Anda di halaman 1dari 101

Reaksi dalam larutan

I. Elektrolit dan Nonelektrolit


II. Reaksi presipitasi
III. Reaksi Asam
IV. Netralisasi
V. Logam dan Air
VI. Molaritas
VII. Titrasi Asam-Basa
Terima Kasih,
Sampai Jumpa
Lagi,
Wassalam
Larutan adalah campuran 2 zat

Zat terlarut : solute zat yang jumlahnya lebih kecil


Pelarut : solvent adalah zat yang jumlahnya lebih
besar
dalam aqueous solutions (aq)
pelarut adalah air
Zat terlarut bisa ionik, asam, basa atau molekul

4.1
Larutan electrolyte bisa menghantarkan listrik
Larutan nonelectrolyte Tidak bisa menghantarkan listrik

nonelectrolyte weak electrolyte strong electrolyte

4.1
Senyawa Anorganik

1. Molecular; terbentuk dari 2 atau lebih


nonlogam
2. Ionic; Terbentuk dari kation dan anion
umumnya logam dan nonlogam
3. Basa; kation; dan anion hidroksida (OH)-
4. Larutan asam; H+ dan anion dilarutkan
dalam air umumnya nonlogam
Proses Pelarutan Senyawa Anorganik
1. Senyawa ionik, Na Cl (aq) 2. Basa , Na (OH) (aq)

(OH)-
Cl- Na +
Na+

3. Larutan asam HCl (aq) 4. Molekular, ICl (aq)


NO Ions!

H+ Cl- I Cl
Elektrolit kuat Elektrolit lemah Non elektrolit
Asam kuat Asam lemah Senyawa molekular
Basa Kuat Basa lemah
Senyawa ionik

4.1
Asam

Rasanya asam, cuka mengandung asam asetat, jeruk


mengandung asam sitrat
Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen
Bereaksi dengan karbonat atau bikarbonat menghasilkan gas
karbondioksida

Bases
Rasanya pahit.

Contoh sabun bersifat basa

4.3
Acids

menghasilkan H+ (proton) atau (H3O)+


ketika dilarutkan dalam air
Donor proton

H2O
HNO3 (aq) H+ (aq) + (NO3)- (aq)

HNO3 (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + (NO3)- (aq)


Asam Monoprotic; menghasilkan satu H+ ketika
dilarutkan dalam air

HNO3 H+ + NO3- Elektrolit kuat, asam kuat

Asam Diprotic ; menghasilkan dua H+ ketika


dilarutkan dalam air

H2SO4 2 H+ + SO4-2 Elektrolit kuat , asam kuat

AsamTriprotic ; menghasilkan tiga H+ ketika


dilarutkan dalam air

H3PO4 3 H+ + PO4-3 Elektrolit lemah, asam lemah

4.3
Basa
Menghasilkan (OH)- ketika dilarutkan dalam air
Aseptor proton (H)
H2O
Na(OH) (s) -----> Na+ (aq) + (OH)- (aq)

F- (aq) + H2O (l) <-> HF (aq) + (OH)- (aq)


Weak vs. Strong Electrolyte
Elektrolit kuat menghasilakan ion yang lebih
banyak ketika dilarutkan ke dalam air
Strong Electrolyte 100% dissociation
H+
Cl
-

HCl (g)H2O H+ (aq) + Cl- (aq) Cl-


H+

Weak Electrolyte terdisosiasi sebagian


H2O NO2- H+
HNO2 NO2- (aq) + H+ (aq)

H+ NO2-
Reaksi pengendapan

Mix two aqueous


solutions made by
dissolving ionic
compounds in water.
If a reaction
happens, a
precipitate (solid) is
formed.
Predicting Products of
Precipitation Reactions

1) Ionic Compounds are Strong


Electrolytes Determine charge on all
ions of reactants
2) Using Ion Charges; Predict formula of
products. ( + ion of one reactant forms
compound with ion of other reactant)
3) Balance Equation
4) Determine is product is solid or
aqueous solution
Solubility Rules for Common Ionic Compounds
In water at 250C

Soluble Compounds Exceptions


Compounds containing alkali
metal ions and NH4+
NO3-, HCO3-, ClO3-
Cl-, Br-, I- Halides of Ag+, Hg22+, Pb2+

SO4 2- Sulfates of Ag+, Ca2+, Sr2+, Ba2+,


Hg2+, Pb2+
Insoluble Compounds Exceptions
Compounds containing alkali
CO32-, PO43-, CrO42-, S2-
metal ions and NH4+
Compounds containing alkali
OH-
metal ions and Ba2+

4.2
Predicting Products of Precipitation
Reactions (Cont)

5) Determine spectator ions (Ions that


are still dissolved in water in the
product)
6) Write net ionic equation (Only shows
ions involved in forming solid)
Precipitation Reactions
Precipitate insoluble solid that separates from solution
precipitate

Pb(NO3)2 (aq) + 2NaI (aq) PbI2 (s) + 2NaNO3 (aq)

molecular equation

Pb2+ + 2NO3- + 2Na+ + 2I- PbI2 (s) + 2Na+ + 2NO3-

ionic equation

Pb2+ + 2I- PbI2 (s)


PbI2
net ionic equation

Na+ and NO3- are spectator ions

4.2
Write the net ionic equation for the reaction of silver
nitrate with sodium chloride.

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)

Ag+ + NO3- + Na+ + Cl- AgCl (s) + Na+ + NO3-

Ag+ + Cl- AgCl (s)


4.2
Terima Kasih,
Sampai Jumpa
Lagi,
Wassalam
Neutralization
Reaction
Acid + Base -> Salt + H2O
Acid + Carbonate ->
Salt + CO2(g) + H2O (l)

Carbonate; Contains
(CO3)-2 or (HCO3)-

Chalk; Ca(CO3)
Displacement Reactions Metal
Displaces H from acid or water

Metal + Acid -> Salt + H2 (g)

Metal + Water -> Base + H2(g)

Use Activity Series to Know if a


Reaction Will Happen
Activity Series
Solution Stoichiometry
The concentration of a solution is the amount of solute
present in a given quantity of solvent or solution.
moles of solute
M = molarity =
liters of solution

What mass of KI is required to make 500. mL of


a 2.80 M KI solution?
M KI M KI
volume KI moles KI grams KI

1L 2.80 mol KI 166 g KI


500. mL x x x = 232 g KI
1000 mL 1 L soln 1 mol KI
4.5
4.5
Acid/Base Titrations
Experimental technique that determines
the concentration (in Molarity) of an
acid (or base)
This is based upon an acid/base
neutralization reaction.
ACID +BASE -> SALT + H2O
Base (or acid) is added until there is
the same amount (same # moles) of
base and acid.
Titrations
In a titration a solution of accurately known concentration is added gradually added
to another solution of unknown concentration until the chemical reaction between the
two solutions is complete.

Equivalence point the point at which the reaction is complete

Indicator substance that changes color at (or near) the


equivalence point

Slowly add base


to unknown acid
UNTIL

the indicator
changes color

4.7
Fig. 4.17a,b
Acid-Base Titrations

Base; (OH)-

Acid + Base -> Salt + H2O

Acid; H+

Introductory Chemistry 2/e by N Tro,


Prentice Hall, 2006, pg 480
At the endpoint of an acid/base titration.

Moles = Moles base


acid
(MV)acid = (MV)base

Note
If solid; moles = mass/ MM
If aqueous solution; moles = MV
What volume of a 1.420 M NaOH solution is
Required to titrate 25.00 mL of a 4.50 M H2SO4
solution?

WRITE THE CHEMICAL EQUATION!

H2SO4 + 2NaOH 2H2O + Na2SO4


M rx M
volume acid moles acid moles base volume base
acid coef. base

4.50 mol H2SO4 2 mol NaOH 1000 ml soln


25.00 mL x x x = 158 mL
1000 mL soln 1 mol H2SO4 1.420 mol NaOH

4.7
Dilution is the procedure for preparing a less concentrated
solution from a more concentrated solution.

Dilution

Add Solvent

Moles of solute Moles of solute


before dilution (i) = after dilution (f)

MiVi = MfVf
4.5
How would you prepare 60.0 mL of 0.2 M
HNO3 from a stock solution of 4.00 M HNO3?

MiVi = MfVf

MfVf 0.200 x 0.06


Vi = = = 0.003 L = 3 mL
Mi 4.00

3 mL of acid + 57 mL of water = 60 mL of solution

4.5
Kegunaan Bahan
1. Bahan Baku
standar
2. Indikator
3. Larutan penyangga
1. Bahan Baku Standar
Larutan standar atau baku adalah
larutan yang telah diketahui
konsentrasinya secara pasti sehingga
dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi lainnya
Standar primer adalah larutan yang
dibuat dengan cara menimbangnya
secara akurat suatu larutan yang
volumenya diukur secara akurat
Standar sekunder adalah larutan yang
telah distandardisasi dengan standar
primer untuk mendapatkan konsentrasi
Syarat dari standar primer
Harus tersedia dalam bentuk murni atau
dalam suatu tingkat kemurnian yang
diketahui. Jumlah total pengotor tidak
boleh melebihi 0,01 sampai 0,02%
Substansi harus stabil, harus mudah
dikeringkan dan tidak terlalu higroskopis
sehingga tidak kehilangan berat bila
terpapar udara
Standar pimer tersebut mempunyai berat
ekivalen yang cukup tinggi
Terima Kasih,
Sampai Jumpa
Lagi,
Wassalam
TITRIMETRI

Asam basa

Redoks
Titrasi
Pengendapan

Kompleks
Bahan Standar untuk asam
Natrium karbonat kristal, Na2CO3 (BM =
105,96)
Garam tersedia dalam keadaan sangat murni,
natrium karbonat bisa sebagai bentuk natrium
bikarbonat NaHCO3 yang bisa diubah dengan
cara pemanasan samapi 300 C
Reaksi
Na2CO3 + HCl NaHCO3 + NaCl
NaHCO3 + HCl H2CO3 + NaCL
Borax atau natrium tetraborat dekahidrat,
Na2B4O7.10 H2O (BM = 381,4)
Na2B4O7 + 5H2O + 2HCl 2NaCl + 4H3BO3
Bahan Standar Primer untuk Basa
Kalium Hidrogen Flatat C6H4(COOH)(COOK) (BM =
204,2)
KHP memilki kemurnian 99,95% dari Biro Standar
Nasional (BSN), Stabil saat pengeringan, non
hidroskopis, digunkan indikator fenolftalein, asam
lemah monoprotik (memberi satu atom hidrogen)
C6H4COOHCOOK + NaOH C6H4COONa.COOK +
H2O

Asam okasalat kristal (COOH)2.2H2O (BM=126)


Sangat stabil dalam keadaan atmosfer biasa. Ditirasi
sebagai asam berbasa dua
2NaOH + (COOH)2 (COONa)2 + 2H2O
Bahan Standar Primer untuk Basa

Kalium biyodat, KH(IO3)2 (BM = 389,9)


Asam kuat monoprotik, zat padat berwarna
putih, kristalin, non higroskopis, stabil untuk
dikeringkan pada temperatur 110 C

Asam Sulfamat HSO3.NH2 (BM = 97,09)


Asam kuat monoprotik, zat padat kristalin
putih, nonhigroskopis, dan stabil pada
temperatur 130 C
Standar primer untuk redoks
Larutan yang Standar primer
distandardisasi
KMnO4 As2O3
KMnO4 Na2C2O4
KMnO4 Fe
Ce(SO4)2 Fe
K2Cr2O7 Fe
Na2S2O3 K2Cr2O7
Na2S2O3 Cu
I2 As2O3
Standar primer untuk pengendapan

Untuk pengendapan digunakan garam


murni sebagai sebagai standar primer
Natrium dan kalium klorida dapat
dipergunakan untuk menstandardisasi
larutan perak nitrat
Ag+ + Cl- AgCl
Kalsium karbonat bisa digunakan untuk
standar primer untuk larutan kompleks
Ca2+ + Y4- CaY2-
Indikator

Indikator Asam Penetralan = pH


Basa 7

Indikator Titrasi Ada endapan


Pengendapan diadsorpsi
Indikator
Indikator
Logam + Ligan
Kompleksometri
Menentukan
titik akhir titrasi
Indikator titrasi
Redoks
Indikator Asam Basa

Biru bromtimol dengan trayek pH 6,0 7,6 dalam


asam berwarna kuning (pH dibawah 6) dan basa biru
(pH diatas 7,6) jika pH diantara 6,0 7,6 maka warna
diantaranya
Indikator campuran untuk menajamkan perubahan
warna dengan pH yang diinginkan
Litmus Paper

Copyright 2007 Pearson Benjamin Cummings. All rights reserved.


pH Paper
pH 0 1 2 3 4 5 6

pH 7 8 9 10 11 12 13
Copyright 2007 Pearson Benjamin Cummings. All rights reserved.
Range and Color Changes of Some
Common Acid-Base Indicators

pH Scale
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Indicators

Methyl orange red 3.1 4.4 yellow

Methyl red red 4.4 6.2 yellow

Bromthymol blue yellow 6.2 7.6 blue

Neutral red red 6.8 8.0 yellow

Phenolphthalein colorless 8.0 10.0 red colorless beyond 13.0

Bromthymol blue indicator would be used in titrating a strong acid with a strong base.

Phenolpthalein indicator would be used in titrating a weak acid with a strong base.

Methyl orange indicator would be used in titrating a strong acid with a weak base.
pH

Copyright 2007 Pearson Benjamin Cummings. All rights reserved.


Dasar pemilihan indikator
Reaksi asam dan basa yang terjadi
Asam kuat dengan basa kuat trayek
indikator sekitar 7
Asam kuat dengan basa lemah trayek
indikator dibawah 7
Asam lemah dengan basa kuat trayek
indikator diatas 7
Asam kuat dengan garam dari asam
lemah trayek indikator dibawah 7
Basa kuat dengan garam dari basa lemah
trayek indikator diatas 7
INDICATOR COLORS IN TITRATION
Indicator Acid color Transition color Base color
STRONG ACID STRONG BASE

Litmus

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pH

Bromthymol blue
INDICATOR COLORS IN TITRATION
Indicator Acid color Transition color Base color
WEAK ACID STRONG BASE

Phenolphthalein

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pH

Phenol red
INDICATOR COLORS IN TITRATION
Indicator Acid color Transition color Base color
STRONG ACID WEAK BASE

Methyl orange

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pH

Bromphenol blue
Terima Kasih,
Sampai Jumpa
Lagi,
Wassalam
Indicator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Phenolphthalein Colorless Pink Red

Methyl Red Red Orange Yellow

Orange IV Orange Peach Yellow


Common pH Indicators

Zumdahl, Zumdahl, DeCoste, World of Chemistry 2002, page 520


Edible Acid-Base Indicators
COLOR CHANGES AS A FUNCTION OF pH

INDICATOR pH 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

RED APPLE SKIN

BEETS

BLUEBERRIES

RED CABBAGE
*
CHERRIES

GRAPE JUICE

RED ONION

YELLOW ONION

PEACH SKIN

PEAR SKIN

PLUM SKIN

RADISH SKIN

RHUBARB SKIN

TOMATO

TURNIP SKIN

*YELLOW at pH 12 and above


Red Cabbage Indicator
Copyright 2007 Pearson Benjamin Cummings. All rights reserved.
H+

Phenolphthalein
Indicator
Colorless = Acidic pH

Pink = Basic pH
-
O OH
O HO

C C
OH

C O- C O-

O O

(Colorless acid form, HIn) (Pink base form, In-)


Indikator pengendapan (Presipitimetri)

Indikator yang menyebabkan terjadinya reaksi


pada titik akhir dengan titran sehingga
terbentuk endapan yang bewarna

Contoh pada analisa Cl-

Larutan yang Dititrasi dengan Setelah Cl-,Ag+


mengandung Ag+ bereaksi dgn indikator
Cl- Ag+ + Cl- AgCl CrO42-
Ag+ + CrO42-
Ag2CrO4
Indikator titrasi pengendapan
Indikator Ion yang Ion Metod
dititrasi penitrasi e
K2CrO4 Cl-, Br- AgNO3 Mohr
Adsorpsi Cl-, Br-, I-, SCN- AgNO3 Fajans
Fe(III) Br-, I-, SCN-, AsO43- AgNO3 + Volhard
KSCN
Fe (III) Cl-, CN, CO32-, S2-, AgNO3 + Volhard
C2O42-, CrO42- KSCN
Tetrahidrokuino SO42- BaCl2 Fajans
n
Dibromofluores PO43- Pb(OAc)2 Fajans
ein
Fluoresein C2O42- Pb(OAc)2 Fajans
Fe (III) Ag+ KSCN Volhard
Indikator Adsorpsi

Contoh
Metode Fajans Titrasi NaCl dengan AgNO3 dengan
indikator Fluoesein, HFI H+ + FI-
Sebelum Setelah TE
titrasi titrasi

AgCl AgCl

Kelebihan Cl- sehingga Kelebihan Ag+ sehingga


endapan bermuatan endapan bermuatan positif
negatif dan tidak bereaksi dan bereaksi dengan FI-
dengan FI- dan timbul perubahan
Jenis Indikator Adsopsi

Indikator untuk Metode fajans adalah indikator


anionik yaitu asam lemah yang mengalami
perubahan warna jika kelebihan kation
Indikator kationik yaitu yang bersifat basa
lemah, penyerapan indikator oleh endapan dan
peubahan warna terjadi bila ada kelebihan
anion
Indikator Adsopsi
Nama Ion yang Ion Kondisi
indikator dititrasi penitrasi
Diklorofluores Cl- Ag+ pH = 4
ein
Fluoresein Cl- Ag+ pH = 7-8
Eosin Br-, I-, Ag+ pH = 2
SCN-
Torin SO42- Ba2+ pH = 1,5
3,5
Bromkesol SCN- Ag+ pH = 4 5
Hijau
Metil Ungu Ag+ Cl- Larutan
asam
Rodamin Ag+ Br- Lar HNO3
sampai
Indikator Titrasi Reaksi Redoks
Defenisi

Contoh Reaksi
Redoks
MnO2 + 4HCl MnCl2 + Cl2 +
2H 2O
Oksiator =
Reduktor=
Indikator Titrasi Redoks dan Potensial Transisi

Indikator Warna Warna Potensi kondisi


Reduktan Oksidan al
Transis
i (V)
Fenolsafranina Tak berwarna Merah +0,28 Asam 1 M
Indigotetrasulfona Tak berwarna Biru 0,36 Asam 1M
t
Metilen Biru Tak berwarna Biru 0,53 Asam 1 M
Difenilamina Tak berwarna Ungu 0,76 H2SO4 1 M
Difenil benzidina Tak bewarna Ungu 0,76 H2SO4 1 M
Difenil asam Tak berwarna Merah- 0,85 Asam
sulfonik ungu encer
5,6-dimeto; feroin Hijau Biru 0,98 H2SO4 0,5
erioglausin A Kuning kemeraha M
n
Nitroferoin Merah Biru 1,25 H SO 1 M
Indikator Oksidasi reduksi
Beberapa tipe yang dapat digunakan dalam titasi
redoks
Suatu subtansinya dapat betindak sebagai
indikatornya sendiri contoh KMnO4 (warna ungu
gelap)
Indikator yang spesifik yang bereaksi dengan suatu
reagennya, contoh kanji dgn iodin (biru gelap), Ion
tiosianat dgn besi (merah)
Indikator-indikator yang menjalani sendiri oksidasi
reduksi
Terima Kasih,
Sampai Jumpa
Lagi,
Wassalam
Indikator Titrasi Kompleksometri
Indikator Titrasi Kompleksometri
Indikator pH Peubahan Analisa logam
warna
Eriochrome Black T 7-11 Biru Merah Mg, Ba, Cd, Mn,
Zn
Muexide 11 Merah Biru- Ca
violet
10-11 KuningBiu- Ni
violet
Patton & Reeders 12-14 Merah Biru Ca
Indicator
Xylenol Orange 3-5 Kuning Merah Bi, Zn, Cd, Pb,
Co
Pyrocatechol Violet 2-6 Kuning Biru Bi, Th
7 Biru Hijau Cu, Zn, Cd, Ni
Calmagite 10 Biru Merah Ca+Mg
3. Penyusun Larutan Penyangga
Asam lemah dan basa konyugasinya
Basa lemah dan asam konyugasinya
Reaksi antara asam lemah dan basa
kuat dengan syarat basa habis
Reaksi antara basa lemah dengan
asam kuat dengan syarat asam habis
Asam dan Basa Kuat
Pasangan Asam basa konyugasi
latihan

Tentukan Pasangan Asam dan Basa konyugasinya


Latihan

Dari larutan berikut mana yang termasuk larutan


buffer
KHPO4/H3PO4
Na2HPO4/NaH2PO4
NaClO4/HClO4 KNO2/HNO2
C5H5N/C5H5NHCl KHSO4/H2SO4
KF/HF HCOOK/HCOOH
KBr/HBr KBr/HBr
KCl/HCl
NH3/NH4NO3
4. Pelarut
Urutan Kepolaran eluen , makin ke bawah dan ke kanan makin non polar

Water Acetic Acid Dimethylsulfoxide Benzene


Ethyleneglycol Ethylacetate Toluene
Methanol Dioxane Xylene
Ethanol Acetone Carbontetrachloride
Isopropanol Acetone Cyclohexane
Pyridine Dicholoroethane Non-polar
Acetonitrile Tetrahydrofuran Petroleum ether
Nitromethane Dicholoromethane Hexane
Chloroform Pentane
Diehylamine
Aniline Diethylether

Urutan Kepolaran eluen lebih lengkap KLIK


Penyimpanan Bahan Kimia

Kesalahan
penyimpanan
kebakaran, peledakan, gas/uap/debu beracun

Panduan penyimpanan, incompatible


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
KIMIA
Apa itu limbah ?
Limbah adalah bahan yang tidak lagi berguna sesuai
peruntukannya dan hendak dibuang
Limbah menurut Recycling and Waste Management
didefinisikan sebagai bahan yang diinginkan oleh
pemiliknya untuk dibuang
Limbahdikelompokkan sebagai limbah berbahaya atau
tidak berbahaya.
Siapa yang bertanggung jawab thp limbah ?
Tanggung jawab awal adalah petugas laboratorium
Petugas laboratorium bertanggung jawab untuk
mengevaluasi bahaya dan memberikan informasi yang
diperlukan untuk menentukan pembuangannya secara
benar
Apa Saja Langkah-langkah Pengelolaan
Limbah?
Langkah-langkah utama pengelolaan limbah adalah
sebagai berikut
1. Mengidentifikasi limbah dan bahayanya.
2. Mengumpulkan dan menyimpan limbah dengan cara
yang tepat.
3. Mempertimbangkan pengurangan bahaya jika bisa.
4. Membuang limbah dengan baik.
1 Mengidentifikasi Limbah dan Bahaya
a. Sifat Limbah berbahaya (Daya sulut, korosivitas, reaktivitas,
toksisitas,)
Daya sulut
Bahan yang mudah tersulut meliputi pelarut organik paling
umum, gas seperti hidrogen dan hidrokarbon, dan
beberapa garam nitrat tertentu.
Bahan dianggap mudah tersulut jika memiliki satu atau
beberapa sifat berikut ini:
1. Cairan yang memiliki titik nyala kurang dari 60C
2. Bahan-bahan selain cairan dalam suhu dan tekanan standar,
dapat menyebabkan kebakaran akibat gesekan, penyerapan
kelembapan, atau perubahan bahan kimia secara spontan dan,
jika tersulut, terbakar dengan sangat cepat
3. Gas mampat yang mudah terbakar, termasuk gas yang
membentuk campuran yang mudah terbakar
4. Pengoksidasi yang memicu terbakarnya bahan-bahan organik.
Korosivitas
Cairan korosif memiliki pH = 2 atau = 12,5 atau
menyebabkan karat pada tingkat baja tertentu. Asam dan basa
laboratorium yang paling umum bersifat korosif.

Reaktivitas
Reaktivitas meliputi zat-zat yang tidak stabil, bereaksi dengan air,
dapat meledak jika terpapar sebagian sumber nyala, atau
menghasilkan gas beracun. Logam alkali, peroksida dan senyawa
yang
telah membentuk peroksida, dan senyawa sianida atau sulfi da
diklasifi kasikan sebagai bahan reaktif.

Toksisitas
2. Mengumpulkan dan Menyimpan
Limbah

1. Pengumpulan dan penyimpanan limbah di


laboratotium
2. Pengumpulan limbah di areal puasat
pengumpulan
3. Pendaurulangan bahan kimia dan bahan
laboratorium
Pengumpulan dan penyimpanan limbah di
laboratotium
Penggunaan wadah pengumpul limbah
Pencampuran limbah bahan kimia, bahan yang
dicampurkan harus compartible sehingga tidak ada reaksi
lain yang akan menghasilkan panas, gas atau lainnya
Pemberian label pada wadah limbah
Pemilihan limbah yang tepat
wadah untuk limbah cair : Wadah plastik atau logam
(bahan mudah terbakar, amina (jangan menggunkan
logam korosi) pelarut halogen (jangan menggunakan
kaleng pengaman baja korosi)
Wadah untuk limbah padat:
Pertimbanagan jumlah dan waktu : limbah jangan
disimpan lebih dari setahun
Dekontaminasi wadah kosong
Pengumpulan limbah di areal puasat pengumpulan
Pencampuran bahan kimia berbeda
penghematan biaya dengan pencampuran bahan yang
compartible
Pengangkutan limbah

Bahanbahan yang diangkut harus ditampung diwadah


yang tepat Dan dilabeli dengan jelas. Harus terdapat
rencana pengendalian tumpahan untuk berjaga-jaga
jika terjadi kecelakaan selama proses pengangkutan.
Persiapan Pembuangan
Bahan-bahan yang tidak diketahui harus diidentifi kasi di
tempat ini karena limbah yang tidak teridentifi kasi tidak
boleh diangkut ke lokasi pembuangan.
Pencatatan
Pencatatan
1. Jumlah dan identifi kasi limbah yang dihasilkan dan
diangkut
2. Dokumen analisis bahan yang tidak dikenal
3. Dokumen pengangkutan limbah serta verifi kasi
pembuangannya
4. Semua informasi lainnya yang disyaratkan oleh
peraturan dan yang
5. mencegah tanggung jawab jangka panjang.
Terima Kasih,
Sampai Jumpa
Lagi,
Wassalam
Pendaurulangan Bahan Kimia dan Bahan Laboratorium

hitung perbandingan biaya daur ulang dan pembuangan


limbah. Identifi kasi pengguna produk daur ulang
sebelum membuang-buang waktu dan energi membuat
produk yang masih harus
dibuang sebagai sampah
Pendaurulangan bisa dilakukan di dalam laboratorium
ataupun di luar laboratorium

Pendaurulangan pelarut bisa dilakukan dengan


penyulingan
3. Penanganan dan Pengurangan Biaya
Penanganan Bahan Kimia Laboratorium
Perubahan limbah meliputi perubahan karakter atau
komposisi limbah secara fisik, kimiawi atu biologi
Tujuan penanganan ini adalah menetralkan limbah,
membuat limbah menjadi tidak berbahaya atau
berkurang bahayanya.
Penanganan limbah skala kecil di laboratorium tidak
diperbolehkan di semua tempat.nKondisi-kondisi
tertentu yang memungkinkan dilakukannya
penanganan tanpa izin biasanya meliputi berikut ini:
1. Penanganan di wadah pengumpulan.
2. Penetralan dasar, atau pencampuran limbah asam dan alkali
untuk membentuk larutan garam. Pikirkan pertimbangan
keselamatan terutama penggunaan larutan encer untuk
menghindari pembentukan panas yang cepat.
3. Penanganan produk sampingan eksperimen sebelum menjadi
limbah.
Pengurangan limbah muti bahaya

Limbah multi-bahaya adalah limbah yang menimbulkan


kombinasi bahaya kimia, radioaktif, atau biologis.
Pengelolaan limbah multi-bahaya sulit dan kompleks.
Pengurangan limbah dapat dilakukan dengan cara
1. membeli bahan kimia dan bahan radioaktif dalam
jumlah yang diperlukanuntuk eksperimen yang
direncanakan untuk menghindari kelebihan bahan
yang mungkin akhirnya akan menjadi limbah;
2. Menetapkan prosedur yang akan mencegah
bercampurnya limbah radioaktif dengan bahan yang
tidak terkontaminasi dan sampah;
3. Serta mempertimbangkan untuk mengganti bahan
kimia atau sumber radio aktif limbah campuran
dengan bahan yang kurang berbahaya.
4. Pembuangan
a) Insinerasi
b) Pembuangan di pipa drainase
c) Pelepasan ke Atmosfer
d) Pembuangan Limbah yang tidak berbahaya
a) Insinerasi
insinerasi adalah metode pembuangan limbah
laboratorium yang umum. Insinerasi biasanya
dilakukan di oven berputar pada suhu tinggi (649-
760C).

Teknologi ini sepenuhnya menghancurkan sebagian


besar bahan organik dan secara signifikan mengurangi
residu bahan yang harus dibuang di tempat sampah.

Biaya mahal
Pembuangan di pipa drainase
Bahan kimia yang mungkin diizinkan untuk dibuang di pipa
drainase meliputi larutan air yang terurai secara alami dan larutan
toksisitas rendah dari zat-zat anorganik.

Cairan mudah terbakar yang tercampur air sering kali dilarang


untuk dibuang di sistem drainase.

Bahan kimia bercampur air tidak boleh masuk ke saluran


drainase.
Pembuangan ke atmosfer
Tudung asap dirancang sebagai perangkat pengaman untuk
menjauhkan uap dari laboratorium jika terjadi keadaan darurat,
tidak sebagai sarana rutin untuk membuang limbah yang
menguap.

Sebagian laboratorium memiliki unit yang berisi filter penyerap,


tetapi kapasitas serapnya terbatas.

Pengaturan arah tudung asap keperangkat perangkap biasa


Pembuangan Limbah tidak berbahaya
Limbah biasa yang tidak ditetapkan sebagai berbahaya oleh
aturan meliputi

Garam tertentu (msl, kalium klorida, natrium karbonat), berbagai


produk alami (msl, gula, asam amino), dan

Bahan lembam yang digunakan di laboratorium (msl, resin dan


gel kromatografi yang tidak terkontaminasi).

Pembuangan limbah di luar laboratorium


Tujuan akhir limbah mungkin fasilitas pengolahan,
penyimpanan, dan
pembuangan. di sinilah limbah ditampung, diolah (biasanya
melalui aksi kimiawi atau insinerasi), atau langsung dibuang.

Meskipun limbah telah meninggalkan laboratorium, laboratorium


tetap bertanggung jawab atas nasib jangka panjang limbah
tersebut.
Pembuangan Limbah kimia yang perlu
diperhatikan
1. Pastikan fasilitas atau proses pembuangan tersedia

2. Kembangkan prosedur yang menguraikan


bagaimana cara mengumpulkan dan menyimpan limbah
dengan aman;
bagaimana limbah akan dikeluarkan dari laboratorium; dan
bagaimana cara pekerja laboratorium memberi tahu petugas
keselamatan dan keamanan kimia (CSSO) jika mereka memiliki
bhan
yang tidak diinginkan yang akan dibuang.

3. Selalu lakukan pencatatan untuk memenuhi ketentuan


peraturan yang
meliputi, setidaknya, tanggal pembuangan, jumlah yang dibuang,
dan
metode pembuangan.

4. Simpan catatan pembuangan seluruhnya atau sesuai dengan


ketentuan
Terima Kasih,
Sampai Jumpa
Lagi,
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai