Anda di halaman 1dari 39

Reaksi Oksidasi Terhadap Stabilitas

Obat
REAKSI REDOKS
REAKSI REDOKS MERUPAKAN
GABUNGAN DARI DUA REAKSI, YAITU
REAKSI OKSIDASI DAN REAKSI
REDUKSI.
REDOKS BERDASARKAN PENGIKATAN
DAN PELEPASAN OKSIGEN

OKSIDASI REDUKSI
1. Oksidasi suatu unsur akan menghasilkan suatu oksida. 1. Pemanasan raksa oksida (HgO)
4Fe +O2 2Fe2O3 2HgO 2Hg + O2
2Mn + O2 2MnO

C + O2  CO2 2. Pemanasan kalium klorat (KClO3)


S + O2  SO2
2KClO3 2KCl + 3O2
2.
N2 +senyawa
Oksidasi
O2 sulfida
2NO menghasilkan oksida logam
penyusunnya.
4FeS2 +11O2 2Fe2O3 + 8SO2
OKSIDASI = PENGIKATAN
3. Oksidasi atau pembakaran senyawa karbon OKSIGEN
menghasilkan gas karbondioksida dan air.
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O
C12H22O11 + 12O2 12CO2 + 11H2O REDUKSI = PELEPASAN
OKSIGEN
REDOKS BERDASARKAN
PERPINDAHAN ELEKTRON

1. 2Cu + O2 2CuO 2. Cu + Cl2 CuCl2

2Cu 2Cu2+ + 4e (Oksidasi) Cu Cu2+ + 2e (Oksidasi

O2 + 4e 2O2- (Reduksi) Cl2 + 2e 2Cl- (Reduksi)

2Cu + O2 2CuO (Redoks) Cu + Cl2 CuCl2 (Redoks)

OKSIDASI = PELEPASAN ELEKTRON REDUKSI = PENGIKATAN ELEKTRON


REDOKS BERDASARKAN PERUBAHAN
BILANGAN OKSIDASI

OKSIDASI
REDUKSI

OKSIDASI = NAIKNYA BIL.OKSIDASI

REDUKSI = TURUNNYA BIL.OKSIDASI


ATURAN PENENTUAN BILANGAN
OKSIDASI

ATURAN CONTOH
1.Bilangan oksidasi unsur 1.Bilangan oksidasi atom-atom
pada Ne, H2, O2, Cl2, P4, S8,
bebas adalah nol.
C, Cu, Fe,dan Na adalah nol.

2.Bilangan oksidasi 2.Bilangan oksidasi Na+ = +1,


monoatom sama dengan bilangan oksidasi Mg2+= +2,
muatan ionnya. bilangan oksidasi S2-= -2

3.Jumlah bilangan oksidasi


3.Jumlah bilangan oksidasi atom S dan atom O dalam
atom-atom pembentuk ion SO42- adalah -2
poliatom sama dengan
muatan ion poliatom
tersebut.
4.Jumlah bilangan oksidasi untuk 4.Jumlah bilangan oksidasi atom Cu
semua atom dalam senyawa dan atom O dalam CuO adalah nol.
adalah nol. 5.Biloks.K dalam KCl,KNO3,dan
5.Bilangan oksidasi unsur-unsur K2SO4 = +1, biloks.Ca dalam
logam golongan utama CaSO4 dan biloks.Mg dalam
(IA,IIA,IIIA) sesuai dengan MgSO4= +2.
nomor golongannya. 6. Biloks.Cu =+1 dan +2
6.Bilangan oksidasi unsur-unsur Fe=+2 dan +3
logam golangan transisi lebih
dari satu. Sn=+2 dan +4
Pb=+2 dan +4
Au=+1 dan +3
7.Biloks.hidrogen dalam 7.Biloks. H dalam H2O,NH3 dan HCl
senyawanya adalah +1, kecuali = +1, biloks H dalam NaH dan
dalam hidrida, atom hidrogen CaH2 = -1.
mempunyai biloks. -1.
8. Biloks.oksigen dalam 8.Biloks.O dalam H2O = -2
senyawanya adalah -2, kecuali Biloks.O dalam H2O2 dan BaO2=
dalam peroksida (-1) dan -1
dalam senyawa biner dengan
Biolks.O dalam OF2 = +2
fluor (+2)
Assign the oxidation state to each element for the
following substances:

1. Cl2  Cl: 0 (pure element)


2. NaCl  Na: +1(group 1) Cl: -1 (group 7)
3. CaCl2  Ca: +2 (group 2) Cl: -1 (group 7)

4. H2O  H: +1 (always) O: -2 (always)


 Na: +1 O: -2 H: +1 (see above)
5. NaOH
 H: +1 O: -2 S: +6 (+2 +6 – 8 = 0)
6. H2SO4
 Na: +1 O: -2 P: +5 (+3 +5 – 8 = 0)
7. Na3PO4
 H: +1 C: -4 (+4 - 4 = 0)
8. CH4
Bagaimana reaksi oksidasi terjadi pada
obat ??
Oksidasi
Oksidasi didefinisikan secara luas sebagai hilangnya

elektron dari suatu molekul (naiknya bilangan oksidasi).


Untuk molekul anorganik

Bentuk tereduksi Bentuk teroksidasi n e-

Ferro (II) glukonat Ferri (III) glukonat + e -


Untuk molekul organik, oksidasi dpt diartikan sebagai
bertambahnya kandungan oksigen atau berkurangnya
kandungan hidrogen

OKSIDASI

H H H O
H C H H C OH C O H C O C O
H H H OH

REDUKSI
Atau, oksidasi juga bisa diartikan sbg reaksi yang
meningkatkan kandungan atom yg elektronegatif dalam
suatu molekul.
Untuk senyawa organik, atom-atom elektronegatif tsb
biasanya adalah oksigen atau halogen.

Oksidasi:
Bertambahnya kandungan oksigen
Berkurangnya kandungan hidrogen

[O]
RCH3 RCH2OH
[H]

Reduksi:
Bertambahnya kandungan hidrogen
Berkurangnya kandungan oksigen
Contoh reaksi oksidasi

HO OH O O 2H+ 2e -

hydroquinone quinone

Dalam larutan berair, elektron bebas, e-, tidak ada dan


tingkat oksidasi hydroquinone dipengaruhi oleh pH. Shg
dlm larutan berair oksidasi hydroquinone lebih tepat
adalah:
OH O- O O
OH
O2
2H + H 2O2 H 2O

OH O- O O
Peristiwa oksidasi hydroquinone dan senyawa fenol
lainnya lebih kompleks dari pers reaksi tsb.
Produk langsung dari oksidasi tsb., yi. quinon, dpt
mengkatalisis oksidasi lebih lanjut.
Proses demikian itu disebut autokatalisis atau katalisis
produk.
Reaksi oksidasi merupakan pasangan reaksi reduksi
(redoks).
Jika suatu senyawa teroksidasi, maka harus ada senyawa
lain yang tereduksi.
Hidrasi dan dehidrasi bukan merupakan reaksi
oksidasi/reduksi, meskipun di dlmnya terjadi penambahan
oksigen, karena reaksi tsb sejatinya adalah oksidasi dan
reduksi internal, yaitu: satu karbon atom teroksidasi
sementara atom karbon yg lain tereduksi. Netto perubahan
tingkat oksidasi dlm molekul tsb adalah nol.
Contoh: hidrasi etilen menjadi etanol

H2O
H2C CH 2 CH3CH2OH

Karbon di sebelah kiri memperoleh atom hidrogen, shg


tereduksi, sedangkan atom karbon di sebelah kanan
mendapatkan oksigen, sehingga teroksidasi.
Total perubahan tingkat oksidasinya adalah nol.
OKSIDASI
Di permukaan dan di dalam bumi oksigen
merupakan unsur yg plg berlimpah
 46% dari kerak bumi
 89% dari air
 20% dari udara
Sehingga oksidasi hampir terdapat di mana-mana
Ironisnya: kebanyakan obat berada dalam bentuk
tereduksinya, bukan bentuk teroksidasinya, shg jelas
terdpt potensi masalah stabilitas yang besar
OKSIDASI

 Oksidasi merupakan reaksi penguraian obat yang meliputi


terjadinya :

 Hilangnya suatu atom elektronegatif, radikal atau electron

 Penambahan suatu atom elektronegatif, atau radikal.

 Obat-obat yang teroksidasi : asam askorbat, adrenalin,


isoprenalin, ergotamin, hidrokarbon, morfin, penisilin,
prednison, vit A, D, E.
oksidasi adalah pengambilan oksigen dari udara

Reaksi oksidasi merupakan reaksi pelepasan electron oleh

suatu zat dan menyebabkan bertambahnya bilangan oksidasi


Gugus fungsi yang mudah mengalami reaksi oksidasi adalah

fenol, kalekol, eter, thiol, thioleter, asam karboksilat,


aldehid, dan nitrit.
Terjadinya degradasi obat selalu disertai dengan kinetika

kimia yang meliputi laju reaksi dan mekanisme reaksinya,


dan produk terbentuk
Laju reaksi suatu sediaan obat ditentukan oleh orde

reaksi.
Orde Reaksi adalah jumlah atom atau molekul yang

terlibat dalam reaksi yang konsentrasinya menentukan


laju reaksi
Orde reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, yaitu dengan

mensubstitusikan konsentrasi zat yang diperoleh ke dalam


persamaan orde reaksi, bila diperoleh harga k yang relative
konstan berarti reaksi berjalan pada orde tersebut, atau bisa juga
dengan membuat grafik hubungan antara konsentrasi yang
diperoleh terhadap t.
Jika sesuai dengan salah satu grafik, maka reaksi berjalan pada

orde tersebut. Grafik yang digunakan adalah :

- Grafik orde nol : c vs t

- Grafik orde-satu : log c vs t

- Grafik orde-dua : 1/c vs t


Reaksi oksidasi pada suatu obat dapat terjadi karena

adanya suhu yang tinggi


Oksidasi vitamin C menghasilkan asam

dehidroaskorbat yang tidak memiliki efek farmakologi


L-Adrnaline mudah terurai melalui raceminasi,

sulfonasi, dan oksidasi menghasilkan product yang


tidak aktif (tidak dapat memberikan efek farmakologi).
Reaksi oksidasi Adrenaline menghasilkan

adrenochrome dan adrenolotin.


Contoh lain senyawa yang mudah mengalami oksidasi

adalah senyawa dengan gugus katekol seperti isoprenalin.


Isoprenalin adalah agen simptomatik yang bekerja pada

reseptor beta adrenergic yang dapat menstimulasi system


saraf pusat.
Isoprenalin sangat mudah dioksidasi oleh paparan sinar

matahari atau udara. Hasil oksidasinya berupa senyawa


berwarna cokelat. Reaksi oksidasi isoprenalin menjadi
senyawa kuinon
RH + O2 ROOH Produk oksidasi
Seny. hidroperoksida
organik
Autoksidasi mrpk penyebab utama ketidakstabilan obat di
samping berbagai rx hidrolisis dan solvolisis.
Banyak obat teroksidasi oleh oksigen, bbrp termsk:
Asam p-aminobenzoat, apomorfin, asam askorbat,
kaptopril, klorpromazin, sianokobalamin, deksametason,
dubotamin, edrophonium, epinefrin, ergometrin
Filipin, fumagilin, gentamisin, heparin, hidrokortison,
isoamilnitrit,isoproterenol, kanamisin
Metildopat, metaraminol, metoklopramid, morfin,
neomisin, nifedipin, norepinefrin, novobiosin
Papaverin, paraldehida, penisilin, fenilefrin, fisostigmin,
prednisolon, prednison, prenazon, prokain, prokarbazin
Reserpin, resorsinol, riboflavin, infampisin, streptomisin,
sulfadiasin, sulpirin
Terpen, tetrasiklin, tiamin, tiklopidin, tobramisin,
tubokurarin, vitamin A, D, dan E
Suatu jenis reaksi oksidasi yang juga sering ditemukan

adalah AUTOOKSIDASI yang merupakan suatu reaksi


berantai, ada 3 tahap reaksi autooksidasi suatu molekul
organik:
Tahap Permulaan

Merupakan pembentukan radikal-radikal bebas karena adanya pengaruh


cahaya, panas atau logam-logam berat dan lamanya tahap permulaan ini
disebut Masa Induksi.
Tahap Propagasi

terjadinya reaksi antara radikal bebas dengan organik molekul oksigen


membentuk radikal peroksi. Radikal ini bereaksi dengan organik molekul
membentuk hydrogen peroksida dan suatu radikal baru yang akan memulai
reaksi selanjutnya. Hydrogen peroksida akan terpecah menghasilkan aldehid,
keton, asam-asam lemak rantai pendek, yang menyebabkan bau tengik pada
lemak-lemak dan minyak-minyak.
Tahap Terminasi
Autoksidasi radikal bebas

Ri
Inisiasi RH R
Radikal
bebas

Propagasi R + O2 ROO
kp
ROO + RH ROOH + R

kt
Terminasi 2 ROO Molekul produk

Ri : laju inisiasi
kp dan kt : konstanta laju orde dua
Usaha pencegahan terjadinya reaksi oksidasi dapat

dilakukan dengan cara mengganti udara dengan gas


inert, melarutkan zat dengan pH yang sesuai,
menggunakan pelarut bebas logam, menambahkan
antioksidan (Vit.C, Vit.E, Na.Metabisulfit),
menghindari cahaya, penyimpanan dilakukan pada
suhu rendah dan tertutup rapat
Bagaimana cara membedakan
reaksi redoks dan bukan redoks?
Suatu reaksi disebut redoks, jika pada reaksi itu terdapat zat
yang mengalami reduksi dan zat yang mengalami oksidasi.

Manakah yang bukan reaksi redoks pada reaksi berikut?

1. 2Ag + Cl2 2AgCl

2. SnCl2 + I2 +2HCl SnCl4 + 2HI

3. CuO + 2HCl CuCl2 +H2O

4. H2 + Cl2 2HCl
0 0 +1 -1
1. 2Ag + Cl2 2AgCl (redoks)
Oksidasi

Reduksi

+2(-1)2 0 +1 -1 +4(-1)4 +1-1


2. SnCl2 + I2 +2HCl SnCl4 + 2HI (redoks)
Oksidasi

Reduksi

+2-2 +1-1 +2(-1)2 (+1)2-2


3. CuO + 2HCl CuCl2 +H2O (bukan redoks)
0 0 +1-1
4. H2 + Cl2 2HCl (redoks)
Oksidasi
Reduksi
Tentukan zat reduktor, zat oksidator, hasil reduksi dan
hasil oksidasi dari reaksi redoks berikut :

+2(-1)2 0 +1 -1 +4(-1)4 +1-1

SnCl2 + I2 +2HCl SnCl4 + 2HI


reduksi
oksidasi

Zat reduktor (pereduksi) = SnCl2


Zat oksidator (pengoksidasi) = I2
Hasil reduksi = HI
Hasil oksidasi = SnCl4
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai