Anda di halaman 1dari 8

2013

Assigment 2
Mohammad Shofa Kodi 1106068453

[TUGAS PERPINDAHAN MASSA]


Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Assigment 2 I. Distalasi dua komponen 1. A liquid mixture containing 50 % mol toluene (A) and 50% mol ethylbenzene (B) at 80 o F is flash vaporized at 1 atm to vaporized 40% of the feed. Calculate the composition of the vapour and liquid products. Diketahui : Feed = 50% mol Toluene (A) + 50% mol ethylbenzene (B) D = 40% Feed T = 80oF P = 1 atm Ditanya : 1. Komposisi produk yang berphasa cair dan gas. 2. Suhu Separator Data Termodinamika kedua campuran Nama A [Konstanta Antoine] B [Konstanta Antoine] C [Konstanta Antoine] T bubble (o C) Jawab : Asumsi : 1. Pada campuran berlaku Hukum Raoult 2. Basis : 100 mol Feed Hal yang pertama kali dilakukan adalah mencari hubungan antara fraksi mol yang lebih volatile dengan tekanan. Hubungan tersebut direpresentasikan dengan menggunakan grafik X-Y zat yang lebih volatile. Grafik X-Y ini akan digunakan untuk menentukan komposisi zat yang lebih volatile pada produk hasil distilasi. Untuk membuat suatu grafik X-Y dibutuhkan Bubble Point dari zat yang lebih volatile dan Bubble dari zat yang kurang volatile pada tekanan 760mmHg TbubbleA = 383 K = 110o C TbubbleB = 409 K = 136o C Bubble poin ini digunakan sebagai data pembatas atas dan bawah atau range suatu suhu dimana tekanan serta komposisi dari zat yang akan direpresentasikan sebagai grafik.
Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Toluene 16.0137 3096.52 -53.67 110

Ethyl Benzene 16.0195 3279.47 -59.95 136

Karena hukum Raoult berlaku, maka untuk menghitung tekanan yang ada, digunakanlah suatu persamaan yang dikenal dengan persamaan Antoine. Persamaan Antoine: . (1) Setelah ditentukan tekanan dalam range suhu yang ditentukan, maka dihitunglah komposisi zat pada produk dengan menggunakan rumus Tekanan parsial pada keadaan setimbang, yaitu : . (2) . (3)

Setelah mendapatkan nilai x dan y* pada range suhu yang telah ada, langkah selanjutnya adalah memplotnya kedalam grafik. Grafik inilah yang akan digunakan dalam penentuan komposisi pada produk. Berikut tabel perhitungannya :

T(oC) 110 112 114 116 118 120 122 124 126 128 130 132 134 136

[A-(B/(T+C))]A 6.61 6.67 6.72 6.78 6.83 6.89 6.94 6.99 7.05 7.10 7.15 7.20 7.25 7.30

[A-(B/(T+C))]B 5.87 5.93 5.99 6.05 6.11 6.17 6.23 6.29 6.35 6.40 6.46 6.52 6.57 6.62

PA(mmHg) 760.12 786.25 831.60 878.97 928.43 980.04 1033.86 1089.96 1148.40 1209.25 1272.57 1338.42 1406.88 1478.01

PB(mmHg) 353.30 376.06 399.99 425.13 451.51 479.18 508.19 538.57 570.39 603.67 638.48 674.85 712.84 760.12

x 1.000 0.936 0.834 0.738 0.647 0.561 0.479 0.402 0.328 0.258 0.192 0.129 0.068 0.000

y* 1.000 0.968 0.913 0.854 0.790 0.723 0.652 0.576 0.496 0.411 0.321 0.226 0.126 0.000

Tabel 1.1 Tabel untuk mencari nilai x dan y* Dari tabel diatas, dapat dibuat sebuah grafik hubungan antara x dan y*.
Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Grafik X-Y
1.200

1.000

y = 0.4195x 3 - 1.3105x 2 + 1.8904x + 0.0023


y=x R = 1

0.800

y*

0.600

0.400

0.200

0.000 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000 x

Grafik 1.1. Grafik X-Y toluene dalam campuran

Langkah selanjutnya adalah mencari operating line yang bisa didapat perumusan suatu garis linier dengan bantuan satu titik pada garis merah pada grafik/ kondisi ideal dengan slope tertentu. Penghitungan slope operating line dapat dihitung dari : . (4) ( ( ) )

Dengan mencari rumus suatu persamaan berdasarkan gradient dan satu titik, maka akan didapatkan garis operating line. Satu titik yang dimaksud adalah titik yang ada pada garis merah yang merupakan komposisi zat A pada feed, dalam hal ini 0.5. Sehingga didapat persamaan garis operating line-nya adalah :

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Untuk mendapatkan komposisi zat A pada produk, maka harus mencari titik di persamaan garis biru (hubungan antara x dan y*) yang dilaui oleh persamaan garis operating line. Maka :

Untuk mencari akar-akar persamaan diatas, digunakan software MATLABT M. Akar-akar yang didapat adalah : x1 = 1.1797+1.582, x2=1.1797-1.582 dan x3 = 0.43. Karena nilai yang akan diambil adalah nilai dengan range 0-1, maka dipilihlah nilai 0.43. Nilai 0.43 merupakan komposisi Toluene dalam fasa liquid, sedangkan nilai toluene dalam fasa gas adalah y*: ( ) ( ) ( )

II. Distaliasi Multi komponen 2. A solution containing 50% mol water (A), 30% mol Ethanol (B) and 20% mol 3-Methyl-1Butanol (C) will be flashed vaporization at 100 o C 1 atm. Calculate amount of vapour and liquid products and their composition. Diketahui : Feed = 50% mol water (A) + 30% mol Ethanol + 20% mol 3-Methyl-1-Butanol (C) T = 100o C P = 1 atm = 760 mmHg Ditanya : Jumlah produk uap dan cair yang dihasilkan serta komposisinya. Jawab : Asumsi : 1. Capuran keadaan ideal
Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

2. Basis = 100 mol Feed Persoalan distilasi flash dengan multi kompone tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama dengan campuran biner. Cara yang bisa digunakan adalah tria-and-error dalam penetuan slope dari operating line campuran tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan nilai m. Nilai m adalah nilai distribusi dari suatu komponen dalam campuran yang didapat dengan membagi tekanan uap pada suhu operasi dengan tekanan atmosferik, yaitu : . (5) Sedangkan operating line slope-nya : (6) (7) Sehingga rumus untuk y*JD dan XJW
( )

dengan

( )

dengan

(9)

Untuk membuat proses trial and error, kita harus menentukan tabel yang berisi : Tekanan zat murni pada suhu yang ditentukan dalam hal ini 100 o C atau 373.3 K. Nilai m dari setiap komponen Zf Perkiraan W/D dan di- trial-and-error sampai jumlah y*JD dari setiap komponen mendekati 1. 5. Baru kemudian menghitung komposisi dari setiap komponen pada produk 1. 2. 3. 4. Penghitungan tekanan komponen murni pada suhu 373.3 K menggunakan persamaan (1) , Antoine, dikarenakan berlaku Hukum Raoult.

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Setelah dilakukan perhitungan melalui Excel, maka diperoleh tabel berikut


Substance A(Water) B(Etanol) C(3-Methyl-1butanol) P(mmHg) 755.095 1703.139 237.418 Jumlah m=P/Pt 0.993546 2.240972 0.312392 1 ZF W/D=2.5 W/D=2.9 W/D=2.1 W/D=0.8 y*D/m

y*D y*D y*D y*D Xw 0.5 0.497691 0.497596 0.497809 0.498561 0.501799 0.3 0.496316 0.510008 0.480101 0.39794 0.177575 0.2 0.077754 0.075852 0.080287 0.101098 0.323627 1.071761 1.083456 1.058197 0.997599 1.003001

Dari tabel diatas, terlihat bahwa trial-and-error yang dilakukan mencapai 4 kali. Operating lines slope-nya didapat 0.8. Untuk mendapatkan nilai W dan D yang cocok sehingga rasionya menjadi 0.8 dengan jumlah kedua nilai adalah 1 adalah : W = 0.45 dan D = 0.55. Jadi, apabila basis yang digunakan adalah 100 mol, maka : W (fasa liquid)= 45 mol dan D (fasa gas) = 55 mol Dalam fasa gas, terdiri dari : Air = 55mol x 0.5 = 27.5 mol Ethanol = 55 mol x 0.4 = 22 mol 3-Methyl-1-Butanol = 55 mol x 0.1 = 5.5 mol Dalam fasa liquid, terdiri dari : Air = 45 mol x 0.5 = 22.5 mol Ethanol = 45 mol x 0.2 = 9 mol 3-Methyl-1-Butanol= 45 mol x 0.1 = 4.5 mol

Dari hasil diatas, terlihat bahwa komposisi air pada produk fasa gas dan produk fasa cari adalah sama. Ini menandakan bahwa air hampir tidak mengalami peristiwa pemisahan secara distilasi. Sedangkan yang mengalami peristiwa distalasi yaitu Etanol dan 3-Methyl-1-Butanol, terlihat dari komposisi dari sejak menjadi feed dan menjadi produk yang berbeda-beda.
Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai