53
54
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
5.3.2
1.
2.
3.
4.
5.
Fann VG meter
Mud mixer
Stopwatch
Gelas Ukur
Timbangan Digital
Bahan
Aquadest
NaCl
Gypsum
Semen
Bentonite
55
6. NaOH
7. Caustic Soda
8. Monosodium Phospate
Mud mixer
gelas ukur
Stopwatch
filter paper
jangka sorong
fann VG meter
56
57
58
59
NO
Lumpur Standar
C600
6 cp
10 cp
C300
4 cp
7 cp
2 cp
4 cp
1 cp
Plastic Viscosity
2 cp
3 cp
3 cp
PH Meter
10 cp
11 cp
10 cp
2 cp
7 cp
3 cp
4 cp
0.6667 bingham
1.75 bingham
6
7
8
Simpangan Maksimum
10s
Simpangan Maksimum
10m
Gel Strength
5.6. Perhitungan
5.6.1.
Lumpur Standar + Semen
Diketahui:
C600
= 10
C300
=7
Simpangan 10 detik = 7
Simpangan 10 menit = 4
Ditanya:
p
a. Plastic Viscosity (
)?
b. Yield Point (
Yp
)?
c. Gel Strength ?
Jawab:
a.
C600
= 107
b.
Yp
= 3 cp
=
C300
= 7 3
= 4 bingham
c. Gel Strength
C300
4 cp
4 cp
6 cp
0.667 bingham
60
simpangan 10 detik
simpangan 10 menit
7
4
= 1.75 bingham
5.6.2.
Lumpur Standar + Semen + Monosodium Phosphat
Diketahui:
C600
=7
C300
=4
Simpangan 10 detik = 4
Simpangan 10 menit = 6
Ditanya:
p
a. Plastic Viscosity (
)?
Yp
b. Yield Point (
)?
c. Gel Strength ?
Jawab:
d.
C600
C300
= 74
e.
Yp
= 3 cp
=
C300
= 43
= 1 bingham
f. Gel Strength
simpangan 10 detik
= simpangan 10 menit
=
4
6
= 0.667 bingham
5.6.3.
Lumpur Standar
Diketahui:
C600
=6
C300
=4
Simpangan 10 detik = 2
Simpangan 10 menit = 3
61
Ditanya:
a. Plastic Viscosity (
Yp
)?
b. Yield Point (
)?
c. Gel Strength ?
Jawab:
g.
C600
C300
= 64
h.
Yp
= 2 cp
=
C300
= 42
= 2 bingham
i. Gel Strength
simpangan 10 detik
= simpangan 10 menit
=
2
3
= 0,667 bingham
5.7. Pembahasan
Fluida pemboran merupakan salah satu syarat penting dalam sebuah
pemboran, dimana fluida ini membantu dalam proses pemboran seperti
pengangkatan cutting, evaluasi sumur dan banyak manfaat lainnya. Setelah di
sirkulasikan kedalam lubang bor, lumpur pemboran akan kembali keatas dengan
membawa cutting-cutting hasil emboran. Cutting-cutting yang terbawa lumpur
akan mempengaruhi sifat fisik lumpuur standar ini dikarenakan kontaminasi dari
serbuk bor yang terbawa oleh lumpur.
Kontaminasi ini dapat mengakibatkan banyak perubahan pada sifat fisik
lumpur diantaranya ; viscositas lumpur, yield point,pH lumpur dan lain lain. Jika
pemboran menembus formasi garam, maka ion clorida pada garam akan merubah
62
5.7. Kesimpulan
1. Kontaminasi lumpur terjadi akibat tercampurnya zat-zat kontaminasi lumpur
pada saat disirkulasikan seperti semen, gypsum, dan NaCl
2. Kontaminasi semen dapat terjadi akibat proses penyemenan casing yang
dilakukan tisak sempurna.
3. Kontaminasi lumpur dapat diatasi dengan penambahan aditif lain seperti
kontaminasi semen dengan penambahan monosodium phospat
4. Overbalanced drilling adalah metode pemboran dengan menjaga tekanan
hidrostatik lumpur lebih kecil dari tekanan formasi.
5.8. Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan Wash Out? Sebutkan apa hubungannya dengan
jenis aliran dalam formasi.
2. Selain kontaminasi pada semen, garam dan gypsum. Apakah ada kontaminasi
lain? Bagaimana penanggulangannya?
3. Lumpur yang terkontaminasi dapat mengubah rheologi lumpur, bagaimana
dengan tekanan dan temperaturnya? Jelaskan.
63
4. Secara umum fungsi lumpur ada 2 yaitu Hole Stability dan Hole Cleaning,
jelaskan fungsi lumpur tersebut.
5. Apakah yang dimaksud dengan:
a. Kontaminasi solid
b. Apa yang terjadi jika lumpur kita terdapat kontaminasi solid
c. Bagaimana cara menanggulanginya
Jawab:
1. Wash out adalah pembesaran lubang bor yang disebabkan clay yang
mengembang. Aliran laminar kecepatan fluida pada sisi dinding lubang bor
sangat kecil sehingga torsi mudah terjadi. Hal itu akan menyebabkan
cutting mudah kembali ke dasar sumur dan menghambat aliran.
2. Ada, yaitu:
Kontaminasi hard water yaitu kontaminasi oleh air yang mengandung
64