PENYEMENAN CASING
TRAYEK 13-3/8 DAN 9-
5/8 PADA HIGH
ANGLEDI SUMUR S-3
Setelah dilakukan penyemenan pada casing 13-3/8” akan dilakukan penyemenan pada casing 9-5/8”. Casing 9-
5/8” ini dipasang sebagai liner,TOC dari casing ini berada di cover Top of Liner yaitu 180 ft diatas casing shoe 13-3/8”
. Berdasarkan simulasi, maximum ECD di TD adalah 12,08 ppg dibawah perkiraan Frac gradient yaitu 12.90 ppg yang
dimana . Dalam penyemenan liner casing 9-5/8 menggunakan 28 centralizer, diletakkan masing-masing satu di float s
hoe joint, intermediate, float collar joint dan 2 joint setelah FC joint. Dilanjutkan 2 centralizer setiap 3 joint sampai hol
e inclinationnya mencapai 40 degree dan dilanjutkan lagi dengan satu centralizer setiap 2 joint sampai cashing shoe 1
3-3/8”,dengan meletakkan centralizer tersebut sumur ini mendapatkan rata rata- casing stand off diatas 50%.
Pertama 50 bbls (11 ppg) dipompa sebesar 5 bpm dan lumpur mendorong spacer. Setelah itu lead slurry 44 b
bls (12.5 ppg,15% open hole excess) dipompa 5 bpm diikuti dengan “G” tail slurry 83 bbls ( 15.8 ppg, 15% open hole
excess). Wiper dart dilepaskan dan mendorong cement slurry dengan dipompa 3 bpm. Liner di putar 10 RPM dengan
torsi 10 – 12 Klbs.ft selama cemen dan displacing di pompa. Wiper dart di turunkan dan mendorong SSR plug deng
an 1650 psi (setelah dipompa 34 bbls). Dilanjutkan dengan displace cement slurry dan melihat bump plug di 1400 psi
(setelah dipompa 158.5 bbls) kemudian turunkan hingga 900 psi. 3 bbls dari setengah shoe track volume dipompa 1.5
– 1 bpm. Pressure drop diamati dari 600 sampai 200 psi dan tahan. Float dapat menahan tekanan bled off.
Hipotesa
OD 9.625"
13.375"
OD
ID 8.732"
12.573"
ID
2439 ft mD– 4043 ft
2635 ft mD Depth @ mD
Depth @
Casing Grade K-55
K-55
Casing Grade
Casing Weight 47 ppf
61 ppf
Casing Weight
Analisa Test SBT, LOT, FIT
• Sebelum dilakukan pekerjaan primary cementing , kekuatan
formasi dan harus dianalisa terlebih dahulu agar saat diinjek
sikan semen, semen dapat mengisi dan melindungi casing
dengan sempurna . Oleh karena itu dilakukannya FIT (Form
ation Integrity Test) di formasi dibawah shoe casing 13-3/8”
dan pada Casing 9-5/8” dilakukan FIT (Formation Integrity T
est)/LOT (Leak Off Test), dan SBT (Shoe Bond Test), FIT dan
LOT digunakan untuk menentukan seberapa kuat formasi m
enahan tekanan agar tidak leak off dan sedangkan SBT dila
kukan untuk mengetes kekuatan semen yang mengikat casi
ng di area sekitar sepatu casing.
Komposisi Semen Pada Casing 13-5/8”
A. Lead Slurry
Additive Lead Tail
1. Slurry density : 15,8 ppg
Class G Cement - 94 sak
2. Yield : 1,186 cuft/sak
Lightweight Additive - - %bwoc
3. Mixing fluid : 5,331 gal/sak
Dispersant - 0.130 gps 4. Fresh water : 4.391 gps
Defoamer - 0.010 gps 5. BHST : 108 degF
FluidLoss Additive - 0.300 gps 6. BHCT : 93 degF
Strength Enhancer - 0.500 gps Thickening time @70 Bc : 4 jam 8 menit
Komposisi Semen Pada Casing 9-5/8”
Additive Lead Tail
Class G Cement 94 sak 94 sak
Lightweight Additive 20 %bwoc -
Dispersant 0.050 gps 0.120 gps
Defoamer 0.010 gps 0.010 gps
FluidLoss Additive 0.400 gps 0.250 gps
Strength Enhancer 0.500 gps 0.500 gps
Retarder 0.015 gps 0.020 bgps
Gas block
Parameter -
Lead 0.100
Tailgps
Density 12.5 ppg 15.8 ppg
Yield 1.988 cuft/sk 1.188 cuft/sk
Mixing fluid 225 sack 464 sack
Fresh water 7.613 gps 4.347 gps
Thickening time @ 4 jam 42 menit 4 jam 34 menit
70 Bc
Pemboran Berarah Pada Casing 13-3/8 dan 9-5/8
Compressive Strength
Penyemenan pada trayek 13-3/8”
memiliki api yang bagus karena sudah
memenuhi kriteria compressive strength
13-3/8" Casing 9-5/8" Casing
• Desain semen pada sumur ini sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Selama proses pemompaan dan saat cement sudah in-plac
e tidak didapati terjadinya loss atau fracture pada formasi. Densitas cement yang didesain sesuai dengan kriteria.
• Desain Thickening time dan 500 psi compressive strength sudah sesuai dengan kriteria karena setelah WOC dan rangkaian pipa bor
diturunkan untuk men-tag cement dalam casing, didapati semen yang sudah mengeras dalam waktu yang sesuai dengan program
yang ditentukan.Pada penyemenan primary cementing di casing 13-3/8” dan 9-5/8” memiliki volume semen sebesar 75 bbl dan 76
bbl.
• Komposisi material semen untuk membentuk gas tight slurry sudah memenuhi kriteria yang diinginkan karena di annulus casing ya
ng telah disemen tersebut tidak dijumpai tekanan / pressure yang tinggi sehingga dapat disimpulkan tidak ada gas yang mengalir k
e permukaan melalui channeling dari semen. Semen tersebut sudah gas tight slurry.
• Sumur S-3 memiliki inclinasi sebesar 0 – 90 deg pada kedalaman 1604 ftMD sampai 4296 ftMD
• Pada penyemenan casing 13-3/8” zona shallow gas dapat ditutup dengan 50 ft semen.
Saran: Disaran kan setelah penyemenan primary untuk melakukan test CBL
Daftar Pustaka
• Rubiandini, R. (2009): Teknik Operasi Pemboran, Derpartemen Teknik Perminyakan ITB Bandung, bandung.
• API Specification 10A. (2010). Specification for Cements and Materials for Well Cementing. American Petroleum I
nstitute.
• Dosen Teknik Perminyakan & KUS. (1993). Pengantar Teknik Penyelesaian & Kerja Ulang Sumur (Vol. Bagian B).
Jakarta: Universitas Trisakti.
• Lavrov, A. (2016). Physics and Mechanics of Primary Well Cementing. Springer International Publishing
• Nelson, E. B. (1990). Well Cementing (First Edit). Amsterdam: Elsevier Science.