1 Tujuan
2 Ruang Lingkup
3 Definisi
PEMBERITAHUAN :
1. Kontraktor harus memberitahu Direksi secara tertulis minimal 24 jam
sebelum memulai atau meneruskan pengecoran (bila tertunda lebih
dari 24 jam) Spesifikasi 7.1.4.3).a).
2. Pemberitahuan meliputi : lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton.
Tanggal dan waktu pencampuran. Spesifikasi 7.1.4.3).a).
PENGECORAN :
1. Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila Direksi Pekerjaan
atau wakilnya tidak hadir menyaksikan pencampuran dan
pengecoran. Spesifikasi 7.1.4.3).b).
2. Segra sebelum pengecoran, acuan harus dibasahi air atau diolesi
minyak yang tidak meninggalkan bekas.udah dan aman. Spesifikasi
7.1.4.3).c).
3. Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bila tidak dicorkan
dalam waktu 1 jam setelah pencampuran. Kecuali diberi bahan aditif
retarder yang disetujui Direksi. Spesifikasi 7.1.4.3).d).
4. Pengecoran harus dilanjutkan tanpa henti sampai dengan
sambungan konstruksi yang telah disetujui atau sampai pekerjaan
selesai. Spesifikasi 7.1.4.3).e).
5. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan posisi
akhir beton untuk mencegah pengaliran yg tidak boleh melampaui 1
m dari awal cor. Spesifikasi 7.1.4.3).f).
6. Bila beton dicor pada struktur yang rumit dan tulangan yang rapat,
beton harus dicor dalam lapis horizontal dengan tebal maksimum 15
cm. Spesifikasi 7.1.4.3).g).
7. Untuk dinding beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus
sepanjang keliling struktur. Spesifikasi 7.1.4.3).g).
8. Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan lebih dari 150 cm,
dan tidak boleh dicor langsung kedalam air. Spesifikasi 7.1.4.3).h).
9. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan, dimana beton yang
telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan beton
baru. Spesifikasi 7.1.4.3).i).
10.Bidang beton lama yang akan disambung, harus dikasarkan,
dibersihkan dan disiram air hingga jenuh dan disapu dengan adukan
semen dengan campuran sesuai dengan betonnya. Spesifikasi
7.1.4.3).j).
11.Air tidak boleh dialirkan diatas Permukaan beton dalam waktu 24
KONSOLIDASI :
1. Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau
dari luar yang telah disetujui. Spesifikasi 7.1.4.5).a).
2. Bila disetujui, Penggetaran harus disertai penusukan secara manual
untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Spesifikasi
7.1.4.5).a).
3. Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran
beton didalam cetakan. Spesifikasi 7.1.4.5).a).
4. Semua sudut sekitar tulangan harus terisi tanpa pemindahan
kerangka tulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara
terisi. Spesifikasi 7.1.4.5).b).
5. Alat penggetar mekanis boleh diletakan diatas acuan supaya
menghasilkan getaran yang merata. Spesifikasi 7.1.4.5).d).
6. Alat penggetar mekanis harus dari jenis berdenyut dengan minimal
5000 putaran/menit untuk beton dengan slump 2.5 cm atau kurang,
dengan radius penggetaran minimal 45 cm. Spesifikasi 7.1.4.5).e).
7. Alat penggetar harus dimasukan dalam beton secara vertical,
kemudian ditarik pelan-pelan dan dimasukan keposisi lain yang tidak
lebih 45 cm. Spesifikasi 7.1.4.5).f).
8. Alat penggetar tidak boleh berada dalam satu titik lebih dari 30
“.Spesifikasi 7.1.4.5).f).
9. Jumlah minimum alat penggetar mekanis. Spesifikasi 7.1.4.5).g). :
1) Kecepatan pengecoran 4 m3/jam, minimal 2 alat.
2) Kecepatan pengecoran 8 m3/jam, minimal 3 alat.
3) Kecepatan pengecoran 12 m3/jam, minimal 4 alat.
PENGUJIAN TAMBAHAN :
1. Pengujian tambahan harus dilaksanakan sesuai perintah Direksi
Pekerjaan yang meliputi Spesifikasi 7.1.6.3). :
1) Pengujian dengan schlerometer,
2) Pembebanan struktur yang dipertanyakan,
3) Uji inti beton,
4) Pengujian lainnya.
KONSOLIDASI :
1. Kendalikan pemadatan beton dengan
penggetar mekanis, disertai penusukan
secara manual, dimasukan secara vertical
dan ditarik pelan-pelan dg waktu maksimum
30”.
2. Kendalikan Penggetar tidak untuk
memindahkan campuran beton.
3. Kendalikan semua sudut sekitar tulangan
harus terisi.