Soil cement base merupakan lapisan base yang terdiri dari campuran tanah setempat
dengan semen Portland.
Bahan:
o Portland Cement biasa type I
o Air
o Tanah
Soil cement
Perkiraan kadar semen
KLASIFIKASI TANAH (%) BERAT SEMEN
GW, GP, SW, SP, GM atau SM 3 -5
SP, GM, SM atau GP 5-8
SM, SC, beberapa GM atau GC 5-9
SP 7 - 11
CL atau ML 7 - 12
ML, MH, atau OH 8 - 13
CL atau CH 9 - 15
OH, MH, atau beberapa CH 10 - 16
Pelaporan meliputi:
o Sampel material yang akan digunakan disimpan sebagai rujukan
o Catatan jumlah semen yang dikirim kelapangan
o Catatan jumlah pemakaia semen perhari
o Data semua elevasi tinggi permukaan yang akan digelar
o Catatan pengujian DCP dilapangan
o Penyimpanan sampel dan diberi tanda
Pembatasan Cuaca
Tanah untuk Soil cement tidak boleh dihampar dan dihaluskan selama turun hujan,
Penghalusan tidak di iinkan setelah hujan atau masi tingginya kadar air.
ilmulabteniksipil.blogspot.com
Sifat Sifat Campuran yang disyaratkan
Jika terjadi retak yang lebar karena penyusutan selama waktu curing maka dapat dilakukan
penggilasan tambahan untuk mempersempit retak tersebut.
SOIL CEMENT BASE
Jadwal kerja dan pengaturan lalu lintas
o Maksimum 14 hari setelah soil semen lapisan atas selesai, maka harus dilapisi Hot Mix
o Soil semen yang baru dibuat tidak boleh dilalui oleh kendaraan
o Perlu pengendalian lalu lintas yang baik
o Ketersediaan rambu rambu yang memadai
Pemadatan
o Pemadatan dilaksanakan secepat mungkin setelah pengadukan dan seluruh operasi termasuk
pembentukan finishing harus selesai dalam waktu 60 menit, sejak semen kontak dengan
tanah.
o Panjang maksimum penghamparan sesuai hasil trial dan tidak lebih dari 20 meter.
o Pemadatan awal dengan Sheepfoot, Peuneumatic Tyred atau Smooth-wheler roller
o Pembentukan dan peralatan permukaan dengan grader sebelum pemadatan dilaksanakan,
kepadatan minimum 97%.
o Sambungan memanjang dan melintang lapisan soil semen ini dikerjakan seperti pada
penghamparan hot mix
o Setelah pemadatan awal dan pembentukan lapis terakhir soil semen, disebar batuan chip
ukuran 13 mm (single size) dengan takaran 1,2 kg/m2.
Soil Cement Base
Pemeliharaan ( Curring)
o Setelah selesai pemadatan dan penyebaran batuan chip, lapisan soil semen harus ditutup
dengan curing membrane selama 24 jam
o Curring membrane dapat berupa, lembaran plastic untuk menjaga kehilangan air, karung goni
basah atau material lain
o Curring membrane dipasang 7 hari, dan dipindahkan bila akan dipasang lapisan aspal
o Bila diinginkan maka setelah 24 jam lapisan soil semen dapat di prime coat
o Kendaraan tidak di ijinkan melewati diatas soil semen sebelum umur 7 hari.
ilmulabtekniksipil.blogspot.com
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi
Sement Tanah atau Soil Cement
Lapisan Pondasi Semen Tanah atau basa juga disebut Soil Cement
merupakan lapisan pondasi base yang merupakan campuran agregat
tanah pilihan dan semen portland
Lapisan Pondasi Semen Tanah atau Soil Cement oil cement adalah hasil pencampuran tanah, semen
dan air, yang dengan tingkat pemadatan tertentu akan menghasilkan suatu campuran material baru,
soil cement, yang mana dikarenakan kekuatannya, karakteristik ketahanan terhadap oleh air, panas
dan pengaruh cuaca lainnya adalah sangat baik.
Lapisan Pondasi Semen tanah juga merupakan salah satu konstruksi jalan yang berbiaya rendah
dengan kualitas yang mempuni. Lapisan Pondasi semen Tanah ini digunakan sebagai lapis pondasi,
yang dilaksanakan menyebar sepanjang jalan di atas permukaan jalan yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
Berikut Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi Semen atau Soil Cement:
Persiapan :
1. Pembuatan DMF (Design Mix Formula) dilaksanakan Laboratorium atau di UMPKL
Dinas Pekerjaan Umum Setempat, bila dianjurkan oleh Direksi pengawas, contoh semua jenis
material diambil dari sumber quarry dengan lokasi sketsa terlampir, pengambilan contoh
material (batu, abu batu, pasir) dilaksanakan bersama-sama dengan Pengawas Lapangan dan
konsultan Pengawas.
2. Setelah selesai DMF atau disain mix formula, kontraktor bersama konsultan dan direksi
teknis akan membuat JMF (Job Mix Formula) atau Campuran Rumusan Kerja.
3. Penyediaan material di stock pile atau lokasi pengadukan khususnya pemecahan batu
dilaksanakan segera setelah hasil uji kekerasan memenuhi syarat, termasuk penyediaan pasir.
4. Percobaan pelaksanaan : menyangkut komposisi masing-masing jenis material
(mengacu JMF), tebal hamparan gembur sehingga dihasilkan tebal padat yang disyaratkan
(diketahui faktor gembur), kadar air optimal, jumlah lintasan pemadatan sehingga dihasilkan
kepadatan maksimal sesuai spesifikasi teknis.
5. Hasil percobaan pelaksanaan dilakukan pengujian : ketebalan (pengukuran manual),
uji kepadatan (Sand Cone), uji gradasi lapangan (analisa saringan) dan PI lapangan (atterberg)
dan uji CBR Lapangan (DCP).
6. Staking-out, menentukan lebar dan tebal hamparan sebagai gambar rencana.
Pelaksanaan :
1. Pengadukan material Lapisan Pondasi Agregat : dilaksanakan di stock pile (lokasi
pengadukan) dengan komposisi berdasarkan JMF dan hasil percobaan lapangan, pengadukan
dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50 m3 agar dihasil campuran yang homogen, digunakan
peralatan excavator dan whell loader.
2. Material LPA diangkut dengan menggunakan dump truk, pemuatan menggunakan
wheel loader, jarak hauling diatur sedemikian rupa (memeprhatikan faktor gembur dari hasil
percobaan pelaksanaan) sehingga penghamparan dapat dilaksanakan efektif dan efisien.
3. Penghamparan menggunakan motor grader, tebal hamparan sesuai hasil percobaan
pelaksanaan, dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan dilaksanakan dengan tenaga
manusia dengan peralatan sesuai keperluan lapangan.
4. Selama proses penghamparan dilakukan control kadar air, sehingga akan dihasilkan
kadar air optimal pada saat pemadatan dilaksanakan. Dimensi dan kelandaian permukaan
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
5. Pemadatan menggunakan vibrator roller (berat 8-12 ton), dilaksanakan mulai dari
bagian yang rendah berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi, jumlah lintasan sesuai
dengan hasil percobaan pelaksanaan.
6. Pemadatan dihentikan jika diyakini tercapai kepadatan yang disyaratkan.
Pemeliharaan :
Pemeliharaan menyangkut kerataan permukaan, keutuhan dan kekokohan dilaksanakan sampai
pekerjaan tahap selanjutnya (perkerasan dengan aspal) akan dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga
dimensi, permukaan dan mutu Soil Cement tetap sesuai spesifikasi teknis.