Anda di halaman 1dari 6

SOIL CEMENT BASE

Soil cement base merupakan lapisan base yang terdiri dari campuran tanah setempat
dengan semen Portland.

Bahan:
o Portland Cement biasa type I
o Air
o Tanah

Tanah yang cocok untuk Soil cement base adalah:


o Ukuran maksimum butiran batuan 75 mm
o Maksimum lolos saringan No.200 = 50 %
o Tanah dengan plastisitas rendah sangat cocok
o Tanah harus bebas dari bahan organik

Soil cement
Perkiraan kadar semen
KLASIFIKASI TANAH (%) BERAT SEMEN
GW, GP, SW, SP, GM atau SM 3 -5
SP, GM, SM atau GP 5-8
SM, SC, beberapa GM atau GC 5-9
SP 7 - 11
CL atau ML 7 - 12
ML, MH, atau OH 8 - 13
CL atau CH 9 - 15
OH, MH, atau beberapa CH 10 - 16

Campuran biasanya mengndung kadar semen 3 – 12 %

Mix desain dapat dilakukan dengan dua cara


o UCS ( Unconfined Compression Test)
o CBR ( California Bearing Ratio)

Persyaratan dan Spesifikasi


o > Tebal rata rata +/- 10 % dari tebal rencana
o > Kekuatan campuran dilapangan dengan DCP
o > Toleransi kerataan 2 cm dengan mistar

Pelaporan meliputi:
o Sampel material yang akan digunakan disimpan sebagai rujukan
o Catatan jumlah semen yang dikirim kelapangan
o Catatan jumlah pemakaia semen perhari
o Data semua elevasi tinggi permukaan yang akan digelar
o Catatan pengujian DCP dilapangan
o Penyimpanan sampel dan diberi tanda

Pembatasan Cuaca
Tanah untuk Soil cement tidak boleh dihampar dan dihaluskan selama turun hujan,
Penghalusan tidak di iinkan setelah hujan atau masi tingginya kadar air.
ilmulabteniksipil.blogspot.com
Sifat Sifat Campuran yang disyaratkan

PENGUJIAN BATAS BATAS SIFAT METODE


Setelah perawatan 7 hari PENGUJIAN
MINIMUM TARGET MAKSIMUM

UCS KG/CM2 20 24 35 ASTM


D1633-63
CBR % 100 120 200 SNI
03-1744-1989
SKALA 1,0 1,3 2,5 LAMPIRAN
PENETROMETER SPEC
Pukulan/ cm (1,0) (0,8) (0,4)
SPR BATAS 0,8 - - LAMPIRAN
MINIMUM (1,3) SPEC
PENGUJIAN - -
WET & DRYING
-% kehilangan 7
AASHTO
berat
T135-76
-% perubahan 2
volume
-

Pekerjan yang tidak memenuhi toleransi kualitas harus segera di perbaiki:


o Perubahan perbandingan campuran
o Menghaluskan ulang lapisan yang telah di hampar, diaduk ulang bila memungkinkan
o Material yang tidak memuaskan harus dibuang dan diganti dengan yang bagus
o Penambalan lapisan soil semen yang tidak memenuhi syarat

Jika terjadi retak yang lebar karena penyusutan selama waktu curing maka dapat dilakukan
penggilasan tambahan untuk mempersempit retak tersebut.
SOIL CEMENT BASE
Jadwal kerja dan pengaturan lalu lintas
o Maksimum 14 hari setelah soil semen lapisan atas selesai, maka harus dilapisi Hot Mix
o Soil semen yang baru dibuat tidak boleh dilalui oleh kendaraan
o Perlu pengendalian lalu lintas yang baik
o Ketersediaan rambu rambu yang memadai

Mix disain Soil Semen


o Buatkan proctor disain, untuk hubunga kadar semen tertentu dengan OMC dan MDD yang
diperoleh
o Variasikan kadar semen dan plot pada grafik, sebagai fungsi dari kadar semen
o Uji masing masing kadar semen untuk mendapatkan nilai UCS atau CBR, dan plot pada grafik
sebagai fungsi dari kadar semen
o Masukkan target kekuatanyang diminta pada grafik untuk mendapatkan kadar semen
o Masukkan nilai kadar semen dr grafik untuk mendapatkan OMC dan MDD
o Buat grafik yang menyetakan hubungan kadar air dengan kepadatan kering
o Masukkan nilai OMC dan MDD yang didapat dari grafik, maka akan didapat nilai untuk
pengendalian lapangan dimana OMC sebagai batas bawah dan OMC +2% sebagai batas atas.
Percobaan Lapangan
o Percobaan sepanjang 200 meter, dengan tebal, peralatan dan prosedur yang ditentukan
o Hal hal yang di evaluasi adalah:
- Derajat kehalusan tanah dan jumlah lintasan penghalusan
- Efisiensi efektivitas peralatan yang digunakan
- Keseragaman campuran secara visual
- Kadar air optimum pada saat penghalusan
- Pemeriksaan kepadatan dengan variasi penggilasan
- Pengujian campuran dengan CBR atau UCS
- Bulking ratio, antara tanah gembur dan tanah dipadatkan
-
Pengadukan dan Penghamparan
o Persiapan tanah dasar, penyiapan badan jalan
o Permukaan tanah dasar dibersihkan dan dilakukan proofrolling
o Tanah 20 cm dibawah subgrade kepadatan harus minimum 95%
o Minimum CBR subgrade 6 % pada kepadatan 100%

Penghamparan dan Pengadukan Mix In Place


o Tanah dari borrow pit disebar pada subgrade dan dihaluskan dengan pulvimixer
o Kadar air pada kondisi optimum
o Setelah dihaluskan tanah diperiksa kehalusanya, lolos saringan 25 mm = 100% dn lolos
saringan #4 = 75%
o Penyebaran tanah yang telah dihaluskan sesuai ketebalan hasil Trial
o Penyebaran semen secara merata diatas tanah sesuai kadar yang di syaratkan
o Campurkan tanah dan semen secara merata, kadar air 2 5 di atas kadar air optimum.

Pencampuran dan penghamparan secara Central lant


o Mesin pengaduk dengan cara Batching atau continous
o Alat pencampur dapat berupa paddle mixer atau pan mixer
o Campuran dihampar dengan Paving Machine atau Spreader Box.

Pemadatan
o Pemadatan dilaksanakan secepat mungkin setelah pengadukan dan seluruh operasi termasuk
pembentukan finishing harus selesai dalam waktu 60 menit, sejak semen kontak dengan
tanah.
o Panjang maksimum penghamparan sesuai hasil trial dan tidak lebih dari 20 meter.
o Pemadatan awal dengan Sheepfoot, Peuneumatic Tyred atau Smooth-wheler roller
o Pembentukan dan peralatan permukaan dengan grader sebelum pemadatan dilaksanakan,
kepadatan minimum 97%.
o Sambungan memanjang dan melintang lapisan soil semen ini dikerjakan seperti pada
penghamparan hot mix
o Setelah pemadatan awal dan pembentukan lapis terakhir soil semen, disebar batuan chip
ukuran 13 mm (single size) dengan takaran 1,2 kg/m2.
Soil Cement Base
Pemeliharaan ( Curring)
o Setelah selesai pemadatan dan penyebaran batuan chip, lapisan soil semen harus ditutup
dengan curing membrane selama 24 jam
o Curring membrane dapat berupa, lembaran plastic untuk menjaga kehilangan air, karung goni
basah atau material lain
o Curring membrane dipasang 7 hari, dan dipindahkan bila akan dipasang lapisan aspal
o Bila diinginkan maka setelah 24 jam lapisan soil semen dapat di prime coat
o Kendaraan tidak di ijinkan melewati diatas soil semen sebelum umur 7 hari.

Demikianlah sekilas tentang Soil cement base!!! semoga bermanfaat

ilmulabtekniksipil.blogspot.com
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi
Sement Tanah atau Soil Cement
Lapisan Pondasi Semen Tanah atau basa juga disebut Soil Cement
merupakan lapisan pondasi base yang merupakan campuran agregat
tanah pilihan dan semen portland
Lapisan Pondasi Semen Tanah atau Soil Cement oil cement adalah hasil pencampuran tanah, semen
dan air, yang dengan tingkat pemadatan tertentu akan menghasilkan suatu campuran material baru,
soil cement, yang mana dikarenakan kekuatannya, karakteristik ketahanan terhadap oleh air, panas
dan pengaruh cuaca lainnya adalah sangat baik.

Lapisan Pondasi Semen tanah juga merupakan salah satu konstruksi jalan yang berbiaya rendah
dengan kualitas yang mempuni. Lapisan Pondasi semen Tanah ini digunakan sebagai lapis pondasi,
yang dilaksanakan menyebar sepanjang jalan di atas permukaan jalan yang telah dipersiapkan
sebelumnya.

Berikut Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi Semen atau Soil Cement:

Persiapan :
1. Pembuatan DMF (Design Mix Formula) dilaksanakan Laboratorium atau di UMPKL
Dinas Pekerjaan Umum Setempat, bila dianjurkan oleh Direksi pengawas, contoh semua jenis
material diambil dari sumber quarry dengan lokasi sketsa terlampir, pengambilan contoh
material (batu, abu batu, pasir) dilaksanakan bersama-sama dengan Pengawas Lapangan dan
konsultan Pengawas.
2. Setelah selesai DMF atau disain mix formula, kontraktor bersama konsultan dan direksi
teknis akan membuat JMF (Job Mix Formula) atau Campuran Rumusan Kerja.
3. Penyediaan material di stock pile atau lokasi pengadukan khususnya pemecahan batu
dilaksanakan segera setelah hasil uji kekerasan memenuhi syarat, termasuk penyediaan pasir.
4. Percobaan pelaksanaan : menyangkut komposisi masing-masing jenis material
(mengacu JMF), tebal hamparan gembur sehingga dihasilkan tebal padat yang disyaratkan
(diketahui faktor gembur), kadar air optimal, jumlah lintasan pemadatan sehingga dihasilkan
kepadatan maksimal sesuai spesifikasi teknis.
5. Hasil percobaan pelaksanaan dilakukan pengujian : ketebalan (pengukuran manual),
uji kepadatan (Sand Cone), uji gradasi lapangan (analisa saringan) dan PI lapangan (atterberg)
dan uji CBR Lapangan (DCP).
6. Staking-out, menentukan lebar dan tebal hamparan sebagai gambar rencana.

Pelaksanaan :
1. Pengadukan material Lapisan Pondasi Agregat : dilaksanakan di stock pile (lokasi
pengadukan) dengan komposisi berdasarkan JMF dan hasil percobaan lapangan, pengadukan
dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50 m3 agar dihasil campuran yang homogen, digunakan
peralatan excavator dan whell loader.
2. Material LPA diangkut dengan menggunakan dump truk, pemuatan menggunakan
wheel loader, jarak hauling diatur sedemikian rupa (memeprhatikan faktor gembur dari hasil
percobaan pelaksanaan) sehingga penghamparan dapat dilaksanakan efektif dan efisien.
3. Penghamparan menggunakan motor grader, tebal hamparan sesuai hasil percobaan
pelaksanaan, dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan dilaksanakan dengan tenaga
manusia dengan peralatan sesuai keperluan lapangan.
4. Selama proses penghamparan dilakukan control kadar air, sehingga akan dihasilkan
kadar air optimal pada saat pemadatan dilaksanakan. Dimensi dan kelandaian permukaan
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
5. Pemadatan menggunakan vibrator roller (berat 8-12 ton), dilaksanakan mulai dari
bagian yang rendah berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi, jumlah lintasan sesuai
dengan hasil percobaan pelaksanaan.
6. Pemadatan dihentikan jika diyakini tercapai kepadatan yang disyaratkan.

Pengujian dan pengukuran :


1. Pengujian mutu : uji gradasi dan PI (di laboratorium), uji kepadatan (sand cone di
lapangan), uji CBR Lapangan (DCP).
2. Pengukuran : dimensi (panjang, lebar dan tebal dilaksanakan secara manual),
kelandaian (menggunakan pesawat waterpass atau theodolit) dan kerataan permukaan
(menggunakan mistar ukur).

Pemeliharaan :
Pemeliharaan menyangkut kerataan permukaan, keutuhan dan kekokohan dilaksanakan sampai
pekerjaan tahap selanjutnya (perkerasan dengan aspal) akan dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga
dimensi, permukaan dan mutu Soil Cement tetap sesuai spesifikasi teknis.

Anda mungkin juga menyukai