1. Pada suatu Industri Proses Kimia, sering dibutuhkan pengukuran debit aliran bahan
produk berupa fluida untuk mengisi drum – drum yang akan diangkut untuk dijual.
Sedangkan dalam inventory (gudang) hanya ada beberapa differential transmitter
yang menggunakan sinyal arus dc 4-20mA, sehingga harus diupayakan untuk
menggunakan differential transmitter itu untuk pengukuran kecepatan (debit)
aliran.
Terlebih dahulu Jelaskan cara kerja Differential Pressure Trasmitter tersebut.
Berikan juga uraian rumusannya yang mendukung pengukuran ΔP (Differential
Pressure Measurement).
Jelaskan bagaimana cara saudara dapat melakukan pengukuran kecepatan Aliran
(Flow rate) dengan memanfaatkan suatu Differensial Pressure Transmitter
berdasarkan Bernouli Principle.
Jawaban:
Untuk mengukur besarnya kecepatan aliran, maka kita gunakan persamaan Bernoulli.
Pada differential pressure transmitter, besarnya penampang pada orifice plate adalah :
Untuk D adalah diameter pipa dalam dan d adalah diameter dalam pinggiran.
50 50
𝐺𝑜 (𝑠) = = ; 𝜃 = 70
(20 + 𝜃)𝑠 + 1 120𝑠 + 1
• Tentukan model empiris FOPDT yang terbaik untuk system tersebut. Gunakan
dua metode sebagai pembanding terbaik menurut anda.
Jawaban:
First Order Plus Delay Time
K=2000
τ = 1.5(𝑡63% − 𝑡28% ) = 1.5 (405.85-236.7) = 253.725
θ = 𝑡63% − τ = 405.85 – 253.725 = 152.125
Model FOPDT
Keterangan:
Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa metode Smith lebih mirip dengan
sistem sebenarnya dibanding dengan metode Rough Model. Terlihat pada grafik
respon yang terbentuk di mana tidak begitu banyak perbedaan antara hasil respon
metode Smith dengan respon sistem yang sebenarnya. Metode smith memiliki
kenaikan respon dari nilai 0 yang mirip dengan sistem sebenarnya, sedangkan
metode Rough lebih melambung. Lalu dengan metode Rough delay lebih lama dari
Smith sehingga terlihat kurang mirip dengan sistem sebenarnya. Hal ini
dikarenakan metode Smith dapat mencari konstanta (Kp), konstanta waktu efektif
(τ), dan dead time (θ) yang lebih sesuai dengan sistem tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan untuk sistem three-tank mixer ini, lebih cocok dilakukan pemodelan
menggunakan metode Smith.