Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Konstruksi Jalan

Lapis Pondasi Agregat

Oleh
Galang Esa K. 121134016

3-D4 TPJJ POLBAN

STRUKTUR PERKERASAN
Structure
Surface course
Base course
Subbase course
Subgrade
Lapis Permukaan Aspal Beton = AC - WC
Lapis Base Aspal Beton = AC - Base
Lapis Pondasi Agregat = Base Course
Lapis Pondasi Agregat Bawah = Subbase Course

Tanah Dasar = Subgrade

LAPIS PONDASI
Lapisan pada sistem perkerasan yang terletak dibawah lapis
permukaan dan diatas tanah dasar yang berfungsi
menyebarkan/meneruskan tegangan dari lapis permukaan kepada
lapisan dibawahnya.

LAPIS PONDASI BAWAH


Lapis pondasi bawah adalah bagian dari struktur perkerasan lentur yang
terletak antara tanah dasar dan lapis pondasi. Biasanya terdiri atas lapisan dari
material berbutir (granular material) yang dipadatkan, distabilisasi atau pun
tidak, atau lapisan tanah yang distabilisasi.
Fungsi lapis pondasi bawah antara lain :
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebar
beban roda.
b. Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisanlapisan diatasnya dapat dikurangi ketebalannya (penghematan biaya
konstruksi).
c. Mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d. Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan konstruksi berjalan lancar.

LAPIS PONDASI ATAS


Bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis
pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis
pondasi bawah) menggunakan lapis pondasi bawah, langsung di atas
tanah dasar.
Fungsi lapis pondasi antara lain :
a. Sebagai bagian konstruksi perkerasan yang menahan beban roda.
b. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

KELAS LAPIS PONDASI AGREGAT

Terdapat tiga kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat yaitu
Kelas A, Kelas B dan Kelas S.
Pada umumnya Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis
Pondasi Atas untuk lapisan di bawah lapisan beraspal.
Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah.
Lapis Pondasi Agregat Kelas S akan digunakan untuk bahu jalan
tanpa penutup.

FRAKSI AGREGAT KASAR

Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri


dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan
awet. Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasahi dan
dikeringkan tidak boleh digunakan.
Bilamana agregat kasar berasal dari kerikil maka untuk Lapis
Pondasi Agregat Kelas A ,mempunyai 100 % berat agregat
kasar dengan angularitas 95/90 dan untuk Lapis Pondasi
Agregat Kelas B yang berasal dari kerikil mempunyai 60 %
berat agregat kasar dengan angularitas 95/90.
95/90 menunjukkan bahwa 95% agregat kasar mempunyai
muka bidang pecah satu atau lebih dan 90% agregat kasar
mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.

FRAKSI AGREGAT HALUS

Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari


partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus
lainnya. Fraksi bahan yang lolos ayakan No.200 tidak boleh
melampaui dua per tiga fraksi bahan yang lolos ayakan No.40.

PERSYARATAN MATERIAL
Gradasi Lapis Pondasi Agregat

Ukuran Ayakan
ASTM
(mm)
2
50
1
37,5
1
25,0
3/8
No.4
No.10
No.40
No.20
0

Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat

9,50
4,75
2,0
0,425
0,075

Persen Berat Yang Lolos


Kelas A
Kelas B
Kelas S

100

100
88 95
100
79 - 85
70 85
89
100
44 - 58
30 65
55 90
29 - 44
25 55
40 75
17 - 30
15 40
26 59
7 - 17
8 20
12 33
2-8
2-8
4 22

Sifat sifat
Abrasi dari Agregat Kasar (SNI
2417:2008)
Indek Plastisitas (SNI 1966:2008)
Hasil kali Indek Plastisitas dng. %
Lolos Ayakan No.200
Batas Cair (SNI 1967:2008)
Bagian Yang Lunak (SNI 03-41411996
CBR (SNI 03-1744-1989)

Kelas A
0 - 40
%
0-6
maks.
25
0 25

Kelas B
0 - 40
%
6 12

Kelas S
0 - 40
%
4 15

0 - 35

0 35

0-5%

0-5%

0-5%

min.90
%

min.60
%

min.50
%

ELEVASI PERMUKAAN
Toleransi Elevasi Permukaan Relatif Terhadap Elevasi Rencana

Bahan dan Lapisan Pondasi Agregat

Toleransi Elevasi Permukaan


relatif terhadap elevasi
rencana

Lapis Pondasi Agregat Kelas B digunakan


sebagai
Lapis
Pondasi
Bawah
(hanya
permukaan atas dari Lapisan Pondasi Bawah).

+ 0 cm
-2 cm

Permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A


untuk Lapis Resap Pengikat atau Pelaburan
(Perkerasan atau Bahu Jalan)

+ 0 cm
-1 cm

Bahu Jalan Tanpa Penutup Aspal dengan Lapis


Pondasi Agregat Kelas S (hanya pada lapis
permukaan).

Memenuhi
Pasal 4.2.1.3

PERALATAN

Pekerjaan Persiapan
Dump Truck (pengangkutan material)
Pekerjaan Penghamparan
Motor Grader
Pekerjaan Pemadatan
Vibratory roller (Material Granular)
Sheep foot rollers (Tanah plastis dan tanah kohesif)

Ilustrasi Pekerjaan Pengangkutan


Material
1

Material didistribusikan menggunakan Dump Truck ke lokasi proyek.

Ilustrasi Pekerjaan Hamparan dan Pemadatan Tanah


2

Menebarkan material dengan dump truck lalu di


ratakan dengan motor grader.
3

Pemadatan dengan compactor, pemadatan dilakukan secara berulangulang (layer by layer).

PEKERJAAN PERSIAPAN

Perbaikan pada perkerasan atau bahu jalan lama jika lapis


pondasi agregat akan dihampar pada perkerasan dan bahu jalan
lama
Jika akan dihampar pada perkerasan bahu jalan lama yang
tidak rusak maka harus dilakukan penggarukan atau pengaluran
aspal lama dengan greder agar diperoleh tahanan geser yang
lebih baik

PEKERJAAN PENGHAMPARAN

Bahan lapis pondasi dihamparkan baik bisa dengan alat berat ataupun
manual. Campuran harus merata dan memiliki kadar air dalam rentang yang
disyaratkan
Setiap lapis dihampar dengan ketebalan yang merata. Jika akan dihampar
lebih dari 1 lapis maka lapisan2 tersebut harus sama tebalnya
Material yang mengalami segregasi harus dibuang dan diganti dengan
material lain

PEMADATAN

Setelah dihamparkan maka lapisan harus dipadatkan dengan


alat pemadat yang cocok dan memadai.
Operasi penggilasan harus dimulai dari tepi terendah dan
bergerak ke titik tertinggi dalam arah memanjang. Pada bagian
superelevasi, penggilasan harus dimulai dari bagian yang
rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yg lebih
tinggi

PENGENDALIAN MUTU

Pengujian aggregat
Pengujian CBR
Pengujian kadar air
Pengujian proctor
Pengujian kepadatan di lapangan sand cone
atau balon karet.
Perbaikan lapis pondasi yang tidak memenuhi
syarat
Pengembalian bentuk lapis pondasi setelah
pengujian

UjiSand Cone
Sand cone test adalah pemeriksaan
kepadatan tanah di lapangan dengan
menggunakan pasir Ottawa sebagai
parameter kepadatan yang mempunyai sifat
kering,bersih,keras,tidak memiliki bahan
pengikat sehingga dapat mengalir
bebas.Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui kepadatandari suatu tanah di
lapangan dengan berat isi kering
laboratorium.

GambarHasil Akhir setelah selesai proses pemadatan

GambarUji CBR me
CBR Test

GambarUji Sand Cone

Video
Pekerjaan Lapis pondasi agregat

Start

Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai