Anda di halaman 1dari 41

Semnas Uniba

Inovasi Peralatan Pengukuran Kekuatan


Struktural Perkerasan Jalan

FWD dan LWD


01 Sistem Manajemen Pekerasan
Bahan Presentasi Keterkaitan antara aplikasi system manajemen
perkerasan dengan data structural perkerasan jalan.

02 Kegunaan Data Lendutan


Penggunaan data lendutan dalam perancangan,
evaluasi, dan manajemen pemeliharaan perkerasan.

03 FWD / LWD
Menerangkan secara singkat alat Falling Weight
Deflectometer dan Ligh Weight Deflectometer.

04 Challenges
Beberapa hal yang perlu dikembangkan sehubungan
dengan FWD / LWD.
Section

01
Sistem Manajemen
Perkerasan
Keterkaitan antara aplikasi siystem
manajemen perkerasan dengan
kekuatan structural perkerasan
jalan
Sistem Manajemen Perkerasan
A pavement management system (PMS) is a tool that provides a systematic method of road
condition, data collection, storage, analysis and modelling for decision-making associated
with optimising resources across a pavement network.

Di Indonesia Sistem Manajemen Perkerasan yang digunakan adalah Integrated Road


Management System (IRMS), Kabupaten Road Management System (KRMS), dll

Dalam IRMS untuk pengumpulan data lendutan sebagai parameter utama untuk
perhitungan kekuatan structural adalah FWD, LWD, dan Benkelman Beam.
Flow Chart Sistem Manajemen Perkerasan
Quality Evaluation Tool

Lendutan : FWD / LWD /


Benkelman Beam’

Ketidakrataan :
Roughometer, Naasra
meter

Performance Model

Model Penurunan Kondisi

M & R costs

Biaya pemeliharaan
Alat pengukur kekuatan struktural

Light Weight
Deflectometer

Falling Weight
Deflectometer

Benkelman Beam
We Discussing The
Idea

Output yang dihasilkan dari ketiga alat ini adalah lendutan permukaan yang
diakibatkan oleh beban tertentu.
Section

02
Kegunaan Data
Lendutan
Penggunaan data lendutan untuk
evaluasi system perkerasan jalan
Beberapa kegunaan data lendutan permukaan
• Sebagai data masukan untuk perhitungan tebalnya kebutuhan lapis tambah (overlay) untuk
mengakomodasi lalu lintas pada umur rencana tertentu.

• Sebagai data masukan dalam perhitungan Back Calculation yang bertujuan untuk menentukan
kekuatan structural dalam parameter Modulus Elastisitas masing-masing lapisan pembentuk
system perkerasan jalan.

• Sebagai data masukan untuk menentukan Structural Number (SNeff) dari suatu system perkerasan
jalan.

• Sebagai data masukan untuk menghitung umur sisa dari suatu system perkerasan jalan.

• Sebagai data masukan untuk penentuan tipe pemeliharaan pada Sistem Manajemen Perkerasan.

• Untuk menentukan load transfer efficiency pada jalan beton.

• Untuk menentukan ada tidak nya void dibawah slab beton pada perkerasan kaku.
Overlay
Back Calculation
Wearing Course

Base Course

Sub Base Course

Sub Grade

Menentukan modulus masing-masing


lapisan pembentuk system perkerasan jalan
Tersedia berbagai paket program seperti
Elmod, BakFaa, Mich Back, Back Calc, dll
Structural Number
dan Umur Sisa

Dari besaran SNeff bisa ditentukan umur


sisa (Remaining Service Life, RSL).
Menetukan Tipe
Pemeliharaan
Pada Sistem Manajemen tertentu nilai
ratio SNeff dan SN design menentukan
tipe pemeliharaan.
Menentukan Load Transfer
Efficiency
Menentukan ada tidak nya Voids
dibawah Slab Beton
Section

03
Falling Weight
Deflectometer
Penggunaan data lendutan untuk
evaluasi system perkerasan jalan
Skematik FWD
Beberapa Tipe
FWD
Alat Pengukur Kekuatan Jalan
APKJ Pusjatan
Kegunaan masing-masing sensor
Load cell : merupakan sensor yang Odometer : merupakan sensor yang
mencatat besarnya beban yang dibutuhkan untuk mencatat jarak
diaplikasikan. yang telah ditempuh ketika
Geophone : sering juga disebut melakukan pengujian.
sebagai deflector yang merupakan GPS : kadang-kadang sebuah FWD
sensor untuk mencatat lendutan yang juga dilengkapi dengan peralatan GPS
terjadi ketika dilakukan pengujian. untuk mengetahui posisi dari FWD itu
Sensor temperatur: sensor ini terdiri sendiri.
atas 3 buah sensor yang mencatat
temperatur udara, permukaan dan
temperatur perkerasan
APKJ Vs FWD
800

700

D0 APKJ (mikron)
600

500

400

300

200

100
D0 FWD (mikron)
0
0 200 400 600 800
Aplikasi FWD

• Pavement Management System.


• Overlay design.
• Pavement Evaluation.
• Research dan Innovative
technologies.
• Dll.
Pavement Management
System
• Existing SN and subgrade modulus
(verified from cores/subgrade
probes) and existing distress on
pavement used in selecting
rehabilitation strategy.
• FWD testing provides coverage of
the entire project. One minute to
do a test. Typical test spacing of
100 to 400 ft depending on the
length of the project.
• Existing SN and/or subgrade
modulus used to determine
overlay thickness/new pavement
section.
Pavement Management
System
• Data lendutan FWD juga
digunakan untuk penentuan
segmen dalam PMS (terutama
nilai lendutan pada geophone
terluar, Fwa 2009).
• IRMS menetapkan pengambilan
data lendutan setiap 500 m.
Pavement Evaluation
• Data FWD bisa digunakan untuk
melakukan perhitungan balik (back
calculation) dari sistem perkerasan
jalan.
• Hasil dari Back Calculation ini adalah
nilai dari modulus elastisitas tiap-tiap
lapisan pembentuk sistem
perkerasan. Nilai modulus ini bisa
digunakan untuk merencanakan
overlay design maupun untuk
mengetahui karakteristik dari lapisan.
• Beberapa program komputer yang
tersedia untuk back calculation
antara lain : Elmod, Back FAA, Mich
Back, dll.
Overlay Design
• Penggunaan data lendutan
FWD mayoritas dipakai untuk
perencanaan lapis tambah
(overlay design).
• Mayoritas metoda perencanaan
menggunakan data lendutan
FWD untuk dasar perhitungan
overlay design : AASHTO 1993,
Austroad, Pd 2002, dll.
Research dan Innovative Technologies

 Penggunaan data lendutan FWD juga bisa diaplikasikan untuk beberapa


teknologi inovasi antara lain :
 Menentukan keberadaan void dibawah lapisan perkerasan kaku (AASHTO).
 Memprediksi tebal lapis sistem perkerasan yang digabungkan dengan metoda
jaringan syaraf buatan (artificial neural network).
 Melakukan perhitungan balik (back calculation) dengan menggunakan Artificial
Neural Network.
Research dan Innovative Technologies

 Memprediksi tebal lapis sistem perkerasan yang digabungkan dengan metoda


algoritma genetika (genetic algorithms).
 Melakukan perhitungan balik (back calculation) dengan menggunakan genetic
algorithms.
Light Weight Deflectometer (LWD)
• Dikembangkan pertama kali di Jerman.
• Portable.
• Saat sekarang mulai banyak dipakai di
berbagai negara untuk mengukur
kekuatan struktural lapisan granular
(dalam parameter Modulus Elastisitas).
• Selain itu juga digunakan untuk
menentukan keseragaman pemadatan
dalam proyek pembangunan jalan.
• Didasarkan atas perhitungan-
perhitungan seismik dan rumus
Boussinesq.
• Dikembangkan untuk pengujian lapisan
beraspal.
Pengujian LWD untuk Jalan Beraspal Lalu Lintas
Rendah sampai Sedang
• Perhitungan tebal lapis tambah menggunakan AASHTO 1993
atau Pedoman Teknis.
• Dibutuhkan 3 geophones, ditengah pusat pembebanan (prediksi
SNeff) dan pada offset tertentu (prediksi Mr tanah dasar).
• Bisa menggantikan fungsi alat Benkelman Beam.
Beberapa tipe LWD

Dynatest Humboldt Pusjatan


BEBERAPA TYPE LWD LOKAL
SAAT INI 2020 - 2021

BANDUNG, 16/03/2022 09.54.58


32
Pemeriksaan Validasi LWD (ASTM E 2835)

❑ Pemeriksaan Konsistensi Pada Lapisan


Beraspal : D0
Uji ke
(mikrometer)
1 147,7
2 147,7
3 142,8
4 148,3
5 148,6
6 147,6
7 145,8
8 149,7
9 151,9
Mean = 147,8 |max-mean| = 4,1 mikrometer
Std = 2,5 |min-mean | = 5,0 mikrometer
Max = 151,9 max-min = 9,1 mikrometer Pemeriksaan Konsistensi Pada Lap. Beraspal
Min = 142,8

BANDUNG, 16/03/2022 09.54.58 33


Komponen LWD

• Plat pembebanan.
• Karet buffer.
• Beban jatuhan.
• Tongkat pembebanan.
• Data akuisisi dan processor.
• Geophone.
Geophone dan Processor
• Geophone adalah sensor
vibrasi yang menangkap
gelombang yang ditimbulkan
oleh beban jatuhan. Dengan
melakukan perhitungan
tertentu bisa ditentukan
kecepatan lendutan dari
lapisan yang dibebani.
• Processor merupakan
perangkat elektronik yang
merubah data gelombang
menjadi data lendutan dan
kemudian menghitung
modulus elastisitas dari
lapisan perkerasan yang diuji.
LWD Pusjatan
• Tidak menggunakan load cell. Hal ini akan
menyebabkan LWD Pusjatan ini lebih sederhana
dibandingkan dengan alat LWD pada umumnya.
• Sebagian besar komponen yang digunakan dibuat
dari bahan lokal, termasuk dengan komponen
elektronik maupun program perhitungannya. Ini
merupakan suatu nilai plus dimana kalau terjadi
kerusakan dari alat bisa diperbaiki dengan biaya
yang tentunya jauh lebih murah.
• Karena banyak menggunakan komponen lokal,
maka mengakibatkan harga dari LWD Pusjatan ini
bisa ditekan serendah mungkin dibandingkan
dengan alat LWD pada umumnya.
Section

04
Challenges

Beberapa Peluang Penelitian


Beberapa Tantangan
• Aplikasi Machine Learning pada analisis
data lendutan FWD dan LWD : prediksi
tebal, prediksi modulus, prediksi kinerja
sistem perkerasan.

• Penelitian alat : Roughometer, Impact Echo


untuk pengujian Bounded Pavement
Material.

• Digitalisasi alat ukur : kuat tekan, marshall


test, DCP, dll
IRE’s Roughometer
Hasil IRE Roughometer

sta lat lon iri Landmarks (Cirebon3)


0.1 -7.01127 108.43554 5.3 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
0.3 -7.01210 108.43505 5.5 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
0.4 -7.01290 108.43443 4.9 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
0.6 -7.01351 108.43354 5.3 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
0.7 -7.01442 108.43332 7.4 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
0.9 -7.01500 108.43244 5.1 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.0 -7.01584 108.43197 5.6 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.1 -7.01493 108.43173 12.6 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.2 -7.01402 108.43197 6.4 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.3 -7.01310 108.43179 8.1 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.5 -7.01222 108.43210 7.6 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.6 -7.01138 108.43242 9.9 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.7 -7.01065 108.43178 4.8 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
1.9 -7.01057 108.43061 3.4 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
2.1 -7.01125 108.42981 4.4 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
2.3 -7.01204 108.42913 4.9 Jagara, Jawa Barat, Indonesia
Hatur Nuhun dari Bandung

Anda mungkin juga menyukai