Anda di halaman 1dari 5

NAMA

NIM

: RAFIAH FARISA
: 071-11-284

Metode Penanggulangan Well Kick

Terdapat beberapa metode yang dipakai untuk mengatasi gejala kick, antara lain
A). Metode Driller (Drillers Method)
B). Metode Wait and Waight
C). Concurrent Method

Drillers Method
Drillers method adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mensirkulasikan fluida formasi penyebab terjadinya kick agar dapat segera
keluar ke permukaan . Biasanya metode ini digunakan untuk menanggulangi
kick yang terjadi akibat efek swabbing pada waktu tripping out pada reservoir
yang banyak mengandung gas.
Pada beberaapa kasus metode Driller dapat menyebabkan bertambahnya
casing pressure dibandingkan dengan metode lainnya dan jugamemerlukan
waktu yang lebih lama dalam mengatasi kick tersebut, namun metode ini dapat
digunakan dimana tidak tersedia material pemberat untuk ditambahkan dalam
lumpur.
Metode ini menggunakan dua kali sirkulasi dalam mengeluarkan
kandungan gas yang terdapat dalam lumpur. Pada waktu gas masuk ke dalam
annulus dilaksanakan sirkulasi pertama secepatnya tanpa menambahkan kill
mud dan tekanan dalam drill pipe diusahakan tidak menurun. Sirkulasi pertama
ini ditujukan untuk mengeluarkan fluida kick dari dalam annulus ke permukaan.
Selanjutnya pada sirkulasi kedua lumpur pemberat ( Kill Mud)
ditambahkan dan menyebabkan penurunan laju tekanan dari besar tekanan
pemompaan sebelumnya. Tekanan ini akan konstan selama annulus dipenuhi
oleh kill mud.
Langkah-langkah yang dilakukan pada drillers Method yaitu :
Tutup Sumur
Tunggu hingga Tekanan pada drill pipe stabil
baca dan lihat data dari
1. Shut in Drill Pipe Pressure
2. Shut in Casing Pressure
3. Volume di dalam tangki
4. Berat lumpur

Buka choke dan ketika tekanan pada casing stabil maka dapat digunakan
adjustable choke yang dimana choke yang bisa diatur. Setelah laju dan
tekanan sudah stabil, baca dan perhatikan tekanan drill pipe.
Jika tekanan DP saat sirkulasi tidak sama dengan total tekanan drill pipe
dan kill rate pressure tidak sama, maka telah terjadi kesalahan setelah
disirkulasikan. Jika tekanannya lebih besar dari pada yang sebelumnya
diperhitungkan, maka kondisi tersebut dapat diterima dan dapat
dilanjutkan. Namun jika kurang maka sumur segera ditutup.
Hitung berat kill mud ketika sirkulasi
Lanjutkan sirkulasi hingga sumur sudah bersih dari fluida formasi ,
setidaknya di bottoms up
Tutup Sumur
Beri lumpur untuk proses killing
Ketika kill mud sudah ready, buka choke dan pompa akan kill rate
Ketika lwell kill weight sudah di dibit. Perhatikan tekana DP dan jaga agar
tetap konstan.
Terus lakukan sirkulasi hingga kill weight mud ke permukaan / kembai.

Jika telah terjadi kesalahan pada saat proses killing , maka matikan pompa, tutup
sumur dan evaluasi ada masalah apa.
Jika Kill weight mud tidak sampai ke bit, maka jaga tekanan casing constant yang
dimana besarnya sama dengan kondisi sebelum lajunya berubah pada saat
sirkulasi.

Wait and Weight Methods


Metode wait and weight dapat mengeluarkan fluida kick lebh cepat dari
metode lainnya dan dapat menjaga tekanan dalam sumur dan di permukaan
lebih rendah dari metode lainnya. Dalam hal ini dibutuhkan mixing facility yang
baik untuk menambahkan pemberat dalam lumpur.
Dalam metode ini sumur langsung ditutup setelah terdeteksi adanya kick.
Lalu dicatat tekanan stabil pada casing dan drill pipe setelah itu fluida pemberat
ditambahkan sebelum dimulainya sirkulasi sehingga fluida pemberat atau kill
fluid dapat menaikkan tekanan hidrosatik lumpur kembali.
Namun pada kenyataanmya jarang sekali dapat dilaksanakan mengatasi
kick hanya dengan satu sirkulasi, hal ini dikarenakan penempatan fluida dalam
annulus tidak bisa langsung menahan tekanan formasi.
Langkah-langkah yang dilakukan pada Wait and Weight Methods yaitu :

Tutup sumur
Tunggu tekanan drill pipe stabil
Dapatkan data dari
1. Shut in drill pipe pressure
2. Shut in casing pressure
3. Kenaikan pada volume di dalam tangki
4. Berat lumpur
Hitung
1. Kenaikan berat lumpur
2. Tekanan awal sirkulasi dengan tekanan kill rate dan shut in drill
pipe pressure
3. Final circulating pressure
4. Strokes atau waktu ke bit
5. Tekana drill pipe selama perpindahan string dengan kill mud
Monitor atau cek tekana drill pipe saat memperberat lumpur di volume
tangki .
Buka choke
Jika tekanan DP saat sirkulasi tidak sama dengan total tekanan drill pipe
dan kill rate pressure tidak sama, maka telah terjadi kesalahan setelah
disirkulasikan
Control tekanan drill pipe dengan choke hingga lumpur sampai di bit
Lanjutkan sirkulasi agar kicknya keluar, jaga tekanan drill pipe konstan
dan jaga laju pompa
Lanjutkan sirkulasi hingga lumpur kembali ke permukaan.

Jika telah terjadi kesalahan pada saat proses killing , maka matikan pompa, tutup
sumur dan evaluasi ada masalah apa.

Concurrent Method
Metode concurrent merupakan metode yang paling sulit dilaksanakan
dengan baik, karena metode ini menyangkut perencanaan menaikkan berat jenis
lumpyr secara bertahap.
Metode ini dilakukan segera setelah terdapat gejala kick dan dibaca
tekanan pada casing dan drill pipe constant pada saat sumur ditutup. Lalu berat
jenis lumpur ditambahkan secara cepat dan bertahap. Namun permasalahannya
yang terjadi adalah menentukan berat jenis lumpur yang telah disirkulasikan
melalui drill pipe dan annulus.
Selama berat jenis lumpur baru melalui bit, sejumlah tekanan di drill pipe
menurun sebanding dengan tekanan hidrostatik dari lumpur yang ditambahkan.
Pada waktu kill mud memasuki drill pipe, tekanan pemompaan harus
diusahakan konstan hingga kill mud mencapai flow line.
Langkah-langkah pelaksanaan concurrent method yaitu :

Tutup sumur
Tunggu tekanan drill pipe stabil
Dapatkan data dari
1. Shut in drill pipe pressure
2. Shut in casing pressure
3. Kenaikan pada volume di dalam tangki
4. Berat lumpur
Buka choke dan pompa akan beri kill rate sembari menjaga tekanan
casing constant
Jika tekanan DP saat sirkulasi tidak sama dengan total tekanan drill pipe
dan kill rate pressure tidak sama, maka telah terjadi kesalahan setelah
disirkulasikan
Setelah sikulasi dimulai,segera naikkan berat lumpur
Hitung :
1. Kenaikan lumpur yang dibutuhkan
2. Tekanan sirkulasi awal dengan tekanan measure kill rate
sebelumnya
3. Tekanan sirkulasi akhir
4. Waktu sirkulasi
5. Tekanan drill pipe
6. Waktu mud sampai di bit
Control tekanan drill pipe dengan choke jadi tekanannya akan terlihat
dalam bentuk graph.
Ketika kill weight mud sampai di bit, jaga tekanan drill pipe constant di
sirkulasi yang terakhir hingga kill weight mud kembali ke permukaan.
Matikan lumpur dan tutip sumur

Anda mungkin juga menyukai