Anda di halaman 1dari 29

KIMIA ANALISIS KUALITATIF KELOMPOK 2

1. ANANDA PUTRI RAMADANI


2.SEKAR AYU AGUSTIN

1. REAKSI OKSIDASI REDUKSI


2. EKSTRAKSI PELARUT
3. ANALISIS KATION GOLONGAN I
REAKSI OKSIDASI & REDUKSI
Secara klasik pengertian tentang oksidasi-reduksi adalah:
• oksidasi Reaksi Antara suatu zat dengan oksigen
• reduksi Reaksi Antara suatu zat dengan hydrogen
Secara modern pengertian tentang oksidasi reduksi adalah:
• Oksidasi: - kenaikan bilangan oksidasi
- pelepasan electron
Secara modern pengertian tentang oksidasi reduksi adalah:

• Oksidasi : - kenaikan bilangan oksidasi


- pelepasan electron
- zat yang mengakami oksidasi menjadi lebih positif
• Reduksi : - penurunan bilangan oksidasi
- penangkapan electron
- zat yang mengalami reduksi cenderung lebih negatif
• Oksidator: -mengalami reduksi
- mengalami penurunan bilangan oksidasi
- mampu mengoksidasi
- dapat menangkap electron
• Reduktor: - mengalami kenaikan bilangan oksidasi
- mampu mereduksi
- dapat melepas elektron
2Ag⁺(aq) + Cu(s) → 2Ag(s) + Cu²⁺(aq)
• Auto Redoks: reaksi redoks dimana sebuah zat mengalami reduksi sekaligus oksidasi
Reaksi Redoks
• Reaksi Redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi
dan reaksi reduksi
• Terjadi pengikatan oksigen ( oksidasi) dan pelepasan oksigen (reduksi)
• Terjadi pelepasan elektron (oksidasi) dan penerimaan elektron (reduksi)
• terjadi kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dan penurunan bilangan
oksidasi (reduksi)
 bilangan oksidasi: merupakan muatan yang diemban suatu atom
Harga bilangan oksidasi
• Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi= 0
contoh: 𝐻2 , 𝐵𝑟2
• Oksigen
- Dalam peroksida blangan oksidasi bilangan oksidasi = -1
- superoksida, bilangan oksida = -1/2
- Dalam 𝑂𝐹2 , bilangan pksidasi = +2
• Hidrogen
- Dalam senyawa, bilangan oksidasi H = +1
- Kecuali dalam hibrida = -1
• Unsur- unsur golongan I A
dalam senyawa bilangan oksidasi = +1
• Unsur-unsur golongan II A
dalam senyawa, bilangan oksidasi = +2
• Bilangan oksidasi = muatan ion , Contoh: 𝐹𝑒 3+
• Bilangan Oksidas molekul= 0
• Unsur Halogen:
F: 0, -1
Cl: 0, -1, +1, +3, +5, +7
Br: 0, -1,+1, +5, +7
I: 0, -1, +1, +5, +7
Redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen :
1. oksidasi : oksidasi suatu unsur akan menghasilkan oksida
contoh: C + 𝑶𝟐 𝑪𝑶𝟐 dan S + 𝑶𝟐 𝑺𝑶𝟐

2. reduksi: peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat


contoh: a. 2Cu 2Cu + 𝐎𝟐
b. pemanasan raksa oksida (HgO) dan pemanasan kalium klorat
2HgO 2Hg + 𝐎𝟐 dan 2KCl𝐎𝟐 2KCl + 3𝐎𝟐
Redoks berdasarkan perpindahan elektron

1. 2Cu + 𝑶𝟐 2CuO 2. Cu + 𝑪𝒍𝟐 𝑪𝒖𝑪𝒍𝟐

- 2Cu 2𝐂𝐮𝟐+ + 4e- (Oksidasi) - Cu 𝑪𝒖𝟐+ + 2e (oksidasi)


- 𝐎𝟐 + 4e- 2𝑶𝟐− (reduksi) - 𝑪𝒍𝟐 + 2e 2𝑪𝒍− (reduksi)
- 2Cu + 𝐎𝟐 2CuO (Redoks) - Cu + 𝑪𝒍𝟐 𝑪𝒖𝑪𝒍𝟐 (redoks)
• Langkah – langkah penyetaraan reaksi redoks
1. Cara bilangan oksidasi
a. tentukan mana reaksi oksidasi dan reduksinya
b. tentukan penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan kenaikan bilangan oksidasi
dan reduktor
c. jumlah elektron yang diterima dan yang dilepaskan perlu disamakan dengan
mengalikan terhadap suatu factor
d. samakan jumlah atom oksigen di kanan dan kiri reaksi terakhir jumlah atom
hidrogen di sebelah kanan dan kiri reaksi
1. Cara setengah reaksi
a. menentukan spesi yang mengalami reduksi dan oksidasi
b. menyetarakan jumlah atom yang mengalami reduksi dan oksidasi
c. menyetarakan jumlah atom O dan H
- Cara suasana Asam
1. menambah H2 O pada sisi yang kurang
2. menambah H+ pada sisi yang kurang H
- Cara suasana Basa
1. menambah 𝐻2 O pada sisi yang kurang O
2. menghitung perubahan biloks unsur yang mengalami reduksi dan oksidasi
3. menyetarakan jumlah atom O dan H dan atom yang lain yang mengalami reduksi
dan oksidasi
Cara biloks Cara Setengah Biloks

Setarakan jumlah atom yang mengalami redoks

Setarakan perubahan biloks Setarakan mol elektron

- Setarakan jumlah elektron


Asam ditambah H+
Basa ditambah OH-
- Setarakan jumlah atom O dan H
- Tambahkan 𝐇𝟐 O pada ruas yang ke kurangan
2Ag⁺(aq) + Cu(s) → 2Ag(s) + Cu²⁺(aq)
Penerapan Reaksi Redoks
• Industri pelapisan logam
• Industri pengolahan logam

contoh: Besi diperoleh dengan cara mereduksi bijih besi Fe2O3 dengan reduktor kokas (C) dalam
tanur tinggi. C akan teroksidasi menjadi CO dan CO akan mereduksi Fe2O3 menjadi Fe.
2C + O2 → 2CO
Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2
• Industri aki dan baterai
Reaksi yang terjadi pada aki:
Pb(s) + PbO2 (s) + 4H+ (aq) + 2SO 42– (aq) → 2PbSO4 (s) + 2H2O(l)
Reaksi yang terjadi pada baterai:
Zn(s) + 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) → Zn2+ (aq)+ Mn2O3 (s)+2NH3 (aq)+ H2O(l)
2. EKSTRAKSI PELARUT
• Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang
paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik
dalam tingkat makro ataupun mikro.
• Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran
berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling
bercampur.
• Ekstraksi pelarut umumnya digunakan untuk memisahkan sejmlah gugus yang
diinginkan dan mungkin merupakan gugs pengganggu dalam analisis secara
keseluruhan.
• Ekstraksi dapat dilakukan secara kontinue atau bertahap.
PRINSIP DASAR EKSTRAKSI PELARUT
• Hukum fase Gibb’s menyatakan bahwa :
P+V=C+2
Keterangan :
P = fase
C = Komponen
V = Derjat kebebasan
• Pada ekstraksi pelarut , kita mempunyai P = 2 , yaitu fase air dan organik, C= 1, yaitu zat terlarut di dalam
pelarut dan fase air pada temperatur dan tekanan tetap, sehingga V = 1, jadi kita akan dapat :
2 + 1 = 1+2, yaitu P + V = C + 2
KLASIFIKASI EKSTRAKSI
• Mengklasifikasikan berdasarkan sifat zat yang diekstraksi., sebagai khelat atau
sistem ion berasosiasi.
• Klasifikasi didasarkan atas proses ekstraksi. Bila ekstraksi ion logam berlangsung ,
maka proses ekstraksi berlangsung dengan mekanisme tertentu .
• Golongan ekstraksi melalui solvasi sebab spesies ekstraksi disolvasi ke fase organik.
• Golongan proses yang melibatkan pembentukan pasangan ion. Ekstraksi
berlangsung melalui pembentukan spesies netral yang tidak bermuatan diekstrksi
ke fase organik.
• Ekstraksi sinergis nama yang digunakan menyatakan adanya efek saling
memperkuat yang berakibat pada penambahan ekstraksi dengan memanfaatkan
pelarut pengekstraksi.
METODE EKSTRAKSI

Ekstrasi Ekstraksi
Cara Dingin Cara Panas

Maserasi Perkolasi Refluks Alat soxhlet

Digesti Infusa
PROSES EKSTRAKSI PELARUT
• 1. Pembentukan Kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan
ekstraksi.
• 2. Distribusi dari kompleks yang terektraksi
• 3. Interaksinya yang mungkin dalam fase organik.
UJI ANALISIS KUALITATIF
EKSTRAKSI PELARUT
• Percobaan seperti Kromium pentoksida lebih dapat larut dalam amil
alkohol (eter) daripada dalam air, dengan mengocok larutan encer dalam air
dengan amil alkohol (eter) diperoleh suatu larutan pekat dalam amil alkohol,
dan adanya kromat atau hidrogen peroksida yang dinyatakan oleh warna biru
ANALISIS KATION GOLONGAN I
ANALIS KATION

Pemisahan Identifikasi

Pemisahan dilakukan dengan cara


Untuk memisahkan ketiga
mengendapkan suatu kelompok kation
dari larutannya.Kelompok kation yang kation yaitu Ag⁺, Hg₂²⁺,Pb²⁺
mengendap dipisahkan dari larutan kita menambahkan HCl 6M Reaksii yang terjadi sbb :
dengan cara sentrifus dan menuangkan pada sampel uji. Kation
filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan golongan I akan mengendap Ag⁺+Cl⁻ AgCl(s)
yang masih berisisebagian besar kation sebagai garam klorida yang [2Hg²⁺+2Cl⁻ Hg₂Cl₂(s)
kemudian diendapkan kembali bewarna putih.
membentuk kelompok kation baru.
Identifikasi Pb²⁺
Endapan PbCl₂ akan larut dengan kenaikan suhu. Karena itu PbCl₂ dapat dipisahkan
dari kedua kation yang lain dengan menambahkan air panas, kemudian mensentrifus
dan memisahkannya dari larutan.
Adanya Pb²⁺ dapat didentifiksasi dengan penambahan K₂CrO4membentuk endapan
kuning atau dengan H2SO4 membentuk endapan putih.
Reaksinya :
• Pb²⁺ + CrO4²⁻ PbCrO4(s) [endapan kuning]
• Pb²⁺ + SO4²⁻ PbSO4(s) [endapan putih]
Identifikasi Hg⁺
Hg₂²⁺ dan Ag⁺ dapat dipisahkan dengan menambahkan NH3.Jika ada Hg2Cl2 maka
dengan NH3 akan bereaksi :
Hg2Cl2 + 2NH3 HgNH2Cl (s) + Hg (s) + NH4Cl (aq)
putih hitam

Endapan yang teramati menjadi bewarna abu abu, sedangkan penambahan ammonia
terhadap Ag+ menyebabkan endapan AgCl larut kembali karena terjadi pembentukkan
kompleks Ag(NH3)2⁺ yang stabil , persamaan reaksi :
AgCl(s) + 2NH3 Ag(NH3)²⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)
Identifikasi Ag⁺
Adanya Ag⁺ dapat diuji dengan menambahkan asam kuat HNO3 6M. Ion H⁺
akan mendekomposisi kompleks Ag(NH3)2⁺sehingga Ag⁺ akan bebas
dan pereaksi dengan Cl⁻ yang sudah ada membentuk endapan AgCl kembali.
Reaksi :
Ag(NH3)²⁺ (aq) + 2H⁺ + Cl⁻ AgCl(s) + 2NH4⁺(aq)
Identifikasi Ketiga Kation Tersebut Setelah
Dipisahkan :
1. Pb²⁺ dapat direaksikan dengan K2CrO4 yang akan membentuk PbCrO4[endapan
kuning
2. Ag⁺ dapat diidentifikasi dan direaksikan dengan KI, sehingga terbentuk AgI
[endapan kuning muda] atau mengasamkan filtrat yang diperoleh dari pemisahan
dengan asam nitrat encer, sehingga kompleks [Ag(NH3)2] terurai kembali dan
dihasilkan endapan putih AgCl.
[Ag(NH3)2] + KI AgI (s) + 2NH3 [endapan kuning muda] atau mengasamkan
filtrat yang diperoleh dari pemisahan dengan asam nitratencer,
sehingga kompleks [Ag(NH3)2] terurai kembali dan dihasilkan endapan putih AgCl
3. Hg(l) dapat diidentifikasi dari warna endapan dengan Ag+, adanya Hg22+ditandai
dengan adanya endapan berwarna hitam.Hg2Cl2 (s) + NH3 [Hg(NH2) + Hg (s)
+ NH4Cl (aq
Skema Analisis Kation Golongan I
• Terimakasih Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai