Sasaran Pembelajaran
Reaksi kimia dalam larutan encer: pengendapan dan netralisasi asam-basa Reaksi kimia dalam larutan encer: Redoks
produk oleh beberapa DRIVING FORCE yang mendorongnya sepanjang reaksi Driving force dari reaksi-reaksi
PRESIPITASI (pengendapan) Driving force = penghilangan bahan dari larutan Netralisasi ASAM-BASA Driving force = pembentukan air REDUKSI-OKSIDASI
Driving force = penurunan potensial listrik
ELEKTROLIT
Terurai dalam air untuk menghasilkan larutan ion Ada dua macam:
Elektrolit KUAT Elektrolit LEMAH
Membuat KESETIMBANGAN (equilibrium) antara reaksi maju dan balik Dinamika proses
NON-ELEKTROLIT
Contoh 1
BaCl
adalah elektrolit kuat. Tentukan konsentrasi ion Cl- dalam 1.25 M larutan encer BaCl2
2
1.25 mol BaCl 2 2 mol Cl2.50 mol Cl 2.50 M ClL soln. 1 mol BaCl 2 L soln.
Latihan 1. Tentukan konsentrasi molar ion-ion dalam larutan Ca3(PO4)2 dengan konsentrasi 0.275 M. (Ca3((PO4)2 adalah elektrolit kuat)
PERSAMAAN MOLEKUL
REAKSI IONIK
ION SPEKTATOR
Identitas jenisnya tidak penting Fungsinya adalah untuk menyeimbangkan muatan Persamaan untuk perubahan netto yang berperan selama
reaksi; ion spektator tidak termasuk
Contoh 2
Latihan 2. Saat Na2S dan HCl (aq) dicampur, bereaksi membentuk larutan NaCl dan H2S (g). Tuliskan reaksi molekul, ionik, dan netto ionik reaksi tersebut
Prosedur Kelarutan
Digunakan untuk prediksi jika endapan terbentuk dalam reaksi Digunakan untuk menyiapkan dan memisahkan
senyawa tertentu dengan menjalankan reaksi pengendapan
Contoh 3
reaksi antara: Pb(NO3)2 dan (NH4)2SO4; SnCl2 dan NaOH; NaNO3 dan BaCl2
JAWABAN Pertama, prediksi produk mana yang terbentuk dengan menukarkan kation antar dua garam. Gunakan prosedur kelarutan untuk memprediksi jika ada produk yang tidak larut
Molecular: Ionic:
Pb(SO4) (s)
Pb2+ (aq) + 2 NO3- (aq) + 2 NH4+ (aq) + SO42- (aq) PbSO4 (s) + 2 NH4+ (aq) + 2 NO3- (aq)
4 +
and NO3-
Molecular: Ionic:
Sn2+ (aq) + 2 Cl- (aq) + 2 Na+ (aq) + 2 OH- (aq) Sn (OH)2 (s) + 2 Na+ (aq) + 2 Cl- (aq)
+
and Cl-
Molecular: Ionic:
2 Na+ (aq) + 2 NO3- (aq) + Ba2+ (aq) + 2 Cl- (aq) Ba2+ (aq) + 2 NO3- (aq) + 2 Na+ (aq) + 2 Cl(aq)
Spectator ions: all ions are spectator ions No net ionic reaction
Asam Arrhenius Basa Arrhenius Reaksi Netralisasi Asam dan basa yang umum
Asam Arrhenius
Asam kuat elektrolit kuat Asam lemah elektrolit lemah Asam poliprotik asam dengan lebih dari
satu hidrogen; terurai secara bertahap
Basa Arrhenius
Terurai dalam air menghasilkan ion OH Basa kuat elektrolit kuat; kebanyakan logam hidroksida Basa lemah elektrolit lemah:
-
Reaksi Netralisasi
Reaksi antara asam dan basa membentuk garam dan air Garam terbentuk dari kation basa dan anion asam Reaksi netto untuk asam kuat dan basa
kuat H+ (aq) + OH- (aq) H2O Reaksi netto untuk asam lemah dan basa kuat HA (aq) + OH- (aq) H2O + A- (aq)
YES
Ionic?
NO Acids?
NO
Strong electrolyte
Weak electrolyte
Probably nonelectrolyte
Contoh 4
Jawaban:
HBr (aq) menghasilkan H+ dalam larutan encer; asam KOH menghasilkan OH- dalam larutan encer; basa HClO3 menghasilkan H+ dalam larutan encer; asam Ca(OH)2 menghasilkan OH- dalam larutan encer; basa CH3COOH menghasilkan H+ dalam larutan encer; asam NH3 menghasilkan OH- dalam larutan encer; basa
Reaksi Redoks
Redoks
Reduksi -- bertambahnya satu atau lebih elektron; bilangan oksidasinya turun Oksidasi kehilangan satu atau lebih elektron; bilangan oksidasinya naik Kedua proses terjadi secara simultan Jumlah elektron yang hilang dari zat yang teroksidasi =
Tidak cukup dengan muatan ion Ada aturan untuk tanda bilangan oksidasi
Contoh 5
Jawaban Tandai bilangan oksidasi +1 untuk Na dan -2 untuk O Ingat bahwa jumlah seluruh bilangan oksidasi adalah 0 Na3PO4 = (3 Na+) (P?) (4 O2- )
3.
a)Dalam bentuk dasarnya (O dan O ) maka keadaan oksidasinya nol b)Ion peroksida (O ) maka keadaan oksidasinya -1 c)Ion superoksida (O ) maka keadaan oksidasinya -0.5
2 3 2 22 -
memiliki keadaan oksidasi NOL. Tanpa kecuali Ion monoatomik apapun memiliki keadaan oksidasai sama dengan muatannya. Tanpa kecuali Oksigen hampir selalu memiliki keadaan oksidasi -2, kecuali
4.Hidrogen hampir selalu memiliki keadaan 5.Flour hampir selalu memiliki keadaan oksidasi a)Flour dasar (F ) maka keadaan oksidasinya nol b)Halogen yang lain biasanya keadaan oksidasinya -1 c)Kecuali halogen dalam bentuk dasarnya yang keadaan
2
a)Hidrogen dasar (H ) maka keadaan oksidasinya nol b)Hidrida logam (seperti NaH) keadaan oksidasinya -1
1, kecuali
d)
oksidasinya nol dan campuran atau ion poliatomik yang bergabung khlor, brom, atau iod dengan flour atau oksigen Dalam keadaan seperti itu halogen (selain flour) dapat bernilai positif keadaan oksidasinya
Kapan saja atom yang hilang satu atau lebih elektron Kehilangan satu atau lebih elektron. Logam berfungsi sebagai agen reduksi.
Mengalami reduksi bilangan oksidasi dari atom turun
dapat berreaksi secara redoks atau tidak (lihat Tabel 4.5) Logam akan dioksidasi (diurai) oleh ion logam yang terletak di bawahnya dalam deret tersebut
Reaksi Redoks
Contoh 6
16 H+ (aq) + 5 Sn2+ (aq) + 2 MnO4- (aq) 2 Mn2+ (aq) + 5 Sn4+ (aq) + 8 H2O (l)
sangat berguna dalam analisis kimia, seperti TITRASI Titrasi melibatkan penambahan yang terukur secara hati-hati dari LARUTAN STANDAR dari satu reaktan ke labu yang mengandung kuantitas yang tidak diketahui dari satu reaktan Titik penting dalam titrasi adalah apa yang disebut TITIK EKUIVALEN (jumlah reaktan secara stoikiometri yang digabungkan) Banyak reaksi yang titik ekuivalennya tidak jelas sehingga perlu INDIKATOR
Grams of substance B
Moles of substance B
Use M=mol/L