Anda di halaman 1dari 28

EVALUASI

PENYEMENAN CASING
TRAYEK 13-3/8 DAN 9-
5/8 PADA HIGH
ANGLEDI SUMUR S-3

ZICO IQBAL FATURACHMAN


071001500157

Dosen Pembimbinng: Ir.Sugiatmo Kasmungin, MT, Ph.D


Abstrak
• Primary Cementing, Atau juga disebut sebagai penyemenan pertama kali pada sumur ya
ng sudah dibor, Adalah operasi dimana semen di dorong melalui casing dan keluar diba
wah casing sehingga dapat mengisi ruang antara selubung dan ujung bor hingga kedal
aman yang diinginkan.
• Tugas akhir ini akan membahas tentang analisis penyemenan casing pada trayek 13-3/8
” dan 9-5/8” dengan menggunakan metode single stage cementing dan dual stage cem
enting.
• Pada analisa cementing pada high angle ini didapatkan parameter yang berpengaruh ya
itu slurry density, yield, thickening time, fluid loss, compressive strength.
• Berdasarkan hasil analisa cementing pada high angle yang dilakukan pada casing 13-3/8
” dan 9-5/8” didapatkan bahwa operasi penyemenan sumur gas S-3 ini sudah baik dikar
enakan selama proses pemompaan dan semen sudah in-place tidak didapatinya loss ata
u fracture. Hal ini dikarenakan sudah sesuainya komposisi Semen yang didesain dengan
kriteria formasi,seperti thickening time sudah mencapai 500 psi setelah WOC dan ceme
nt sudah mengeras dalam waktu yang sudah diinginkan.
• Kata kunci: High Angle, Primary Cementing,Drilling,Leak of test,Gas Well
Latar Belakang
• Pada pengeboran horizontal drilling di sumur S-3 memiliki masalah
dalam shallow gas / zona gas yang ada di trayek 13-3/8” untuk meng
atasinya harus dilakukan penyemenan untuk menutup zona tersebut,
oleh karena itu harus diperhatikan dalam pembuatan slurry semen ya
ng cocok dengan kriteria sumur tersebut.
• Dan akan melakukan penyemenan di lintasan pemboran di trayek 13
-3/8” dan 9-5/8” yaitu sudut high angle dimana memiliki inklinasi su
dut >60 derajat. Dengan memperhatikan rheology semennya.
Maksud dan Tujuan Penelitian

• Mengetahui jumlah semen dan zat aditif yang diguna


kan untuk penyemenan pada high angle.
• Mengetahui kecocokan semen dengan kriteria sumur
• Mengetahui besar inclinasi pada sumur tersebut.
• Mengatasi masalah pada sumur yaitu shallow
gas/ zona gas
Batasan Masalah

• Ruang lingkup penelitian ini adalah men


gumpulkan data-data sumur dan data ha
sil tes laboratorium yang diperlukan agar
dapat mengetahui cara kerja dari penye
menan pada high angle dan untuk bisa
melakukan perhitungan dan analisa data
pada penelitian ini.
Rumusan Masalah

• Bagaimana cara melakukan penyemenan


casing pada high angle?
• Bagaimana multi stage cementing dilaku
kan pada trayek 9-5/8”?
• Bagaimana penanggulangan masalah ce
men pada formasi gas?
Asumsi / Pendekatan Masalah

• Melakukan analisa pada test compressive


strength
• Melakukan Analisa pada test thickening t
ime.
Manfaat Penelitian
Bagi mahasiswa
• Mahasiswa dapat meningkatkan ilmu dan pengetahuan me
ngenai kondisi nyata yang ada di lapangan, menambah kea
hlian mahasiswa dalam proses pengambilan data dan peng
olahan data, serta menambah keyakinan dan pemahaman
mengenai teori atau dasar ilmu yang diperoleh selama mas
a perkuliahan berlangsung.
Bagi perusahaan
• Memberikan data tambahan yang dapat menjadi pertimban
gan dalam pengambilan keputusan.
Keterbaruan Hasil Penelitian

• Tidak ada dikarenakan sumur tersebut ba


ru di buat pada tahun 2018
Flow Chart
Pekerjaan Penyemenan Di Casing 13-3/8” dan Casing 9-5/8”

• Penyemenan Casing 13-3/8”


Pada proses penyemenan casing 13-3/8 dijalankan dengan full-string dan dengan single slurry yaitu t
ail slurry . Pada kedalaman 975 ft dengan 15% excess of Lead cement yang dibutuhkan untuk menutup SB-
8 (di 1709 ftMD) dan untuk menjaga final pressure dishoe. Berdasarkan simulasi, maksimum ECD di TD adal
ah 13.02 ppg, 0.68 ppg dibawah perkiraan Frac gradient (13.70 ppg) sementara sebelum shoe ECD sebesar
10.89 ppg, 0.21 ppg dibawah hasil FIT yaitu 11.10 ppg.
Untuk menghindari annular pressure build up antara casing 20” dan casing 13”, TOC harus dibawah c
asing shoe 20” yaitu pada kedalaman 1659 ftMD, 55 ftMD dibawah casing shoe 20”. Top di formasi SB-08 h
arus ditutup dengan 50 ft semen meskipun tidak ada gas yang signifikan saat pemboran di formasi ini agar
tidak terjadinya masalah. SSR (Sub Sea Release) plug cementing system dan Manual SSR cementing head di
siapkan. Untuk pemasangan casing di 13-3/3-8 pada high angle menggunakan 15 centralizer. Centralizer ini
dipasang disetiap float shoe, float collar joint & landing collar joint dan 1 disetiap 2 joints. dilakukan sirkula
si trip gas 1.5x B/U dengan 300 gpm/480 psi dan setelah di cek ternyata tidak adanya loss Setelah itu 150 b
bls (10.4 ppg) Corrosion Inhibittor pill di pompakan dengan menggunakan rig pump. Spacer di pompa di 5
bpm dengan volume 50 bbl (11 ppg) dengan 0.55 corrosion inhibitor, setelah itu dipompa 125 bbls (15.8 p
pg) cement slurry di 5 bpm. Bottom dart menutup bottom plug dengan 1300 psi setelah di pompa 6 bbls.
Slurry digantikan dengan 10 ppg HPWBM.
Penyemenan Casing 9-5/8”

Setelah dilakukan penyemenan pada casing 13-3/8” akan dilakukan penyemenan pada casing 9-5/8”. Casing 9-
5/8” ini dipasang sebagai liner,TOC dari casing ini berada di cover Top of Liner yaitu 180 ft diatas casing shoe 13-3/8”
. Berdasarkan simulasi, maximum ECD di TD adalah 12,08 ppg dibawah perkiraan Frac gradient yaitu 12.90 ppg yang
dimana . Dalam penyemenan liner casing 9-5/8 menggunakan 28 centralizer, diletakkan masing-masing satu di float s
hoe joint, intermediate, float collar joint dan 2 joint setelah FC joint. Dilanjutkan 2 centralizer setiap 3 joint sampai hol
e inclinationnya mencapai 40 degree dan dilanjutkan lagi dengan satu centralizer setiap 2 joint sampai cashing shoe 1
3-3/8”,dengan meletakkan centralizer tersebut sumur ini mendapatkan rata rata- casing stand off diatas 50%.

Pertama 50 bbls (11 ppg) dipompa sebesar 5 bpm dan lumpur mendorong spacer. Setelah itu lead slurry 44 b
bls (12.5 ppg,15% open hole excess) dipompa 5 bpm diikuti dengan “G” tail slurry 83 bbls ( 15.8 ppg, 15% open hole
excess). Wiper dart dilepaskan dan mendorong cement slurry dengan dipompa 3 bpm. Liner di putar 10 RPM dengan
torsi 10 – 12 Klbs.ft selama cemen dan displacing di pompa. Wiper dart di turunkan dan mendorong SSR plug deng
an 1650 psi (setelah dipompa 34 bbls). Dilanjutkan dengan displace cement slurry dan melihat bump plug di 1400 psi
(setelah dipompa 158.5 bbls) kemudian turunkan hingga 900 psi. 3 bbls dari setengah shoe track volume dipompa 1.5
– 1 bpm. Pressure drop diamati dari 600 sampai 200 psi dan tahan. Float dapat menahan tekanan bled off.
Hipotesa

• Dengan melihat keadaan lapangan pada


trayek 13-3/8” dan 9-5/8” dalam penyem
enannya menggunakan fluid loss additiv
e sangat besar sehingga masalah shallow
gas pada trayek tersebut dapat teratasi d
engan baik.
Hasil

• Didapatkan nilai Compressive Strength d


an nilai Thickening time.
Pembahasan

• Data Casing 13-3/8” dan 9-5/8”


Data Casing 13-3/8" Data Casing 9-5/8"

OD 9.625"
13.375"
OD
ID 8.732"
12.573"
ID
2439 ft mD– 4043 ft
2635 ft mD Depth @ mD
Depth @
Casing Grade K-55
K-55
Casing Grade
Casing Weight 47 ppf
61 ppf
Casing Weight
Analisa Test SBT, LOT, FIT
• Sebelum dilakukan pekerjaan primary cementing , kekuatan
formasi dan harus dianalisa terlebih dahulu agar saat diinjek
sikan semen, semen dapat mengisi dan melindungi casing
dengan sempurna . Oleh karena itu dilakukannya FIT (Form
ation Integrity Test) di formasi dibawah shoe casing 13-3/8”
dan pada Casing 9-5/8” dilakukan FIT (Formation Integrity T
est)/LOT (Leak Off Test), dan SBT (Shoe Bond Test), FIT dan
LOT digunakan untuk menentukan seberapa kuat formasi m
enahan tekanan agar tidak leak off dan sedangkan SBT dila
kukan untuk mengetes kekuatan semen yang mengikat casi
ng di area sekitar sepatu casing.
Komposisi Semen Pada Casing 13-5/8”

A. Lead Slurry
Additive Lead Tail
1. Slurry density : 15,8 ppg
Class G Cement - 94 sak
2. Yield : 1,186 cuft/sak
Lightweight Additive - - %bwoc
3. Mixing fluid : 5,331 gal/sak
Dispersant - 0.130 gps 4. Fresh water : 4.391 gps
Defoamer - 0.010 gps 5. BHST : 108 degF
FluidLoss Additive - 0.300 gps 6. BHCT : 93 degF
Strength Enhancer - 0.500 gps Thickening time @70 Bc : 4 jam 8 menit
Komposisi Semen Pada Casing 9-5/8”
Additive Lead Tail
Class G Cement 94 sak 94 sak
Lightweight Additive 20 %bwoc -
Dispersant 0.050 gps 0.120 gps
Defoamer 0.010 gps 0.010 gps
FluidLoss Additive 0.400 gps 0.250 gps
Strength Enhancer 0.500 gps 0.500 gps
Retarder 0.015 gps 0.020 bgps
Gas block
Parameter -
Lead 0.100
Tailgps
Density 12.5 ppg 15.8 ppg
Yield 1.988 cuft/sk 1.188 cuft/sk
Mixing fluid 225 sack 464 sack
Fresh water 7.613 gps 4.347 gps
Thickening time @ 4 jam 42 menit 4 jam 34 menit
70 Bc
Pemboran Berarah Pada Casing 13-3/8 dan 9-5/8

• Pada Casing 13-3/8” memiliki max deviation angle sebesar 30


deg inclination sedangkan casing 9-5/8” memiliki deviation an
gle sebesar 90 deg inclination. Pada lubang 17-1/2” di kedalam
an 1619 ftMD sampai 2651 ftmD yang memiliki KOP di kedal
aman 1700ftmD 0° sampai 32.43° sebesar 2°/100ft sampai 4.3
0°/100ft build up rate,sedangkan pada lubang 12-1/4” memilik
i kedalaman 2651 ftmD sampai 4295 ftmD memiliki inclinatio
n 32.43° sampai 90° sebesar 4.35°/100ft build up rate.
Analisa Compressive Strength

Compressive Strength
Penyemenan pada trayek 13-3/8”
memiliki api yang bagus karena sudah
memenuhi kriteria compressive strength
13-3/8" Casing 9-5/8" Casing

yang diinginkan karena >1,000 psi yaitu


Lead Lead Tail
sebesar 3,321 psi dengan data ini dikat
akan bahwa semen sudah sangat kuat u
3,321 psi 1749 psi 3233 psi ntuk menahan tekanan dari formasi.
Pada gambar. Dapat dilihat dari dari waktu 0:0 dapat
dilihat thickening time berada di 13 BC pada waktu 0
1:00 terdapat penurunan sebesar 8 BC. Dan terjadi pa
da waktu 01:15 kenaikan sebesar 13 BC pada waktu
02:45 naik signifikan sampai 04:37 sebesar 14 BC sa
mpai 70 BC dikarenakan sudah tidak bisa diinjeksika
n lagi di 70 BC.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil Analisis pekerjaan cementing pada casing13-3/8” dan 9-5/8”, berikut adalah :

• Desain semen pada sumur ini sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Selama proses pemompaan dan saat cement sudah in-plac
e tidak didapati terjadinya loss atau fracture pada formasi. Densitas cement yang didesain sesuai dengan kriteria.

• Desain Thickening time dan 500 psi compressive strength sudah sesuai dengan kriteria karena setelah WOC dan rangkaian pipa bor
diturunkan untuk men-tag cement dalam casing, didapati semen yang sudah mengeras dalam waktu yang sesuai dengan program
yang ditentukan.Pada penyemenan primary cementing di casing 13-3/8” dan 9-5/8” memiliki volume semen sebesar 75 bbl dan 76
bbl.

• Komposisi material semen untuk membentuk gas tight slurry sudah memenuhi kriteria yang diinginkan karena di annulus casing ya
ng telah disemen tersebut tidak dijumpai tekanan / pressure yang tinggi sehingga dapat disimpulkan tidak ada gas yang mengalir k
e permukaan melalui channeling dari semen. Semen tersebut sudah gas tight slurry.

• Sumur S-3 memiliki inclinasi sebesar 0 – 90 deg pada kedalaman 1604 ftMD sampai 4296 ftMD

• Pada penyemenan casing 13-3/8” zona shallow gas dapat ditutup dengan 50 ft semen.

Saran: Disaran kan setelah penyemenan primary untuk melakukan test CBL
Daftar Pustaka
• Rubiandini, R. (2009): Teknik Operasi Pemboran, Derpartemen Teknik Perminyakan ITB Bandung, bandung.
• API Specification 10A. (2010). Specification for Cements and Materials for Well Cementing. American Petroleum I
nstitute.

• Bahtiar, M. A. (2019). Cementing Proposal CLU01X. Jakarta: PT BBP Jakarta.

• Dosen Teknik Perminyakan & KUS. (1993). Pengantar Teknik Penyelesaian & Kerja Ulang Sumur (Vol. Bagian B).
Jakarta: Universitas Trisakti.

• Lavrov, A. (2016). Physics and Mechanics of Primary Well Cementing. Springer International Publishing
• Nelson, E. B. (1990). Well Cementing (First Edit). Amsterdam: Elsevier Science.

• Nelson, E. B. (2006). Well Cementing (Second Edi). Texas: Schlumberger.


• Prasad, I. (1987). Penuntun Praktikum Analisa Cementing. Jakarta: Laboratorium Universitas Trisakti.
• Rabia, H. (1974). Oilwell Drilling Engineering. Graham Trotman.
• Siregar, A. S. (2015). Additive Yang Digunakan Dalam Suspensi Semen. Palembang: Universitas Sriwijaya.
• Smith, D. K. (1976). Cementing. New York: Millet the Printer.
• LAMPIRAN
Lampiran Horizontal drilling
Lampiran FOT,LOT, SBT

Anda mungkin juga menyukai