Anda di halaman 1dari 61

PENGANGKATAN BUATAN DENGAN ESP

( ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP )


ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP

ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP )


SUSUNAN RANGKAIAN ESP
Susunan Rangkaian Komponen ESP
( Dilihat Dari Bawah )

– Motor listrik dipasang paling bawah


– Seal Section atau disebut juga Protector
– Pump Intake
– Pump
– Rangkaian tubing ( 3 7 joint )
– Check Valve
– Rangkaian tubing ( 1 joint )
– Drain valve
MOTOR LISTRIK
Motor listrik terdiri dari komponen-komponen
berikut :
– Rotor
– Stator
– Thrust bearing yang terletak pada motor head
– Radial bearing yang terletak di tengah ( center )
– Wiring didalam stator
– Housing atau Rumah motor
MOTOR LISTRIK ( LANJUTAN )
SEAL SECTION ( PROTECTOR )

Seal Section atau Protector dipasang antara motor dan


pump intake dan mempunyai empat fungsi dasar berikut :

• Menghubungkan pump housing dengan motor


housing.
• Menjadi tempat (housing) untuk thrust bearing
pompa.
• Melindungi motor housing dari kemasukan
fluida sumur dan mengakomodasi komunikasi
tekanan antara motor dan fluida sumur.
• Menyediakan ruang volume untuk menampung
ekspansi dari motor oil yang memuai karena
panas yang dihasilkan oleh motor sewaktu
beroperasi
SEAL SECTION ( PROTECTOR )
LANJUTAN
Terdapat dua tipe protector yaitu :

• Tipe labyrinth
• Tipe positive seal

Tipe labyrinth

Bentuk protector ini terdiri dari dua chamber ( ruang ),


chamber atas dan chamber bawah.Protector tipe ini juga
diisi dengan oil yang sama dengan motor oil.
Tipe labyrinth seal menjalankan fungsi sebagai protector
terhadap masuknya fluida sumur ke dalam motor.
SEAL SECTION ( PROTECTOR )
LANJUTAN

Tipe labyrinth
SEAL SECTION ( PROTECTOR )
LANJUTAN
• Tipe Positive Seal

Perbedaan yang utama dengan tipe labyrinth seal


adalah pada positive seal tidak dimungkinkannya
fluida sumur ( formasi ) masuk ke dalam rumah
protector. Untuk itu pada protector tipe ini
dilengkapi dengan elastomer bag yaitu semacam
kantung yang dapat memuai dan mengkerut. Pada
saat motor oil memuai maka elastomer bag akan
mengembang dan sebaliknya pada saat motor oil
menyusut maka oil akan turun mengisi rumah motor
dan elastomer bag akan mengkerut.
SEAL SECTION ( PROTECTOR )
LANJUTAN

Tipe Positive Seal


SUBMERSIBLE PUMP
• ESP menggunakan pompa tipe centrifugal pump
• Rangkaian pompa disambungkan dengan ujung tubing
terakhir
• Di dalam rumah pompa ( pump housing ) ditempatkan
impeller ( kipas ), yang jumlahnya puluhan sampai
ratusan dan dihubungkan secara serie
• Makin besar jumlah impeller yang dipasang maka
akan makin besar kemampuan pompa untuk
mendorong fluida sumur ke permukaan
• Di bawah rumah pompa dipasang pump intake yang
berfungsi sebagai jalan masuk fluida sumur ke dalam
pompa
SUBMERSIBLE PUMP( LANJUTAN )
PUMP INTAKE ( GAS SEPARATOR )
• Pump Intake dapat berbentuk Gas Separator yang
mempunyai fungsi untuk memisahkan liquid dan gas yang
keluar bersama-sama dari formasi, liquidnya diarahkan
untuk masuk ke dalam impeller pompa sedangkan gasnya
dialirkan ke annulus tubing – casing dan biasanya terus
dialirkan ke permukaan dan digabungkan kembali masuk
ke flowline minyak.

• Terdapat 3 macam pump intake yaitu :

• Standard Intake
• Reverse Flow
• Rotary
PUMP INTAKE
CHECK VALVE
• Check Valve berfungsi untuk menjaga tubing di atas pompa
tetap penuh dengan fluida sewaktu pompa mati. Apabila
check valve ini bocor atau tidak dipasang maka sewaktu
pompa mati fluida dari dalam tubing akan turun kebawah
melewati pompa dan dapat memutar pompa dengan
kebalikan arah.

• Apabila pompa dihidupkan pada keadaan tersebut maka


dapat menyebabkan motor dan kabel listrik terbakar atau
shaft yang patah. Apabila check valve tidak dipasang maka
harus diberi waktu yang cukup untuk tubing membuang
fluida melewati pompa sebelum menghidupkan kembali (
restart ) motor. Waktu yang direkomendasikan oleh pabrik
adalah minimum 30 menit.
DRAIN VALVE

Drain valve akan berfungsi agar sewaktu kita


mencabut tubing tidak dalam posisi penuh dengan
fluida yang disamping akan menambah beban juga
akan menyebabkan fluida berhamburan di
permukaan. Drain valve tidak perlu dipasang apabila
chek valve tidak digunakan, sebab fluida dalam
tubing dapat turun ke bawah melalui pompa sewaktu
kita mencabut rangkaian tubing.
JUNCTION BOX, MOTOR CONTROL & TRANSFORMER

Junction Box :
• Untuk kepentingan safety yaitu mencegah masuknya gas ke dalam switch
board. Junction box ditempatkan antara well head dan switch board.

Motor Control :
• Terdiri dari motor starter, overload/underload protection, manual
disconnect switch dan recording Ammeter.

Transformer :
• Berhubung motor-motor ESP tersedia dalam berbagai besaran HP
(horsepower ), Ampere dan Voltage maka diperlukan transformer agar
dapat mengakomodasikan besaran voltage dan ampere yang diperlukan
oleh motor pompa yang dapat dilakukan dengan adjusting tap setting dari
transformer.
TYPICAL CABLE FOR ESP
APLIKASI ESP DI LAPANGAN
APLIKASI ESP DI LAPANGAN
PUMP PERFORMANCE CURVE

1. Pump Performance Curve diberikan/dibuat oleh pabrik yang


membuat pompa.
2. Pump Performance Curve menggambarkan hubungan antara Head
versus Kapasitas dari pompa, Effisiensi Pompa dan Break Horse
Power (BHP) versus Kapasitas.
3. Biasanya pabrik memberikan range “daerah kerja yang baik” bagi
setiap pompa yang ditunjukkan pada curva masing-masing pompa.
4. Pengertian Kapasitas pompa adalah volume dari fluida yang
dipompakan dan termasuk gas bebas atau gas yang terlarut.
5. Head yang dihasilkan pompa (dalam satuan Feet) adalah akan sama
untuk berbagai macam fluida dan berbagai SG fluida, namun
apabila dikonversikan ke besaran tekanan maka besaran head
tersebut harus dikalikan dengan gradient fluida masing-masing.
6. Tekanan yang dihasilkan pompa = Head per stage x Grad. Fluida x
Jumlah Stage.
MEMOMPA GAS DAN LIQUID

1. Kapasitas pompa, Head dan Gradient Fluida akan berbeda sesuai dengan
perubahan tekanan dari P3 (tekanan intake atau tekanan isap pompa) ke tekanan
P2 (tekanan discharge) mengikuti rumus :
dP = h(v) x Gf(v) x d(St) dengan pengertian:
Perubahan tekanan fluida dalam pompa sama dengan Head per stage yang
dihasilkan oleh pompa pada laju alir fluida yang bersangkutan dikalikan dengan
Gradient fluida yang bersangkutan dan dikalikan dengan jumlah stage (impeller)
yang bersangkutan dimana : dP – Differential pressure yang dihasilkan pompa
(psi), h – Head per stage (Feet / stage), d(St) – Differential number dari stage.
2. Gf(v) = 0.433 ˠf(v) sedangkan ˠf = W / 350V ˠf = qsc . ρfsc/ 350V dengan demikian
Gf(v)= (0.433/350) qsc.ρfsc / V dimana ρfsc - adalah berat 1 BBL liquid plus gas yang
ˠ
dipompa per 1 BBL liquid dan ρfsc = 350.WC. ˠwsc + 350 (1- WC) osc + (GIP)(GLR)
ρgsc GIP – persentasi dari gas yang masuk ke dalam pompa.

d(St) = ( 350 ) V . dP
(0.433. qsc. Ρfsc) h(v)
ʃ d(St) = ( 350 ) ʃ V . dP
(0.433. qsc. ρfsc) h(v)

St = 808.3141 ʃ V dP
qsc. ρfsc h(v)

HP yang diperlukan = HP per stage x SG Fluida x Number of stages


d(HP) = hp(v) x ˠf (v) x d(St) Masukan harga ˠf (v) dan d(St) dari rumus di atas:
d(HP) = (1/ 0.433) . hp(v) dP ʃ d(HP) = ( 1/ 0.433) ʃ hp(v) dP
h(v) h(v)
HP = ( 1 ) ʃ hp(v) dP
( 0.433) h(v)
PUMP INTAKE CURVE (PIC)

Pump intake curve adalah curva yang menggambarkan hubungan antara


Pump Intake Pressure (P3) dengan Laju Alir Pompa (Q). PIC diperlukan
karena akan digabungkan dengan curva IPR yang menggambarkan
kemampuan produksi sumur dan titik potong ke dua curva tersebut akan
merupakan laju alir system.
PIC dapat digambarkan pada 2 kondisi yaitu 1. Memompa hanya liquid
dan 2. Memompa liquid dan gas.
Untuk ke dua kondisi tersebut biasanya diasumsikan :
• Pompa diset di dasar sumur
• Ukuran tubing & well head pressure ditentukan
• Yang merupakan besaran variable adalah jumlah stage
Sedangkan untuk kondisi memompa liquid dan gas maka diasumsikan
bahwa semua “Gas associated semuanya dipompakan bersama liquid”
MEMOMPA HANYA LIQUID

Rumus – rumus persamaan menjadi lebih sederhana


yaitu:

St = (808.3141). (P2 –P3)


( ρfsc .h)
P3 = P2 – (ρfsc .h / 808.3141). St

HP = ( 1 / 0.433 ) (hp/h) (P2 –P3)

HP = hp. ˠf . St
PROSEDUR PEMBUATAN PIC UNTUK PEMOMPAAN LIQUID SAJA

1. Pilih pompa yang cocok dengan ukuran casing dan laju alir dari sumur.
2. Hitung ρfsc dengan rumus ρfsc = 350.WC. ˠwsc + 350 (1- WC) ˠosc + (GIP)(GLR) ρgsc ,
untuk case memompa liquid saja harga GLR = 0. Hitung besaran ˠfsc dengan
rumus ˠfsc = ρfsc / ρwater dan harga V = qsc.
3. Asumsikan beberapa laju alir produksi dan untuk setiap laju alir:
a. Dapatkan besaran head per stage dari curva pompa dan hitung
besarnya (ρfsc .h / 808.3141)
b. Tentukan discharge pressure (P2) yang diperlukan dari pressure
traverse correlation.
c. Asumsikan beberapa number stages, untuk setiap harga hitung
besaran P3.
4. Plot besaran P3 vrsus Q (laju alir) untuk setiap number stages dan buat curva
gabungan dengan curva IPR.
5. Cari besarnya laju alir system pada titik potong PIC dengan curva IPR.
KERTAS KERJA UNTUK PERENCANAAN ESP
MEMOMPA LIQUID DAN GAS
MEMOMPA LIQUID DAN GAS (LANJUTAN)
MEMOMPA LIQUID DAN GAS (LANJUTAN)
TOTAL DYNAMIC HEAD
PROSEDUR PEMBUATAN PIC UNTUK PEMOMPAAN LIQUID SAJA

1. Pilih pompa yang cocok dengan ukuran casing dan laju alir dari sumur.
2. Hitung ρfsc dengan rumus ρfsc = 350.WC. ˠwsc + 350 (1- WC) ˠosc + (GIP)(GLR) ρgsc ,
untuk case memompa liquid saja harga GLR = 0. Hitung besaran ˠfsc dengan
rumus ˠfsc = ρfsc / ρwater dan harga V = qsc.
3. Asumsikan beberapa laju alir produksi dan untuk setiap laju alir:
a. Dapatkan besaran head per stage dari curva pompa dan hitung
besarnya (ρfsc .h / 808.3141)
b. Tentukan discharge pressure (P2) yang diperlukan dari pressure
traverse correlation.
c. Asumsikan beberapa number stages, untuk setiap harga hitung
besaran P3.
4. Plot besaran P3 vrsus Q (laju alir) untuk setiap number stages dan buat curva
gabungan dengan curva IPR.
5. Cari besarnya laju alir system pada titik potong PIC dengan curva IPR.
KERTAS KERJA UNTUK PERENCANAAN ESP
MEMOMPA HANYA LIQUID

Rumus – rumus persamaan menjadi lebih sederhana


yaitu:

St = (808.3141). (P2 –P3)


( ρfsc .h)
P3 = P2 – (ρfsc .h / 808.3141). St

HP = ( 1 / 0.433 ) (hp/h) (P2 –P3)

HP = hp. ˠf . St
Penyelesaian Akhir dari Soal ESP:

1. Dari titik potong curva IPR dan PIC akan didapatkan Qpossible (Laju Alir Possible )
pada jumlah stage yang bersangkutan.

2. Setelah didapatkan Q possible untuk mencari HP dari motor maka kita harus
kembali ke curva pompa untuk mencari hp per stage pada besaran Q possible.

3. Cari HP motor dengan rumus : HP = hp. ˠf . St


KEUNGGULAN ESP
 Dapat mengangkat fluida dalam jumlah yang besar sampai 120,000 BFPD
misalnya di Timur Tengah yang digunakan untuk mengangkat/memompa
dari sumur sumber air.
 Tidak merupakan gangguan untuk pemasangan di daerah yang padat
penduduk.
 Mudah (simple) dioperasikan.
 Tidak masalah untuk pemasangan dalam sumur miring dan kondisi lepas
pantai ( offshore )
 Treatment untuk problem korosi dan scale mudah dilaksanakan.
 Biaya pengangkatan untuk jumlah yang besar umumnya sangat rendah.
KEKURANGAN ESP

• Tidak dapat digunakan untuk multiple completion.


• Hanya dapat dijalankan dengan tenaga listrik.
• Perlu tegangan listrik tinggi ( + 1000 Volt )
• Biaya tinggi kalau ingin merubah peralatan dalam rangka
menyesuaikan dengan declining well (penurunan alami sumur ).
• Sistim ini terbatasi oleh kedalaman sumur (sampai 10,000 feet saja)
mengingat temperatur di sumur yang sangat dalam akan sangat
tinggi sehingga memerlukan kabel khusus dengan demikian biaya
untuk kabel akan menjadi sangat mahal.
• Gas dan benda padatan akan mengganggu operasi.
• Tidak dapat dipasang dibawah perforasi tanpa pemasangan shroud.
• Kalau ada masalah harus dengan mencabut seluruh rangkaian ke
permukaan.
RINGKASAN ESP
1. Pengangkatan buatan dengan ESP adalah pengangkatan buatan dengan
menggunakan pompa listrik yang dipasang di dalam sumur. Tipe pompa
adalah pompa centrifugal dengan multi stage (impeller), jumlah impeller
dapat sampai ratusan.

2. Susunan rangkaian ESP dari bawah keatas adalah : Motor- Protektor-Pump


Intake-Pompa.

3. Pengangkatan buatan dengan ESP adalah cocok untuk sumur produksi besar,
dapat dipasang pada sumur miring dan di lepas pantai.

4. Tenaga listrik dikirim dari permukaan melalui transformer dan rangkaian


kabel listrik yang dipasang sepanjang rangkaian tubing.
RINGKASAN ESP ( LANJUTAN )
5. Mudah dioperasikan dan kondisinya mudah dibaca yaitu
jalan atau mati.

6. Apabila ada kerusakan teknis untuk perbaikannya seluruh


rangkaian tubing harus dicabut.

7. Lifting cost untuk pengangkatan jumlah besar adalah relativ


cukup rendah.

8. Tidak cocok untuk sumur dalam yang > dari 10.000 ft


berkaitan dengan temperatur sumur yang tinggi sehingga
memerlukan kabel khusus dan mengakibatkan harga kabel
yang mahal.

Anda mungkin juga menyukai