Anda di halaman 1dari 5

Materi Pembelajaran Luring

Mata Pelajaran KIMIA


Guru Mapel : Nurlaila, S.Pd
Kelas X MIPA

Tata nama senyawa kimia


Tata nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia yang
disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan
aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

Daftar isi

 1Senyawa Ionik
 2Senyawa molekular
 3Senyawa Ion Poliatomik
 4Asam dan Basa
o 4.1Penamaan asam
o 4.2Penamaan basa
 5Referensi
Senyawa Ionik[sunting | sunting sumber]
Ionik terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Banyak senyawa ionik
merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari hanya dua unsur. Untuk
senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion
nonlogam dan diberi akhiran "-ida". Untuk kation yang memiliki lebih dari 1 jenis muatan
(bilangan oksidasi), diberi keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya
muatan[1].
Contoh penamaan senyawa

Beberapa Kation Monoatom Umum


Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion
Litium Kation Litium Li+
IA Natrium Kation Natrium Na+
Kalium Kation Kalium K+
Berilium Kation Berilium Be2+
Magnesium Kation Magnesium Mg2+
IIA Kalsium Kation Kalsium Ca2+
Stronsium Kation Stronsium Sr2+
Barium Kation Barium Ba2+
IB Perak Kation Perak Ag+
IIB Seng Kation Seng Zn2+
IIIA Aluminium Kation Aluminium Al3+

Beberapa Anion Monoatom Umum


Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion
Nitrogen Anion Nitrida N3-
VA
Fosfor Anion Fosfida P3-
Oksigen Anion Oksida O2-
VIA
Belerang Anion Sulfida S2-
Fluorin Anion Fluorida F-
Klorin Anion Klorida Cl-
VIIA Bromin Anion Bromida Br-
I-
Iodin Anion Iodida

Beberapa Logam Umum yang Memiliki Lebih dari Satu Bilangan Oksidasi
Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion
Krom (II) atau Kromo Cr2+
VIB Kromium
Krom (III) atau Kromi Cr3+
Mangan (II) atau Mangano Mn2+
VIIB Mangan
Mangan (III) atau Mangani Mn3+
VIIIB Besi (II) atau Fero Fe2+
Besi
Besi (III) atau Feri Fe3+
Kobalt Kobalt (II) atau Kobalto Co2+
Kobalt (III) atau Kobaltik Co3+
Tembaga (I) atau Cupro Cu+
IB Tembaga
Tembaga (II) atau Cupri Cu2+
Merkuri (I) atau Merkuro Hg22+
IIB Raksa
Merkuri (II) atau Merkuri Hg2+
Timah (II) atau Stano Sn2+
Timah
Timah (IV) atau Stani Sn4+
IVA Timbal (II) atau Plumbum Pb2+
Timbal Pb4+
Timbal (IV) atau Plumbik

Senyawa molekular
banyak senyawa molekular merupakan senyawa biner. senyawa molekular tersusun
atas unsur-unsur non-logam. Penamaan dimulai dari unsur no-logam pertama diikuti
nama unsur non-logam yang diberi akhiran -ida. Jika dua unsur non-logam dapat
membentuk lebih dari dua jenis senyawa maka digunakan awalan Yunani, suatu awalan
yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya[1].

 1 = mono
 2 = di
 3 = tri
 4 = tetra
 5 = penta
 6 = heksa
 7 = hepta
 8 = okta
 9 = nona
 10 = deka

Contoh penamaan senyawa

Pengecualian untuk senyawa molekular yang mengandung hidrogen, tidak


menggunakan awalan Yunani. di mana senyawa disebut dengan nama umum yang
tidak sistematis.[1]
Contoh
B2H6 Diboran
CH4 Metana
SiH4 Silan
NH3 Amonia
PH3 Fosfin
H2O Air
H2S Hidrogen sulfida
Senyawa Ion Poliatomik[sunting | sunting sumber]
penamaan dimulai dari ion positif (kation) dilanjutkan dengan ion negatif (anion).
untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan diberi keterangan angka
romawi ditengahnya sesuai besar muatan[2].
Beberapa Ion Poliatom Penting
Nama Ion Simbol Ion Nama Ion Simbol Ion
Sulfat SO42-
Hidrogen Fosfat HPO42-
Sulfit SO32-
Dihidrogen Fosfat H2PO4-
Nitrat NO3- Bikarbonat HCO3-
Nitrit NO2 -
Bisulfat HSO4-
Hipoklorit ClO -
Merkuri (I) Hg22+
Klorit ClO2- Amonia NH4+
Klorat ClO3 -
Fosfat PO43-
Perklorat ClO4- Fosfit PO33-
Asetat CH3COO Permanganat
-
MnO4-
Kromat CrO4 2-
Sianida CN-
Dikromat Cr2O72- Sianat OCN-
Arsenat AsO4 3-
Tiosianat SCN-
Oksalat C2O42- Arsenit AsO33-
Tiosulfat S2O3 2-
Peroksida O22-
CO32-
Hidroksida OH -
Karbonat

Contoh:
NH4Cl amonium klorida
NaNO3 natrium nitrat
MgSO4 magnesium sulfat
KCN kalium sianida
Zn(OH)2 seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)
Asam dan Basa
Penamaan asam
Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata "asam"
diikuti nama sisa asamnya.
Untuk asam yang terdiri dari tiga jenis unsur, penamaan dimulai dari kata "asam"
diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom[1]

contohnya
Penamaan basa
Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Larutan basa
bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada
umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion
OH–.Senyawa basa dibentuk oleh ion logam sebagai kation dan ion OH– atau ion
hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa yaitu dengan menuliskan nama
logam (kation) di depan kata hidroksida.[1]
Contoh

 NaOH Natrium hidroksida


 Ba(OH)2 Barium hidroksida
 KOH Kalium hidroksida

Anda mungkin juga menyukai