DIREKTORAT METROLOGI Dalam tulisan ini penulis hanya membahas recorder yang digunakan dalam meter gas orifice. Untuk penggunaan tersebut pencatatan dilakukan untuk tekanan statis, tekanan diferensial dan temperature. Pencatatan ini dapat di lakukan sekaligus menggunakan 3 pen recorder. Jadi 3 pen recorder ini merupakan gabungan 3 alat ukur yang dicatat sekaligus dalam chart khusus. Pencatatan ini dapat di lakukan dengan waktu yang sesuai dengan desain yang diinginkan, misalkan 6 jam,12 jam, 24 jam,1minggu, dll. Konstruksi Bagian Dalam DP Pen Recorder Konstruksi Bagian Dalam DP Pen Recorder Pengujian 3 Pen Recorder Pelaksanaan pengujian 3 pen recorder di lakukan dengan cara melakukan pengujian masing2 secara terpisah ; Temperature recorder Differential recorder Static pressure recorder
Sebagai standar, gunakan:
Deadweight tester untuk SP recorder Pneumatic calibrator atau sejenisnya untuk DP recorder Dry Block/thermobath atau sejenisnya
Sedangkan pembacaanya dapat di gunakan Chart masing-masing dengan skala
linier /standart chart plate. Beban pengujian di lakukan pada 0%,25%,50%,75%dan 100%dengan beban naik dan turun Batas Kesalahan Yang Dijinkan Batas kesalahan yang di ijinkan di gunakan data dari spesifikasi yaitu: DP accuracy ; 0-20”WC s/d 0-349”WC adalah ±0,5% FS 0-350”WC s/d 0-75”WC adalah ±0,75% FS SP accuracy adalah ±1,00% FS
Dalam pelaksanaan penyegelan,buatkan plat penutup untuk
adjustment nya kemudian plat tersebut dipasangkan dengan baut pada cover yang kemudian di segel dari luar. Cara Pengujian SP Pen Recorder Transmitter Differensial Pressure Transmitter (1) Peralatan yang di perlukan
Peralatan yang di gunakan dalam pengujian Differential
pressure Transmitter ini adalah: Pneumatic Calibrator dan sertifikatnya. Digital Voltmeter dan sertifikatnya. Precicion Resistor 50 ohm. Sumber tegangan yang sesuai. Differensial Pressure Transmitter (2) Persiapan Pilihlah Pneumatic Calibrator dengan rentang ukuran yang sesuai dengan transmitter yang akan diuji. Siapkan tahanan standart dan hubungkan pada keluaran transmitter dengan hubungan seri dengan beban. Siapkan DVM dengan hubungan parallel dengan tahanan standar. Siapkan peralatan power suplay dan hubungkan dengan terminal source pada transmitter dengan kutub yang benar secara saksama. Pengujian Differential Pressure Transmitter Dalam melakukan pengujian Differential pressure transmitter ,lakukan sesuai instruksi kerja Pengujian Differential Pressure Transmitter,dengan tahap sbb: 1. Lepaskan saluran pipa masuk dari Differential Pressure Transmitter dari pressure tapnya dan saluran yang lain di hubungkan pada atmosphere /udara luar. 2. Hubungkan output pneumatic calibrator dengan input differential pressure transmitter 3. Lepaskan hubungan dari keluaran differential pressure transmitter dan pasangkan resistor standar dengan klas 0,01 secara seri dengan beban. 4. Sebagai standar keluaran dari differential pressure transmitter adalah hasil kali dari nilai arusnya dengan tahanan standar. 5. Pasang DMM pada posisi parallel tekanan standar. 6. Posisika Digital multimeter pada posisi pencatatan besaran volt pada resistor tersebut. 7. Brikan beban pada pneumatic calibrator sesuai dengan daerah ukur pressure transmitter dengan titik pengujian 0%, 25%, 50%, 75% dan100% 8. Lakukan pembacaan DMM dan indicator pada Flow computer di setiap titik pembebanan pneumatic calibrator. 9. Pengujian 5 s/d 6 pada posisi pembebanan menaik dan menurun 10. MPE yang di gunakan adalah ± 0,25% FS Perhitungan Batas Kesalahan yang diijinkan BKD adalah ± 0,25 % FS.
Notasi yang digunakan dalam instruksi kerja ini adalah :
- DMM= Digital Multimeter
- DPT = Differensial Pressure Transmitter -E = Kesalahan Penunjukan Differensial Transmitter ( % ) - Ve = Tegangan Keluaran Diff. Pressure Transmitter ( diubah menjadi ) It = Vt : Rs - Is = Arus Sebenarnya - Dpi = Pembacaan Differensial Pressure Indikator - DPs = Tekanan Sebagai Tekanan Masukan Penyambungan Pada Pengujian DP Transmitter (jika menggunakan mA meter) Pengujian cara ini belum termasuk pengecekan flow indikatornya Static Pressure Transmitter Peralatan uji yang diperlukan Peralatan yang digunakan dalam pengujian Static Pressure Transmitter ini adalah :
Dead Weight Tester dan sertifikatnya.
Digital Multimeter dan sertifikatnya. Precision Resistor 50 ohm. Sumber tegangan yang sesuai. Persiapan Pengujian
Pilihlah Dead Weight Tester yang sesuai dengan rentang
ukur yang sesuai. Siapkan tahanan standar dengan hubungan seri dengan beban indikatornya. Siapkan DMM dengan hubungan parallel dengan tahanan standar. Siapkan peralatan lainnya secara seksama. Pelaksanaan Pengujian Dalam melakukan pengujian Pressure Transmitter, lakukan sesuai dengan tahap sebagai berikut :
Lepaskan pipa saluran masuk dari pressure transmitter dari pressure
tapnya. Hubungkan output deadweight tester pada input pressure transmitter. Lepaskan hubungan dari keluaran pressure transmitter dan pasangkan resistor standar dengan khas 0,01 secara seri dengan beban. Pasangkan Digital Multimeter pada posisi parallel resistor tersebut. Berikan beban pada DWT sesuai dengan daerah ukur pressure transmitter dengan titik pengujian 0 %, 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 % Lakukan pembacaan DMM dan Indicator pada Flow Computer di setiap titik pembebanan DWT. Lakukan setiap pengujian 5 s/d 6 pada posisi pembebanan menarik dan menurun. MPE yang digunakan adalah ± 0,25 % FS Perhitungan (1) Perhitungan (2) Cara Penyambungan Jika Menggunakan mA meter Pengujian cara ini belum termasuk pengecekan static pressure indikatornya Temperatur Transmitter Peralatan yang digunakan dalam pengujian Temperatur Transmitter ini adalah :
Thermometer standard an sertifikatnya.
Digital Multimeter dan sertifikatnya. Decade Resistance Box. Precision Resistor 50 ohm. Sumber tegangan yang sesuai. Persiapan Pengujian
a. Pilihlah Decade resistance box Standar dengan rentang
ukur yang sesuai. b. Siapkan tahanan standar dengan hubungan seri dengan beban. c. Siapkan DMM dengan hubungan parallel dengan tahanan standar. d. Siapkan peralatan lainnya secara saksama. Pelaksanaan Pengujian 1. Atur posisi selector DMM pada satuan volt DC. 2. Atur nilai tahanan suhu pada decade resistance box dengan urutan 0 %, 25 %, 50 %, 75 %, 100 % dari rentang ukur masukan temperatur transmitter. 3. Sebagai standar keluaran dari temperature transmitter adalah hasil kali antara nilai arusnya dengan tahanan standar. 4. Pada setiap pembacaan DMM dilakukan pembacaan suhu pada indicator temperature ( pada computer ). 5. Tentukan kesalahan penunjukan keluaran temperatur transmitter. 6. Tentukan kesalahan penunjukan temperatur indicator. 7. Lakukan lagi langkah sebagaimana butir 1) s/d 6) dengan titik – titik tahanan ekuivalen suhu dari 100 %, 75 %, 50 %, 25 % dan 0 % dari rentang ukurnya. Perhitungan Cara Penyambungan Jika Menggunakan mA meter Pengujian cara ini belum termasuk pengecekan temperatur indikatornya Temperatut Elemen Sensor Pengujian Temperatur Elemen ( Sensor ) Dalam melakukan Temperatur Elemen ( Sensor ), lakukan sesuai dengan tahap sebagai berikut :
Lepaskan Temperatur Elemen ( Sensor ) dari thermo well.
Celupkan Temperatur Elemen dalam Dry Block/Thermobath Lepaskan hubungan dari keluaran Temperatur Elemen ( Sensor ) dari temperatur transmitternya. Pasangkan Digital Multimeter pada posisi pencatatan besaran Ohm. Berikan input temperatur sesuai dengan daerah ukur temperatur elemen dengan titik pengujian 0 %, 25 %, 50 %, 75 % dan 100 %. Lakukan pembacaan DMM dan sesuaikan dengan table kesetaraan suhu dan tahanan. Lakukan pengujian 5 s/d 6 pada posisi pembebanan menaik dan menurun. MPE yang digunakan adalah ± 0,25 % FS
Pengujian temperatur sensor disarankan dilakukan di laboratorium.
Yang dilakukan di pabrik umumnya menggunakan formula di bawah ini, kemudian setelah diperoleh nilai konstantanya dapat dihitung pada setiap derajat. Lepaskan Temperatur Elemen ( Sensor ) dari thermo well dan transmitternya. Celupkan Temperatur Elemen dalam Dry Block/Thermobath. Lepaskan hubungan dari keluaran Temperatur Elemen (Sensor). Pasangkan Digital Multimeter pada posisi pencatatan besaran tahanan. Berikan input temperatur pada suhu nol ( 0 oC ), suhu t1, dan suhu t2 sebaiknya pada suhu maksimum. Lakukan pembacaan tahanannya menggunakan DMM di setiap titik pembebanan. Cara Penyambungan dalam Pengujian Jika letak zero adjust dan span adjust berada di dalam ( seperti gambar di atas ) maka cara penyegelan dilakukan pada tutup cover tersebut.
Jika penyetelan zero adjust dan span adjust dalam bentuk penyetelan melalui comunicator, maka penyegelannya, security lock harus dalam posisi On kemudian tutup disegel.
Pastikan bahwa Flow Computer benar. Jika belum benar, lakukan
pengecekan pada zero adjust dan span adjust dari flow computernya.
Papper Ferry Optimasi Laju Alir Sumur Produksi "x12" Di Lapangan "Spu" Dengan Menggunakan Metode Nodal Analisis Korelasi Dengan Sensitivity Ukuran Tubing 2.375 Inch, 3.5 Inch, 4.5 Inch