Anda di halaman 1dari 35

BAB III

REAKSI-
REAKSI KIMIA
1. Tabel Priodik, metal,
nonmetal dan metaloid
2. Larutan air
3. Reaksi – Reaksi Kimia
4. Bilangan oksidasi
5. Reaksi oksidasi reduksi
6. Klasifikasi reaksi kimia

CPMK: Mahasiswa mampu


membedakan
1. Tabel Priodik, metal, nonmetal dan metaloid
 Yaitu penyusunan letak unsur dalam suatu tabel
berdasarkan nomer atom
 Sifat unsur merupakan fungsi berkala dari nomer
atom
• Lajur horizontal (→) disebut
prioda (7 bh)
• Lajur vertikal (↓) disebut
a f golongan
• Unsur2 dalam 1 golongan
prioda mempunyai sifat fisik & kimia
golongan yang sama
• Unsur-unsur dalam 1 prioda
mempunyai sifat berbeda
secara berkala
• Secara umum Tabel Priodik :
a. Metal aktif b. Nonmetal
c. Metaloid d. Logam transisi
utama e. Logam transisi
dalam f. gas mulia
Sifat fisika metal, nonmetal dan metaloid

Metal (Logam) Nonmetal (Nonlogam)


1. Hantaran lestrik tinggi 1. Hantaran lestrik rendah,
kecuali C dalam bentuk
grafit
2. Hantaran termal tinggi 2. Isolator yang baik, kecuali
C dalam bentuk intan
3. Hampir semua padat 3. Padat, cair dan gas
4. Warna abu2 metalik 4. Tidak abu2 metalik
5. Dapat berupa lapisan tipis 5. Rapuh bila padat
6. Dapat dijadikan kawat 6. Tidak
2. Larutan air
• Reaksi kimia banyak terjadi dalam larutan air

Lemah
Larutan
elektrolit
Larutan kuat
Larutan
nonelektrolit

1. Larutan elektrolit
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus lestrik karena terdiri dari

ion-ion
kawat elektron
Arus lestrik
mengalir
larutan Ion-ion
…….Larutan air
 Kekuatan listrik dalam larutan sangat tergantung pada jumlah ion :
Contoh ;

(a) Air distilasi/air gula (b) CH3COOH c. K2CrO4


( nonelekrolit) elektrolit lemah) (elektrolit kuat)

a. Air distilasi/air gula , ionnya sangat rendah atau tidak ada sama
sekali
b. Asam asetat (CH3COOH) asam yang sangat lemah/sangat sedikit
terion
c. K2CrO4 merupakan elektrolit kuat yang terion sempurna dalam air
 Dissosiasi : …….Larutan air
Yaitu penguraian senyawa/molekul menjadi bentuk yang
sederhana (molekul yang lebih kecil, atom atau ion)
Contoh : NH4Cl → NH3 + HCl
NH3 → N2 + 3 H2
• Bila bagian yang sederhana itu ion , maka penguraian
tersebut disebut ionisasi
Contoh : HCl → H+ + Cl-

• Jumlah ion yang terdissosiasi ditentukan dari derjat dissosiasi /


ionisasi α
jumlah molekul yang terurai
 dis/ionisasi 
jumlah molekul mula - mula

= 1 untuk elektrolit kuat


• α
< 1 untuk elektrolit lemah
AIR SEBAGAI PELARUT

a. Air destilasi → tidak b. ion + dan – dalam c. Dalam larutan, ion +


menghantarkan listrik padatan → tidak dan - →
7
menghantarkan listrik menghantarkan listrik
Air adalah pelarut universal
Air sebagai pelarut tidak hanya
sebagai media pendispersi molekul
saja, tapi dapat juga ikut terlibat
dalam reaksi kimia.
Air dapat terikat secara kuat dengan
reaktan, bahkan dapat mempengaruhi
ikatan kimia reaktan
3. REAKSI-REAKSI KIMIA

1. Reaksi Pengendapan
2. Reaksi Asam Basa
3. Reaksi Redoks
4. Reaksi Reversibel
1. REAKSI PENGENDAPAN

Reaksi pengendapan terjadi saat dua senyawa ion bereaksi


membentuk produk yang tidak larut atau endapan.
Contoh reaksi pengendapan:

2NaI(aq )  Pb(NO 3 ) 2 (aq )  PbI 2 ( s )  2NaNO 3 (aq )

terjadi penggantian ion antara NaI dan


Pb(NO3)2, disebut reaksi metatesis

Reaksi NaI dengan Pb(NO3)2.


Saat kedua larutan ionik dicampurkan
terbentuk endapan kuning PbI2.
10
Penulisan persamaan reaksi …Reaksi
Pengendapan

Prediksi
1. Tentukan
apakah ada ion
dalam reaktan.
2. Tentukan
apakah bisa
terjadi
pergantian ion
3. Prediksikan
kombinasi ion
mana yang
akan menjadi
endapan

11
Aturan kelarutan senyawa ion dalam air
Senyawa ion larut Senyawa ion tidak larut
1. Semua senyawa ion umum 1. Semua logam hidroksida tidak
golongan IA (Li+, Na+, K+ dll) dan larut, kecuali Golongan IA dan
ion ammonium NH4+ larut sebagian golongan IIA (mulai
dari Ca2+)
2. Semua senyawa nitrat umum 2. Semua senyawa umum
(NO3-) asetat (CH3COO-) dan karbonat (CO32), fosfat (PO43-)
perklorat (ClO4)- larut. tidak larut, kecuali golongan IA
dan NH4+.
3. Semua senyawa halida (Cl-, Br- 3. Semua senyawa umum sulfida
dan I-) larut, kecuali yang tidak larut kecuali yang berasal
berikatan dengan Ag+, Pb2+, Cu+, dari golongan IA, IIA dan NH4+.
dan Hg22+.
4. Semua senyawa sulfat (SO42-)
larut, kecuali yang terikat
dengan Ca2+, Sr2+, Ba2+ dan Pb2+.

12
2. Reaksi Asam-Basa
Basa memiliki rasa pahit, jika dipegang
terasa licin contohnya adalah sabun. Asam dapat menyebabkan
Basa dapat menyebabkan perubahan perubahan warna pada zat warna
warna pada zat warna tumbuhan dan tumbuhan dan kertas lakmus dari
merubah warna lakmus merah menjadi biru menjadi merah. Asam dapat
biru. Larutan basa dapat bereaksi dengan logam tertentu,
menghantarkan arus listrik. karbonat, bikarbonat dan larutan
asam dapat menghantarkan listrik.

13
Reaksi asam-basa disebut juga sebagai REAKSI NETRALISASI
Secara umum defenisi asam dan basa sebagai berikut:
Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion H+ saat dilarutkan
dalam air
HX H

2O
 H  (aq )  X  (aq )
Basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion OH- saat
dilarutkan dalam air
MOH H

2O
 M  (aq )  OH  (aq )
Salah satu contoh reaksi asam basa adalah reaksi antara
larutan asam klorida (HCl) dengan larutan barium hidroksida
Ba(OH)2

2HCl(aq )  Ba(OH)2 (aq ) 


 BaCl 2 (aq )  2H 2 O(l )
..Reaksi Asam-Basa

Asam atau basa kuat adalah elektrolit kuat


Asam atau basa lemah adalah elektrolit lemah

15
Skala ke-asaman dan ke-
basaan
Kekuatan Asam Basa
Sifat asam, netral dan basa
Rumus senyawa baik reaktan atau produk dituliskan
Persamaan seakan-akan semua semua komponen reaksi berada
molekul dalam bentuk molekulnya, meski sebenarnya terjadi
proses disosiasi.

2AgNO3 (aq )  Na 2 CrO 4 (aq )  Ag 2 CrO 4 ( s )  2NaNO3 (aq )


Perak nitrat Natrium kromat Perak kromat Natrium nitrat

Persamaan Merupakan persamaan kimia yang lebih akurat


menggambarkan semua senyawa ion terlarut
ion yang mengalami disosiasi menjadi ion.

- 2- -
2Ag  (aq)  2NO3 (aq)  2Na  (aq)  CrO 4 (aq)  Ag 2CrO 4 ( s)  2Na  (aq)  NO3 (aq)

Persamaan hanya menuliskan ion-ion yang benar-


ion total benar terlibat dalam perubahan kimia.
2-
2Ag  (aq )  CrO 4 (aq )  Ag 2 CrO 4 ( s )
3. Reaksi Redoks
• Oksidasi = pelepasan elektron oleh suatu zat Jadi suatu reaksi
• Reduksi = pengambilan elektron oleh suatu zat yang melibatkan
• Oksidasi = bertambahnya bilangan oksidasi oksidasi dan
• Reduksi = berkurangnya bilangan oksidasi reduksi adalah
reaksi redoks

2
Oksidasi (Mg kehilangan elektron) : Mg  Mg  2 e -

1
2 O 2  2e  O
- 2-
20
..Reaksi Redoks

21
Catatan !

• Bilangan oksidasi suatu unsur


bukanlah merupakan muatan dari
unsur tersebut
23
Contoh
Tentukan harga Biloks
1. Fe dalam FeCl3
2. N dalam HNO3
3. Cl dalam KClO3
4. P dalam PO43-
5. Mn dalam MnO4-
6. Cr dalam Cr2O72-
Menyetarakan Persamaan Redoks
Cu( s )  HNO3 (aq ) 
 Cu(NO 3 ) 2 (aq )  NO 2 ( g )  H 2 O(l )

Langkah-langkah untuk menyetarakan persamaan


redoks:
Tahap 1 Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur dalam reaksi
+5 +5
0 +1 +2 -2 -2 +1 -2
-2 +4

Cu  HNO 3 
 Cu(NO 3 ) 2  NO 2  H 2 O

Tahap 2 Tentukan spesi yang teroksidasi dan tereduksi

Cu teroksidasi
N tereduksi
25
…Menyetarakan persamaan redoks

Tahap 3 Tentukan jumlah elektron yang lepas dan diterima

+5 +5
0 +1 +2 -2 -2 -2
-2 +4 +1

Cu  HNO3 
 Cu(NO3 ) 2  NO2  H2O

kehilangan 2e-

Cu  HNO3 
 Cu(NO3 ) 2  NO2  H 2 O
menerima 1e-

26
…Menyetarakan persamaan redoks

Tahap 4 Kalikan dengan suatu bilangan untuk menyamakan jumlah


elektron yang lepas dan diterima

2e-  1

Cu  HNO3 
 Cu(NO3 ) 2  NO2  H 2 O

1e-  2

Cu  2HNO3 
 Cu(NO 3 ) 2  2NO 2  H 2 O

27
…Menyetarakan persamaan redoks

Tahap 4 Setimbangkan jumlah atom yang lain

Cu  2HNO3 
 Cu(NO3 ) 2  2NO2  H 2 O

4 2
2N
4N

Cu  4HNO3 
 Cu(NO 3 ) 2  2NO 2  2H 2 O
1 Cu 1 Cu
4H 4H
4N (2 + 2) N
12 O (6 + 4 + 2) O
28
KMnO 4 (aq )  CaC 2 O 4 ( s )  H 2SO 4 (aq ) 
MnSO 4 (aq )  K 2SO 4 (aq )  CaSO 4 ( s )  CO 2 ( g )  H 2 O(l )

29
…Reaksi Redoks

Biloks Pb dalam PbO berkurang, maka


PbO berperan sebagai pengoksidasi
Biloks C dalam CO bertambah, maka
CO berperan sebagai pereduksi

30
4. Reaksi Reversibel

Adalah Reaksi yang bisa berlangsung dalam dua arah


Kondisi yang memungkinkan reaksi bisa berlangsung dalam dua
arah reaksi ‘kiri’ ke ‘kanan’ dan ‘kanan’ ke ‘kiri’ disebut sebagai
sistem setimbang.
Pada prinsipnya, semua reaksi dapat menjadi reaksi reversibel,
dengan syarat berada pada sistem setimbang dan produk
dibiarkan tetap untuk balik bereaksi menjadi produk.

contoh reaksi reversibel adalah reaksi pembentukan dan


penguraian kalsium karbonat. Reaksi penguraian CaCO3
berlangsung saat dilakukan pemanasan dan membentuk
kalsium oksida dan karbon dioksida:

CaCO 3 ( s ) 
 CaO( s )  CO 2 ( g )

CaO( s )  CO 2 ( g ) 
 CaCo 3 ( s )
Reaksi Reversibel

CaCO3 ( s ) 
 CaO(s )  CO 2 ( g )
CaO( s )  CO 2 ( g ) 
 CaCO 3 ( s )

32
6. Klasifikasi Reaksi Kimia
a. Reaksi Pengabungan/adisi
Fe + S → FeS
2 Na + Cl2 → 2 NaCl
CaO + CO2 → CaCO3
b. Reaksi Pengantian (substitusi)
Mg + H2SO4 → MgSO4 + H2
Cl2 + 2 NaBr → 2 NaBr + Br2
Syarat pengantian :
- Urutan dari deret Volta
- Urutan kereakktifan F2 > Cl2 > Br2 > I2

C. Reaksi penguraian ( dekomposisi)


CaCO3 → CaO + CO2
2 NaCl → 2 Na + Cl2
….. Klasifikasi Reaksi
d. Reaksi Penggabungan molekul2 sejenis menjadi molekul2
besar (polimerisasi)

a. Polimerisasi adisi ;
n C2H4 → (- CH2- )n

b. Polimerisasi kondensasi :
Hasil penggabungan menyisakan molekul kecil ( air)
misalnya : Reaksi pembentukan nilon :
H H O O
N – (CH2)6 – N +C – C – (CH2)4 – C →
H H OH OH
H H O O nilon
N – (CH2)6 – N - C - CH2 - (CH2)4 – C + H 2O →
H OH
H H O O
[ - N – (CH2)6 – N - C - CH2 – (CH2)4 – C - ] n
nilon

Anda mungkin juga menyukai