Anda di halaman 1dari 18

Stoikiometri Larutan & Titrasi Asam Basa

Kompentensi Dasar
1. Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam-basa.

Indikator
- Menuliskan persamaan ion.
- Menjelaskan sifat berbagai macam zat yang terkait dengan reaksi dalam larutan elektrolit.

Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat menuliskan persamaan ion
- Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis zat yang bereaksi dalam larutan
- Siswa dapat menjelaskan kelarutan elektrolit.
- Siswa dapat menjelaskan kekuatan elektrolit.
- Siswa dapat menjelaskan senyawa hipotetis.
- Siswa dapat menjelaskan deret kereaktifan logam.

MATERI

Persamaan ion

Suatu cara pemaparan reaksi kimia yang melibatkan larutan elektrolit disebut persamaan ion. Dalam
persamaan ion zat elektrolit kuat ditulis sebagai ion-ion terpisah, sedangkan elektrolit lemah, gas dan zat
padat ditulis dalam bentuk senyawa netral.
Contoh :
1. Mg(s) + 2HCI(aq) → MgCI2(aq) + H2(g)
Jawab :HCI, MgCI2 tergolong elektrolit kuat, maka
Persamaan ionnya
Mg(s) + 2H+(aq) + 2CI-(aq) → Mg2+(aq) + 2CI-(aq) + H2(g)
Persamaan ion bersih:
Mg(s) + 2H+(aq) → Mg2+(aq) + H2(g)
2. Tuliskan reaksi rumus dan reaksi ion untuk reaksi karbon dioksida dengan larutan natrium hidroksida
membentuk larutan natrium karbonat dan air.
Jawab : Persamaan reaksi :
CO2(g) + 2NaOH(aq) → Na2CO3(aq) + H2O(l)
Persamaan ion
CO2(g) + 2Na+(aq) + 2OH-(aq) → 2Na+(aq) + CO32-(aq) + H2O(l)
Persamaan ion bersih
CO2(g) + 2OH-(aq) → CO32-(aq) + H2O(l)

Latihan 6.1
Tuliskan persamaan reaksi ion bersih untuk masing-masing reaksi berikut:
1. AI(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
2. NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → NaCH3COO(aq) + H2O(l)
3. Na2CO3(aq) + HCI(aq) → NaCI(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Catatan : zat yang dicetak tebal tergolong elektrolit kuat.

Sifat-sifat berbagai macam zat yang terkait dengan reaksi dalam larutan elektrolit

Sifat-sifat berbagai zat yang terkait dengan reaksi dalam larutan elektrolit adalah :

1.Jenis zat yang direaksikan.


Jenis zat yang direaksikan dalam larutan elektrolit dapat berupa asam,basa, garam, oksida basa, oksida
asam serta logam. Asam dan basa pengertiannya dikaitkan dengan teori asam-basa Arrhenius. Garam
merupakan senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Contoh garam NaCI, CaCO 3,
Al2(SO4)3
Oksida basa(oksida logam) cendrung bersifat basa dan oksida asam (oksida non logam) cendrung bersifat
asam.
Berikut beberapa oksida asam dan asam yang bersangkutan.
No Oksida asam Rumus asam
SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 1
1 SO2 H2SO3
2 SO3 H2SO4
3 N2O3 HNO2
4 N2O5 HNO3
5 P2O3 H3PO3
6 P2O5 H3PO4
7 CO2 H2CO3
8 Cl2O7 HCIO4

2.Kelarutan elektrolit
Kelarutan asam, basa dan berbagai garam
No Senyawa Umumnya Kecuali
1 Hidroksida,OH-(basa) Sukar larut Semua basa logam alkali,
Ca(OH)2,Sr(OH)2,dan Ba(OH)2.
2 Nitrat, NO3- Mudah larut -
3 Asetat, CH3COO- Mudah larut -
4 Klorida, CI- Mudah larut AgCl. Hg2CI2, PbCl2, dan CuCl
5 Bromida, Br- Mudah larut AgBr, Hg2Br2, PbBr2, dan CuBr
6 Iodida, I- Mudah larut AgI, Hg2I2, PbI2, CuI, dan HgI2
7 Sulfat, SO42- Mudah larut BaSO4, SrSO4, dan PbSO4
8 Sulfit, SO32- Sukar larut Na2SO3, K2SO3, (NH4)2SO3
9 Karbonat, CO32- Sukar larut Na2CO3, K2CO3, dan (NH4)2CO3
10 Klorat, ClO4- Mudah larut -
11 Fosfat, PO43- Sukar larut Na3PO4, K3PO4 dan (NH4)3PO4
12 Sulfida, S2- Sukar larut Semua sulfida dari unsur golongan IA dan
IIA kecuali Be, (NH4)2S
13 Natrium, Kalium,dan Mudah larut -
Amonium
14 PbCl2, PbBr2, PbI2 Mudah larut -
dalam air panas
15 Asam Mudah larut -

3.Kekuatan elektrolit
Dalam bab terdahulu telah disebutkan asam dan basa kuat serta garam tergolong elektrolit kuat.
Asam kuat : HCl. H2SO4, HNO3, HBr, HI dan HClO4
Basa kuat : NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2, Ca(OH)2.

4.Senyawa hipotetis merupakan senyawa yang tidak stabil dan mudah terurai.
Beberapa senyawa hipotetis dan peruraiannya.
Nama senyawa Rumus senyawa Reaksi peruraian
Asam karbonat H2CO3 H2CO3 → H2O(l) + CO2(g)
Asam nitrit HNO2 2 HNO2 → H2O(l) + NO(g) + NO2(g)
Asam sulfit H2SO3 H2SO3 → H2O(l) + SO2(g)
Asam tiosulfat H2S2O3 H2S2O3 → H2O(l) + S(s) + SO2(g)
Amonium hidroksida NH4OH NH4OH → H2O(l) + NH3
Perak hidroksida AgOH 2AgOH → Ag2O(s) + H2O(l)
Raksa(II) hidroksida Hg(OH)2 Hg(OH)2 → HgO(s) + H2O(l)
Besi(II) Iodida FeI3 2FeI3 → 2FeI2(aq) + I2(s)
Tembaga(II) Iodida CuI2 2CuI2 → 2CuI(s) + I2(g)

5. Deret keaktifan logam


Urutan kereaktifan logam dimulai dari yang paling reaktif.
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au.
Trik mengingat
Lihat, Kalau, Bapak, Caisar, Nanti, Meninggal, Alan, Zidan, Croni, Feni, Nabi, Sulaiman,
Pemberantas, buta Huruf, Crupuk Hangus, Agak, Pahit, Au.

Indikator
- Menjelaskan berbagai jenis reaksi dalam larutan elektrolit.

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 2


Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan reaksi asam-basa.

MATERI

Berbagai Jenis Reaksi Dalam Larutan Elektrolit

1. Reaksi- reaksi asam-basa


a.Reaksi asam dengan basa
ASAM + BASA → GARAM + AIR
Merupakan reaksi penggabungan ion H+ dengan ion OH- membentuk air. Jika garam yang terbentuk
sukar larut dalam air maka garam tersebut membentuk endapan.
Contoh : Tulislah reaksi rumus dan reaksi ion untuk :
a. larutan natrium hidroksida dengan asam sulfat
b. larutan natrium hidroksida dengan asam cuka

Jawab :
a. Larutan natrium hidroksida dengan asam sulfat.
Reaksi rumus : 2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

Reaksi ion lengkap : 2Na+(aq) + 2OH-(aq) + 2H+(aq) + SO42-(aq) →


2Na+(aq) + SO42-(aq) + 2H2O(l)
Reaksi ion bersih : OH (aq)+ H (aq) → H2O(aq)
- +

b.Larutan natrium hidroksida dengan asam cuka.


Reaksi rumus : NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → NaCH3COO(aq) + H2O(l)
Reaksi ion lengkap : Na+(aq) + OH-(aq) + CH3COOH(aq) →
Na+(aq) + CH3COO-(aq) + H2O(l)
Reaksi ion bersih : OH (aq) + CH3COOH(aq) → CH3COO- + H2O(aq)
-

Latihan 6.2.1
Lengkapilah dan tulis persamaan ion bersih untuk reaksi berikut :
1. larutan kalium hidroksida dengan asam nitrat
KOH(aq) + HNO3 → ………… + ………….
2. magnesium hidroksida padat dengan asam sulfat.
Mg(OH)2(s) + H2SO4(aq) → ………… + ……….

b. Reaksi oksida basa dengan asam


Oksida basa + Asam → Garam + Air
Reaksi terjadi karena ion H+ bereaksi dengan O2-
Contoh : Tulislah reaksi rumus dan reaksi ion untuk :
a. kalsium oksida dengan asam klorida encer
b. besi(III) oksida dengan asam sulfat encer.
Jawab : a. Reaksi rumus : CaO(s) + 2HCI(aq) → CaCI2(aq) + H2O(l)
Reaksi ion lengkap : CaO (s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2O(l)
Reaksi ion bersih : CaO(s) + 2H+(aq) → Ca2+(aq) + H2O(l)
b. Reaksi rumus : Fe2O3(s) + 3H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3(aq) + 3H2O(l)
Reaksi ion lengkap : Fe2O3(s) + 6H+(aq) + 3SO42-(aq) →
2Fe3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2O(l)
Reaksi ion bersih : Fe2O3(s) + 6H (aq) → 2Fe (aq) + 3H2O(l)
+ 3+

Latihan 6.2.2
Lengkapi reaksi rumus dan tulis persamaan ion bersih untuk reaksi berikut :
1. aluminium oksida dengan asam klorida
Jawab :
Al2O3(s) + HCl(aq) → ………….. + …………..

2. natrium oksida dengan asam asetat


Jawab
Na2O(s) + CH3COOH(aq) → ………….. + ……………

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 3


c. Reaksi oksida asam dengan basa.
Oksida Asam + Basa → Garam + Air
Contoh : Tulislah reaksi rumus dan reaksi ion gas karbon dioksida dengan air kapur
Jawab : Reaksi rumus : CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)
Reaksi ion : CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)

Latihan 6.2.3
Lengkapilah reaksi rumus dan tuliskan persamaan ion bersih dari reaksi berikut :
1. gas belerang dioksida dengan larutan barium hidroksida
Jawab : SO2(g) + Ba(OH)2(aq) → ………………… + ………………

2. gas dinitrogen pentaoksida dengan larutan kalium hidroksida.


Jawab N2O5(g) + KOH(aq) → ……………. + ………………

d.Reaksi amonia dengan asam


NH3 + Asam → Garam Amonium
Contoh : Tulislah reaksi rumus dan reaksi ion untuk amonia dengan asam sulfat
Jawab : Reaksi rumus : 2NH3(g) + H2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq)
Reaksi ion lengkap : 2NH3(g) + 2H+(aq) + SO42-(aq) → 2NH4+(aq) + SO42-(aq)
Reaksi ion bersih : 2NH3(g) + 2H+(aq) → 2NH4+(aq)

Latihan 6.2.4.
Tulis reaksi rumus dan reaksi ion untuk reaksi berikut :
1. amonia dengan larutan asam nitrat.
Jawab : NH3(g) + HNO3(aq) → …………….
2. amonia dengan asam asetat
Jawab : NH3(g) + CH3COOH(aq) → …………..

Indikator
- Menjelaskan berbagai jenis reaksi dalam larutan elektrolit.

Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan reaksi pergantian.
- Siswa dapat menjelaskan reaksi redoks.

MATERI

2. Reaksi Pergantian (Dekomposisi) Rangkap


Reaksi pergantian dapat dirumus sebagai berikut :
AB + CD → AD + CB
Senyawa AB dan CD dapat berupa asam, basa atau garam. Reaksi dapat berlangsung apabila AD atau
CB atau keduanya memenuhi paling tidak satu dari kriteria berikut :
a. sukar larut dalam air (mengendap)
b. merupakan senyawa yang tidak stabil
c. merupakan elektrolit yang lebih lemah dari AB atau CD.
Contoh : Tulislah reaksi rumus dan reaksi ion dari pualam (CaCO 3) dengan asam klorida encer.
Jawab : Reaksi rumus : CaCO3(s) + 2HCI(aq) → CaCl2(aq) + H2CO3(aq)
Reaksi terjadi karena H2CO3(aq) tidak stabil, sehingga reaksi menjadi
CaCO3(s) + 2HCI(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Reaksi ion lengkap : CaCO3(s) + 2H+(aq) + 2CI-(aq) →
Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Persamaan ion bersih: CaCO3(s) + 2H (aq) → Ca (aq) + H2O(l) + CO2(g)
+ 2+

Latihan 6.2.5.
Tulislah reaksi rumus dan reaksi ion dari reaksi berikut :
1. larutan amonium nitrat dengan larutan kalsium hidroksida.
2. larutan barium klorida dengan larutan perak nitrat.

3. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
a. Reaksi logam dengan asam kuat encer

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 4


Logam + Asam Kuat Encer → Garam + Gas H2
Reaksi terjadi karena ion H+ asam menyerap elektron dari logam. Logam mereduksi ion H +. Logam-
logam yang dapat mereduksi ion H+ terletak disebelah kiri H dalam deret keaktifan logam.
Contoh Tulis reaksi rumus dan reaksi ion untuk
a. zink dengan asam klorida encer
b. tembaga dengan asam sulfat encer
Jawab :
a. Reaksi zink dengan asam klorida encer.
Reaksi rumus : Zn(s) + 2HCI(aq) → ZnCI2(aq) + H2(g)
Reaksi ion lengkap : Zn(s) + 2H+(aq) + 2CI-(aq) → Zn2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g)
Reaksi ion bersih : Zn(s) + 2H+(aq) → Zn2+(aq) + H2(g)
b. Reaksi tembaga dengan asam sulfat encer.
Tembaga dengan asam sulfat encer tidak bereaksi karena tembaga terletak di sebelah kanan
H dalam deret volta (kereaktifan logam).Dengan kata lain tembaga tidak dapat mereduksi ion
H+.

Latihan 6.2.6
Tuliskan reaksi rumus dan ion bersih dari :
1. Logam magnesium dengan larutan asam sulfat encer
2. Logam Perak dengan larutan asam klorida encer

b. Reaksi logam dengan garam


Logam L + Garam MA → Garam LA + Logam M
Reaksi dapat berlangsung jika logam L terletak di sebelah kiri logam M dalam deret keaktifan logam.
Contoh : Tulislah reaksi rumus dan ion untuk
a. zink dengan tembaga(II) sulfat
b. tembaga dengan larutan magnesium sulfat
Jawab :
a. Reaksi logam zink dengan tembaga (II) sulfat.
Reaksi rumus : Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

Reaksi ion lengkap : Zn(s) + Cu2+(aq) + SO42-(aq) → Zn2+(aq) + SO42-(aq) + Cu(s)


Reaksi ion bersih : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
b.Tembaga tidak dapat mendesak magnesium karena tembaga terletak sebelah kanan magnesium
dalam deret kereaktifan logam, maka reaksi tidak terjadi.

Latihan 6.2.7
Tuliskan reaksi rumus dan ion bersih dari :
1. tembaga dengan larutan perak nitrat
2. besi dengan tembaga (II) sulfat

TUGAS I
Tulislah persamaan reaksi, persamaan ion lengkap dan persamaan ion bersih untuk reaksi berikut :
1. Larutan kalsium hidroksida dengan larutan asam klorida
2. Amonia dengan asam klorida
3. Tembaga(II) oksida padat dengan asam klorida.
4. Difosforus pentaoksida padat dengan larutan kalium hidroksida
5. larutan kalsium sulfat dengan larutan natrium karbonat
6. Larutan magnesium klorida dengan larutan natrium hidroksida
7. Aluminium dengan larutan asam sulfat
8. Magnesium dengan tembaga (II) sulfat

Indikator
- Menghitung jumlah zat yang terlibat reaksi dalam larutan elektrolit.

Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan perhitungan kimia sederhana.
- Siswa dapat menjelaskan hitungan stokiometri dengan pereaksi pembatas .

MATERI

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 5


Stoikiometri reaksi dalam larutan
1. Hitungan stoikiometri sederhana.
Langkah-langkah menyelesaikan hitungan kimia sederhana :
 Menuliskan persamaan reaksi setara.
 Menentukan jumlah mol zat yang yang diketahui
 Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan.
 Menyesuaikan jawaban dengan hal yang ditanyakan.
Contoh :
Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi zink dengan asam sulfat. Hitung volume asam sulfat 2 M yang
diperlukan untuk dapat menghasilkan 6,72 liter gas H2(STP).
Jawab :
 Zink larut dalam asam sulfat encer menghasilkan gas hidrogen menurut
persamaan:
Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)
 Zat yang diketahui dalam soal ini adalah hidrogen.
Mol H2 = = 0,3 mol
6,72 L
22,4 L/mol
 Zat yang ditanyakan adalah H2SO4(aq)
Mol H2SO4(aq) = mol H2 = 0,3 mol
 Hal yang ditanyakan adalah volume H2SO4
volume H2SO4 = = = 0,15 L
mol 0,3 mol
M 2 mol / L
Latihan 6.3.1
1. Tentukan volume H2SO4 2 M yang diperlukan untuk melarutkan 5,4 gram aluminium (Al =
27).
2. Hitung volume larutan NaOH 0,1 M yang diperlukan untuk mengendapkan ion magnesium
yang terdapat dalam 100 ml larutan MgCl2 0,1 M.
3. Sebanyak 2 gram suatu logam alkali tanah dilarutkan dalam asam klorida encer
menghasilkan 1,25 liter gas hidrogen. Pada T, P yang sama 5,6 gram N 2 mempunyai volume 5 liter.
Tentukan massa atom relatif unsur tersebut.

2. Hitungan stoikiometri dengan pereaksi pembatas


Jika zat-zat yang direaksikan tidak ekivelen, maka salah satu dari zat tersebut akan habis bereaksi. Zat
yang habis bereaksi disebut reaksi pembatas.Banyaknya hasil reaksi tergantung pada jumlah mol
pereaksi pembatas.
Langkah-langkah penyelesaian reaksi dengan pereaksi pembatas :
a. Menuliskan persamaan yang setara
b. Menentukan jumlah mol zat yang diketahui.
c. Menentukan pereaksi pembatas dengan membandingkan mol zat dengan koefisiennya.
Pereaksi pembatas adalah zat yang habis bereaksi
d. Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan berdasarkan pereaksi pembatas.
e. Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan.

Contoh :
Hitung massa endapan yang terbentuk dari reaksi 50 mL timbel(II) nitrat 0,1 M dengan 50 mL KI 0,1 M
( Pb = 207, I = 127).
Jawab : Persamaan reaksi setara Pb(NO3)2 dengan KI sebagai berikut :
Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)
Menentukan pereaksi pembatas
Jumlah mol Pb(NO3)2 = 50 mL 0,1 mmol/mL
¿
= 5 mmol
Jumlah mol KI = 50 mL 0,1 mmol/mL
¿
= 5 mmol

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 6


Jika Pb(NO3)2 dianggap habis, maka KI yang dibutuhkan untuk bereaksi sebanyak 2 x 5 mmol
(mol Pb(NO3)2) = 10 mmol, sedangkan KI yang tersedia hanya 5 mmol. Jadi sebagai pereaksi
pembatas adalah KI .
Jumlah mol PbI2 (endapan) yang terbentuk dibandingkan dengan jumlah mol pereaksi
pembatas, yaitu KI.
Mol PbI2 = ½ mol KI
¿
= ½ 5 mmol
¿
= 2,5 mmol
Massa PbI2 = 2,5 mmol (207 + 2 x 127) mg/mmol
¿
= 2,5 461 mg
¿
= 1152,5 mg
= 1,1525 g
Latihan 6.3.2
1. Sebanyak 50 mL larutan timbel(II) nitrat 0,1 M direaksikan dengan 50 mL NaCI
0,4 M.Tentukan massa endapan yang terbentuk (Ar CI = 35,5, Pb = 206).
2. Sebanyak 20 mL Na2SO4 0,2 direaksikan dengan 30 ml Ba(NO3)2 0,1 M. Ion-ion apakah yang
terdapat dalam larutan setelah reaksi dan berapa kemolaran masing-masingnya.

TUGAS 2
1. Tentukan volume asam sulfat 4 M yang diperlukan untuk melarutkan 2,4 gram magnesium
2. Sebanyak 8,1 gram aluminium direaksikan dengan 2 liter larutan tembaga(II) sulfat 1,5 M. Berapa gram
tembaga yang dibebaskan (Ar Al = 27, Cu = 63,5).
3. Sebanyak 5,4 gram unsur logam L bervalensi tiga dilarutkan dalam asam sulfat berlebihan dengan reaksi :
2L(s) + 3H2SO4(aq) → L2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Apabila volume gas hidrogen yang terbentuk 6 liter, sedangkan pada T,P yang sama terdapat 5 liter
karbon dioksida bermassa 11 gram, tentukan massa atom relatif logam tersebut.

Indikator
- Menghitung jumlah zat yang terlibat reaksi dalam larutan elektrolit.

Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan hitungan yang melibatkan campuran.
- Siswa dapat menjelaskan pH campuran asam kuat dengan basa kuat keduanya habis bereaksi
- Siswa dapat menjelaskan pH campuran asam kuat dengan basa kuat jika salah satunya berlebih
- Siswa dapat menentukan konsentrasi asam basa dengan titrasi.

MATERI

3.Hitungan stoikiometri yang melibatkan campuran


Langkah-langkah menyelesaikan hitungan yang melibatkan campuran.
a. Menuliskan persamaan setara untuk masing-masing komponen.
b. Memisalkan salah satu komponen dengan x, maka komponen lain sama dengan selisihnya.
c. Menentukan jumlah mol masing-masing komponen.
d. Menentukan jumlah mol zat yang lain.
e. Membuat persamaan untuk menentukan nilai x
f. Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan.

Contoh :
Sebanyak 5,1 gram campuran CaO-Ca(OH)2 memerlukan 150 mL HCI 1 M.
Tentukan susunan campuran tersebut.
Jawab :
 Menuliskan persamaan reaksi setara masing-masing komponen
CaO(s) + 2HCI(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) ………….(1)
Ca(OH)2(s) + 2HCI(aq) → CaCl2(aq) + 2H2O(l) ………….(2)
 Membuat pemisalan.
Misalkan massa CaO = x gram, maka massa Ca(OH) 2 = (5,1 – x) gram.
 Menentukan jumlah mol masing-masing komponen.
SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 7
Mol CaO = x g / 56 g mol-1
=
x
56mol
Mol Ca(OH)2 =
(5,1−x) g
74 g/mol
 Menentukan jumlah mol zat lain yang diketahui yaitu HCl.
Mol HCl = 150 mL 1 mmol mL-1
¿
= 150 mmol = 0,15 mol
 Membuat persamaan .
Mol HCl untuk reaksi (1) = 2 mol CaO
¿
= 2 x/56 mol
¿
= x/28 mol
Mol HCl untuk reaksi (2) = 2 mol Ca(OH)2
¿
= 2 mol
¿ (5,1−x )
74
= mol
(5,1−x )
37
Persamaan : + = 0,15
x (5,1−x )
28 37
Kedua ruas dikalikan dengan 28 37, diperoleh:
¿
37x + 28(5,1 – x) = 0,15 28 37
¿ ¿
37x + 142,8 – 28x = 155,4
9x = 12,6
x = 1,4
Jadi susunan campuran adalah :
CaO = x gram = 1,4 gram
Ca(OH)2 = (5,1 – x) gram = 3,7 gram.

Latihan 6.3.3
1. Sebanyak 1,9 gram campuran NaHCO 3 dengan Na2CO3 direaksikan dengan HCl berlebihan menghasilkan
1,755 gram NaCl. Tentukan susunan campuran tersebut! ( H = 1, C = 12,
O = 16, Cl = 35,5).
2. Sebanyak 26,5 gram campuran BaO dan CaO memerlukan 100 mL HCl 4 M. Tentukan susunan campuran
tersebut! (Ar Ba = 137, Ca = 40, O = 16)

Reaksi Penetralan
Reaksi penetralan merupakan reaksi asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Asam dalam air
melepaskan H+ dan basa melepaskan OH- . Jika larutan asam dan basa direaksikan , ion H+ yang berasal dari
larutan asam akan bereaksi dengan OH- yang berasal dari basa sehingga terbentuk molekul air. Karena air
bersifat netral, reaksi asam-basa disebut juga reaksi penetralan.

Perhitungan Reaksi Pencampuran Larutan Asam Kuat dengan Basa Kuat


Reaksi pencampuran asam kuat dengan basa kuat memberikan 3 kemungkinan hasil reaksi yaitu :
1. Asam kuat dengan basa kuat habis bereaksi.
Jika asam kuat dan basa kuat yang dicampurkan keduanya habis bereaksi, setelah reaksi hanya
akan terdapat garam dan air. Pada kondisi ini larutan bersifat netral dengan pH = 7.
Contoh Soal
Jika 100 mL larutan HCl 0,1 M dan 100 mL larutan NaOH 0,1 M dicampurkan, tentukan pH
campuran tersebut dan jumlah garam NaCl (Mm = 58,5) yang terbentuk.
Jawab :
SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 8
Jumlah mmol HCl = volume HCl M HCl
¿
= 100 mL 0,1 M = 10 mmol
¿
Jumlah mol NaOH = volume NaOH M NaOH
¿
= 100 mL 0,1 M = 10 mmol
¿
Persamaan reaksi :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Perbandingan jumlah mol HCl dan NaOH sesuai dengan perbandingan koefisiennya sehingga kedua
pereaksi tepat habis bereaksi. Hasil reaksi memiliki pH = 7
Jumlah mmol NaCl = mmol NaOH = mmol HCl = 10 mmol
Massa NaCl = mmol NaCl Mm NaCl
¿
= 10 mmol 58,5 mg/mmol = 585 mg.
¿

2. Asam kuat berlebih dan basa kuat habis bereaksi.


Apabila asam kuat berlebih maka di akhir reaksi akan diperoleh garam, air dan sisa asam kuat, pH
campuran ditentukan oleh sisa asam dan campuran bersifat asam
(pH < 7).
Contoh Soal
Tentukan pH campuran larutan 50 mL H2SO4 0,1 M dengan 50 mL larutan KOH 0,1 M.
Jawab : Jumlah mmol H2SO4 = 50 mL 0,1 M = 5 mmol
¿
Jumlah mmol KOH = 50 mL 0,1 M = 5 mmol
¿
Persamaan reaksi :
H2SO4(aq) + 2KOH(aq) → K2SO4(aq) + 2H2O(l)
Perbandingan koefisien H2SO4 dengan KOH adalah 2 : 1.
Yang habis bereaksi adalah KOH.
Jumlah mmol H2SO4 yang terpakai adalah ½ dari 5 mmol.
Jumlah mmol H2SO4 yang tersisa = 5 mmol – 2,5 mmol = 2,5 mmol.
M H2SO4 sisa = = 0,025 M
2,5 mmol
50 ml+50 mL
H2SO4 merupakan asam bervalensi 2 maka mencari [H+] adalah
[H+] = valensi M
¿
= 2 0,025 M = 0,05
¿
pH = - log (5 10-2)
¿
= 2 – log 5
Soal di atas dapat juga diselesaikan dengan cara sebagai berikut :
Mol H+ = valensi M H2SO4 V H2SO4
¿ ¿
= 2 0,1 50 mL
¿ mmol ¿

mL
= 10 mmol
Mol OH- = valensi M KOH V KOH
¿ ¿
= 1 0,1 50 mL
¿ mmol ¿

mL
= 5 mmol
Karena mol H+ > mol OH- maka larutann bersifat asam.
pH larutan ditentukan oleh [H+] yang tersisa.
[H+] =
+ −
molH −molOH
Vcampuran

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 9


=
10 mmol−5 mmol
100 mL
= 0,05 M
pH = 2 – log 5

3. Asam kuat habis bereaksi dan basa kuat berlebih.


Apabila basa kuat berlebih maka di akhir reaksi akan diperoleh garam, air dan sisa basa kuat, pH
campuran ditentukan oleh sisa basa dan campuran bersifat basa ( pH > 7)
Contoh soal :
Jika 500 mL larutan HBr 0,1 M dan 500 mL larutan NaOH 0,2 M dicampurkan, tentukan pH
campuran.
Jawab :
Jumlah mmol HBr = volume HBr M HBr
¿
= 500 mL 0,1 M = 50 mmol
¿
Jumlah mmol NaOH = volume NaOH M NaOH
¿
= 500 mL 0,2 M = 100 mmol
¿
Persamaan reaksi :
HBr(aq) + NaOH(aq) → NaBr(aq) + H2O(l)
HBr dan NaOH memiliki koefisien reaksi yang sama, tetapi jumlah mmol HBr lebih kecil dari jumlah
mmol NaOH. Dalam hal ini yang habis bereaksi adalah HBr.
Jumlah mmol NaOH yang tersisa adalah 100 mmol – 50 mmol = 50 mmol
M NaOH sisa =
50 mmol
500 ml+500 mL
= 5 10-2 M
¿
[OH-] = [NaOH] sisa = 5 10-2
¿
pOH = - log 5 x 10-2
= 2 – log 5
pH = 14 – (2 – log 5)
= 12 + log 5.

Latihan 6.3.3
1. Hitung pH larutan jika 50 mL HCl 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL NaOH 0,1 M
2. Berapa mL larutan NaOH 0,1 M harus dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M untuk
membuat larutan dengan pH = 3?
3. Sebanyak 50 mL H2SO4 0,005 M dicampur dengan 100 mL NaOH 0,05 M. Hitunglah pH
larutan sebelum dan sesudah dicampurkan!

TUGAS 3
1. Kalsium karbonat dan kalsium hidroksida bereaksi dengan asam klorida menurut persamaan
:
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Ca(OH)2(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + 2H2O(l)
Hitung volume larutan HCl 2 M yang diperlukan untuk melarutkan 25 gram campuran yang
mengandung 40 % CaCO3 dan 60 % Ca(OH)2. (Ar H = 1, C = 12, O = 16)
2. Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M.
Hitung pH larutan pada saat :
a. sebelum penambahan NaOH
b. volume larutan NaOH yang ditambahkan 25 mL
c. volume larutan NaOH yang ditambahkan 50 mL
d. volume larutan NaOH yang ditambahkan 100 mL

Indikator
- Menentukan kadar zat melalui titrasi.
- Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam- basa.
- Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi.
SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 10
Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat menentukan konsentrasi asam basa dengan titrasi.
- Siswa dapat menentukan kadar cuka makan melalui titrasi.
- Siswa dapat menentukan indikator yang tepat untuk titrasi asam-basa.

MATERI

Titrasi Asam Basa

Salah satu penggunaan stoikiometri reaksi dalam larutan elektrolit adalah titrasi. Titrasi merupakan
suatu prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan yang diperlukan supaya tepat
bereaksi dengan larutan lain yang telah diketahui kadarnya.
Dengan mengetahui volume dan konsentrasi salah satu pereaksi maka pada akhirnya dapat
ditentukan kadar zat pereaksi lainnya. Analisa kadar zat dengan cara ini dikenal dengan nama titrasi
volumetri.
Reaksi yang terjadi pada titrasi asam basa merupakan reaksi netralisasi. Pada saat titik ekivalen
tercapai jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa dengan persamaan sebagai berikut :

mol asam = mol basa


M asam V asam = M basa V basa
¿ ¿

Titik ekivalen adalah saat larutan standar tepat bereaksi dengan larutan yang dititrasi.Titik ekivalen dapat
diketahui dengan adanya perubahan warna larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang
dititrasi. pH pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir titrasi. Perbedaan volume titik akhir titrasi
dengan titik ekivalen disebut kesalahan titrasi. Larutan standar adalah larutan yang telah diketahui
konsentrasinya.Berikut gambar titrasi menentukan konsentrasi larutan asam A dengan larutan standar basa.

Contoh :
1. Untuk menetralkan 50 mL HCl membutuhkan 75 mL NaOH 0,1 M. Hitung konsentrasi larutan
HCl tersebut.
Jawab : Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
mol NaOH = mol HCl
MNaOH VNaOH = MHCl VHCl
¿ ¿
0,1 M 75 mL = MHCl 50 mL
¿ ¿
MHCl = 0,15 M
2. Hitung molaritas 20 mL H2SO4 yang dititrasi dengan 40 mL NaOH 0,2 M .
Jawab : Reaksi : H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O
Valensi asam dan basanya berbeda
Misalkan valensi asam a dan valensi basa b, maka :
Mol NaOH = mol H2SO4
b MNaOH VNaOH = a M V
¿ ¿ ¿ H 2 SO 4 ¿ H 2 SO 4
1 0,2 M 40 mL = 2 MH SO 20 mL
¿ ¿ ¿ ¿
2 4
SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 11
M = 0,2 M
H 2 SO 4

Menentukan kadar zat.

Contoh :
Untuk menentukan kadar asam cuka perdagangan, diambil 10 mL cuka kemudian diencerkan dengan
akuades sampai volumenya 200 mL. Dari larutan encer tersebut diambil 10 mL kemudian dititrasi dengan
larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator PP. Titik akhir tirasi tercapai pada volume NaOH 25,4
mL . Berapa % kadar cuka tersebut bila kadar cuka murni 17,4 M?

Jawab : Reaksi : CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)


NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 mmol/mL 25,4 mL
¿
= 2,54 mmol
Berdasarkan persamaan reaksi CH3COOH yang ada dalam 10 mL cuka yang diencerkan 2,54 mmol.
Jadi asam cuka yang ada pada cuka sebelum diencerkan adalah ;
= 200 mL / 10 mL 2,54 mmol
¿
= 50,8 mmol
Konsentrasi cuka perdagangan : 50,8 mmol / 10 mL
Kadar cuka dalam % = 5,08 M / 17,4 M 100 %
¿
= 29.19 %

Menentukan Kadar Asam Cuka Dalam Cuka Dapur

Cuka dapur merupakan larutan yang mengandung asam asetat. Pada eksperimen ini akan ditentukan kadar
cuka dapur yang diperdagangkan dipasaran bebas.

I. Alat dan Bahan


1. Buret
2. Statif dan klem
3. Labu erlenmeyer
4. Corong
5. Gelas kimia
6. Pipet ukur/gondok
7. Pipet tetes
8. Larutan NaOH 0,1 M
9. Larutan cuka
10. Indikator Phenolftalein
11. Slinder ukur

II. Cara Kerja


1. Ambil 1,5 mL asam cuka dapur, masukkan ke dalam labu ukur100 mL, kemudian tambahkan
air sehingga volumenya menjadi 100 mL.
2. Siapkan labu erlenmeyer yang bersih dan kering, kemudian masukkan 25 mL asam cuka
hasil pengenceran dengan menggunakan pipet ukur kemudian beri 1 tetes indikator PP. Amati apa
yang terjadi.
3. Masukkan larutan NaOH 0,1 M ke dalam buret sampai penuh.
4. Mulai lakukan titrasi, ingat titrasi dihentikan bila sudah terjadi perubahan warna indikator
PP.
5. Ulangi langkah 2, 3 dan 4 sampai 3 kali.

III. Data Hasil Percobaan.

Titrasi ke 1 2 3 Rata-rata
Volume NaOH 0,1 M ............. ............. ................ ...................

IV. Pertanyaan.
1. Mengapa asam cuka harus diencerkan terlebih dahulu sebelum dititrasi?

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 12


...........................................................................................................................................
2. Mengapa titrasi dilakukan berulang-ulang?
...........................................................................................................................................
3. Asam cuka murni mengandung CH3COOH 17,4 M, hitunglah kadar cuka dapur dan tentukan
dalam satuan persen!
M cuka yang ditirasi
Volume NaOH yang diperoleh :
M NaOH yang digunakan :
Volume CH3COOH yang dititrasi :
M NaOH V NaOH = M CH3COOH V CH3COOH
¿ ¿
0,1 M .................. = M CH3COOH 25 mL
¿ ¿
M CH3COOH = .......................
M cuka dalam 1,5 mL cuka makan
M CH3COOH 1,5 mL = 100 mL ........... ( yang diperoleh dari titrasi)
¿ ¿
M CH3COOH = ................ M (*)
Kadar Cuka = x 100 %
.........M (∗)
17,4 M
= ................ %

Indikator
- Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat membuat kurva titrasi asam basa.

MATERI
Kurva Titrasi
Jika asam atau basa dititrasi, setiap penambahan zat pentitrasi akan terjadi perubahan pH.Grafik
yang merupakan hubungan perubahan pH terhadap volume zat pentitrasi yang ditambahkan disebut kurva
titrasi. Adapun perhitungan pH saat terjadi titrasi dapat dibedakan 4 tahap sebagaimana tabel berikut.
. Titrasi sesama larutan kuat (asam atau basa)
Kriteria
Asam ditirasi basa kuat Basa dititrasi asam kuat
perhitungan pH
pH = - log [H+] pOH = -log [OH-]
saat titrasi
[H+] = valensi . [Asam] titik awal [OH-] = valensi. [Basa]
[H+] = Daerah [OH-]=
Vasam .Masam  Vbasa.Mbasa antara(sebelum Vbasa.Mbasa  Vasam .Masam
Vasam  Vbasa titik ekivalen) Vbasa  Vasam
Vasam. Masam = Vbasa.Mbasa Vbasa.Mbasa = Vasam. Masam
[H+] = [OH-] Saat titik ekivalen [H+] = [OH-]

[H ] =
+ Kw [H+] = Kw
[H+]=
[OH-] =
Setelah titik Vasam .Masam  Vbasa.Mbasa
Vbasa.Mbasa  Vasam .Masam
ekivalen Vasam  Vbasa
Vbasa  Vasam

Contoh Soal
Jika 50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Jawab pertanyaan berikut.
a. pH pada titik awal
b. pH pada daerah sebelum titik ekivalen
c.pH pada titik ekivalen
d. pH setelah titik ekivalen
Jawab :
a. pH pada titik awal
[H+] = M asam
= 0,1 M
SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 13
pH = - log 0,1 = 1
b. pH pada daerah sebelum titik ekivalen
[H+] =
Vasam . Masam−Vbasa . Mbasa
Vasan+Vbasa
Penambahan 1 mL
[H+] = = 0.096
(50×0,1 )−(1×0,1)
50+1
pH = - log 0,096 = 1.02
Penambahan 10 mL
[H+] = = 0,066
(50×0,1 )−(10×0,1 )
50+10
pH = - log 0,066 = 1,18
Penambahan 20 mL
[H+] = = 0,0428
(50×0,1 )−(20×0,1 )
50+20
pH = - log 0,0428 = 1,37
Penambahan 30 mL
[H+] = = 0,025
(50×0,1 )−(30×0,1 )
50+30
pH = - log 0,025 = 1,6
Penambahan 45 mL
[H+] = = 0,0053
(50×0,1 )−(45×0,1)
50+45
pH = - log 0,0053 = 2,28
c. pH pada titik ekivalen
[H+] =
√ Kw
= = 1 x 10-7
√ 10−14
pH = - log 10-7 = 7
d. pH setelah titik ekivalen
[OH-] =
Vbasa . Mbasa−Vasam. Masam
Vbasa+Vasam
Penambahan 51 mL
[OH-] = = 0,00099
(51x 0,1)−(50 x 0,1 )
51+50
pOH = - log 0,00099 = 3
pH = 14 – pOH = 14 -3 = 11
Penambahan 55 mL
[OH-] = = 0,00476
(55×0,1 )−(50×0,1 )
55+50
pOH = - log 0,00476 = 2,32
pH = 14 – 2,32 = 11,68
Berdasarkan perhitungan dapat dibuat tabel dan grafik sebagai berikut :

Volume NaOH 0,1 M yang pH setelah penambahan


ditambahkan (mL) NaOH 0,1 M

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 14


1 1,02
10 1,18
20 1,37
30 1,60
45 2,28
50 7
51 11
55 11,68
Jika pH dialurkan terhadap volume NaOH 0,1 M yang ditambahkan akan diperoleh kurva titrasi seperti
berikut :

Latihan 6.4
1. Sebanyak 20 mL larutan HCl 0,02 M dititrasi dengan KOH 0,03 M
a. Tentukan pH larutan pada penambahan :
(1) 0 mL KOH
(2) 5 mL KOH
(3) 10 mL KOH
(4) 11 mL KOH
(5) 12 mL KOH
(6) 13 mL KOH
(7) 14 mL KOH
(8) 15 mL KOH
b. Dari jawaban a, dapatkah kalian menentukan indikator yang sesuai?
c. Hitung pH dan volume KOH pada titik ekivalen.
d. Gambarkan kurva titrasinya!
2. Komponen asam yang utama dalam susu yang sudah asam adalah asam laktat, CH 3-CHOH-COOH.
Pada titrasi 10 mL asam laktat dengan NaOH diperoleh perubahan pH seperti tabel di bawah ini.
Volume NaOH yang ditambahkan pH
(mL)
0 2,5
2 3,1
4 3,4
6 3,7
8 3,9
10 4,1
12 4,4
14 4,7
16 9,1
18 11,6
20 11,8
a.Berdasarkan tabel, buat kurva titrasinya!
b.Tentukan indikator yang sesuai untuk titrasi tersebut!

RANGKUMAN
SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 15
1. Reaksi dalam larutan elektrolit dapat ditulis dalam bentuk persamaan ion. Dalam persamaan
ion bersih, hanya spesi yang mengalami perubahan dituliskan, sedangkan ion penonton diabaikan.
2. Dalam menuliskan persamaan ion, hanya elektrolit kuat yang ditulis sebagai ion-ion
terpisah.
3. Reaksi dalam larutan elektrolit terjadi karena ion.ion bergabung membentuk endapan,
elektrolit yang lebih lemah, zat hipotetis, atau mengalami reaksi redoks.
4. Asam dan basa saling menetralkan.
5. Reaksi dekomposisi rangkap akan berlangsung jika salah satu atau kedua
produknya
a. merupakan elektrolit lemah
b. berupa gas
c.sukar larut (mengendap)
d. terurai (hipotetis)
6. Reaksi pendesakan dalam larutan dapat terjadi jika logam yang mendesak lebih aktif dari
logam yang didesak.
7. Stoikiometri larutan mengikuti hukum-hukum stoikiometri umum, yaitu
a. Perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi sesuai dengan
perbandingan koefisien.
b. Banyaknya hasil reaksi ditentukan oleh jumlah mol pereaksi yang habis
(pembatas)
8. Reaksi penetralan asam-basa dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai jenis zat
melalui titrasi asam-basa.
9. Jika asam ditetesi basa, maka pH larutan akan naik. Sebaliknya, jika ditetesi asam maka pH
larutan akan turun. Perubahan pH titrasi asam-basa dapat dibuat grafik yang disebut kurva titrasi
asam-basa.
10. pH pada saat asam dan basa habis bereaksi disebut titik ekivalen.
11. Untuk menunjukkan titik ekivalen digunakan indikator yang sesuai yaitu indikator yang
trayek pHnya terletak pada daerah lonjakan pH.
12. pH pada saat inikator mengalami perubahan warna disebut titik akhir titrasi.

GLOSARIUM

persamaan ion, persamaan reaksi dalam bentuk ion-ion


kurva titrasi, grafik titrasi
titik ekivalen, titik pada saat jumlah mol zat yang dititrasi sama dengan jumlah mol zat pentiter
titik akhir titrasi, pH pada saat terjadi perubahan warna indikator

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2 16


EVALUASI

1. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat kecuali....
a. kalsium oksida d. Amonia
b. Air e. Natrium karbonat
c. Karbon dioksida
2. Garam yang terbentuk pada reaksi gas SO2 dengan NaOH adalah....
a. NaSO2 d. Na2SO4
b. NaHSO3 e. NaSO3
c. Na2SO3
3. Diantara logam berikut yang tidak larut dalam asam sulfat encer adalah....
a. Tembaga d. Besi
b. Aluminium e. Zink
c. Magnesium
4. Persamaan ion bersih yang menyatakan reaksi pualam dengan asam klorida encer adalah....
a. CaCO3(s) + 2H+(aq) CaCl2(s) + H2CO3(g)
b. CaCO3(s) + 2H+(aq) Ca2+(aq) + H2CO3(g)
c. +
CaCO3(s) + 2H (aq) Ca2+(aq) + H2O(l) + CO2((g)
d. +
CaCO3(s) + 2H (aq) CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)
e. CaCO3(s) + 2H+(aq) + 2Cl- CaCl2(s) + H2CO3
5. Untuk membuat 4 gram besi(III) sulfat (Mr = 400) dari besi(III) oksida diperlukan larutan H 2SO4 0,1 M
sebanyak....
a. 10 mL d. 300 mL
b. 30 mL e. 600 mL
c. 100 mL
6. Aluminium larut dalam asam klorida membentuk aluminium klorida dan gas hidrogen:
2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
Jika massa aluminium yang dilarutkan 5,4 gram, maka volume gas H 2 yang terjadi diukur pada keadaan
standar adalah....(Ar Al = 27)
a. 1,12 liter d. 4,48 liter
b. 2,24 liter e. 6,72 liter
c. 3,36 liter
7. Sejumlah logam aluminium tepat habis bereaksi dengan 150 mL larutan H 2SO4 1 M,massa logam
aluminium adalah....
a. 1,35 gram d. 10,80 gram
b. 2,70 gram e. 16,20 gram
c. 5,40 gram
8. Untuk menetralkan 100 mL larutan KOH 0,1 M diperlukan larutan H 2SO4 0,1 M sebanyak....
a. 10 mL d. 150 mL
b. 50 mL e. 200 mL
c. 100 mL
9. Sebanyak 0,4 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan kedalam air, larutan yang terjadi dapat menetralkan HCl
0,1 M sebanyak....
a. 10 mL d. 100 mL
b. 20 mL e. 110 mL
c. 50 mL
10. Suatu basa L(OH)2 seberat 3,16 gram dilarutkan kedalam air. Larutan yang terjadi dapat dinetralkan oleh
100 mL HCl 0,4 M. Massa atom relatif L adalah....
a. 124 d. 274
b. 158 e. 316
c. 182
11. Sebanyak 200 mL KI 1 M dicampur dengan 50 mL Pb(NO3)2 1 M dan terjadi reaksi yang belum setara :
KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) PbI2(s) + KNO3(aq)
Jumlah mol pereaksi yang berlebihan setelah berlangsungnya reaksi adalah....
a. 0,05 KI d. 0,10 mol Pb(NO3)2
b. 0,05 Pb(NO3)2 e. 0,15 mol KI
c. 0,10 KI

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2


12. Besarnya konsentrasi Ba(OH)2 jika 400 mL Ba(OH)2 tepat dinetralkan dengan 600 mL HCl 0,1 M
adalah....
a. 0,05 M d. 0,15 M
b. 0,075 M e. 0,3 M
c. 0,1 M
13 .Titik ekivalen untuk titrasi 10 mL NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M terjadi pada....
a. pH 7 d. pH > 7
b. pH ≤ 7 e. pH < 7
c. pH = 7
14. Banyaknya volume H2SO4 0,05 yang harus ditambahkan ke 100 mL KOH dengan pH = 12 agar pH
larutan menjadi 7 adalah....
a. 10 mL d. 100 mL
b. 20 mL e. 200 mL
c. 50 mL
15. pH larutan untuk titrasi 24 mL KOH 0,2 M dengan 25 mL HCl 0,2 M adalah....
a. 2,25 d. 5,61
b. 2,4 e. 11.30
c. 5,10

SMAN 2 P.Panjang|Kimia XI Semester 2

Anda mungkin juga menyukai