Anda di halaman 1dari 25

1.

Apakah yang dimaksud dengan mekanika batuan ? Sebutkan dan jelaskan sifat sifat
yang termasuk dalam mekanika batuan ! Tuliskan beserta rumusnya !
Jawab :
Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika. Mekanika batuan
merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan.
Sifat Mekanika Batuan :
1. Kuat Tekan Batuan (c)
Harga tegangan pada saat contoh batuan hancur didefinisikan sebagai kuat tekan
uniaksial batuan dan diberikan oleh hubungan :
c = FA
Keterangan :
c = Kuat tekan uniaksial batuan (MPa)
F = Gaya yang bekerja pada saat contoh batuan hancur (kN)
A = Luas penampang awal contoh batuan yang tegak lurus arah gaya (mm)
2. Modulus Young ( E )
Modulus Young atau modulus elastisitas merupakan faktor penting dalam mengevaluasi
deformasi batuan pada kondisi pembebanan yang bervariasi. Modulus elastisitas
dipengaruhi oleh tipe batuan, porositas, ukuran partikel, dan kandungan air. Modulus
elastisitas dihitung dari perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan aksial.
= /a
Keterangan:
.

= Modulus elastisitas (MPa)

= Perubahan tegangan (MPa)

a = Perubahan regangan aksial (%)

3. Nisbah Poisson ( Poisson Ratio )


Nisbah Poisson didefinisikan sebagai perbandingan negatif antara regangan lateral dan
regangan aksial. Nisbah Poisson menunjukkan adanya pemanjangan ke arah lateral
(lateral expansion) akibat adanya tegangan dalam arah aksial. Sifat mekanik ini dapat
ditentukan dengan persamaan :
V = - l / a
Keterangan:
V = Nisbah Poisson
l = regangan lateral (%)
a= regangan aksial (%)
4. ), kuat tarik batuan (c ),
Ada dua metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kuat tarik contoh batuan di
laboratorium, yaitu metode kuat tarik langsung dan metode kuat tarik tak langsung.
Metode kuat tarik tak langsung merupakan uji yang paling sering digunakan. Hal ini
disebabkan uji ini lebih mudah dan murah daripada uji kuat tarik langsung. Salah satu uji
kuat tarik tak langsung adalah Brazilian test.Pada uji brazilian, kuat tarik batuan dapat
ditentukan berdasarkan persamaan:
t= 2.F(2.4)
.D.L
Keterangan :
t = Kuat tarik batuan (MPa)
F = Gaya maksimum yang dapat ditahan batuan (KN)
D = Diameter contoh batuan (mm)
L = Tebal batuan (mm)

Apakah yang dimaksud dengan fluida pemboran dan lumpur pemboran?


Jawab :
a. Fluida pemboran adalah fluida yang diinjeksikan kedalam lubang bor yang
berfungsi untuk membersihkan lubang pemboran.
b. Lumpur Pemboran adalah campuran fluida yang komplek yang terdiri atas zat
kimia dan padatan yang secara terus menerus dipompakan dan disirkulasikan dari
mud pits ke lubang sumur.

3.

Apakah yang di maksud dengan zona normal dan zona abnormal pada kondisi
subsurface? Jelaskan bagaimana proses terjadinya kedua zona tersebut!
Jawab :
A.

Zona Normal

Tekanan hidrostatik fluida formasi mula-mula. Umumnya fluida berubah dari air tawar
dengan densitas 8,33 ppg (0,433 psi/ft) ke air asin dengan densitas 9,0 ppg (0,465
psi/ft).Tanpa memperhatikan densitas fluida, tekanan formasi normal dapat diterangkan
sebagai suatu sistem hidrolik yang terbuka dimana dengan mudah tekananya saling
berhubungan seluruhnya.
B
Zona Abnormal
Tekanan formasi pada kedalaman tertentu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari
tekanan normal; gradien tekanan normal adalah 0,465 psi per kaki kedalaman; tekanan
normal pada kedalaman 10.000 kaki adalah 4650 psi. Pada formasi abnormal tidak
mempunyai hubungan tekanan yang bebas. Bila hal ini terjadi maka tekanan tinggi akan
mengalir dengan cepat dan tidak teratur yang kemudian baru akan kembali normal setelah
terjadi keseimbangan disekitarnya.

4.

Apakah yang dimaksud dengan Reynolds Number dan sertakan rumusnya ! Apakah
hubungannya dengan Flow regims , dan sebutkan Flow regims yang kalian ketahui !
( minimal 3 )
Jawab :
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vs)
terhadap gaya viskos (/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut
dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan
jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Rumusan
:
Re = vsL/ = s L/v = Gaya Inersia / Gaya Viskos
dengan:

vs kecepatan fluida,
L panjang karakteristik,
viskositas absolut fluida dinamis,
viskositas kinematik fluida: = / ,
kerapatan (densitas) fluida.

tipe tipe flow regime :


Bubble flow : pola aliran fluida dimana kecepatan gas dan cairan sama besarnya sehingga
cairan hampir meliputi seluruh bagian dari pipa sementara gas mengalir dalam bentuk
gelembung pada bagian atas pipa.
Plug flow : pola aliran fluida dimana cairan mengalir sepanjang pipa bagian bawah
sedangkan kondisi gas yang semakin banyak dalam bentuk gemembung tersebut bersatu
membentuk gelembung yang lebih besae dan mengalir dibagian atas pipa
Stratified flow : plug flow regime berubah menjadi kondisi yang kontinyu bila semakin
banyak jumlah gas yang mengalir secara kontinyu dimana aliran gas terjadi disepanjang
pipa bagian atas dan cairan disepanjang pipa bagian bwah sehingga kontak phasa terlihat
jelas
Wavy Flow : Ketika Fluida Gas mengalir semakin banyak maka gas akan mengalir lebih
cepat dibandingkan dengan cairan sehingga akan mengakibatkan effek gelombang (Wavy
Flow)
karena
gesekan
pada
kontak
area
antara
gas
dan
cairan.
Slug Flow : Ketika Fluida Gas mengalir semakin lebih banyak sehingga melebihi batas
kritisnya akan mengakibatkan puncak dari gelombang cairan akan menyentuh bagian atas
pipa dimana kecepatan alir dari gas dalam bentuk slug ini lebih cepat dibandingkan
dengan kecepatan dari cairan itu sendiri.
Annular Flow : Suatu pola aliran fluida dimana cairan mengalir seperti annular film
dengan berbagai ketebalan disepanjang pipa sedangkan gas mengalir dengan kecepatan
tinggi ditengah-tengah pipa dimana sebagian dari cairan akan ikut terbawa aliran gas
dalam bentuk droplet kecil yang suatu saat akan jatuh kembali jika telah berubah menjadi
butiran besar
Spary Flow (Mist Flow, Dispersed Flow) : Akibat Kecepatan aliran fluida dalam pipa
sangat tinggi sekali sehingga film cairan terseret dari dinding pipa dan ikut terbawa
bersama dengan aliran gas dalam bentuk titik-titik air.

5.

Ada empat hal yang mempengaruhi pengangkatan cutting ke permukaan, sebutkan dan
jelaskan !
Jawab :
1.

Kecepatan aliran di annulus

sebagai fungsi dari luas area annulus dan rate pemompaan yang diberikan
2.
Viskositas Plastic
ukuran untuk menyatakan hambatan fluida untuk mengalir yang disebabkan oleh
jumlah type dan ukuran dari presentasi padatan yang diberikan pada fluida,
dinyatakan dalam dyne/Sgcm.
3.

Yield Point Lumpur Pemboran

Produk yang didapat dalam sebuah proses tertentu yang dinyatakan dalam persentasi.
4.
6

Slip Velocity dari serbuk bor yang dihasilkan

Jelaskan Apa yang dimaksud dengan Rheology Lumpur Pemboran!


Jawab:
Rheology adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perubahan bentuk dan aliran dari
suatu jenis fluida. Sifat rheology ini dijelaskan dengan hubungan antara gaya dari fluida
terhadap aliran dalam satuan tekanan persatuan luas (shear stress) dengan besarnya laju
perubahan kecepatan aliran antar lapisan yang terjadi waktu fluida mengalir dalam satuan
kecepatan persatuan panjang (shear rate).
Rheology Lumpur pemboran adalah perilaku aliran dari lumpur pemboran. Yang
terdapat konsep viskositas, thermofluida dan hubungan lain didalamnya. Perilaku aliran
ini dipengaruhi oleh sifat dari tipe fluida pemboran, rheology lumpur pemboran harus
dijaga dan diamati secara kontinyu dalam setiap operasi pemboran, karena lumpur
pemboran berperan penting dalam pengoprasian operasi pemboran agar sesuai dengan
yang diinginkan.

Sebutkan dan jelaskan apa saja yang termaksud Pressure Subsurface! Tuliskan rumus
beserta keterangannya( jika ada)!
Jawab :
Tekanan formasi pada kedalaman tertentu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari
tekanan normal ,gradien tekanan normal adalah 0,465 psi per kedalaman , tekanan normal
pada kedalaman 10000 kaki adalah 4650 psi
RUMUS ???

8.

Apakah pengertian dari MAMW dan Gradient Pressure? Tuliskan rumus beserta
keterangannya?
Jawab :
MAMW Adalah

Gradient Pressure Adalah adalah penurunan tekanan per satuan panjang sepanjang jalur
aliran. Penurunan tekanan dari satu lokasi ke lokasi lain adalah kekuatan yang mendorong
polimer cair mengalir selama pengisian. Polimer selalu bergerak dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah, mirip dengan air yang mengalir dari sudut lebih tinggi ke elevasi yang
lebih rendah.
MAMW= STP(PSI)TVD SHOE,(FT)0.052+LOT TEST MUD(PPG)
PRESSURE

GRADIENT,

PSI/FT

USING

MUD

WEIGHT,PPG

PSI/FT=MW(PPG)0,052
PRESSURE GRADIENT PSI/FT,USING LB/FT3,PCF
MW0.007 ATAU MW144
MWSG0,433
9

Apakah yang anda ketahui tentang Directional Drilling?


Jawab:
Directional Drilling / Pemboran berarah adalah suatu seni membelokan lubang sumur
untuk kemudian diarahkan ke sasaran tertentu di dalam formasi yang tidak terletak
vertikal di bawah mulut sumur, sehingga well yang terbentuk membelok jauh hingga
ratus bahkan ribuan kaki dari posisi awal. Pemboran berarah dilakukan apabila keadaan
di permukaan tidak memungkinkan untuk mendirikan lokasi pemboran secara vertikal.

Hal ini bisa karena Lokasi produktif terletak di bawah paya-paya, sungai, gunung dan
lain-lain,Formasi produktif terletak di daerah perkotaan , dan Kondisi Geologi Lapangan.
10

ada pemboran berarah, jelaskan apa yang dimaksud dengan azimuth, inklinasi, deflection,
BUR, EOB, Drop, dan EOD!
Jawab :
Azimuth adalah sudut pada bidang datar terukur dari sudut arah mata angin. Biasanya
diukur searah jarum jam.
Inklinasi adalah sudut yang terbentuk karena pembelokan lubang sumur dari vertikal awal.
Deflection
BUR (Build Up Rate) adalah ukuran perubahan inklinasi dari lubang sumur dimana
sudutnya bertambah.Biasanya ukuran dinyatakan dalam degree/100 ft pertambahan angular
tiap 30 m dari measured depth (MD).
EOB (End Of Buildup) adalah titik lokasi dimana lubang sumur telah selesai melakukan
perluasan.
Drop adalah keadaan dimana lubang bor mengalami inklinasi dalam pengeboran secara
vertikal.
EOD (End Of Drop) adalah titik lokasi dimana lubang sumur telah selesai melakukan
inklinasi.

11.

Apa yang dimaksud dengan Hidrolika Lumpur Pemboran?


Jawab :
Hidrolika lumpur pemboran adalah tekanan (gaya per satuan luas) hidrostatik yang
diberikan suatu fluida dalam hal ini lumpur dengan dipengaruhi oleh berat lumpur itu
sendiri. Metode ini mengoptimalkan aliran lumpur pada pahat pemboran sehingga dapat
membantu laju penembusan penetration rate.

12

Sebutkan dan jelaskan apa saja masalah yang akan timbul selama proses pemboran
berlangsung?(minimal 7)
Jawab :
1)

Pipe sticking/ Pipa terjepit : Pipa terjepit adalah keadaan dimana sebagian dari
pipa bor atau stang bor (drill collar) terjepit (stuck) didalam lubang bor. Jika hal
ini terjadi, maka gerakan pipa akan terhambat dan pada gilirannya dapat
mengganggu kelancaran operasi pemboran.

2)

Shale Problem : Pemboran menembus lapisan shale memiliki pemasalahan


tersendiri. Menjaga agar shale tetap stabil, tidak runtuh atau longsor merupakan
suatu masalah. Tidak ada suatu cara yang pasti yang dapat diterapkan untuk
semua keadaan. Untuk mengurangi masalah ini biasanya pemboran dilakukan
dengan memakai drilling practice serta mud practice yang baik. Karena
reruntuhan atau longsorannya shale ini, maka akibat seterusnya yang dapat timbul
antara lain :

3)

Lubang bor membesar

Pipa bor terjepit

Bridges dan fill up

Kebutuhan lumpur bertambah

Penyemenan yang kurang sempurna

Kesulitan dalam melaksanakan logging

Hilang Lumpur (Lost Circulation) : Hilang lumpur adalah peristiwa hilangnya


lumpur pemboran masuk ke dalam formasi. Hilang lumpur ini merupakan
problem lama di dalam pemboran, yang meskipun telah banyak penelitian, tetapi
masih banyak terjadi dimana-mana, serta kedalaman yang berbeda-beda. Hilang
terjadi karena dua faktor, yakni : faktor mekanis dan faktor formasi.

4)

Hole deviation : Keadaan yang tidak disengaja dimana terjadi pergeseran arah
mata bor terhadap lubang bor yang telah ditentukan. Baik itu pengeboran secara
vertical atau directional. Kecenderungan untuk menjauh dari jalan yang
diinginkan berdampak pada biaya pengeboran dan sewa batas wilayah.

5)

twistoff : adalah pipe failure yangterjadi ketika tegangan geser (shear stress) yang
ada memiliki torsi lebih tinggi dari pada tegangan geser bahan pipa.

6)

Parting : Pipa terlepas, ketika tegangan tarik(tensile stress) pada sumur melebihi
tegangan tarik material pipa.

7)

Burst or Collapse: terjadinya kebocoran atau runtuh karena tekanan internal atau
ekternal yang berlebihan seperti tingginya berat lumpur yang disirkulasi,hal ini
jarang terjadi.

13

Apa yang dimaksud dengan Vcut, Vslip, dan Vmin pada Hidrolika Lumpur Pemboran?
Jawab :
Vslip (kecepatan slip) yaitu kecepatan kritik dimana cutting mulai akan terangkat ke
permukaan.
Vcut (kecepatan cutting) yaitu kecepatan kritik dimana cutting mulai akan terendapkan
Vmin (kecepatan minimum) yaitu kecepatan slip ditambah dengan kecepatan cutting
sehingga cutting dapat terangkat ke permukaan tanpa terjadi penggerusan kembali
Vsl = Vm - Vcut
Vsl = Kecepatan slip, ft/menit
Vm = Kecepatan lumpur, ft/menit
Vcut = Kecepatan cutting, ft/menit

14.

Sebutkan dan jelaskan tipe tipe dari lumpur pemboran !


Jawab :
Tipe tipe dari lumpur pemboran :

Sistim Lumpur Tak Terdispersi (Non Dispersed), Termasuk diantaranya


lumpur tajak untuk permukaan dan sumur dangkal dengantreatment yang sangat
terbatas.

Sistim Lumpur Terdispersi, untuk sumur yang lebih dalam yang


membutuhkan berat jenis yang lebih tinggi atau kondisi lubanh yang
problematis. Lumpur perludidispersikan menggunakan dispersant seperti senyawa
Lignosulfonat, Ligniteserta Tannin

Lime Mud (Calcium Treated Mud), sistim Lumpur yang mengandalkan


ion-ionCalcium untuk melindungi lapisan formasi shale yang mudah runtuh
karena me-nyerap air.

Sistim Lumpur Air Garam yang mengandalkan larutan garam (NaCl,


KCl)) untuk mengurangi pembasahan formasi oleh air.

Sistim Lumpur Polymer yang mengandalkan polymer -polymer seperti


PolyAcrylate, Xanthan Gum, Cellulosa untuk melindungi formasi dan
mencegahterlarutnya cuttings kedalam lumpur bor. Sistim ini dapat ditingkatkan
kemam- puannya dengan menambahkan daram KCl atau NaCl, sehingga sistim
ini disebutSalt Polymer System.

Oil Base Mud. Untuk membor lapisan formasi yang sangat peka
terhadap air,digunakan sistim lumpur yang menggunakan minyak sebagai
medium pelarut.Bahan-bahan kimia yang dipakai haruslah dapat larut atau
kompatibel denganminyak., berbeda dengan bahan kimia yang larut dalam air.
Sistim Lumpur iniSistim Lumpur ini sangat handal melindungi desintefrasi
formasi, tahan suhutinggi, akan tetapi kecuali mahal juga kurang ramah
lingkungan.

Sistim Lumpur Synthetis menggunakan fluida sintetis dari jenis ester,


ether, dan poly alha olefin, untuk menggantikan minyak sebagai medium
pelarut. Lumpur ini sekwaalitas dengan Oil Based Mud, ramah lingkungan, akan
tetapi dianggap terlalu mahal.

15.

Sebutkan fungsi dari lumpur pemboran selama proses pemboran berlansung ! ( Min 6 )
1.

Mendinginkan dan melumasi pahat

Karena adanya gesekan pada putaran pahat (bit) pada formasi dan rangkaian maka akan
timbul panas. Disaat inilah peran dari lumpur pemboran, panas yang timbul akan diserap
secara konduksi sehingga gesekan dan panas akan berkurang.

2.

Mengangkat cutting ke permukaan

Serbuk bor (Cutting) cenderung tidak terbawa oleh aliran lumpur karena adanya beda
tekanan, sehingga cutting akan bertumpuk pada dasar lubang. Pencegahannya adalah
mengurangi perbedaan tekanan yang terlalu tinggi dan aliran lumpur yang merata ke
seluruh lubang bor sehingga serbuk bor dapat terangkat ke permukaan bersama dengan
lumpur.

3.

Membersihkan dasar lubang

Lumpur mengalir

melalui

pipa

pemboran

masuk

ke

pahat

dan

keluar

melalui nozzlemenimbulkan daya sembur yang sangat kuat sehingga dasar lubang bersih

dari serbuk bor. Dalam fungsi ini sangat dibutuhkan perhitungan gpm pompa dan
kekuatan formasi.

4.

Mengontrol tekanan formasi

Mengontrol tekanan formasi merupakan hal yang sangat penting dalam operasi pemboran
untuk mencegah terjadinya semburan liar (blow out) atau lost circulation. Blow
out adalah

berat

lumpur

lebih

kecil

dari

tekanan

formasi

yang

ada. Lost

Circulation adalah kondisi dimana berat lumpur terlalu besar dari tekanan formasi
sehingga lumpur masuk ke dalam formasi.

5.

Melindungi dinding lubang bor

Lumpur akan membuat mud cake atau lapisan padat dan tipis di permukaan formasi
yang permeable. Pembentukan mud cake akan mengakibatkan aliran fulida menuju
formasi tertahan. Cairan yang masuk ke formasi disebut filtrate. Mud cake diharapkan
adalah tipis dan padat dengan demikian lubang bor tidak menyempit.
6

Mencegah dan menghambat laju korosi

Gas CO2 dan H2S yang terkandung dalam formasi akan menaikan laju korosi pada
peralatan pemboran dibawah permukaan. Untuk mengurangi terlarutnya gas gas
tersebut harus menjaga PH lumpur. Zat pengikat oksigen (oxygen scavenger) atau zat
16

penghambat kerak (scale inhibitor) dapat menjadi solusi untuk menghambat laju korosi.
Sebutkan dan jelaskan macam macam dari Rheology Lumpur Pemboran !
Jawab :
Densitas Lumpur
Densitas lumpur berhubungan langsung dengan fungsi lumpur bor sebagai penahan
tekanan formasi. Dengan densitas lumpur yang terlalau besar akan menyebabkan lumpur
hilang ke formasi (loss circulation), sedangkan apabila densitas lumpur bor terlalu kecil
akan menyebabkan kick (masuknya fluida formasi ke dalam lubang sumur).

Sand Content
Tercampurnya serpihan-serpihan formasi (cutting) ke dalam lumpur pemboran akan
membawa pengaruh pada operasi pemboran. Serpihan-serpihan pemboran yang biasanya
berupa pasir akan dapat mempengaruhi karakteristik lumpur yang disirkulasikan, dalam
hal ini akan menambah beban pompa sirkulasi lumpur. Oleh karena itu, setelah lumpur
disirkulasikan harus mengalami proses pembersihan terutama menghilangkan partikelpartikel yang masuk ke dalam lumpur selama sirkulasi
Viscositas
Didefinisikan sebagai kemampuan lumpur untuk mengalir dalam suatu media. Satuan
viskositas centipoice (cp).
Gel Strength
Merupakan ukuran dari gaya tarik menarik dalam suatu sistem lumpur Dimana gel
strength merupakan ukuran gaya tarik menarik yang statik
Filtrasi
Suatu proses pemisahan zat padat dari fluida ( cair maupun gas ) yang membawanya
mengunakan suatu medium berpori atau bahan yang berpori lain untuk menghilangkan
sebanyak munkin zat padat halus yang tersuspensi dan koloid.

Mud cake
Adalah padatan lumpur yang menempel pada dinding lubang bor. Mud cake adalah
pembentukkan lapisan alami dipermukaan formasi yang diakibatkan karena fluida yang
hilang dalam batuan (filtrate yang menempel di permukaan lubang bor).

17.

Apakah pengertian dari : Shear Rate , Shear Stress , Bigham Plastic , Plastic Viscocity ,
Apparent Viscocity , Swab Pressure , Surge Pressure , Progressive Gel , Dan Fragile Gel!
Jawab :
Shear Rate Adalah Gradien kecepatan ( profil aliran kecepatan dalam pipa , wadah
pengadukan atau permukaan yang menurun )

Shear Stress adalah tekanan pergeseran, pada cairan Newtonian perbandingan shear
rate dan shear stress konstan sedangkan pada Non- newtonian seperti lumpur
pemboran tidak konstan /semu.
Bingham Plastic (Yb) adalah bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gaya tarik
menarik dari partikel yang dinamis. Gaya tarik menarik ini disebabkan oleh muatanmuatan pada permukaan partikel yang terdispersi dalam fasa fluida.
Plastic Viscosity (p) adalah ukuran untuk menyatakan hambatan fluida untuk
mengalir yang disebabkan oleh jumlah type dan ukuran dari presentasi padatan yang
diberikan pada fluida, dinyatakan dalam dyne/Sgcm.
Apparent Viscosity (a) adalah perbandingan antara shear stress dan shear rate yang
tidak konstan, bervariasi pada shear stress.
Swab Pressure adalah tekanan hisap yang dimiliki oleh lumpur pemboran yang
berfungsi seperti piston.
Surge Pressure adalah tekanan dorong yang dimiliki oleh lumpur pemboran yang
berfungsi seperti piston.
Progressive Gel adalah sifat gel strength dari lumpur pemboran yang sangat kuat
Fragile Gel Adalah sifat gel strength dari pemboran yang lemah.

18

Sebutkan 5 material yang termasuk ke dalam Weighting Agent !


Jawab :
1. Barite ( BaSO4 )
2 Galena( PbS ),
3. Calcium Carbonate ( CaCO3 )

4. Lime stone
5. Bijih Besi.
19

Apa yang dimaksud dengan Filtrasi dan Mudcake ?


Jawab :
Filtrasi adalah adalah proses penyaringan fluida dan partikel-partikel kecil oleh batuan
berporous yang bertindak sebagai penyaring.
Mudcake adalah adalah padatan lumpur yang menempel pada dinding lubang bor. Mud
cake adalah pembentukkan lapisan alami dipermukaan formasi yang diakibatkan karena
fluida yang hilang dalam batuan (filtrate yang menempel di permukaan lubang bor).

20.

Apakah akibat dari mudcake dan filtration los yang terlalu besar ?
Jawab :
Akibatnya maka akan merusak formasi dan mudcake yang terbentuk akan tebal, sehingga
akan mengganggu proses pengeboran karena akan menjepit pipa pemboran sehingga sulit
diangkat dan di putar sedangkan filtratnya akan menyusup ke formasi dan dapat
menimbulkan damage pada formasi.

21.

Sebutkan dan jelaskan hal hal apa saja yang perlu di analisa secara kimia pada lumpur
pemboran ?
Jawab :
Hal hal yang perlu di analisa secara kimia pada lumpur pemboran :
Alkalinity Filtrate
Tujuan pemeriksaan alkalinity filtrate adalah untuk mengetahui kontaminan
kontaminan terhadap lumpur. Kontaminan kontaminan ini dapat berasal dari formasi
yang di bor maupun dari air yang digunakan untuk pembuatan lumpur.

PH
PH menyatakan konsentrasi dari gugus hidroxil (OH) yang terdapat dalam lumpur yang akan
mempengaruhi kereaktifan bahan bahan kimia yang digunakan dalam lumpur , PH dipakai
untuk menentukan kebasahan dan keasaman dari lumpur pemboran.

Sand Content
Penentuan kadar pasir pada lumpur pemboran adalah untuk mencegah abrasi Pada pompa
dan peralatan pengeboran lainnya, juga untuk mencegah penebalan mud cake dan drill
pipe sticking.
kandungan ion chlor (CI)
diperlukan untuk mengetahui kontaminasi garam yang masuk ke sistem lumpur pada
waktu pemboran menembus formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari
air formasi.
Kandungan ion besi
Untuk mengontrol terjadinya korosi pada peralatan pemboran.
22

Jelaskan apa pengaruh dari serpihan pasir operasi pemboran dan bagaimana cara
menangulaginya ?
Jawab :
Pengaruhnya : - Bersifat abrasif atau mengikis
- Dapat menyebabkan berat jenis lumpur akan naik dan hal ini akan
menyebabkan berat jenis lumpur semakin besar.

Mengatasi

: - Menaikkan densitas lumpur maka akan menaikkan gaya bouyancy


factor yaitu gaya partikel yang berlawanan dengan arah gravitasi
sehingga menaikkan kemampuan mengangkat material ke permukaan
dengan tekanan pompa besar .
- Viskositas dan gel strength dinaikkan untuk mencegah pengendapan di
bottom hole.

Setelah lumpur disirkulasikan harus melalui proses pembersihan terutama menghilangkan


partikel partikel yang masuk kedalam lumpur selama sirkulasi. Alat alat yang
digunakan disebut Conditioning Equipment.
23

Mengapa analisa kimia lumpur pemboran dianggap penting untuk dilakukan?


Jawab:
Untuk mengontrol kandungan ion tertentu dalam lumpur pemboran yang berpengaruh
terhadap sifat-sifat fisik lumpur pemboran dan kemudian dilakukan tindakan-tindakan
yang perlu dalam penanggulangannya.

24

Apakah yang terjadi jika lumpur pemboran lebih dominan terhadap :


a. OHb.

OH- dan

CO23-

c.

CO23- dan HCO3-

d.

HCO3-

Jawab :
a. Jika lumpur sumbernya berasal hanya dari OH- menunjukkan lumpur tersebut stabil
dan kondisinya baik
b. Jika lumpur sumbernya berasal dari OH- dan

CO23- menunjukkan lumpur tersebut

masih bisa dikontrol


c. Jika lumpur berasal dari CO23- dan HCO3- maka lumpur tidak stabil tetapi masih bisa
dikontrol dan kondisi lumpur tersebut sangat jelek
d. Jika lumpur tersebut hanya mengandung HCO3- maka kondisi lumpur tersebut sangat
jelek

25

Apakah yang anda ketahui tentang MBT , KTK dan Swelling dan mengapa ketiga hal
tersebut perlu di ukur / diketahui ?
Jawab :
-

MBT ( Methylene Blue Test )

adalah metode untuk mengukur total kapasitas pertukaran kation dari suatu sistem
clay dimana pertukaran kation itu tergantung dari jenis dan kristal alinitas mineral,
pH larutan, jenis kation yang di pertukarkan dengan menggunakan methylene blue.
Mengapa MBT perlu diukur Karena kita ingin mengetahui kapasitas total dan
pertukaran kation dalam suatu sistem, clay yang pada akhirnya dapat diketahui
bentonite mana yang paling baik untuk dipakai.
-

KTK ( Kapasitas Tukar Kation )


adalah merupakan kemampuan atau total kapasitas tukar kation dari suatu system clay
KTK digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki minearal clay untuk
pertukaaran kation-kationnya dari Ca Monmorilonite menjadi Na Monmorilonite.

Swelling
Adalah peristiwa pengembangan volume clay karena adanya kontak dengan air.
Swelling perlu diukur karena peristiwa pengembangan dari clay dikarenakan
filtrastion loss, dan swelling itu mempunyai pengaruh terhadap pertukaran kation
yaitu semakin cepat pertukaran kation maka semakin cepat

pula swelling akan

terjadi, begitu juga sebaliknya.

26

Apakah maksud dari total kapasitas pertukaran kation pada sistem clay?
Jawab:
Adalah total kemampuan dari mineral clay untuk mempertukarkan kation-kationnya, dari
Ca montmorilonite menjadi Na montmorilonite.

27

Tuliskan minimal 30 additive pada lumpur pemboran beserta fungsinya dalam suatu
bentuk tabel!
Jawab

Additive Lumpur Pemboran

Fungsi

1. Bentonite/Wyoming Bentonite

menaikkan viscositas dan menurunkan


fluida loss dari lumpur dasar air tawar

2. Attapulgite

menghasilkan viscositas jika digunakan


pada air asin

3. Asbestos

menghasilkan viscositas yang efektif


pada lumpur air tawar, maupun air asin

4. Polymer

mengontrol filtration loss, viscositas,


flokulasi dan penstabil shale

5. Lime/semen

menaikkan viscositas

6. Barite(BaSO4)

menaikkan densitas dari semua jenis


lumpur

7. Oksida Besi(Fe2O3)

menaikkan

filtration

loss

dan

menaikkan ketebalan mud cake


8. Galena(PbS)

untuk masalah pemboran khusus kick

9. Calcium Carbonat(CaCO3)

mendapatkan densitas lumpur sampai


10.8 lb/gal pada oil base mud dan fluida
work over

10. Larutan Garam

memformulasikan solid free work over


fluid

11. Phospate

menghasilkan keseimbangan listrik dan


memungkinkan
mengembang

partikel-partikel
dengan

bebas

dalam

larutan.
12. Sodiumcartboxy methycellulose sebagai fluid loss control dan sebagai
(cmc)
13. XC polymer

viscosifer
mengurangi api filter loss lumpur
pemboran

14. Ben-Ex

mengikat partikel clay bersama-sama


pada shear rate rendah.

15. Lignins,Tannins,dan

memberikan sifat fluid loss control

Lignosulfonates

karena sifat kimia alamiahnya, ukuran


dan

dengan

dispersant

peranannya
untuk

sebagai

partikel-partikel

koloide clay
16. Diesel oil

mengurangi water loss tetapi pada


temperatur dan tekanan tinggi water
loss tidak terpengaruh oleh minyak.

17. Fibrous Material

menutup rongga-rongga yang besar


karena mengandung serat kasar yang
dapat

memberikan

kemampuan

membungkus dengan baik.


18. Granular Material

Menutup zona porous

19. Flakes Material

Menyumbat zona porous

20. Barite dan Bentonite

untuk menutup /menyumbat formasi


yang porous

21. Squeeze Technique

menyelesaikan program-program lost


circulation

22. Floculant

mengikat padatan yang berasaldari


serbuk bor agar menggupal sehingga
mudah

diambil

dengan

cara

penyaringan dan pengendapan.


23. Corrison Control Agent

mengontrol korosi

24. Defoamer

memecah busa dalam lumpur pemboran

25. Pengatur PH

mengatur ph lumpur pemboran

26. Pelumas Lumpur

pelumas bagi bit dan drill string

27. Anti Differtial Sticking Additive untuk

mencegah

atau

mengatasi

masalah jepitan pipa


28. Hematite ( Fe2SO3 )

Mengontrol Density Lumpur pemboran

29. Ilmenite ( FeO. TiO2 )

Mengontrol Density lumpur pemboran

30. Sodium

Acid

Pyro

Phospat mempunyai

pH

kurang

lebih

4,

(SAPP)

fungsinya untuk memperbaiki keadaan


lumpur yang terkontaminasi dengan
semen serta dapat digunakan untuk
menurunkan viskositas.

31. Quebracho

dengan penambahan 2% dari volume


lumpur dapat memperbaiki air tapisan
dan menurunkan viskositas lumpur.

32. Calcium ligno sulfonate

sangat baik untuk dispersant pada


calcium treated muds ataupun lime
treated muds

33. Poly Melamine Sulfanate

aditif yang dapat mengurangi viscositas


semen

34. Extander

membuat volume slurry menjadi lebih


banyak untuk tiap sak semen

35. Retarder

memperpanjang
misalnya

waktu

untuk

temperaturnya
temperature

pemompaan

zona-zona
besar,

mempercepat

yang
karena
reaksi

kimmia antara semen dan air hingga


thickeninh time lebih singkat
36. Accelerator

mempercepat thickening time.

37. Low Filtration Addictive

mengontrol pengendapan padatan bila


ada perbedaan tekanan yang besar
antara slurry dan zone yang mempunyai
permeabilitas tinggi, karena air pada
slurry akan meresap masuk kedalam
zone tersebut.

38. Lost Circulation Addictive

mengatasi masalah loss circulation

28

Gambarkan Circulating System pada operasi pemboran! Tuliskan keterangan dan fungsi
dari setiap bagian yang terdapat pada circulating system!

Merupakan komponen utama lainnya dari peralatan pemboran. Peralatan ini berfungsi untuk
memberikan service berupa penyediaan lumpur serta penyediaan sifat-sifat fisiknya selama
perboran berlangsung, termasuk dengan
peralatan conditioning equipment.Circulating system terdiri dari :

a) Drilling Fluid, yang befungsi untuk :

(hidrstatik)
Mengangkat dan membersihkan
cutting dari lubang bor
Mendukung kestabilan lubang bor
Mendinginkan dan melumasi bit
dan drillstring
Menyediakan hydraulic
horsepower pada bit
Media logging
b) Preparation Area
Suatu tempat untuk mempersiapkan lumpur sebelum disirkulasikan ke
dalam sumur, yang terdiri dari:

c) Circulating Equipment
Merupakan peralatan khusus untuk memberikan tenaga pada lumpur sehingga dapat masuk dan
ke luar darikepala sumur. Susunan dari peralatan

ini adalah:

Stand Pipe
d) Conditioning Area
Merupakan tempat atau peralatan untuk mengembalikan kondisi lumpur
setelah mengalami berbagai beban selama operasi pemboran
berlangsung. Lumpur akan ditreatment sebelum masuk ke prefaration area, yang terdiri dari:
Shale shaker

29

Dinginkan lumpur 1500 bbl dengan berat jenis 15ppg. Lumpur dibuat dari lumpur yang
mempunyai berat jenis 12 ppg, dengan menambahkan Barite (BJ=35 ppg).
Berapakah:
a. Volume lumpur (BJ=12ppg)?
Vml=?
Vs+Vml=Vmb
195,65+Vml= 1500
Vml=1304,35 bbl

b. Volume barite yang ditambahkan?


Vs=?

Vs+Vml= Vmb
Vml= Vmb-Vs
Vs

=( (dmb-dml) x Vml)/(ds-dmb)
=(15-12) 1500-Vs/35-15
=4500-3Vs/20

20Vs+3Vs=4500
Vs

=4500/23 = 195,65 bbl

c. Jumlah sack barite yang ditambahkan (1 sack=100lb)

30

Lumpur mula mula 1000 bbl mempunyai berat jenis 10ppg. Ditambahkan Barite
100 sack (BJ=35 ppg) dan 50 bbl lumpur yang memiliki berat jenis 14 ppg.
Berapakah berat jenis dan volume lumpur yang terjadi?

Vml1 : 1000bbl; dml2: 50 bbl ; dml1:10ppg ; dml2 :14 ppg


Vs: 100 sack =>1 sack = 100 bbl=>100 sack =10.000 bbl; ds:35ppg
Vmb:? ; Dmb:?
Jawab:
Vmb =Vs+Vml
=10.000+1050
=11.050 bbl
Ds x Vs + dml1 x Vml1 + dml2 x Vml2 = Dmb x Vmb
Dmb = (Ds x Vs + dml x Vml+ dml2 x Vml2)/Vmb
= 350.000+10.000+700/11.050
=360.700/11.050
=32,64 ppg

Anda mungkin juga menyukai