Anda di halaman 1dari 64

Light Weight Deflectometer

(LWD)
OUTLINE
 Pendahuluan

 Komponen LWD.

 Prosedur pengujian LWD.

 Penggunaan LWD untuk Manajemen Data.

 Daily checking LWD.


PENDAHULUAN
 Light Weight Deflectometer (LWD) juga dikenal sebagai Light Falling
Weight Deflectometer merupakan sebuah alat portable yang terdiri dari
beban jatuhan, pelat pembebanan, dan prosesor untuk menangkap
lendutan permukaan yang terjadi akibat beban jatuhan tersebut.

 Portable LFWD

 Perlatan ini mulai dikembangkan di Jerman dan pada awalnya digunakan


untuk mengukur lendutan serta kekuatan dari lapisan granular.
 Saat ini mulai dikembangkan untuk penggunaan pada lapisan beraspal.
PENDAHULUAN
• Untuk data management digunakan pada jalan-jalan dengan
lalu lintas rendah sampai sedang pada daerah remote areas
dan pulau terpencil.
• Non destructive test
• Dioperasikan oleh 2-3 teknisi
PEDOMAN METODA UJI LENDUTAN MENGGUNAKAN
LIGHT WEIGHT DEFLECTOMETER (LWD)
BEBERAPA TIPE LWD

PT. Indotest
Dynatest Humboldt Pusjatan
(Aplikator
Pusjatan)
KOMPONEN LWD
• Plat pembebanan.
• Karet buffer.
• Beban jatuhan.
• Tongkat pembebanan.
• Pengait beban
• Data akuisisi dan processor.
• Load cell.
• Geophone.

LWD Pusjatan tidak mempunyai load


cell. Nilai beban terdiri atas 5 level
yang didapat dari hasil kalibrasi.
PROSEDUR PENGUJIAN LWD
 Letakkan LWD pada posisi di ruas jalan yang akan diuji.
 Catat Km/Station dan Koordinat GPS.
 Catat temperature perkerasan.
 Untuk lapisan granular direkomendasikan menggunakan lapisan tipis pasir
pada titik pengujian. Hal ini untuk mendapatkan permukaan kontak yang
seragam antara pelat pembebanan dan permukaan lapisan.
 Periksa sekali lagi posisi pelat pembebanan dan
jarak sensor geophone.
PROSEDUR PENGUJIAN LWD
 Direkomendasikan untuk melakukan sekali atau dua kali pemukulan beban
sebelum pengujian dilakukan. Hal ini bertujuan agar titik pengujian lebih
stabil.
 Angkat beban pada level tertentu.
 Jatuhkan beban.
 Lakukan pengujian pada titik tersebut minimum 2 kali. Apabila perbedaan
hasil pengujian 1 dan 2 lebih besar dari 3%, catat perbedaan ini dalam
laporan. Pengujian ketiga dibutuhkan apabila hal ini terjadi.
 Save hasil dengan memasukkan parameter yang diminta.
PROSEDUR PENGUJIAN LWD
CONTOH
FILE LWD
HASIL PENGUJIAN LWD
• Untuk setiap pengujian LWD, hasil yang diberikan adalah
nilai lendutan dalam satuan mikrometer ataupun dalam
satuan milimeter, dan juga besaran beban yang
diaplikasikan.
PENGGUNAAN DATA
Didalam Metoda Desain Perkerasan (MDP 2017), data
lendutan FWD/LWD dijadikan sebagai dasar untuk
penentuan penanganan overlay dan rekonstruksi. Parameter
= Lendutan di pusat beban (D0) & Fungsi Lengkungan
(Curvature Function):
TRIGGER
LEVEL
(MDP
2017)
OPERASIONAL ALAT LWD
 Beban.
 Konfigurasi geophone.
 Km/Station.
 Temperatur perkerasan.
 Nama operator.
 Nama ruas.
 Koordinat GPS.
 Arah pengujian.
 Simbol L dan R.
 Data perkiraan tebal lapisan beraspal.
BEBAN

 Untuk LWD Pusjatan terdapat 5 level Beban yaitu : 0, 1, 2,


3, dan 4. Masing-masing level beban mempunyai beban
impact tersendiri yang merupakan hasil kalibrasi dengan
load cell standard.
 Beban LWD Pusjatan > LWD Standar
Agar bisa menghasilkan stress level yang tinggi (u/ s.d jalan
lalin sedang)
KONFIGURASI GEOPHONE

 Minimum 3 geophone.

 Geophone spacing : 0, 200, 900 mm.


STATION / KM

 Setiap pengambilan data LWD perlu mencantumkan


Station / Km dari tiap titik pengujian.
TEMPERATUR PERKERASAN

 Mencatat temperatur perkerasan


 Temperatur perkerasan diukur menggunakan
thermometer dengan melubangi permukaaan
sekitar 5 – 10 cm.
 Diambil setiap jam atau pada saat terjadi
perubahan cuaca.
 Temperatur digunakan untuk koreksi
terhadap nilai lendutan yang
terjadi/menormalisasi data
KOREKSI LENDUTAN TERHADAP
TEMPERATUR PERKERASAN (MDP 2017)
NAMA OPERATOR

 Nama Operator harus dicantumkan.


Jika ada kekurangan data / data yang ganjil, bisa
klarifikasi data kepada operator pengujian.

Contoh:
- Reza / Eric
NAMA RUAS

 Nama & Nomor ruas


dicantumkan.

PENGUJIAN LWD
KOORDINAT

 Untuk data management koordinat GPS


(Global Positioning Sistem) setiap titik
pengujian harus dicantumkan pada saat
pelaporan data.
 Untuk LWD yang tidak mempunyai sensor
GPS, koordinat GPS bisa dicatat terpisah
dan digabungkan pada saat pelaporan.
ARAH PENGUJIAN
 Untuk keperluan data management dibutuhkan arah
pengujian antara lain:
N : Normal, dari KM kecil ke KM besar.
O : Opposite, dari KM besar ke KM kecil.

STA 1+000 STA 1+100 STA 1+200 STA 1+300  STA 9+900

N : Normal
(2/2 UD)

O : Opposite
SIMBOL L DAN R
 Untuk keperluan data management dibutuhkan penentuan
lajur yaitu L dan R.
 L berarti Left (Kiri) dan R berarti Right (Kanan).
 Penentuan Left dan R ini didasarkan atas arah Normal.
STA 1+000 STA 1+100 STA 1+200 STA 1+300  STA 9+900

01 03 L1
N : Normal 4 Lajur 2
02 04
L2 Arah Tidak
(4/2 UD)
R2
Terbagi
99 97
O : Opposite (4/2 UD)
100 98
R1
DATA PERKIRAAN TEBAL LAPISAN
BERASPAL
 Ketika dilakukan pengujian lendutan dengan
LWD juga harus diperkirakan tebal lapisan
beraspal.
 Tebal lapisan beraspal ini bertujuan untuk
melakukan koreksi temperature terhadap
nilai lendutan yang terjadi.
HAL YANG DILAKUKAN SEBELUM PELAKSANAAN
PENGUJIAN (DAILY CHECKING)

 Jangan lupa bawa thermometer, paku, dan palu


untuk pengukuran temperature perkerasan.
 Jangan lupa bawa GPS serta formulir untuk
pencatatan koordinat GPS.
 Jangan lupa bawa Kamera untuk bukti dokumentasi
 Setiap hari sebelum melakukan pengujian harap di
check kondisi dari karet buffer apakah ada kerusakan
atau tidak.
DOKUMENTASI PENGUJIAN LAPANGAN
VALIDASI DAN TERA LWD
VALIDASI DAN TERA LWD

TERA
 Membandingkan geophone LWD yang ada dengan geophone standard.
 Membandingkan level beban LWD dengan load cell standard.
 Perbedaan yang terjadi harus < 7.5%.
VALIDASI DATA LWD
LWD

Validasi nilai
Lendutan tiap
Geophone

 Menurun
VALIDASI DATA LWD
LWD

Nilai CBR tanah


dasar berasal dari
perhitungan balik
MR (dari nilai
lendutan
geophone terluar,
900mm)
INPUTAN DATA KE SOFTWARE
VALIDASI DATA LWD
Tipe
Dari Ke Ruas Operator KM Beban D0 D1 D2 Temp Tanggal Jam
Permukaan

Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 55 3000 404.1 237.6 114.7 37 Asphalt 8/12/2017 12:55:03
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 55.5 3000 401.6 191.4 64.4 37 Asphalt 8/12/2017 1:03:19
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 56 3000 351.1 259 104.2 37 Asphalt 8/12/2017 1:07:40
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 56.5 3000 317.8 222.2 95.1 37 Asphalt 8/12/2017 1:10:24
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 57 3000 382.4 299.8 112 37 Asphalt 8/12/2017 1:14:17
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 57.5 3000 458.3 285.7 106.3 37 Asphalt 8/12/2017 1:17:32
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 58 3000 259.6 179.3 98.4 37 Asphalt 8/12/2017 1:21:15
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 58.5 3000 193.8 110.5 73.5 37 Asphalt 8/12/2017 1:33:24
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 59 3000 241.8 111 88.9 37 Asphalt 8/12/2017 2:55:04
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 59.5 3000 465.5 253.9 96 37 Asphalt 8/12/2017 3:01:56
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 60 3000 216.8 133.8 90 37 Asphalt 8/12/2017 3:09:12
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 60.5 3000 251 99.9 72.4 37 Asphalt 8/12/2017 3:12:07
Cianjur Sukabumi Cianjur Eric 61 3000 162.4 93.4 76.3 37 Asphalt 8/12/2017 3:17:24
HATUR NUHUN
INFORMASI
 HUBUNGI:
1. info@pusjatan.pu.go.id
2. http://pusjatan.pu.go.id
PERBANDINGAN HASIL LWD DAN DCP JALAN
TANAH
• Untuk menguji korelasi antara modulus elastisitas alat FWD dan DCP
pada jalan tanah, maka dilakukan pengujian pada titik yang sama.
Terlihat hubungan korelasi yang kuat antara pengujian LWD & DCP
• Tingkat Kepercayaan > 90 %
PERBANDINGAN HASIL LWD & FWD JALAN
BERASPAL
• Untuk menguji korelasi
antara perhitungan modulus
permukaan alat FWD dan
LWD pada perkerasan
beraspal, maka dilakukan
pengujian pada titik yang
sama dengan hasil yang
tidak berbeda secara
signifikan.
• Tingkat Kepercayaan
> 90 %
PERBANDINGAN HASIL LWD & FWD JALAN
BERASPAL
PENGULANGAN PENGUJIAN

Pengujian Lendutan (Mm) Modulus (MPa) Error lendutan (%) Error Modulus (%)

Tanah180814_4a 134 62 -2.7 2.9

Tanah180814_4b 138 60 0.3 -0.3

Tanah180814_4c 140 59 1.7 -2.0

Tanah180814_4d 138 60 0.3 -0.3

Tanah180814_4e 138 60 0.3 -0.3

Rata-rata 137.6 60.2


Koreksi Lundutan Terhadap Musim
(MDP 2017)
Koreksi Kadar Air
η(wc-wT)
Kmoist = e
• Kmoist = koreksi kadar air.
•  = 0.18 (tanah berbutir halus) dan 1.19 untuk unbound
aggregate.
• wC= kadar air pada saat pemadatan.
• wT=kadar air pada saat diuji.
Koreksi Modulus Backcalculation
Contoh perhitungan stress level lapis fondasi
 Lapis fondasi:
 Bagian atas lapis fondasi dihitung sebagai berikut:

P 4100
σ= = x 10 = 145007.8 Pa
A π
x0.62
4
Bagian bawah lapis fondasi dihitung sebagai berikut

P 4100
σ= = x 10 = 52202.8 Pa
A π
x12
4
Tegangan Kerja LWD
Lapisan Batas bawah Batas atas

Beraspal 145.0 kPa 580.0 kPa

Fondasi 52.0 kPa 145.0 kPa

Fondasi bawah 20.4 kPa 52.0 kPa

Tanah dasar - 20.4 kPa


Korelasi CBR dan Modulus Untuk Sub
Base
Rumus-rumus dasar yang digunakan
• Lendutan merupakan integrasi dari kecepatan

 =  x(t) dt
• Rumus Boussinesq

A(1- 2 )Fpk
ELWD =

r w
Korelasi antara Penetration
0 0 Rate dengan modulus elastisitas lapisan.

Es = 3.05 - 1.07 log PR


Perhitungan Tebal Lapis Tambah

 Hitung Modulus Resilien Tanah Dasar.


 Hitung Effective Structural Number (SNeff).
 Hitung Required Structural Number (SNy).
 Hitung Kebutuhan Tebal Lapis Tambah.
0.24 P
Mr =
dr r
  1 
 1- 2 
  D 
 1+   
1   a   
d0 = 1.5pa  +
 2 Ep 
 Mr 1+  D 3 Ep  
   
  a Mr  

SNeff = 0.0045D 3 Ep
 PSI 
log 
 4.2-1.5 
log(w18) = Zr x So + 9.36 x log(SN+1) - 0.20 + + 2.32 x log(Mr) - 8.07
1094
0.40 +
SN+1
5.19

SNy - SNeff
ho =
ao
Modulus Elastisitas Tanah Dasar

 Dimana :
 MR = modulus resilien tanah dasar hasil dari perhitungan balik,
psi
 P = beban yang digunakan, lbs
 dr = lendutan pada jarak r dari pusat pembebanan, inci
 r = jarak dari pusat pembebanan, inci
Modulus Elastisitas Sistem Perkerasan (Modulus Permukaan)

Keterangan:
 d0 = lendutan yang diukur pada pusat pembebanan dan untuk
temperatur standar 68 0F, inci
 a = jari-jari pelat pembebanan, inci
 D = tebal total lapisan perkerasan di atas tanah dasar, inci
 Ep = modulus efektif seluruh lapisan perkerasan di atas tanah dasar,
psi.
 Mr = modulus resilien tanah dasar, psi.
Menghitung SNeff

 Dimana :
 D = tebal total lapisan perkerasan di atas tanah dasar, inci
 Ep = modulus efektif seluruh lapisan struktur perkerasan di atas tanah dasar,
psi.
Mr design

 dimana C = 0.33 dan P = beban FWD dalam lbs.


Nilai Effective Structural Number
(SNef) Menggunakan FWD dan LWD
Geophones

 Pada dasarnya geophones merupakan sensor untuk


seismik.
 Untuk merubah data seismik yang dihasilkan ketika
melakukan pengujian dengan FWD menjadi nilai
lendutan, maka diperlukan fungsi transfer yang
melibatkan perhitungan-perhitungan seismik yang
cukup rumit.
Pre- Process LWD DATA

• Normalisasi Data LWD


PENENTUAN LENDUTAN WAKIL
ANALISIS PERKERASAN LENTUR
ANALISIS PERKERASAN LENTUR
ANALISIS PERKERASAN LENTUR
Koreksi Temperatur Perkerasan
(Granular or Asphalt Treated Base)
Koreksi Temperatur Perkerasan
(Cement or Pozzolanic Base)

Anda mungkin juga menyukai