Anda di halaman 1dari 52

Electric Submersible Pump

• Pompa submersible merupakan pompa jenis


sentrifugal yang diciptakan oleh seorang
sarjana kelahiran Rusia bernama Prof. Armais
Arutonuff. Pada saat itu pompa ini digunakan
untuk memompa air di tambang-tambang pada
Perang Dunia I.
• Perkembangan selanjutnya memungkinkan
untuk digunakan pada sumur-sumur minyak
yang dalam dan dapat memberikan laju
produksi yang besar
Peralatan Bawah Permukaan
PSI (Pressure Sensing Instrument) adalah suatu alat
yang mencatat tekanan dan temperatur dalam sumur.
Secara umum PSI unit mempunyai 2 komponen pokok,
yaitu :
• PSI Down Hole Unit
Dipasang di bawah Motor Type Upper atau Center
Tandem, karena alat ini dihubungkan pada Electric
Motor yang seolah-olah merupakan bagian dari Motor
tersebut.
• PSI Surface Readout
Merupakan bagian dari sistem yang mengontrol kerja
Down Hole Unit serta menampakkan (Display)
informasi yang diambil dari Down Hole Unit.
Gambar sensor Pressure dan
Temperatur.
MOTOR
Motor ini berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi unit
pompa (prime mover)
Merupakan motor induksi tiga fasa yang terdiri dari dua
kumparan, yaitu stator (bagian yang diam) dan rotor
(bagian yang bergerak). Rotor ini dihubungkan dengan
poros yang terdapat pada pompa (shaft) sehingga
impeller pompa akan berputar. Karena diameter
luarnya terbatas (tergantung diameter casing), maka
untuk mendapatkan horse power yang cukup maka
motor dibuat panjang dan berganda (tandem). Motor
ini diisi dengan minyak yang mempunyai tahanan listrik
(dielectric strength) tinggi. Minyak tersebut selain
berfungsi sebagai pelumas juga berfungsi sebagai
tahanan (isolasi) dan sebagai penghantar panas motor
yang ditimbulkan oleh perputaran rotor ketika motor
tersebut bekerja. Panas tersebut dipindahkan dari rotor
ke housing motor yang selanjutnya dibawa ke
permukaan oleh fluida sumur yang terproduksi.
Motor
Pemilihan Motor

• Pemilihan ukuran motor yang dibutuhkan


berdasarkan pada :
– tegangan listrik yang tersedia
– ukuran casing sumur
– besarnya horsepower
• Besarnya horsepower motor dihitung dengan
persamaan :
HP = hp/stage x St (jumlah tingkat) x SG
PROTECTOR
• Protector dipasang di antara intake dan motor listrik yang
mempunyai 4 (empat) fungsi utama, yaitu:
– Untuk mengimbangi tekanan motor dengan tekanan di annulus,
– Sebagai tempat duduknya Thrust Bearing (yang mempunyai bantalan
axial dari jenis marine type)
– Untuk meredam gaya axial yang ditimbulkan oleh pompa,
– Sebagai penyekat masuknya fluida sumur ke dalam motor listrik serta
memberikan ruang untuk pengembangan / penyusutan minyak motor
sebagai akibat dari perubahan temperatur dalam motor listrik pada
saat bekerja atau saat dimatikan.

• Gaya normal (gaya aksial) yakni gaya dalam


yang bekerja tegak lurus terhadap penampang
potong atau sejajar dengan sumbu batang.
Protector/seal section/equalizer

– Fungsi protektor antara lain adalah :


– Penghubung rumah pompa dengan rumah motor dan
menghubungkan poros motor dengan poros pompa.
– Untuk tempat thrust bearing yang menampung thrust (gaya dorong)
aksial yang dihasilkan oleh pompanya.
– Memberikan keseimbangan tekanan dalam motor dengan tekanan
luar, yaitu tekanan fluida sumur pada kedalaman tertentu (tekanan
tenggelamnya pompa atau tekanan submergence), sehingga dinding
motor tidak tidak perlu terlalu tebal/kuat.
– Mencegah rusaknya dinding motor (collapse).
– Mencegah fluida masuk ke rumah motor.
– Memberikan ruangan untuk pengembangan/penyusutan minyak
pelumas akibat memanas/mendinginnya motor pada saat motor
bekerja/mati.
– Menyimpan minyak motor dan minyak pelumas.
PROTECTOR
UNIT POMPA
• Unit pompa merupakan Multistage
Centrifugal Pump, yang terdiri dari: impeller,
diffuser, shaft (tangkai) dan housing (rumah
pompa). Di dalam housing pompa terdapat
sejumlah stage, dimana tiap stage terdiri dari
satu impeller dan satu diffuser
Impeller dan Difusser
• Impeller

• Difusser
Unit impeller dan difusser yg
terpasang dalam Pompa
Jumlah Stage
• Jumlah stage yang dipasang pada setiap pompa akan
dikorelasi langsung dengan Head Capacity dari
pompa tersebut. Pemasangannya bisa menggunakan
lebih dari satu (tandem) tergantung dari Head
Capacity yang dibutuhkan untuk menaikkan fluida
dari lubang sumur ke permukaan.
– Impeller merupakan bagian yang bergerak,
– diffuser adalah bagian yang diam.
Seluruh stage disusun secara vertikal, dimana
masing-masing stage dipasang tegak lurus pada
poros pompa yang berputar pada housing
Intake (Gas Separator)
• Intake / Gas Separator dipasang di bawah
pompa dengan cara menyambungkan
sumbunya (shaft) memakai coupling. Intake
ada yang dirancang untuk mengurangi volume
gas yang masuk ke dalam pompa, disebut
Gas Separator
• Intake atau Standart Intake, tanpa dilengkapi
gas separator
Intake
Head

Bushing
Guide Tube
Shaft/Sumbu
Fluid Tube

Pick up Impeller

Stand Tube

Intake Housing/
sreen

Base

Coupling

7)
Gambar 3.6. Gas Separator
Unit Kabel Listrik
• Power cable gunanya untuk mengalirkan arus listrik dari
switchboard ke motor. Power yang dibutuhkan oleh
motor disalurkan dari permukaan melalui kabel listrik
yang dilapisi dengan penyekat.
• Kabel ini ditempatkan sepanjang tubing dengan Clamp.
• Unit kabel ini terdiri atas tiga buah kabel tembaga yang
satu sama lain dipisahkan dengan pembalut terbuat
dari karet dan keseluruhannya dibungkus dengan
pelindung baja.
• Ada dua jenis kabel, yaitu flat cable (pipih) dan round
cable (bulat), yang penggunaannya tergantung pada
besarnya ruang (clearances) yang tersedia.
Kabel
Komponen power cable

Armor, terbuat dari lapisan baja dan galvanize


Lead jacket, terbuat dari timah
Insulation, terbuat dari karet
Conductor, terbuat dari tembaga sebagai penghantar arus
Pemilihan Kabel Listrik

• Untuk pemilihan kabel listrik ditentukan oleh


besarnya arus yang mengalir, penurunan
voltage serta clearance antara tubing collar
dengan casing. Dianjurkan memilih kabel yang
mempunyai penurunan voltage dibawah atau
sekitar 30 volt/ 1000 ft. Panjang kabel
ditentukan berdasarkan kedalamaan setting
depth pump ditambah 100 ft untuk keperluan
permukaan
Check Valve dan Bleeder Valve
• Check valve dipasang 2 – 3 joint di atas
pompa, gunanya untuk menahan liquid agar
tidak turun ke bawah yang mana
mengakibatkan pompa berputar terbalik
sewaktu pompa mati.
• Bleeder valve berada 1 joint di atas check
valve digunakan untuk mengeringkan fluida ke
annulus bila suatu bar (besi) dijatuhkan dalam
tubing untuk membukanya
Centralizer
• Berfungsi untuk menjaga kedudukan pompa agar
tidak bergeser atau selalu ditengah-tengah pada
saat pompa beroperasi, sehingga kerusakan kabel
karena gesekan dapat dicegah.
PERALATAN DI ATAS PERMUKAAN
• Wellhead atau kepala sumur dilengkapi
dengan tubing hanger khusus yang
mempunyai lubang untuk cable pack off atau
penetrator. Cable pack off ini biasanya tahan
sampai tekanan 3000 psi.
Well Head yang sudah terinstal ESP
Junction Box

• Junction Box merupakan suatu tempat yang


terletak antara switchboard dan wellhead
yang berfungsi untuk tempat sambungan
kabel atau penghubung kabel yang berasal
dari dalam sumur dengan kabel yang berasal
dari Switchboard. Junction Box juga digunakan
untuk melepaskan gas yang ikut dalam kabel
agar tidak menimbulkan kebakaran di
switchboard.
JUNCTION BOX
Switchboard

• Berfungsi sebagai pengendali atau kontrol


peralatan pompa yang ditenggelamkan ke
dalam sumur.
• Alat ini merupakan kombinasi dari motor
starter, alat pelindung dari overload /
underload, alat pencatat tegangan serta kuat
arus listrik selama dalam kondisi operasi atau
ammeter recording.
Pemilihan Switchboard
• Untuk menentukan switchboard yang diperlukan, terlebih dahulu
dihitung berapa besarnya voltage yang akan bekerja pada switchboard
tersebut. Besarnya tegangan yang bekerja pada switchboard dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
Vs = Vm + Vc
Vc = (L/1000) x Voltage drop x Tc
dimana :
Vs = voltage surface, yaitu tegangan yang bekerja pada
switchboard,volt
Vm = motor voltage, volt
Vc = correction voltage, yaitu kehilangan tegangan
sepanjang voltge,volt
L = panjang kabel, ft
Tc = koreksi temperatur, oF
Voltage drop = kehilangan voltage, volt/1000 ft.
Transformer
Pemilihan Ukuran Transformer

• Ukuran transformer dapat ditentukan dengan


persamaan :
1.73 x Vs x Am
kVA = 1000

dimana :
kVA = Ukuran transformer, kVA
Vs = jumlah voltage dipermukaan yang
merupakan penjumlahan voltage motor dan
penurunan voltage sepanjang kabel, volt
Am = arus litrik motor, ampere.
Karakteristik Kinerja Pompa Benam
Listrik
• Motor listrik berputar pada kecepatan relatif
konstan, memutar pompa (impeller) melewati
poros (shaft) yang disambungkan dengan bagian
protector. Power disalurkan ke peralatan bawah
permukaan melalui kabel listrik konduktor yang di
klem pada tubing. Cairan memasuki pompa pada
bagian intake dan dilepas ke tubing ketika pompa
sedang beroperasi.
• Kelakukan pompa berada pada harga effisiensi
tertinggi apabila hanya cairan yang terproduksi.
Tingginya volume gas bebas menyebabkan
operasi pompa tidak effisien
Kurva Kelakuan Pompa Benam Listrik
(Pump Performance Curve).
• Beberapa kinerja dari berbagai pompa dihadirkan
dalam bentuk katalog yang diterbitkan oleh
produsen.
• Kurva kinerja dari suatu pompa benam listrik
menampilkan hubungan antara : Head capacity,
Rate capacity, Horse power dan Effisiensi pompa
yang disebut dengan “Pump Performance Curve”.
• Kapasitas berkaitan dengan dengan volume, laju
alir cairan yang diproduksikan, termasuk juga gas
bebas atau gas yang terlarut dalam minyak.
Pump Performance Curve
REDA DN 525
REDA D 400
REDA DN 3500
Perkiraan Pump Setting Depth.
Perkiraan Pump Setting Depth.
• Jika sumur tanpa packer, maka penentuan SFL dan WFL dilakukan
dengan pendekatan :
A. Static Fluid Level (SFL, ft)

 Ps Pc 
SFL  Dmid perf     , feet.
 Gf Gf 
B. Working Fluid Level / Operating Fluid Level (WFL, ft).

 Pwf Pc 
WFL  Dmid perf     , feet.
 Gf Gf 
Perkiraan Pump Setting Depth.

Pump Setting Depth Minimum

Pb Pc
PSDmin  WFL   , feet.
Gf Gf

Pump Setting Depth Maksimum

Pb Pc
PSDmax  D  , feet.
Gf Gf
Berbagai Posisi Pompa Pada
Kedalaman Sumur
Berbagai Posisi Pompa Pada
Kedalaman Sumur
Pump Setting Depth Optimum.

Untuk casing head tertutup

PIP  Pc
DOpt  WFL 
Gf

Untuk casing head terbuka


PIP  Patm
DOpt  WFL 
Gf
Perencanaan Unit Pompa Benam Listrik

1.Penentuan Spesific Gravity Fluida Campuran.

1. Water Phase Sp. Gr. = Water Cut x SGw


2. Oil Phase Sp. Gr. = Oil Cut x SGo
3. Sp. Gr. Fluida Campuran = Water Phase Sp. Gr. + Oil Phase Sp. Gr.
4. Gradient Fluida (SGf) = Sp. Gr. Fluida Campuran x 0.433 psi/ft

2. Penentuan Pump Intake Pressure (PIP).

1. Perbedaan Kedalaman = Mid Perforasi – Pump Setting Depth (TVD)


2. Perbedaan Tekanan = Perbedaan Kedalaman x SGf
3. Pump Intake Pressure (PIP) = Pwf - Perbedaan Tekanan
3. Penentuan Total Dynamic Head (TDH)

• Menentukan Fluid Over Pump (FOP).

Fluid Over Pump (FOP)= PIP ( psi ) x 2.31 ft / psi


Sp. Gr. Campuran

• Menentukan Vertical Lift (HD).


• Vertical distance : Ketinggian angkat dari
cairan atau dapat diketahui dari kedalaman
working fluid level cairan.
Vertical Lift (HD) = Pump Setting Depth (TVD) - FOP
Total Dynamic Head (TDH)
Wellhead Pressure
(WHP)

Total Friction SFL


Loss Net Vertical
Lift
(NVL)

WHP+
TFL+
NVL
--------
TDH
• Menentukan Tubing Friction Loss (HF).
• Hf adalah Besarnya friksi sepanjang tubing yang
dinyatakan dalam head.
Friction Loss (F) dengan volume total fluida (Vt) dapat
diperoleh dengan menggunakan persamaan :

1.85 1.85
 100   Qt 
2.083   
Ft   C   34.3 
Dimana ID 4.8655
C = konstanta, dari bahan yang digunakan dalam pembuatan
pipa nilainya 100(new), 120 (old)

Tubing Friction Loss (HF) = Friction Loss (Ft)


x PSD (MD)
• Menentukan Tubing Head (HT).
Tubing Pr essure ( psi ) x 2.31 ft / psi
Sp. Gr. Campuran
Tubing Head (HT) =

• Menentukan Total Dynamic Head (TDH).

Total Dynamic Head (TDH) = HD + HF + HT


Contoh Soal

Penentuan PSDrecomended dan


penentuan PIP dan TDH
DATA YG DIBUTUHKAN
UNTUK MENGHITUNG PSD optimal dan TDH
DATA PRODUKSI DATA FLUID PROPERTIES
Qt = 400 BFPD Sgwater=0,98
Wc= 70% Oil API =30
Cassing Pressure=150 psi Spesifik gravity fluida (ᵧf) = 0.82
Tubing pressure=100 psi Gf= 0,433* (ᵧf)
Ps= 1100 psi
Pwf=1050 psi
Pb=250 psi
Interval perforasi 4650-4700 ft
Dmid perf=4675 ft
HD=3225 ft
HT=650 ft
HF=10 ft
Menentukan PSDrecomended
 Pwf Pc   1100 150  =1203
SFL= D  = 4675- ft
 Gf Gf 
  0.36  0.36 

WFL=Dmid perf-  Pwf  pc  = 4675- 1050  150  =1341,7 ft


 
 Gf  0.36 0.36 
Gf 

 Pc 
PSDmin  WFL    = 1341,7+150/0,36= 1758.4 ft
 Gf 

Pb Pc 250 150
PSDmax  D   4675    4130,2
Gf Gf 0.36 0.36

PSD recommended= PSDmin+100= 1858,4 ft


Penentuan PIP dan TDH
Perbedaan kedalaman = Mid Perf-PSDrecomended(TVD)
= 4675- 2016,7= 2658,3 ft

Perbedaan tekanan = Perbedaan kedalaman x Gf


= 2658,3 x 0,36=956,988 Psi

Pump intake pressure(PIP) = Pwf- Perbedaan tekanan


= 1050-956,988 = 93,012 psi

Total Dynamic Head (TDH) = HD+HF+HT = 3225+650+10 = 3885 ft.

Anda mungkin juga menyukai