Anda di halaman 1dari 11

] WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT (WINRIP)

Design and Supervision Consultant (DSC) IBRD Loan No: 8043-ID


INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
LEVEL 3 PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : SMM – IK : 2.2 Tgl berlaku : 12 Juni 2013
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : 12 Juni 2015

PERSETUJUAN

URAIAN NAMA & JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL

DISUSUN

DIPERIKSA

DISAHKAN

STATUS DOKUMEN

NO. DISTRIBUSI

TANGGAL

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen


DAFTAR ISI
Daftar isi
1. Ruang lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Acuan 1
4. Definisi dan Pengertian 1
4.1 Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar 1
5. Ketentuan Umum 1
5.1 Ketentuan Pelaksanaan Pengawasan 1
5.2 Ketentuan Bahan 2
5.3 Ketentuan Peralatan 3
5.4 Ketentuan Pemasangan Batu dengan Mortar 3
5.5 Ketentuan Toleransi 3
5.6 Ketentuan Landasan Adukan Semen 4
5.7 Ketentuan pada masing-masing langkah kerja 4
1. Persiapan 4
2. Penyiapan Batu 5
3. Kondisi Tempat Kerja 5
4. Pemeriksaan 5
5. Perbaikan 5
6. Pasangan Batu dengan Mortar 5
7. Pemeriksaan 5
8. Perbaikan 5
6. Bagan Alir dan Tata Cara 6
7. Bukti Kerja 8
7.1 Test Mortar 8

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen


7.2 Daftar Simak Seksi (2.2) Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu Mortar 8
8. Lampiran
8.1 Daftar Simak Seksi (2.2) Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu Dengan 9
Mortar
1. Ruang Lingkup :
a. Lingkup Penerapan
Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan Pasangan Batu Dengan Mortar, pada
Unit Pelaksana Kegiatan di Lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I.
b. Lingkup Kegiatan
Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan Pasangan Batu Dengan Mortar, yang
mencakup penyiapan material/batu kondisi tempat kerja dan kegiatan pasangan
batu dengan mortar sesuai dengan spesifikasi teknik.

2. Tujuan :
Memberikan panduan tata cara pengawasan kegiatan Pasangan Batu Dengan
Mortar agar diperoleh hasil yang sesuai dengan ketentuan/persyaratan yang berlaku.

3. Acuan :
1. Spesifikasi Umum 2010.
2. Gambar Kerja.

4. Definisi dan Pengertian :


4.1 Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar : pasangan batu yang terdiri dari
batu alam yang diberi adukan mortar yang terdiri dari adukan semen untuk
pasangan.

5. Ketentuan Umum
5.1 Ketentuan pelaksanaan pengawasan
a. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan pasangan batu dengan mortar
hanya dilakukan pada lokasi pekerjaan yang requestnya telah
mendapatkan persetujuan dari semua pihak yang berkompeten.
b. Pengawasan pekerjaan pasangan batu dengan mortar dilakukan
sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing lokasi kegiatan,
sekurang- kurangnya 1 (satu) kali setiap hari sampai pekerjaan dimaksud
dinyatakan selesai.
c. Waktu pencatatan dilakukan oleh petugas lapangan (Inspektor) pada
saat mana dianggap bahwa pencatatan tersebut perlu dilakukan.
d. Catatan penyimpangan atau kondisi seketika yang dapat mempengaruhi mutu,
harus dicatat pada kolom catatan yang telah disediakan.

5.2 Ketentuan Bahan


a. Batu

4
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
1) Batu harus terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan
yang tidak terbelah, yang utuh (sound), keras, awet, padat, tahan
terhadap udara dan air, dan cocok dalam segala hal untuk fungsi yang
dimaksud.
2) Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan
sebelum digunakan. Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air
sedapat mungkin harus berbentuk persegi.
3) Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua
batu yang digunakan untuk pasangan batu dengan mortar harus
tertahan ayakan 10 cm.
(Spesifikasi pasal 2.2.2(1))
b. Mortar (Spesifikasi pasal 2.2.2(2))
Mortar haruslah merupakan adukan semen yang memenuhi ketentuan Seksi
7.8 seperti berikut ini : Adukan semen untuk pasangan harus mempunyai
2
kuat tekan paling sedikit 50 kg/cm pada umur 28 hari. (Spesifikasi
pasal
7.8.2(2).b)
Campuran Mortar :
1) Jumlah air tidak boleh lebih dari 70 % dari berat semen.
2) Pencampuran harus dilakukan dalam 5 – 10 menit.
3) Adukan boleh ditambah air bila tidak lebih dari 30 menit
setelah pencampuran.
4) Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah penambahan
air harus dibuang.
(Spesifikasi pasal 7.8.3.1)
5.3 Ketentuan Peralatan
a. Alat bantu.
b. Concrete Mixer

5.4 Ketentuan Pemasangan Batu dengan Mortar


a. Batu ditanam dengan Kuat diatas Landasan Adukan Semen.
Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen
sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan dengan
lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan dimana
tebal ini akan diukur tegak lurus terhadap lereng.
Rongga yang terdapat di antara satu batu dengan lainnya harus disi

5
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
adukan dan adukan ini harus dikerjakan sampai hampir sama rata
dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai menutupi permukaan
lapisan. (Spesifikasi pasal 2.2.3(3).b)
b. Langkah Pekerjaan Pasangan Batu.
Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan
permukaan harus segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting)
dari adukan dengan cara menyapunya dengan sapu yang kaku.
(Spesifikasi pasal
2.2.3(3).c)
c. Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat. (Spesifikasi pasal
2.2.3(3).d)
d. Situasi Lereng dengan Bahu Jalan.
Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan
untuk memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus dengan pasangan
batu dengan mortar sehingga akan memberikan drainase yang lancar
dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu dengan
mortar dan tidak menimbulkan sedimentasi pada dasar saluran.
(Spesifikasi pasal
2.2.3(3).e)

5.5 Ketentuan Toleransi


a. Sisi muka batu dari permukaan pasangan tidak boleh melebihi 1 cm dari
profil permukaan rata-rata pasangan sekitarnya. (Spesifikasi pasal 2.2.1(4).a)
b. Profil permukaan rata-rata selokan dan saluran air tidak boleh berbeda
lebih dari 3 cm, dan tidak boleh bergeser lebih dari 5 cm dari permukaan
yang ditentukan. (Spesifikasi pasal 2.2.1(4).b)
c. Tebal minimum setiap pekerjaan pasangan batu dengan mortar haruslah
20 cm. (Spesifkasi pasal 2.2.1(4).c)
d. Profil akhir untuk struktur kecil seperti lubang penangkap dan lantai
golak tidak boleh bergeser 3 cm dari profil yang ditentukan. (Spesifikasi
pasal
2.2.1(4).d)

5.6 Ketentuan Landasan Adukan Semen


Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus
dipasang pada formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus
dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga permukaan batu
akan tertanam pada adukan sebelum mengeras. (Spesifikasi pasal 2.2.3(3).a)

5.7 Ketentuan pada masing-masing langkah kerja


6
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
1. Persiapan
a. Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesesuaian
lokasi kegiatan dengan gambar kerja.
b. Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesesuaian
kesiapan bahan, peralatan, tenaga kerja, metoda kerja dan
gambar kerja sebagaimana yang diusulkan.
c. Harus dipastikan penanggung jawab kegiatan telah ditetapkan
dan berada di lokasi kegiatan.
d. Referensi seperti patok-patok ketinggian telah dipasang dan sesuai.
e. Penyedia Pekerjaan Konstruksi menyediakan petugas pengendalian lalu-
lintas.
f. Penyedia Pekerjaan Konstruksi menyediakan petugas pengendalian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
g. Penyedia Pekerjaan Konstruksi menyediakan petugas penanganan
lingkungan.

2. Penyiapan Batu
a. Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang dapat
mengurangi kelekatan dengan adukan. (Spesifikasi pasal 2.2.3(2).a)
b. Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya dan
diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.
(Spesifikasi pasal 2.2.3(2).b)

3. Kondisi Tempat Kerja


Menjaga tempat kerja agar senantiasa kering dan menjamin fasilitas
sanitasi yang memadai tersedia di lapangan untuk para pekerja, harus
juga berlaku untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar. (Spesifikasi
pasal
2.2.1(7))

4. Pemeriksaan
Tempat kerja harus selalu terjaga agar bebas dari air dan menyediakan
semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pengeringan.

5. Perbaikan
Harus segera dilakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan atau kekurangan.
6. Pasangan Batu Dengan Mortar
Kegiatan Pasangan Batu dengan Mortar dapat dilihat pada Ketentuan

7
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
Umum butir 5.4, Pemasangan Batu dengan Mortar.

7. Pemeriksaan
a. Kegiatan pemeriksaan dapat dilihat pada Ketentuan Umum butir
5.5, Ketentuan Toleransi.
b. Tebal adukan semen dan cara pemanasan dapat dilihat pada Ketentuan
Umum butir 5.6, Ketentuan Landasan Adukan Semen.

8. Perbaikan
Pekerjaan Pasangan Batu dengan mortar yang tidak memenuhi toleransi yang
disyaratkan dalam Spesifikasi Teknik pasal 2.2.1(4), harus diperbaiki.

8
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
6. Bagan Alir dan Tata Cara
TATA CARA PADA MASING – MASING LANGKAH KERJA
Verifikasi 1 (Persiapan)
• Cek ulang lokasi kegiatan sesuai dengan gambar kerja
• Cek ulang kesiapan bahan, peralatan, tenaga kerja dan metode kerja
• Ada penanggung jawab kegiatan.
• Cek kecukupan untuk referensi seperti patok-patok ketinggian.
• Ada petugas pengendalian lalu-lintas.
• Ada pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
• Ada kesiapan penanganan lingkungan.
Verifikasi 2 (Penyiapan Batu)
• Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan.
• Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya.
Verifikasi 3 (Kondisi Tempat Kerja)
• Tempat kerja senantiasa tetap kering.
• Fasilitas sanitasi memadai untuk para pekerja tersedia di lapangan.
Verifikasi 4 (Pemeriksaan)
• Cek kesesuaian tempat kerja
• Cek fasilitas kesesuaian sanitasi
Verifikasi 5 (Perbaikan)
• Apabila ada kekurangan telah diperbaiki.

Verifikasi 6 (Pasangan Batu dengan Mortar)


• Batu dipasang diatas adukan semen.
• Batu ditutup dengan adukan agar mendapat ukuran yang diperlukan.
• Pekerjaan harus dilakukan dari dasar lereng menuju atas.
• Pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat.
• Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan.
Verifikasi 7 (Pemeriksaan)
• Sisi muka batu dari permukaan pasangan tidak melebihi 1 cm dari profil
permukaan rata-rata pasangan sekitarnya.
• Profil permukaan rata-rata selokan pasangan batu tidak berbeda lebih dari 3 cm
dan tidak bergeser lebih dari 5 cm dari permukaan yang ditentukan.
• Tebal minimum pasangan batu dengan mortar harus 20 cm.
• Profil akhir untuk struktur kecil tidak boleh bergeser 3 cm dari profil yang ditentukan.
Verifikasi 8 (Perbaikan)
• Dilakukan perbaikan apabila tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan (tidak
memenuhi toleransi)

7. Daftar Simak Terlampir

8. Bukti Tes Laboratorium Terlampir

Anda mungkin juga menyukai