Anda di halaman 1dari 7

BAGIAN BAGIAN AKAR

 1.Leher akar (collum)


 2.ujung akar (apex radicis)
 3.batang akar (corpus radicis)
 4.cabang akar (radix literalis)
 5. serabut akar (fibrilla radicalis)
 6.Rambut akar (pilus radicalis)
 7.tudung akar (calyptra)

MACAM BATANG TUMBUHAN

 Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis)


 Roset – adalah susunan daun yang melingkar dan rapat berimpitan,menurut letaknya ada
dua jenis roset yaitu: -Roset batang ,contohnya pohon kelapa
-Roset akar, contohnya lobak
 Tumbuhan yang berbatang (planta caulis)
 Herbaceous (batang basah),contohnya,bayam
 Lignosus (batang berkayu),contohnya, pada pohon berkayu dan semak
 Calmus (batang rumput),contohnya, padi dan rumput
 Calamus (batang mendong),contohnya, tumbuhan mendong

BENTUK BATANG

 Teres (bentuk batang bulat), contohnya, batang bulat pada bambu


 Angularis (bentuk batang bersegi), terbagi dua;
 Triangularis (bentuk batang segitiga), contohnya, tumbuhan teki
 Quadrangularis (bentuk batang segi empat), contohnya, tumbuhan markisa dan
anggur
 Pipih (berbentuk elips atau setengah lingkaran) biasanya melebar menyerupai daun, sehingga
mengambil alih tugas daun pula.
 Filokladia (phyllocladium) bentuk batang sangat pipih dan mempunyai pertumbuhan
yang terbatas, misalnya pada jakang (muehlenbeckia platyclade)
 Kladodia (cladodium) bentuk batang tumbuh terus dan mengadakan percabangan,
misalnya dari jenis kaktus (opuntia microdasys)

SIFAT PERMUKAAN BATANG

 Laevis (licin), batang zea mays (jagung)


 Memperlihatkan bekas daun, carica papaya (papaya)
 Spinosus (berduri) misalnya pada Rosa sp (mawar)
 Pilosus (berambut), misalnya pada nicotiana tabacum (tembakau)
 Sulcatus (beralur), jika pada arah membujur batang jelas beralur, missalnya cereus peruvianus
(kaktus)
 Costatus (berusuk), misalnya pada iler
 Alatus (bersayap), misalnya pada dioscorea alata L (ubi)

ARAH TUMBUH BATANG

 Erectus (tegak lurus) arahnya lurus keatas, misalnya, carica papaya (papaya) dan cocos
nucifera (kelapa)
 Dependent (menggantung) tumbuhan yang biasanya terdapat di tepi jurang, misalnya,
Aerides odorata (anggrek lilin)
 Humifusus (berbaring ) batang terletak dipermukaan tanah, misalnya, Citrullus vulgaris schrad
(semangka)
 Repens (menjalar/merayap) misalnya, Ipomoea batatas poir (ubi jalar)
 Ascendens (serong keatas/condong) pangkal batang seperti hendak berbaring tetapi bagian
lainnya membelok keatas, misalnya Arachis hypogaea (kacang tanah)
 Nutans (menangguk), batang tegak lurus keatas tetapi ujungnya membelok kebawah,
misalnya, Helianthus annuus L (bunga matahari)
 Scendens (memanjat) batang tumbuh katas dengan menggunakan penunjang
 Volubilis (membelit) batang naik dengan melilit penunjangnya, misalnya, kembang sungsang

TIPE PERCABANGAN BATANG

 Monopodial – cabang yang memperlihatkan batang pokok tampak jelas karena lebih besar
dan Panjang, contoh cemara dan pinus
 Simpodal – batang utama sulit dibedakkan dengan cabang karena arah tumbuhnya maupun
besarnya, contoh anggrek dan sawo manila
 Dikotom (menggarpu) – setiap cabang yang keluar terdapat dua dan ukurannya sama besar,
contoh paku pakuan dan nipah

MACAM SIFAT BATANG

 Flagellum (geragih) yaitu,cabang cabang kecil Panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-
bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar akar. Tunas pada buku-buku ini
beserta akarnya masing-masing dapat terpisah menjadi suatu tumbuhan baru. Misalnya,
centella asiatica Urb (daun kaki kuda), solanum tuberosum L (kentang)
 Wiwilan/tunas air (virga singularis) yaitu, cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas
ruas yang Panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup liar. Misalnya,
coffea sp (kopi) dan Theobroma cacao L (pohon coklat)
 Virga (sirung Panjang) yaitu, cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun daun,
dan mempunyai ruas-ruas Panjang.
 Virgula (sirung pendek) yaitu, cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang selain daun
biasanya merupakan pendukung bunga dan buah.

ARAH TUMBUH CABANG


 Fastigiatus (tegak) arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong keatas,
tetapi selanjutnya hamper sejajar dengan batang pokok. Misalnya, pada kopi
 Patens (condong keatas) cabang dengan batang membentuk sudut 45 derajat. Missal cemara
 Horizontalis (mendatar) cabang dengan batang membentuk sudut 90 derajat. Missal pada
pohon randu
 Declinatus (terkulai) cabang pada pangkalnya mendatar tetapi ujungnya melengkung
kebawah. Missal pada kopi robusta
 Pendulus (bergantung) cabang tumbuhnya kebawah. Misalnya pada tumbuhan salix

FOLIUM (DAUN)

FUNGSI DAUN

 Pengambilan zat zat makanan (resorbsi) terutama yang berupa zat gas CO2
 Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
 Penguapan air (transpirasi)
 Pernafasan (respirasi)

BAGIAN BAGIAN DAUN

 Upih daun/pelepah daun (vagina)


 Tangkai daun (petioles)
 Helaian daun (lamina)

BANGUN DASAR
 Acicularis: Bangun jarum; bulat torak, kecil dan panjang, seperti bentuk daun Pinus.
 Asymmetrical: Asimetris, senjang; helaian daun di sisi kiri dan kanan ibu tulang daun tidak
sama bentuknya.
 Cordatus: Bangun jantung; dengan tangkai daun melekat pada bagian yang melekuk. Seperti
pada talas.
 Cuneatus: Bangun baji atau segitiga terbalik, dengan tangkai daun melekat pada sudut bawah.
 Deltoideus: Bangun segitiga, dengan tangkai daun melekat pada salah satu sisi. Misalnya
pada tabat barito.
 Digitatus: Bangun jari, menjari; helaian daun terbagi atas beberapa bagian menyerupai jari,
misalnya pada singkong.
 Ellipticus: Bangun jorong; bentuk umum kebanyakan daun.
 Ensiformis: Bangun pedang; lonjong memanjang dengan tepi kurang lebih sejajar dan
berujung lancip. Bagian tengah (dekat ibu tulang daun) lebih tebal dari tepi-tepinya.
 Falcatus: Bangun sabit; ujung daun menyerong ke salah satu sisi.
 Filiformis: Bangun benang.
 Flabellatus: Bangun setengah lingkaran atau serupa kipas.
 Hastatus: Bangun tombak, serupa mata tombak; yakni dengan ujung lancip dan dua telinga
yang juga berujung lancip di pangkalnya yang menghadap ke depan atau ke samping.
 Laminar: Lembaran, sebagaimana daun pada umumnya.
 Lanceolatus: Bangun lanset, yakni jorong memanjang (panjang lk. 3-10 × lebar); bagian
terlebar kurang lebih di tengah-tengah.
 Ligulatus: Bangun pita; sempit memanjang, kedua tepinya cenderung sejajar, berujung
tumpul.
 Linearis: Bangun garis, linear; sempit memanjang, kedua tepinya cenderung sejajar, berujung
lancip. Misalnya, daun ilalang.
 Obcordatus: Bangun jantung terbalik, jantung sungsang; tangkai melekat pada ujung yang
lancip.
 Oblanceolatus: Bangun lanset terbalik, lanset sungsang; bagian dekat pangkal lebih sempit
dari bagian dekat ujung.
 Oblongus, oblong: Bangun lonjong; yakni memanjang (panjang lk. 2-3 × lebar) dengan sisi
hampir sejajar.
 Obovatus: Bangun bundar telur terbalik, bundar telur sungsang; tangkai melekat pada ujung
yang lancip, serupa bentuk tetesan air.
 Orbicularis: Bangun bundar, orbikular, bentuk lingkaran.
 Ovatus: Bangun bundar telur, oval (panjang lk. 1½ × lebar); bagian terlebar di bawah tengah-
tengah.
 Panduratus: Bangun serupa gitar, melebar dekat ujung.
 Peltatus: Bangun perisai, tangkai melekat di sisi bawah helaian daun. Lihat misalnya, kampis
cina.
 Perfoliatus: Helaian mengelilingi ranting, atau, ranting tumbuh menembus helaian daun.
 Reniformis: Bangun ginjal, tangkai melekat pada lekukan.
 Rhombatus, rhomboideus: Bangun belah ketupat.
 Rotundatus: Hampir bundar, orbikular sedikit melonjong.
 Sagittatus: Bangun panah, serupa mata panah.
 Spathulatus: Bangun sudip, sendok, spatula.
 Subulatus: Bangun paku atau dabus; bulat torak, pendek dengan ujung lancip.

TEPI DAUN (MARGO FOLLI)


 Ciliatus: berambut di tepinya.
 Crenatus: beringgit, bergigi tumpul dengan toreh yang lancip dan tidak dalam.
 Crenulatus: beringgit dengan gigi kecil-kecil.
 Dentatus: bergigi; tonjolan maupun torehan lancip dan tidak dalam, seperti mata gergaji.
 Denticulatus: bergigi kecil-kecil.
 Entire: rata, utuh tidak berbagi atau bertoreh.
 Fissus: bercangap; torehan atau lekukan margin sekitar setengah panjang tulang daun
samping. Misalnya pada sukun dan jarak.
 Laceratus: bertoreh tak beraturan; torehan atau lekukan margin tidak beraturan bentuk dan
dalamnya.
 Laciniatus: margin terbagi atas rumbai-rumbai sempit berujung lancip.
 Lobatus: berlekuk; torehan atau lekukan margin kurang dari setengah tulang daun samping.
Contohnya, daun terong dan kapas.
 Partitus: berbagi; torehan atau lekukan margin lebih dalam dari setengah tulang daun
samping. Misalnya, daun kenikir.
 Pectinatus: serupa sisir; yakni berbagi sangat dalam dengan torehan atau lekukan margin
mencapai tulang daun utama. Lihat misalnya sangga langit.
 Serratus: bergerigi; bergigi dengan sisi yang tidak sama panjang, puncak gigi mengarah ke
depan/ujung. Biserratus: bergerigi ganda.
 Serrulatus: bergerigi kecil-kecil.
 Sinuatus, repandus: berombak; margin dengan torehan membundar (sinus), beringgit
renggang.
 Undulatus: tepian daun menggelombang.
 Ujung dan pangkal helaian daun[sunting | sunting sumber]
 Ujung penetes pada daun kulim berbentuk ekor (caudatus)
 Acuminatus: luncip,[4] meruncing; dengan ujung menyempit memanjang.
 Acutus: lancip; ujung atau pangkal daun membentuk sudut runcing (< 90°).
 Aristatus: berujung jarum; ujung tiba-tiba menyempit sangat panjang dan kaku seperti jarum.
 Caudatus: berekor; ujung tiba-tiba menyempit panjang seperti ekor.
 Cuspidatus: meluncip dan menggulung dalam ekor di ujungnya, membentuk semacam
contong atau kerucut sempit.
 Emarginatus: melekuk dangkal di ujungnya.
 Mucronatus: bermukro; ujung tiba-tiba menyempit dan berekor pendek.
 Mucronulatus: bermukro kecil; mukro (ekor) sangat kecil, serupa duri, yang
dinamai mukronul.
 Haworthia truncata, contoh klasik daun bentuk terpangkas
 Obcordatus: melekuk dalam di ujungnya.
 Obtusus: menumpul; dengan ujung atau pangkal tumpul.
 Retusus: terbelah; melekuk dangkal pada ujung yang lebar.
 Rotundus, rotundatus: membundar di ujung atau pangkalnya.
 Truncatus: terpangkas atau rompang; dengan ujung seperti terpotong, rata.
 Auriculatus: bercuping, atau bertelinga; pangkal helaian membentuk cuping seperti telinga.
Misalnya pada terentang putih.
 Cordatus: bangun jantung; pangkal helaian melekuk bentuk jantung.
 Cuneatus: bangun baji; pangkal helaian menyudut (≤ 90°) seperti ujung baji.
 Hastatus: bangun pangkal mata tombak; runcingan helaian bagian belakang menghadap ke
depan atau samping.
 Oblique: miring; helaian di pangkal tidak simetris. Misalnya pada Begonia.
 Sagittatus: bangun pangkal mata panah; runcingan helaian bagian belakang menghadap ke
belakang.

UJUNG DAUN (APEX FOLLI)

1. Runcing (acutus); kedua tepi kanan dan kiri ibu tulang daun bertemu dengan membentuk sudut
lancip, contohnya pada daun olenader (Nerium olender L.)
2. Meruncing (acuminatus); seperti pada ujung runcing tetapi titik pertemuan lebih ke depan lagi,
contohnya daun sirsak (Annona muricata L.)

3. Tumpul (obtusus); contohnya pada sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)


4. Membulat (rotundatus); ujung daun membentuk semacam busur, contohnya daun kaki kuda
(Centella asiatica Urb.), daun teratai besar (Nelumbium nelumbo Druce).
5. Rompang (truncatus); ujung daun membentuk garis rata, contohnya anak daun se manggi (Marsilea
crenata Presl.), daun jambu monyet (Anacardium occidentale L.).6. Terbelah (retusus); ujung daun
membentuk lekukan, ch. daun sidaguri (Sida retusa L.)
7. Berduri (mucronatus); ujung daun merupakan suatu duri, contohnya daun nenas seberang (Agave
sp).

 Gam
bar a. Runcing b. Meruncing c. Tumpul d. Membulat e. Rompan
f.Terbelah g.Berduri

PANGKAL DAUN (BASSIS FOLLI)

1. Runcing (acutus); biasanya terdapat pada daun memanjang, lanset, dll.


2. Meruncing (acuminatus); biasanya pada daun bulat telur sungsang atau bentuk sudip.
3. Tumpul (obtusus); biasanya pada daun bentuk bulat telur, jorong.
2. Membulat (rotundatus); pada daun bangun bulat telur, jorong.
3. Rompang (truncatus); terdapat pada daun bangun segitiga, delta, dan tombak.
4. Berlekuk (emarginatus); terdapat pada daun bangun jantung, ginjal, dan anak panah.

Gambar  Basal daun a. Runcing b. Meruncing c. Tumpul d. Membulate. Rompang/Rata f. Berlekuk


PERMUKAAN DAUN

1. Licin (laevis), permukaan daun terlihat:


I. Mengkilat (nitidus), misalnya pada sisi atas daun Kopi (Coffea robusta
Lindl.),
dan pada sisi atas daun Beringin (Ficus benjamina L.).
II. Suram (opacus), misalnya pada daun Ketela Rambat (Ipomoea batatas
Poir.)
III. Berselaput lilin (pruinosus), misalnya pada sisi bawah daun Pisang
(Musa paradisiaca L.)dan pada sisi bawah daun Tasbih (Canna hybrida
Hort.).
2. Gundul (glaber), misalnya pada daun Jambu Air (Eugenia aquea Burm.).
3. Kasap (scaber), misalnya pada daun Jati (Tectona grandis L.).
4. Berkerut (rugosus), misalnya pada daun Jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.)
dan pada daun Jambu Biji (Psidium guajava L.).
5. Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkeriput tetapi kerutannya lebih
besar, misalnya pada daun Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).
6. Berbulu (pilosus), jika bulunya halus dan jarang-jarang, misalnya pada daun Tembakau
(Nicotiana tabacum G. Don.).
7. Berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu jika diraba terasa seperti laken atau
beludru.
8. Berbulu kasar (hispidus), bulu kaku dan jika diraba terasa kasar, misalnya pada daun
Gadung (Dioscorea hispida Dennst.).
9. Bersisik (lepidus), misalnya pada sisi bawah daun Durian (Durio zibethinus Murr.).

Anda mungkin juga menyukai