PERTEMUAN 1
Tujuan Perkuliahan:
Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya.
2. Menjelaskan perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit dan klasifikasinya.
3. Menghitung konsentrasi ion dalam larutan elektrolit kuat.
Asam dan basa juga merupakan elektrolit. Beberapa asam seperti HCl dan HNO3
adalah elektrolit kuat. Asam yang merupakan elektrolit kuat terionisasi sempurna di dalam air.
Ketika gas HCl dilarutkan dalam air akan membentuk ion H+ dan Cl- terhidrasi.
Dengan kata lain, semua molekul HCl terlarut terpisah menjadi ion H+ dan Cl-
terhidrasi.Sehingga ketika ditulis HCl(aq), maknanya larutan tersebut hanya ion H+ (aq) dan
Cl- (aq) dan tidak ada molek HCl terhidrasi. Asam seperti CH3COOH, tidak terionisasi
sempurna dan merupakan elektrolit lemah.
CH3COO- disebut ion asetat. Istilah ionisasi digunakan untuk mendeskripsikan pemisahan dan
asam dan basa menjadi ion. Ionisasi dari asam asetat (CH3COOH) merupakan reaksi
kesetimbangan (reaksi dapat terjadi dalam dua arah). Pada mulanya, sejumlah molekul
CH3COOH terurai mmenjadi ion CH3COO- dan H+. Akan tetapi beberapa CH3COO- dan H+
berkombinasi kembali menjadi molekul CH3COOH. Keadaan ketika molekul asam terionisasi
sama cepatnya dengan ketika ion-ionnya berkombinasi kembali disebut kesetimbangan kimia.
Contoh Soal:
Berapa konsentrasi ion aluminium dan ion sulfat dalam 0, 0165 M Al2(SO4)3(aq)?
Al2(SO4)3(s) 2 Al3+(aq) + 3SO42-(aq)
0, 0165 M berarti terdapat 0, 0165 mol zat terlarut dalam 1 L larutan.
2/1 𝑥 0,0165 𝑚𝑜𝑙
[Al3+] = = 0,0330 𝑚𝑜𝑙/𝐿
1𝐿
3/1 𝑥 0,0165 𝑚𝑜𝑙
[SO42-] = = 0,0495 𝑚𝑜𝑙/𝐿
1𝐿
Bahan Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan:
a. Larutan
b. Zat terlarut (Solute)
c. Zat pelarut (solvent)
2. Bagaimana cara membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit, jelaskan!
3. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik sedangkan non elektrolit tidak?
4. Tuliskan masing-masing 10 zat yang tergolong elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah,
dan non elektrolit! Jelaskan alasan anda dalam pengelompokkan tersebut.
5. Ion utama dalam air laut adalah Na+, Mg2+, dan Cl-. Air laut mengandung sekitar 0,438
M NaCl dan 0,0512 M MgCl2. Berapa molaritas Cl- ( [Cl-] total) dalam air laut?
PERTEMUAN 2
Tujuan Perkuliahan:
Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta
penerapannya.
KONSEP REDUKSI-OKSIDASI
PRINSIP REDUKSI-OKSIDASI
Pernahkah anda melihat paku atau pagar besi yang tidak dilindungi terbentuk bintik-
bintik merah kekuningan (perkaratan) pada permukaannya? Proses perkaratan pada paku atau
pagar besi tersebut merupakan contoh reaksi reduksi-oksidasi (redoks) di alam. Reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi disebut sebagai reaksi reduksi-oksidasi (redoks) didasarkan pada konsep
serah terima elektron dimana reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi bersamaan.
Perkaratan pada paku dan pagar besi tersebut disebabkan oleh oksigen dari udara dan air.
Oksigen bereaksi dengan unsur membentuk suatu seyawa yang disebut oksida.
Gambar diatas merupakan ekperimen reaksi redoks menggunakan larutan CuSO4 dan
logam Zn, dimana Zn mereduksi Cu2+ dengan mendonorkan elektronnya.
Zn(s) + CuSO4(aq) ZnSO4(aq) + Cu(s)
Dalam reaksi tersebut, larutan berwarna biru yang merupakan karakteristik dari warna hidrat
CuSO4, semakin pudar warnanya dan terbentuk endapan Cu di permukaan logam Zn.
Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Pada pandangan makroskopik, atom Zn melepaskan elektronnya dan masuk kedalam larutan
membentuk ion Zn2+. Sedangkan ion Cu2+ dari larutan menangkap elektron dan mengendap
pada permukaan logam seng sebagai padatan tembaga.
Berdasarkan reaksi diatas Zn mengalami perubahan biloks yaitu mengalami kenaikan dari 0
menjadi +2 dengan dilepaskannya elektron. Sehingga Zn dikatakan mengalami reaksi oksidasi.
Zn(s) Zn2+(aq) + 2 e-
Sedangkan Cu mengalami penurunan biloks dari +2 menjadi 0, dengan ditangkapnya elektron.
Sehingga Cu dikatakan mengalami reduksi.
Cu2+(aq) + 2 e- Cu(s)
Reaksi redoks secara lengkap dapat ditulis:
2. Reaksi dekomposisi
Reaksi dekomposisi (reaksi penguraian senyawa menjadi komponen-komponennya.
C A+B
3. Reaksi pergantian (metatesis)
Reaksi pergantian (metatesis) adalah reaksi pergantian suatu ion (atau atom) dalam
suata senyawa dengan ion (atau atom) dari unsur lain.
A + BC AC + B
Reaksi pergantian terdiri dari 3 kategori: pergantian hidrogen, pergantian logam, dan
pergantian halogen.
a. Pergantian Hidrogen.
Semua logam alkali dan beberapa logam alkali tanah (Ca, Sr, dan Ba), yang
merupakn unsur logam reaktif akan menggantikan Hidrogen dari air dingin.
Banyak logam yang tidak bereaksi dengan air, tapi mampu menggantikan hidrogen
dari asam. Sebagai contoh Zn dan Mg.
b. Pergantian Logam
Reaksi pergantian logam mengikuti deret volta.
c. Pergantian Halogen
Reaksi pergantian (pendesakan ) halogen mengikuti urutan:
F2>Cl2>Br2>I2