2.
3.
Sumur
yang
diproduksikan
permeabilitasnya rendah
dari
lapisan
yang
4.
F/A
I. Mekanika
Batuan
F/A
F1
=F/A
= N o rm a l s tre s s e s
= S h e a r s tre s s e s
F2
F3
Keterangan :
= Stress, (psi)
F = Gaya yang bekerja, (lb)
A = Luas bidang kontak,
(inch2)
b. Strain
Strain didefinisikan sebagai besarnya deformasi suatu material
ketika sebuah stress diterapkan pada material tersebut.
c. Poisson ratio
Adalah perbandingan harga strain yang berada tegak lurus
terhadap beban stress pada bidang lateral dengan harga strain
yang tegak lurus terhadap beban stress pada bidang aksis
Lateral Strain in in
v
Axial Strain
in
in
d. Modulus Shear
Adalah perbandingan antara besar harga shear stress yang
diberikan terhadap sudut yang dibentuk akibat deformasi yang
terjadi (kekakuan suatu material)
lb in 2
F A
Shear Stress
G
e. Modulus Bulk
Adalah perbandingan antara tegangan yang diberikan (gaya per
unit luas permukaan suatu bidang) terhadap perubahan volume
untuk setiap satu unit volume awal suatu material
lb in 2
F A
Gaya Luas Permukaan
K
3 3
V V0 Perubahan Volume Volume Awal in in
f. Modulus Youngs
Jumlah strain yang disebabkan oleh stress yang diberikan
yang merupakan fungsi dari kekakuan material.
Stress lb in 2 lb
E
in 2
Strain in in
Plane-strain Modulus
E
E
1 v2
Untuk sandstone,
v =0.25 ,
E = 1.07 E.
g. Overburden strees
Tekanan overburden merupakan tekanan yang dialami batuan
yang terjadi sebagai akibat tekanan lapisan batuan di atasnya
dan tekanan fluida dalam pori yang mendesak.
H
v g z dz gh
0
h. Efektif stress
Effective stress (v) yaitu stress yang dialami oleh pori-pori
batuan
'
v v .Pres
= konstanta poroelastic biot (1956) yang kebanyakan reservoir
mempunyai harga sekitar 0.7.
H min
'
L a te ra l s t ra in
P o is s o n s ra tio =
L o n g itu d in a l s t ra in
P1
'
H
Y
X
L
Y
2
v = poisson ratio
U n d e f o rm e d
X =
D e fo rm e d
Y =
j. Stress horizontal
Tekanan Perekahan
Besarnya tekanan di permukaan yang diperlukan untuk
perekahan batuan adalah :
Dimana :
Pwh.i = Tekanan perekah di permukaan, (psi)
Pw
= Tekanan perekah di dasar sumur, (psi)
Pf
= Kehilangan tekanan akibat friksi dalam pipa, (psi)
Ppf = P akibat friksi antara fluida perekah dengan perforasi, (psi)
Ph
= Tekanan hidrostatik fluida perekah, (psi)
dimana :
ff = Fanning friction factor = 16/NRe (aliran laminar)
= Densitas fluida perekah, (lb/ft3)
L = Panjang pipa yang dilalui fluida perekah (tubing/casing), (ft)
U = Supervicial velocity, 17.17 qi/d2
Dimana :
qi
= Laju injeksi,bpm (q<0.5 bpm, Ppf dapat diabaikan)
N
= Jumlah lubang perforasi, (spf)
Dp
= Diameter perforasi, (inch)
Tekanan hidrostatik fluida perekah :
Arah rekahan :
Persamaan-persamaan di atas menerangkan bahwa terdapat tiga
stress utama yaitu : stress vertikal (v ), stress horisontal
minimum (Hmin ) , dan stress horisontal maksimum (Hmax );
dimana arah rekahan akan tegak lurus dengan harga stress
terkecil dari ketiganya
FLUIDA PEREKAH
FLUIDA PEREKAH
Fungsi fluida perekah :
Menyalurkan tenaga pompa ke formasi batuan
Memulai perekahan dan memperluas rekahan.
Membawa dan menempatkan proppant.
Newtonian
Bingham Plastic
Power Law.
Fluida Newtonian
= (u/ y) =
Power low
= K n
Dimana :
K = Consistensi indeks, lbf sec/ft2
n = Power low indeks
(untuk newtonisn, n = 1)
Contoh:
Berdasarkan pengukuran dengan viscometer didapatkan hasil sbb :
600 = 64, 300 = 35
Hitung : PV, Yp, n, K
Penyelesaian :
PV = 600 - 300 = 64 -35 = 29 cp
Yp = 300 PV = 35 29 = 6 lb/100 ft2
n = 3,32 log (600/300) = 3,32 log (64/35) = 0,870
K = 300/511n = 35/5110,870 = 0,154
a. Apparent viscosity
Untuk menentukan apparent viscosity fluida perekah, maka perlu
diketahui terlabih dahulu harga K, dan n.
Harga K ditentukan dengan uji laboratorium .
Dalam pengukuran dengan alat di laboratorium, kalau aliran
terjadi di sekitar silinder (misalnya di annulus) maka dibuat
faktor K yang berhubungan dengan flow behavior index, n = n.
Bila B = rcup/rbob, rcup adalah radius dalam (misalnya tubing
O.D.) dan rbob = radius cup yang luar (misalnya casing I.D.)
maka berlaku hubungan :
B 2 / n ' ( B 2 1)
K K'
2 / n'
1) B
n' ( B
n'
3n'1
K ' pipa K
4
n
'
Untuk slot (antara dua pipa, annulus atau pada rekahan) berlaku :
K 'slot K
2n'1
3n'
n'
4
n
'
'
Keterangan :
d : Diameter pipa
u : Superficial velocity = q/A
2n'1 6u
'
3
n
'
w
keterangan :
w : Lebar slot atau rekahan
u : (qi/2)(5.615)/(60)(h)(w/12) = 0.5615 qi/wh
qi : Laju injeksi dalam bbl/men (bpm)
h : Tinggi rekahan, ft
w : Lebar rekahan, in.
Perlu diketahui bahwa qi/2 karena ada dua sayap dari rekahan.
app
47.880 K '
' 1 n'
cp
b. Fluid Loss
Fluid loss (leak-off, kebocoran) adalah kehilangan fluida dimana
fluidanya masuk meresap ke dalam formasi yang disebabkan
tingginya tekanan di formasi
VL
C tot
t
spurt
QL Ctot A f t
min
Keterangan :
k : Permeabilitas relatif formasi terhadap material yang
leak-off, Darcy
p : Perbedaan tekanan antara fluida di depan dinding
dengan tekanan di pori- pori, psi
L : Viscositas filtrat fluida perekah pada kondisi temperatur
formasi, cp
: Porositas batuan, fraksi
k ct
ft
,
min
Keterangan :
Ct : Kompresibilitas formasi, psi-1
0.0164m
ft
,
A
min
Keterangan :
m : Kemiringan
A : Luas Core yang dipakai
Ctot
2CCcC W
2
CC W C w C 4Cc 2 C C 2 w
4.
Bactericides/biocides
, (anti bakteri) dimana bakteri
penyerang polimer merusak ikatan
polimer dan
mengurangi viskositasnya, perlu ditambahkan anti bakteri
seperti glutaraldehyde, chlorophenate squaternaryamines dan
isothiazoline. Bactericides tidak dipergunakan apabila fluida
dasarnya minyak.
5.
6.
7.
kekuatan
PROPPANT
Merupakan material berbentuk butiran-butiran seperti pasir alam,
ceramic proppant, resin coated proppant, yang digunakan untuk
mengganjal rekahan agar tidak menutup kembali.
PROPPANT
Jenis-jenis proppant :
Pasir Alam
Ottawa (Jordan, White)sands
Brady (Texsan, Hickory) Sands
Ceramic Proppant
Sintered Bauxite,
Intermediate Density Ceramics
Low Density Ceramics
Resin Coated Proppant
Pre-cured Resins
Curable Resins
REKAHAN
REKAHAN
Maximum Diameter
(in)
0.187
0.132
0.093
0.093
0.079
0.079
0.067
0.047
0.047
0.039
0.039
0.0336
0.0336
0.0237
0.0237
0.0168
0.016
0.0084
Average Diameter
(in)
0.173
0.099
0.087
0.082
0.061
0.056
0.054
0.041
0.039
0.036
0.032
0.0272
0.0218
0.0185
0.0180
0.014
0.013
0.0099
Pelaksanaan Perekahan
Minifrac
Adalah suatu perekahan kalibrasi dan lebih kecil dari perekahan
yang sebenarnya.
Injectivity test
Tahapan
Membuat rekahan pada formasi
Pre-pad
Pad
Slury
Flush
Proppant
GEOMETRI PEREKAHAN
Volume rekahan dibatasi oleh besarnya kehilangan tekanan dalam
peralatan dalam sumur.
Luas rekahan tergantung kepada besarnya laju injeksi serta
terutama pada sifat fluida perekah (koefisien fluida perekahan, C)
qi W
A(t)
4 2
2c
e
qi W
A(t)
4 2
Keteran
A(t)
gan :
q
W
t
C
t W
2 erfc 2c t 4C t 1
W
W
1
e erfc x
x2
2x
GEOMETRI PEREKAHAN
Model rekahan 2 Dimensi :
Model untuk panjang rekahan yang lebih besar dari tinggi
rekahan (xf > hf), model Perkin dan Kern (1961) dan
Nordgren (1972) atau yang lebih dikenal dengan model
PKN.
Model dengan (xf < hf) yang digunakan adalah
Khristianovic dan Zheltov (1955) dan Geertsma dan de
Klerk (1969) atau yang lebih dikenal dengan model KGD.
MODEL
Panjang
PKN rekahan satu sayap:
w 2 S q
p i
x
f
2
4h f C L
2
exp( )erfc( )
E' w
(0)
Pnet Pf
(2h )
f
(0)
9.15
1
(2n'2)
n'
1
n'
(2n'2) 1 2.14n' (2n'2)
(2n'2)
3.98
K'
n'
1
q n' .h 1 n' .x (2n'2)
i
f
f
E'
MODEL KGD
Dengan asumsi bahwa
shape faktor : w = /4 w(0)
E' w
(0)
Pnet Pf
(4X )
f
w
11.1
( 0)
1
2n'2
3.24
n'
n'
2n'2 1 2n' 2n'2
n'
1
1
q n' .x 2 ( 2n'2)
K ' 2n'2 i f
h n' .E '
f
Exp( )2 erfc( ) (2 / ) 1
Exp( )2 erfc( ) (2 / ) 1
Exp( )2 erfc( ) (2 / ) 1
1.80
1.30964
3.30
2.88766
6.00
5.86305
1.85
1.35991
3.40
2.99602
6.20
6.08581
1.90
1.41043
3.50
3.10462
6.40
6.30874
1.95
1.46118
3.60
3.21343
6.60
6.53184
2.00
1.51215
3.70.
3.32244
6.80
6.75508
2.05
1.56334
3.80
3.43163
7.00
6.97845
2.10
1.61472
3.90
3.54099
7.20
7.20195
2.15
1.66628
4.00
3.65052
7.40
7.42557
2.20
1.71803
4.10
3.76019
7.60
7.64929
2.25
1.76994
4.20
3.87000
7.80
7.87311
2.30
1.82201
4.30
3.97994
8.00
8.09702
2.35
1.87424
4.40
4.09001
8.20
8.32101
2.40
1.92661
4.50
4.20019
8.40
8.54508
2.45
1.97912
4.60
4.31048
8.60
8.76923
2.50
2.03175
4.70
4.42087
8.80
8.99344
2.60
2.13740
4.80
4.53136
9.00
9.21772
2.70
2.24350
4.90
4.64194
9.20
9.44206
2.80
2.35001
5.00
4.75260
9.40
9.66645
2.90
2.45690
5.20
4.97417
9.60
9.89090
3.00
2.56414
5.40
5.19602
9.80
10.11539
3.10
2.67169
5.60
5.41814
10.0
10.33993
3.20
2.77954
5.80
5.64049
2
TINJAUAN KEBERHASILAN
HYDRAULIC FRACTURING
Ukuran atau parameter indikator yang menunjukkan ada tidaknya
peningkatan produktivitas formasi :
Faktor skin (S),
Permeabilitas formasi rata-rata (Kavg),
Inflow Performance Relationship curve (IPR),
Perbandingan Productivity Index (PI), dan perbandingan laju
alir (q) sebelum dan sesudah perekahan dengan tekanan alir
dasar sumur (Pwf) yang sama.
KERUSAKAN FORMASI
Kerusakan di sekitar lubang sumur dapat disebabkan oleh
proses pemboran ( invasi lumpur, adanya clay dalam
formasi), proses penyelesaian sumur (invasi filtrat semen,
perforasi), proses produksi (clay, scale, parafin), proses
workover dan kerusakan akibat bakteri di formasi di sekitar
lubang sumur
KERUSAKAN FORMASI
Pengaruh skin dapat dihitung dengan persamaan :
S 1.151(
P1hr Pwf
m
k
log(
) 3.23)
2
crw
Pskin 0.87 mS
PERHITUNGAN PERMEABILITAS
FORMASI RATA-RATA SETELAH
PEREKAHAN
K avg
re
Log
rw
Xf
1
log
kf
rw
re
Log
k
Xf
for
INFLOW PERFORMANCE
RELATIONSHIP (IPR)
METODE PERBANDINGAN PI
1. Metode Prats
Metode ini adalah salah satu metode yang digunakan untuk
melihat perbandingan indeks produktivitas sebelum dan sesudah
perekahan
Jo
ln
ln
re
rw
re
0,5 L f
Daerah silinder
Fluida incompressible
Menghitung absis :
X
Keterangan :
WKf = Konduktivitas rekahan, mD-ft
= Lebar rekahan x permeabilitas rekahan (proppant)
= Wf x Kf
K
= Permeabilitas formasi, mD
S
= Spasi sumur, acre
2.
3.
4.
Memperhitungkan
Langkah Perhitungan
Menghitung Konduktivitas
rekahan (FCD)
k f .w
FCD
k i .x f
Hitung perbandingan PI
dengan peres:
J / Jo
ln(re / rw)
ln(re / rw' )
J / Jo
J / Jo
ln(re / rw)
ln(re / rw' )
ln(318.654 / 0.2615)
ln(318.654 / 40.2864)
= 3.43 kali
Asumsi :
Area pengurasan silindris
Komplesi sumur cased hole
Memperhitungkan permeabilitas
dan konduktivitas serta panjang rekahan
Aliran fluida steady state.