Anda di halaman 1dari 30

Reaksi dalam Larutan Encer Abdul Wahid Surhim 28 Oktober 2011

Sasaran Pembelajaran

Elektrolit dan non-elektrolit Persamaan kimia

Menuliskan persamaan molekul, ion, dan net ion untuk


reaksi pengendapan, asam-basa, dan redoks

Reaksi kimia dalam larutan encer: pengendapan dan netralisasi asam-basa Reaksi kimia dalam larutan encer: Redoks

Mengapa Reaksi Kimia Terjadi?

Reaksi diarahkan dari reaktan menjadi

produk oleh beberapa DRIVING FORCE yang mendorongnya sepanjang reaksi Driving force dari reaksi-reaksi

PRESIPITASI (pengendapan) Driving force = penghilangan bahan dari larutan Netralisasi ASAM-BASA Driving force = pembentukan air REDUKSI-OKSIDASI
Driving force = penurunan potensial listrik

Elekrolit dalam Larutan Encer

ELEKTROLIT

Terurai dalam air untuk menghasilkan larutan ion Ada dua macam:
Elektrolit KUAT Elektrolit LEMAH
Membuat KESETIMBANGAN (equilibrium) antara reaksi maju dan balik Dinamika proses

NON-ELEKTROLIT

Tidak menghasilkan ion dalam air

Contoh 1

BaCl

adalah elektrolit kuat. Tentukan konsentrasi ion Cl- dalam 1.25 M larutan encer BaCl2
2

1.25 mol BaCl 2 2 mol Cl2.50 mol Cl 2.50 M ClL soln. 1 mol BaCl 2 L soln.
Latihan 1. Tentukan konsentrasi molar ion-ion dalam larutan Ca3(PO4)2 dengan konsentrasi 0.275 M. (Ca3((PO4)2 adalah elektrolit kuat)

Reaksi Encer dan Reaksi Ion-Bersih

PERSAMAAN MOLEKUL

Reaktan dan produk ditulis rumus utuhnya seperti


molekul

REAKSI IONIK

Reaktan atau produk yang terurai sempurna dalam air


(elektrolit kuat) ditunjukkan dalam ion bebas

ION SPEKTATOR

REAKSI ION BERSIH

Identitas jenisnya tidak penting Fungsinya adalah untuk menyeimbangkan muatan Persamaan untuk perubahan netto yang berperan selama
reaksi; ion spektator tidak termasuk

Contoh 2

Saat barium khlorida dan sodium fosfat dicampur,


barium fosfat padat dan larutan NaCl dihasilkan. Tuliskan reaksi molekul, ionik, dan netto ionik reaksi tersebut
Molecular Eqn: 3 BaCl2 (aq) + 2 Na3(PO4) (aq) Ba3(PO4)2 (s) + 6 NaCl (aq) Ionic Eqn: 3 Ba2+ (aq) + 6 Cl- (aq) + 6 Na+ (aq) + 2 PO43- (aq) Ba3(PO4)2 (s) + 6 Na+ (aq) + 6 Cl- (aq) Spectator Ions: Na+ and Cl-

Net Ionic Equation: 3 Ba2+ (aq) + 2 PO43- (aq) Ba3(PO4)2 (s)

Latihan 2. Saat Na2S dan HCl (aq) dicampur, bereaksi membentuk larutan NaCl dan H2S (g). Tuliskan reaksi molekul, ionik, dan netto ionik reaksi tersebut

Reaksi Pengendapan dan Aturan Kelarutan


akan terurai dalam sejumlah pelarutan tertentu pada suhu tertentu

KELARUTAN berapa banyak tiap senyawa


Kelarutan RENDAH terbentuk endapan Kelarutan TINGGI tidak membentuk endapan Kelarutan dapat diprediksi menggunakan
prosedur baku

Prosedur Kelarutan

Digunakan untuk prediksi jika endapan terbentuk dalam reaksi Digunakan untuk menyiapkan dan memisahkan
senyawa tertentu dengan menjalankan reaksi pengendapan

Contoh 3

Tuliskan reaksi molekul, ionik, dan netto ionik

reaksi antara: Pb(NO3)2 dan (NH4)2SO4; SnCl2 dan NaOH; NaNO3 dan BaCl2

JAWABAN Pertama, prediksi produk mana yang terbentuk dengan menukarkan kation antar dua garam. Gunakan prosedur kelarutan untuk memprediksi jika ada produk yang tidak larut

Pb(NO3)2 dan (NH4)2SO4

Molecular: Ionic:

Pb(NO3)2 (aq) + (NH4)2SO4 (aq) + 2 NH4NO3 (aq)

Pb(SO4) (s)

Pb2+ (aq) + 2 NO3- (aq) + 2 NH4+ (aq) + SO42- (aq) PbSO4 (s) + 2 NH4+ (aq) + 2 NO3- (aq)
4 +

Spectator ions: NH Net ionic:

and NO3-

Pb2+ (aq) + SO42- (aq) PbSO4 (s)

SnCl2 dan NaOH

Molecular: Ionic:

SnCl2 (aq) + 2 NaOH(aq) Sn(OH)2 (s) + 2 NaCl (aq)

Sn2+ (aq) + 2 Cl- (aq) + 2 Na+ (aq) + 2 OH- (aq) Sn (OH)2 (s) + 2 Na+ (aq) + 2 Cl- (aq)
+

Spectator ions: Na Net ionic:

and Cl-

Sn2+ (aq) + 2 OH- (aq) Sn(OH)2 (s)

NaNO3 dan BaCl2

Molecular: Ionic:

2 NaNO3 (aq) + BaCl2 (aq) Ba(NO3)2 (aq) + 2 NaCl (aq)

2 Na+ (aq) + 2 NO3- (aq) + Ba2+ (aq) + 2 Cl- (aq) Ba2+ (aq) + 2 NO3- (aq) + 2 Na+ (aq) + 2 Cl(aq)

Spectator ions: all ions are spectator ions No net ionic reaction

Asam, Basa, dan Reaksi Netralisasi

Asam Arrhenius Basa Arrhenius Reaksi Netralisasi Asam dan basa yang umum

Asam Arrhenius

Terurai dalam air menghasilkan H Ion hidronium


H
+

Asam kuat elektrolit kuat Asam lemah elektrolit lemah Asam poliprotik asam dengan lebih dari
satu hidrogen; terurai secara bertahap

menempel ke molekul air; ditunjukkan sebagai H3O+

Basa Arrhenius

Terurai dalam air menghasilkan ion OH Basa kuat elektrolit kuat; kebanyakan logam hidroksida Basa lemah elektrolit lemah:
-

NH3 (g) + H2O (l) NH4+ (aq) + OH- (aq)

Reaksi Netralisasi

Reaksi antara asam dan basa membentuk garam dan air Garam terbentuk dari kation basa dan anion asam Reaksi netto untuk asam kuat dan basa
kuat H+ (aq) + OH- (aq) H2O Reaksi netto untuk asam lemah dan basa kuat HA (aq) + OH- (aq) H2O + A- (aq)

Sifat Elektrolit Campuran


Water-soluble compound

YES

Ionic?

NO Acids?

Probably strong electrolyte YES

YES Strong Acids? NO

NO

NH3 or other molecular base? Weak electrolyte YES NO

Strong electrolyte

Weak electrolyte

Probably nonelectrolyte

Contoh 4

Tentukan asam atau basa senyawa berikut ini: HBr


(aq), KOH, HClO3, Ca(OH)2, CH3COOH, NH3.

Jawaban:

HBr (aq) menghasilkan H+ dalam larutan encer; asam KOH menghasilkan OH- dalam larutan encer; basa HClO3 menghasilkan H+ dalam larutan encer; asam Ca(OH)2 menghasilkan OH- dalam larutan encer; basa CH3COOH menghasilkan H+ dalam larutan encer; asam NH3 menghasilkan OH- dalam larutan encer; basa

Reaksi Redoks

Redoks

Reaksi redoks elektron dipindahkan dari satu zat


ke zat lainnya

Reduksi -- bertambahnya satu atau lebih elektron; bilangan oksidasinya turun Oksidasi kehilangan satu atau lebih elektron; bilangan oksidasinya naik Kedua proses terjadi secara simultan Jumlah elektron yang hilang dari zat yang teroksidasi =

Bilangan oksidasi istilah yang digunakan untuk


menentukan apakah atom itu netral, kaya elektron, atau miskin elektron

jumlah elektron yang bertambah dari zat yang terreduksi

Tidak cukup dengan muatan ion Ada aturan untuk tanda bilangan oksidasi

Contoh 5

Tentukan bilangan oksidasi fosfor dalam Na PO


3

Jawaban Tandai bilangan oksidasi +1 untuk Na dan -2 untuk O Ingat bahwa jumlah seluruh bilangan oksidasi adalah 0 Na3PO4 = (3 Na+) (P?) (4 O2- )

3(+1) + (?) + 4(-2) = 0 net charge ? = 0 - 3(+1) - 4(-2) = +5

Ketentuan dalam Reaksi Redoks (1)

1.Atom apapun dalam bentuk dasarnya 2.

3.

a)Dalam bentuk dasarnya (O dan O ) maka keadaan oksidasinya nol b)Ion peroksida (O ) maka keadaan oksidasinya -1 c)Ion superoksida (O ) maka keadaan oksidasinya -0.5
2 3 2 22 -

memiliki keadaan oksidasi NOL. Tanpa kecuali Ion monoatomik apapun memiliki keadaan oksidasai sama dengan muatannya. Tanpa kecuali Oksigen hampir selalu memiliki keadaan oksidasi -2, kecuali

Ketentuan dalam Reaksi Redoks (2)


oksidasi +1, kecuali
2

4.Hidrogen hampir selalu memiliki keadaan 5.Flour hampir selalu memiliki keadaan oksidasi a)Flour dasar (F ) maka keadaan oksidasinya nol b)Halogen yang lain biasanya keadaan oksidasinya -1 c)Kecuali halogen dalam bentuk dasarnya yang keadaan
2

a)Hidrogen dasar (H ) maka keadaan oksidasinya nol b)Hidrida logam (seperti NaH) keadaan oksidasinya -1
1, kecuali

d)

oksidasinya nol dan campuran atau ion poliatomik yang bergabung khlor, brom, atau iod dengan flour atau oksigen Dalam keadaan seperti itu halogen (selain flour) dapat bernilai positif keadaan oksidasinya

Ketentuan dalam Reaksi Redoks (3)

6.Jumlah keadaan oksidasinya harus sama

dengan semua muatan-muatan pada jenis tersebut


Jumlah keadaan oksidasi pada sebuah molekul harus sama dengan nol, dan jumlah keadaan oksidasi ion poliatomik harus sama dengan muatan ion poliatomik

Mengidentifikasi Reaksi Redoks

Redoks terjadi secara bersamaan


reduksi

Kapan saja atom yang hilang satu atau lebih elektron Kehilangan satu atau lebih elektron. Logam berfungsi sebagai agen reduksi.
Mengalami reduksi bilangan oksidasi dari atom turun

Agen Reduksi zat yang menyebabkan terjadinya


Mengalami oksidasi bilangan oksidasi dari atom naik

(teroksidasi), atom lainnya harus bertambah elektron tersebut (terreduksi)

Agen Oksidasi zat yang menyebabkan terjadinya


oksidasi.

Bertambahnya satu atau lebih elektron.

Non-logam yang reaktif berfungsi sebagai agen oksidasi.

DERET AKTIVITAS REDOKS


logam dan garam

Umumnya terjadi antara logam dan asam atau

Deret aktivitas adalah kemampuan suatu logam

dapat berreaksi secara redoks atau tidak (lihat Tabel 4.5) Logam akan dioksidasi (diurai) oleh ion logam yang terletak di bawahnya dalam deret tersebut

Reaksi Redoks

Contoh 6

Identifasikan jenis yang teroksidasi, yang

terreduksi, agen oksidasi, dan agen reduksi:

16 H+ (aq) + 5 Sn2+ (aq) + 2 MnO4- (aq) 2 Mn2+ (aq) + 5 Sn4+ (aq) + 8 H2O (l)

Stoikiometri Larutan dan Analisis Kimia

Banyaknya reaksi yang berada pada larutan encer

sangat berguna dalam analisis kimia, seperti TITRASI Titrasi melibatkan penambahan yang terukur secara hati-hati dari LARUTAN STANDAR dari satu reaktan ke labu yang mengandung kuantitas yang tidak diketahui dari satu reaktan Titik penting dalam titrasi adalah apa yang disebut TITIK EKUIVALEN (jumlah reaktan secara stoikiometri yang digabungkan) Banyak reaksi yang titik ekuivalennya tidak jelas sehingga perlu INDIKATOR

Stoikiometri Larutan dan Analisis Kimia

INDIKATOR adalah sebuah campuran


yang warnanya berubah PADA atau MENDEKATI titik ekuivalen Titik saat indikator berubah warna disebut TITIK AKHIR

Stoikiometri Larutan dan Analisis Kimia


Grams of substance A Use molar mass of A Moles of substance A Use M=mol/L Volume or molarity of substance A

Use stoichiometric coefficients of A & B

Grams of substance B

Use molar mass of B

Moles of substance B

Use M=mol/L

Volume or molarity of substance B

Anda mungkin juga menyukai