan
larutan KI
endapan PbI2
kuning
terbentuk
dengan cepat.
• Reaksi yang terjadi terhadap molekul, ion,
atau net ion:
Molekul: Pb(NO3 ) 2 (aq)  2KI(aq)  PbI 2 ( s)  2KNO3 (aq)
2 -  -
Ion: Pb ( aq )  2NO 3 ( aq )  2K ( aq )  2I (aq ) 
PbI2( s )  2K  (aq )  2NO 3- (aq )
Net ion : Pb 2 (aq)  2I  (aq)  PbI 2 ( s)
• Notasi yang paling kecil adalah persamaan
net ion dengan mengeliminasi semua ion
spektator yang tidak bereaksi dari
persamaan
• Kriteria untuk keseimbangan ionik dan net
ion:
1) Keseimbangan material – jumlah yang sama
dari masing-masing jenis atom pada kedua
sisi kiri dan kanan
2) Keseimbangan elektrik –net elektrik berubah
pada sisi kiri harus sama dengan net elektrik
yang berubah pada sisi kanan
Ingat bahwa perubahan pada ion harus disertakan ketika
ion bukan merupakan senyawa. Penambahan perubahan
pada semua ion pada salah satu sisi memberikan
perubahan pada net elektrik.
• Di dalam reaksi Pb(NO3)2 dengan KI kation
dan anion berubah pasangan
• Hal ini merupakan contoh dari metatesis
atau pergantian reaksi ganda
• Kaidah kelarutan memberikan prediksi
ketika reaksi pengendapan terjadi
• Untuk kebanyakan senyawa ion kaidah
kelarutan diprediksi dengan tepat apakah
senyawa ion larut atau tidak larut
• Kaidah kelaruan untuk senyawa ion di
dalam air:
– Kelarutan Senyawa
1) Semua senyata logam alkali (Golongan IA) dapat larut.
2)Semua garam yang mengandung NH 4 , NO 3- , ClO -4 , ClO 3- , dan C 2 H 3 O -2
dapat larut.
3) Semua garam yang mengandung Cl - , Br - , atau I - dapat larut kecuali ketika
bergabung dengan Ag  , Pb 2 , dan Hg 22 .
4) Semua sulfat dapat larut kecuali yang mengandung Pb 2 , Ca 2 , Sr 2 ,
Hg 22 , dan Ba 2 .
– Senyawa yang tidak dapat larut
5)Semua logam hidroksida dan oksida tidak dapat larut kecuali
Golongan IA dan Ca 2 , Sr 2 , dan Ba 2 . Ketika logam
oksida larut, mereka bereaksi dengan air membentuk
hidroksida . Ion oksida, O 2- , tidak dapat berada di dalam air.
6) Semua garam yang mengandung PO 34- , CO 32- , SO 32- , dan S 2- tidak dapat larut,
keculi Golongan IA dan NH 4 .

• Pengetahuan ini akan membantu kamu


untuk memprediksi sejumlah besar reaksi
pengendapan
• Asam dan basa adalah senyawa penting
lainnya
• Asam dan basa mempengaruhi warna dasar
zat
• Mereka disebut indikator asam-basa
karena mereka mengindikasikan kehadiran
asam atau basa berdasarkan warnanya.
• Teori komprehensif asam yang pertama,
basa, dan konduktivitas elektrik diterima
pada tahun 1884 di dalam thesis Savante
Arrhenius Ph.D.
• Dia mengajukan bahwa asam dari ion
hidrogen dan basa membebaskan ion
hidroksida di dalam larutan
• Sifat reaksi antara asam dan basa adalah
netralisasi
HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O(l)
• Pada umumnya, reaksi asam dan basa
menghasilkan air dan garam
• Kita dapat menulis defenisi asam dan basa
Arrhenius di dalam pembahasan berikutnya
Defensisi Asam - Basa Arrhenius
Asam adalah zat yang bereaksi dengan air untuk menghasilkan
ion hidronium, H 3 O  .
Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida di dalam air.

• Pada umumnya, asam adalah senyawa


molekular yang bereaksi dengan air
menghasilkan ion
• Hal ini disebut ionisasi
 -
HCl( g )  H 2 O  H 3O (aq )  Cl (aq )
• Penggunaan ion hidrogen (H+) adalah
umum dari pada ion hirdonium
• Ionisasi sebelumnya juga ditulis sebagai:
HCl( g ) H2O
  H  (aq)  Cl- (aq)
• Asam monoprotik mampu memberikan
hanya satu ion hidrogen per molekul
• Asam yang dapat memberi lebih dari satu
ion per molekul disbut asam poliprotik
Monoprotik : HCl(aq)H 2 O  H 3 O  (aq )  Cl - (aq)
Diprotik : H 2 CO 3 ( aq)  H 2 O  H 3 O  (aq )  HCO 3- (aq)
HCO 3- ( aq )  H 2 O  H 3 O  (aq)  CO 32- (aq)
Triprotik : H 3 PO 4 (aq )  H 2 O  H 3 O  (aq)  H 2 PO -4 (aq )
H 2 PO -4 (aq)  H 2 O  H 3 O  (aq)  HPO 24- ( aq)
HPO 24- (aq )  H 2 O  H 3 O  (aq )  PO 34- (aq)

• Beberapa oksida nonlogam bereaksi dengan


air menghasilkan asam
• Mereka disebut asam anhidrat (anhidrat
artinya tanpa air)
• Logam oksida yang dapat larut adalah basa
anhidrat
• Contoh:
Oksida nonlogam :
SO 3 ( g )  H 2 O  H 2 SO 4 (aq ) asam sufat
N 2 O 5 ( g )  H 2 O  2HNO 3 (aq ) asam nitrat
CO 2 ( g )  H 2 O  H 2 CO 3 (aq ) asam karbonik
Oksida logam :
CaO( s )  H 2 O  Ca(OH) 2 (aq ) kalsium hidroksida
Na 2 O( s )  H 2 O  2NaOH( aq ) natrium hidroksida
• Gas amonia berionisasi di dalam air
menghasilkan ion hidroksida
• Ini merupakan contoh dari basa molekular
• Banyak molekul yang mengandung
nitrogen dapat bersifat sebagai basa:
 -
NH 3 (aq)  H 2 O  NH (aq)  OH (aq)
4

Untuk basa umum B :


 
B(aq)  H 2 O  HB (aq)  OH (aq )
• Asam yang mengandung hidrogen, oksigen,
dan elemen lainnya disebut asam oksi
• Penamaanya berdasarkan jumlah atom
oksigen di dalam molekul dan tidak diberi
awalan hydro-
• Ketika ada dua asam oksi, asam oksi yang
memiliki jumlah oksigen yang lebih besar
diberikan akhiran –ic dan yang lainnya
diberi akhiran –ous
H 2SO 4 sufluric acid HNO 3 nitric acid
H 2SO 3 sulfurous acid HNO 2 nitrous acid
• Halogen dapat terjadi dengan 4 asam oksi
yang berbeda
• Asam oksi dengan oksigen yang paling
banyak mempunyai awalam per- dan yang
terkecil memiliki awalam hypo-
HClO hypochlorous acid HClO3 chloric acid
HClO2 chlorous acid HClO4 perchloric acid
• Anion dihasilkan ketika asam okso
dinetralkan
• Ada hubungan yang sederhana antara
nama ion poliatom dan asam
1) –ic acids give –ate ions
2) -ous acids give –ite ions
• Di dalam penamaan anion poliatomik,
awalan per- dan hypo- dibawa dari asam
• Asam poliprotik dapat dinetralkan
• Garam asam mengandung sebuah anion
yang mampu memberikan penambahan ion
hidrogen
• Beberapa hidrogen yang masih dapat
dinetralkan juga dituliskan
NaHSO 4 sodium hydrogen sulfate
Na 2 HPO 4 sodium hydrogen phosphate
NaH 2 PO 4 sodium dihydrogen phosphate
• Penamaan basa sedikit lebih sulit
• Senyawa ionik yang mengandung ion
logam adalah sama seperti beberapa
senyawa ionik
• Basa molekular dikhususkandengan
memberikan penamaan molekul
• Asam dan basa dapat diklasifikasikan
berdasarkan kuat atau basa dan elektrolis
kuat atau lemah
• Asam kuat adalah elektrolis kuat
• Asam kuat yang umum:
HClO 4 (aq ) asam perklorat
HCl(aq ) asam hirdoklorida
HBr(aq ) asam hidrobromida
HI(aq ) asam hidroiodida
HNO 3 (aq ) asam nitrat
H 2 SO 4 (aq ) asam sulfat

• Basa kuat adalah logam hidroksida yang


dapat larut
• Meliputi:
Golongan IA Golongan IIA
LiOH lithium hydroxide
NaOH sodium hydroxide
KOH potassium hydroxide Ca(OH) 2 calcium hydroxide
RbOH rubidium hydroxide Sr(OH) 2 strontium hydroxide
CsOH cesium hydroxide Ba(OH) 2 barium hydroxide

• Beberapa asam tidak dapat berionisasi


secara sempurna di dalam air
• Diklasifikasikan sebagai elektrolis lemah
Kecerahan
cahaya adalah
verifikasi
percobaan
klasifikasi
sebagai
elektrolis
lemah atau
kuat

Asam dan basa lemah adalah elektrolis lemah


karena ionisasi molekul kurang dari 100%.
• Asam dan basa lemah adalah keseimbangan
dinamik di dalam larutan
• Berdasarkan pembentukan asam asetat:
Dua reaksi berbeda terjdai
di dalam larutan: ionisasi
asam, disebut reaksi
lanjutan, dan
pembentukan ion kembali
mejadi molekul, disebut
reaksi kebalikan.

Keseimbangan kimia atau dinamik berhasil ketika kecepatan


dan reaksi adalah sama.
• Netralisasi asam kuat dengan basa kuat
menghasilkan garam dan air.
Molekular : HCl(aq) KOH(aq)  KCl(aq)H 2 O
Ionik : H  (aq)  Cl - (aq )  K  (aq)  OH - (aq)  H 2 O  K  (aq)  Cl - (aq )
Net ionik : H  (aq)  OH - (aq)  H 2 O

• Keseimbangan net ionik hanya menerima


asam dan basa kuat
• Netralisasi asam lemah dengan basa kuat
termasuk elektrolis kuat dan lemah
• Berdasarkan netralisasi asam asetat dengan
NaOH:
Molekular : HC 2 H 3 O 2 (aq)  NaOH(aq)  NaC 2 H 3 O 2 (aq )  H 2 O
Ionik : HC 2 H 3 O 2 (aq )  Na  (aq )  OH - ( aq) 
Na  (aq)  C 2 H 3 O -2 (aq)  H 2 O
Net ionik : HC 2 H 3 O 2 ( aq)  OH - (aq)  C 2 H 3 O -2 (aq)  H 2 O

• Catatan bahwa di dalam keseimbangan ion


bentuk elektrolis lemah ditulis di dalam
bentuk “molekular”.
• Hal ini mirip ketika asam kuat bereaksi
dengan basa kuat
• Untuk amonia dan HCl keseimbangan net
ionik adalah:
NH 3 (aq)  H  (aq)  NH 4 (aq)
atau
NH 3 (aq)  H 3 O  (aq)  NH 4 (aq)  H 2 O

• Catatan bahwa air hanya muncul sebagai


produk jika ion hidronium digunakan
• Kedua asam kuat dan lemah bereaksi dengan
hidroksida dan oksida yang tidak larut
• Magnesium hidroksida memiliki kelarutan
yang rendah di alam air, tetapi bereaksi
dengan asam kuat:
• Persamaan net ionik:
 2
Mg(OH)2 ( s )  2 H (aq)  Mg (aq)  2H 2 O

• Magnesium hirdoksida ditulis sebagai padatan


karena magnesium hidroksida tidak larut
• Sejumlah logam oksida juga larut di dalam
asam
• Contoh, besi(III) oksida bereaksi dengan
asam hidroklorida:
Molekular : Fe 2 O 3 ( s )  6HCl(aq)  2FeCl3 (aq)  3H 2 O
Net ionik : Fe 2 O 3 ( s )  6H  (aq)  2Fe3 (aq)  3H 2 O

• Beberapa reaksi dengan asam atau basa


menghasilkan gas
• Reaksi yang berlangsung penting karena
gas keluar dan tidak dapat kembali ke reaksi
Gas Senyawa Persamaan Net Ionik
H 2 S Sulfida 2H   S 2-  H 2 S
HCN Cyanida H   CN -  HCN
CO 2 Carbonat 2H   CO 32-  CO 2  H 2 O
Hidrogen Carbonat H   HCO 3-  CO 2  H 2 O
SO 2 Sulfit 2H   SO 32-  SO 2  H 2 O
Hidrogen Sulfida H   HSO 32-  SO 2  H 2 O
NH 3 Garam Ammonium NH 4  OH -  NH 3  H 2 O

(CO2 and SO2 yang dihasilkan dengan


dekomposisi H2CO3 dan H2SO3, berakhir)
• Larutan dikarakterisasi dengan
konsentrasinya
• Konsentrasi molar atau molaritas (M)
didefenisikan sebagai
molaritas (M)  mol solute
liter larutan

• Molaritas larutan memberikan hubungan


keseimbangan antara mol solute dan
volume larutan
• Larutan memberikan cara yang baik untuk
menggabungkan reaktan di dalam beberapa
reaksi kimia
– Contoh: Berapa gram AgNO3 yang dibutuhkan
untuk membuat 250 mL larutan 0,0125 M
AgNO3?
ANALISIS: Temukan mol, kemudian massa solute.
PENYELESAIAN:
0,0125 mol AgNO3 169,9 g AgNO3
0,250 L AgNO 3 sol  1,00 L AgNO3 sol  mol AgNO3

 0,531 g AgNO 3
• Larutan dengan konsentrasi tinggi dapat
diencerkan untuk membuat larutan dengan
konsentrasi yang lebih rendah
• Konservasi massa solute membutuhkan:
Vdil  M dil  Vconcd  M concd
• Dimana dil menandakan diluted (encer) dan
concd konsentrasi larutan
• Permasalahan stoikiometri sering terjadi
pada pekerjaan dengan volume dan
molaritas
– Contoh: Berapa mL 0,124 M NaOH yang
dibutuhkan untuk bereaksi secara sempurna
dengan 15,4 mL 0,108 M H2SO4?
2 NaOH + H2SO4  Na2SO4 + 2H2O
ANALISIS: Gunakan perbadingan mol untuk
konversi.
PENYELESAIAN:
0,108 mol H 2SO 4
0,0154 L H 2SO 4 sol  1,00 L H 2SO 4 sol  12mol
mol NaOH
H 2SO 4
1,00 L NaOH sol
 0,124 mol NaOH  1000
1L
mL
 26,8 mL NaOH sol
• Keterbatasan masalah reagen juga umum
– Contoh: Berapa mol BaSO4 yang akan terbentuk
jika 20,0 mL 0,600 M BaCl2 dicampurkan dengan
30,0 mL 0,500 M MgSO4?
BaCl2 + MgSO4  BaSO4 + MgCl2
ANALISIS: Hal ini merupakan keterbatasn masalah
reagen
PENYELESAIAN:
0,0200 L BaCl2 sol  0,600 mol BaCl 2
1,00 L BaCl 2 sol
 1 mol BaSO 4
1 mol BaCl 2
 0,0120 mol BaSO4
0,0300 L MgSO4 sol  0,500 mol MgSO4
1,00 L MgSO4 sol  1 mol BaSO 4
1 mol MgSO4  0,0150 mol BaSO 4

 0,0120 mol BaSO 4 dibentuk


• Titrasi adalah teknik yang digunakan untuk
menentukan ukuran kuantitatif larutan
• Titik akhir dapat dilihat

Pipa panjang disebut


buret. Klep di bawah
buret disebut
stopcock. Titrasi
sempurna ketika
indikator berubah
warna.
• Stoikiometri dapat disimpulalkan dengan
flowchart berikut:

Anda mungkin juga menyukai