29
APIRP 13B untuk LPLT (Low Pressure Low Temperature). Lumpur ditempatkan
dalam silinder standar yang bagian dasarnya dilengkapi kertas saring dan diberi
tekanan sebesar 100 psi dengan lama waktu pengukuran 30 menit. Volume filtrate
ditampung dengan gelas ukur dengan cubic centimeter (cc).
Persamaan untuk volume filtrate yang dihasilkan dapat diturunkan dari
persamaan Darcy, persamaannya adalah sebagai berikut :
Cc
1
2k
Cm
Vf A
Pt
1
2
dimana :
A = Filtration Area
K = Permeabilitas Cake
CC = Volume fraksi solid dalam mud cake
Cm = Volume fraksi solid dalam lumpur
P = Tekanan filtrasi
t = waktu filtrasi = viskositas filtrat
Pembentukan mud cake dan filtration loss adalah dua kejadian dalam
pemboran yang berhubungan erat, baik waktu kejadiannya maupun sebab dan
akibatnya. Oleh sebab itu maka pengukurannya dilakukan secara bersamaan.
Persamaan yang umum digunakan untuk static filtration loss adalah :
t 2 0,5
Q2 Q2 2
t1
dimana :
8. Wetting Agent.
3.3.2. Bahan
1. Bentonite.
2. Barite.
3. Aquadest.
4. Berbagai jenis fluid loss control agent (conditional)
5. Berbagai jenis bahan bakar liquid (conditional)
Mud mixer
Gelas ukur
Retortkit
Jangka sorong
Filter press
31
Stopwatch
Filter paper
Gambar 3.1 Peralatan Percobaan Penentuan Volume Filtrasi, Mud cake dan Kadar
Minyak dalam Lumpur
3.4. Prosedur Percobaan
3.4.1. Filtrasi dan Mud Cake
1. Pembuatan Lumpur :
Membuat lumpur dasar
350 cc aquadest + 22,5 gr bentonite
Lumpur Dasar I : LD(Tidak menggunakan PAC-L)
Lumpur Dasar II : 1 gr Spercene + LD
2. Mempersiapkan alat filter press dan segera memasang filter paper serapat
mungkin dan meletakkan gelas ukur dibawah silinder untuk menampung
fluid filtrate.
3. Menuangkan campuran lumpur ke dalam silinder dan segera munutup
rapat. Kemudian mengalirkan udara dengan tekanan 100 psi.
4. Segera mencatat volume filtrate sebagai fungsi dari waktu dengan
stopwatch. Interval pengamatan setiap 2 menit pada 20 menit pertama,
kemudian 5 menit untuk 10 menit selanjutnya. Mencatat juga volume
filtrate pada menit ke 7,5.
5. Menghentikan penekanan udara, membuang tekanan udara dalm silinder
(bleed off), dan menuangkan kembali sisa lumour dalam silinder ke dalam
breaker.
6. Menentukan tebal mud cake dengan menggunakan jangka sorong yang
terjadi dan mengukur pH-nya.
3.4.2. Penentuan Kadae Minyak dalam Lumpur
1. Mengambil himpunan retort keluar dari insulator block, keluarkan mud
chamber dari retort.
2. Mengisi upper chamber dengan steel wall.
3. Mengisi mud chamber dengan lumpur dan menmpatkan kembali tutpnya,
membersihkan lelehan lumpurnya.
32
33
34
Kegiatan
Penentuan Filtrasi
1
3.
Hasil Pengamatan
= 100 psi
Temperatur
= 28 C
35
3.6. Perhitungan
Diketahui :
Volume filtrat (Vf)
= 34 ml
Volume minyak
= 1 mm
Volume total
= 9.7 ml
Volume air
= 9.1 ml
Ditanya :
a. % volume minyak
b. % volume air
c. % volume padatan
d. gram minyak
e. gram lumpur
f. gram padatan
g. ml padatan
h. SG padatan rata-rata
i. % berat padatan
Jawab :
a. % volume minyak
= ml minyak x 10
= 0.6 x 10
=6%
b. % volume air
= ml air x 10
= 9.1 x 10
= 91 %
c. % volume padatan
d. Gram minyak
= ml minyak x 0.8
= 0.6 x 0.8
36
= 0.48 gram
e. Gram lumpur
f. Gram padatan
g. ml padatan
h. SG padatan rata-rata
i. % berat padatan
3.7. Pembahasan
Berikut adalah ilustrasi dari fungsi lumpur pemboran, mud cake, dan
filtrat.
pada proses pengeboran dikenal dengan
sistem sirkulasi dimana bahan utama dari
circulation sistem adalah lumpur emboran
yang dibuat dengan mencampurkan air dengan
bahan lain seperti bentonite dan barazand.
Pada percobaan ini kami berusaha
mengetahui apa fungsi lumpur pemboran dan
proses pembentukan mud cake serta media
untuk mencari tau apakah lumpur pemboran
37
dapat digunakan sebagai media untuk mengetahui cadangan yang ada di dalam
formasi.
Dari gambar diatas terlihat bahwa lumpur berfugsi untuk mengimbangi
atau mengontrol tekanan yang disebabkan dari dalam formasi. Apabila tekanan
hidrostatis dari lumpur terlampau kecil tentunya tekanan hidrostatis dari
lumpur terlampau kecil tentunya tekanan yang besar dari dalam formasi dapat
menyebabkan terjadinya kick maupun blowout. Namun jika tekanan hidrostatis
dari lumpur terlampau besar dapat menyebabkan filtration lost yang berlebihan
dan bahkan dapat menyebakan terjadinya lost circulation akibat terjadinya
formation demage. Dan densitaslah yang akan mempengaruhi rnadah atau
tingginya nilai dari tekanan hidrostatis dari lumpur. Dimana semakin tinggi
densitas lumpur maka akan semakin tinggi pula tekanan hidrostatis lumpur
tersebut.
Mud cake merupakan produk dari fenomena terjadinya filtration loss
pada selaput permeabel yang ada pada dinding formasi. Dimana akibat tekanan
lumpur yang besar dari tekanan formasi menyebabkan lolosnya filtrat atau air
yang menjadi komponen penyusunlumpur tadi. Sehingga partikel yang
berkuran besar akan terperangkap pada dinding permukaan permeabel batuan
formasi tadisehingga partikel yang terperangkap itulah yang menjadi mud cake
tadi. Pada proses pengeboran mud cake berfungsi sebagai bantalan pelindung
drilling line dan dinding formasi pada saat rangkaian pipa tersebut dimasukkan
ke dalam formasi. Apabila mud cake terlalu ripis maka mud cake tersebut
tidak dapat melindungi dinding formasi dan menyebabkan runtuhnya dinding
sumur. Namun apabila mudcake tersebut terlalu tebal dapat menyebabkan
terjepitnya piapa pada proses round trip berlandung.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mud cake dapat terbentuk
apabila filtration loss telah terjadi, namun apabila filtration loss tidak dijaga
maka akan terbentuk mud cake dengan jumlah yang berlebihan. Untuk itulah
filtration loss harus dijaga pada ambang batas yang diinginkan agar terbentuk
mud cake pada ketebalan yang tepat pula. Jadi perbedaan mendasar yang dapat
dipelajari dari filtration loss dengan lost circulation adalah, untuk filtration loss
sendiri yang diloloska dari dinding sumur adalah filtratnya saja sedangkan
38
39
3.9 Tugas
1.
2.
3.
lumpur (Ph dan Pf) terhadap filtration loss dan ketebalan mud cake.
Jelaskan formation damage yang terjadi akibat filtration loss.
Jelaskan apakah pengaruh ketebalan mud cake terhadap wellbore
4.
stability.
Sebutkan
5.
dan
jelaskan
additif-additif
terbaru
yang
dapat
porositas
disekitar
lubang
bor
ataupun
penurunan
40