Anda di halaman 1dari 4

5.3.(1.

a) PERKERASAN BETON SEMEN (Fs = 45 MPa)

1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pembuatan Perkerasan Beton Semen (Fs = 45 MPa) yang
dilaksanakan dengan ketebalan dan bentuk penampang melintang seperti ditunjukkan
dalam Gambar Rencana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Volume pekerjaan
Perkerasan Beton Semen (Fs = 45 MPa) dalam proyek ini adalah 46.725,27 m 3.

2) Referensi
Pekerjaan ini mengacu pada Spesifikasi Umum 2018 (Revisi 2) Bina Marga

3) Sumber Daya Alat


Volume Jumlah
No. Uraian Pekerjaan Tipe Alat Berat
(m3) Alat
1 Perkerasan Beton 46.725,27 Concrette Paver (Walker / Roller Semi 1
Semen (Fs = 45 MPa) Mekanik)
Batching Plant 1
Truck Mixer 1
Water Tank Truck 1
Concrete Vibrator 1

4) Sumber Daya Bahan


1. Agregat Kasar dengan sifat-sifat sebagai berikut:
2. Agregat Halus dengan sifat-sifat sebagai berikut:

3. Semen Portland Biasa (OPC) Tipe 1 atau 3, atau Semen Portland Pozzolan (PPC). Untuk
pemakaian OPC Tipe 1 atau 3 dapat digunakan abu terbang dengan berat maksimum
25% dari berat bahan pengikat lainnya. Jika berat volume abu terbang kurang dari 50
kg/m3, kontribusi alkali total (Na2O ekivalen) dari semua bahan yang digunakan tidak
boleh melebihi 0,20 kg/m3.
4. Air
5. Baja Tulangan
6. Membran kedap air berupa lembaran polyethene tebal 125 mikron atau yang disetujui
Pengawas Pekerjaan dengan sambungan dibuat tumpang tindih minimum sepanjang
300 mm jika diperlukan sambungan.
7. Admixture yang mengandung calcium chloride, calcium formate, dan trithanolamine
tidak boleh digunakan. Kompatibilitas kombinasi 2 (dua) atau lebih admixture
dinyatakan dengan sertifikat tertulis dari pabrik. Super Plasticizer / Hing Water Reducer
dapat digunakan atas persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan.
8. Bahan untuk perawatan
9. Joint Sealant dan Joint Filler
10. Campuran beton dengan ketentuan sebagai berikut:
 Komposisi campuran dan kadar bahan pengikat didasarkan hasil rancangan
campuran di laboratorium dan percobaan di lapangan (trial mix) dan disetujui
oleh Pengawas Pekerjaan
 Kuat lentur minimum untuk Perkerasan Beton Semen pada umur 28 hari
adalah 45 MPa
 Kelecakan dengan rentang slump 25 – 38 mm untuk beton yang dihampar
dengan slip form dan 38 – 75 mm untuk beton yang dihampar dengan fixed
form
 Sampling sebanyak 2 (dua) pasang untuk tiap lot, 1 (satu) pasang untuk 7 hari
dan 1 (satu) pasang lainnya untuk 28 hari. 1 lot didefinisikan 50 m 3 untuk beton
yang dihampar dengan slip form dan 30 m3 untuk beton yang dihampar dengan
fixed form.
 Keseragaman beton dengan parameter sebagai berikut:

5) Langkah Pelaksanaan Pekerjaan


1. Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus harus sudah selesai terlebih dahulu
dan disetujui Pengawas Pekerjaan.
2. Acuan dipasang dengan alinyemen dan elevasi sesuai ketentuan sedemikian rupa
dengan tetap memperhatikan kebersihan dan kekokohan acuan.
3. Baja tulangan diletakkan dengan kaku di atas dudukan atau hamparan beton yang
sudah kering, atau dihampar pada kedalaman sesuai Gambar Rencana pada beton
yang masih dalam tahap plastis setelah terhampar dengan bantuan peralatan
mekanik atau concrete vibrator.
4. Pencampuran beton dilakukan dengan menggunakan Batching Plant.
5. Pengecoran beton dilakukan dengan Truck Mixer jika menggunakan fixed form.
Campuran beton dihampar secara merata sedemikian rupa dengan bantuan
peralatan mekanik atau Concrete Paver (Walker / Roller Semi Mekanik) dibantu
dengan Concrete Vibrator untuk mencegah segregasi pada area yang tidak terkena
pemadatan oleh Concrete Paver.
6. Permukaan beton dikasarkan dengan sikat kawat (grooving tool) tegak lurus dengan
garis sumbu (centre line) jalan.
7. Perawatan (curing) beton dilakukan dengan menggunakan lapisan selaput
(membrane) dan disemprot menggunakan Water Tank Truck dengan durasi dan
frekuensi sesuai spesifikasi.
8. Jika tidak ditentukan lain, acuan dibongkar paling sedikit 12 (dua belas) jam setelah
dicor dan dilakukan sedemikian rupa agar Perkerasan Beton Semen tidak rusak.
9. Survei elevasi permukaan dan tebal lapisan dilakukan 24 (dua puluh empat) jam
setelah pengecoran.
10. Pengujian permukaan dilakukan setelah beton mengeras dengan menggunakan
mistar lurus (straight-edges). Permukaan yang tidak sesuai ketentuan dan toleransi
harus diperbaiki, dibongkar, atau diganti hingga disetujui.
11. Untuk beton fast track yang menggunakan lembaran penutup insulasi, open traffic
dapat dilakukan sebagai berikut:

6) Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan


Mulai

Lapis Pondasi Bawah


Perbaikan
Beton Kurus disetujui?
Tidak

Ya

Pemasangan Acuan

Pemasangan Baja Tulangan

Pengecoran

Anda mungkin juga menyukai