Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dinda Aprimonika

Nim : 21032004

Prodi : Biologi (NK)

Matkul : Morfologi tumbuhan

RESUME

BATANG

A. Pengertian Batang

Batang merupakan bagian utama tumbuhan yang berada di atas tanah dan juga yang
mendukung bagian-bagian lain dari suatu tumbuhan, yaitu daun, bunga dan juga buah. Oleh karena
itu, batang tersebut mempunyai struktur yang lebih kompleks daripada akar pohon tersebut.

B. Sifat dan Fungsi Batang

a. Sifat Batang Sifat-sifat dari batang antara lain sebagai berikut :

 Batang tumbuhan bersifat fototropi yaitu memiliki arah pertumbuhan ke atas atau menuju cahaya

 Pertumbuhan batang umumnya tidak terbatas

 Batang tumbuhan monokotil memiliki ruas-ruas yang jelas

 Tumbuhan dikotil ruas-ruas batangnya tidak terlihat dengan jelas

 Beberapa jenis tumbuhan dapat dibedakan dengan bagian lainnya contohnya batang pohon
kelapa sedangkan ada pula batang yang tertutup pelepah daunnya contohnya batang tanaman
jagung

 Tumbuhan Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) hanya terdiri atas tumbuhan berkayu

 Tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) terdiri atas tumbuhan yang mempunyai
batang basah, batang rumput, batang mendong, dan batang berkayu

C. Fungsi Batang

Adapun fungsi dari batang antara lain sebagai berikut:

 Mendukung bagian-bagian pada tumbuhan yakni daun, bunga, dan juga buah

 Merupakan suatu jalur transportasi air dan juga zat makanan hasil dari fotosintesis
 Membantu suatu proses pernapasan, dikarenakan oksigen tersebut dapat masuk ke lentisel

 Tempat melekatnya suatu daun, bunga dan juga buah

 Sebagai penopang atau juga sebagai penyokong sehingga tumbuhan tersebut tetap dapat berdiri
tegak

 Sebagai alat perkembangbiakan dengan secara vegetatif dengan menggunakan metode


pencangkokan

 Sebagai Tempat menyimpan cadang makanan.

Gambar fungsi dan struktur bataang


D. Perkembangan Batang
Pada tumbuhan berbiji, batang berasal dari pertumbuhan batang lembaga (caulicle) di dalam
biji. Pada tumbuhan paku, batang berasal dari bagian kutub batang pada jaringan embrio. Pada
Tallophyta, tubuh tumbuhan belum memiliki organ batang, akar, daun seperti halnya pada
tumbuhan ganggang (Algae), tumbuhan lumut hati (Hepaticopsida), dan lumut tanduk
(Anthoceropsida). Akan tetapi pada lumut daun (Bryophyta) telah memiliki batang dengan
struktur morfologi yang sederhana, yaitu batang tunggal dengan stipe berkas protostele. Batang
yang berstruktur kompleks dimiliki oleh tumbuhan paku (Pterodophyta) dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).

E. Bentuk Batang dan Cabang


a. Bentuk Batang Bentuk batang antara lain sebagai berikut;
 Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera L.).
 Bersegi (angularis)
 Bangun segi tiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus rotundus)
 Bangun segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah
 Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih fungsi daun.
 Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas,
misalnya jakang
 Kladodia (clakodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya
sebangsa kaktus
b. Bentuk Cabang
Bentuk cabang antara lain sebagai berikut;
 Geragih (Stolo) Cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap dan buku-bukunya ke
atas keluar tunas baru dank e bawah tumbuh akar-akar. Cabang ini dibedakan lagi menjadi
dua yaitu:
 Merayap di atas tanah, misalnya daun kaki kuda (Cantella asiatica), arbe (Fragraria vesca
L.)
 Merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus), kentang (Solanum
tuberosum L.)
 Wiwilan atau Tunas Air (Virga Singularis) Cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan
ruas-ruas yang panjang dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup
liar. Misalnya, kopi (Coffea sp.) dan pohon coklat (Theobroma cacao L.)
 Sirung Panjang (Virga) Cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun
dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang demikian ini tidak
pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu sering disebut pula cabang yang mandul (steril).
 Sirung Pendek (Virgule atau Virgule Sucrescens) Cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas
yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang
yang dapat mengahsilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang
yang subur (fertil).

F. Permukaan Batang
Adapun permukaan batang antara lain sebagai berikut;
 Licin (laevis), misalnya batang jagung (Zea mays)
 Berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang membujur, misalnya
iler (Coleus scutellarioides)
 Beralur (sulcatus), jika pada arah membujur batang terdapat alur-alur yang jelas,
misalnya pada Cereus peruvianus
 Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada sudut-sudutnya
terdapat pelebaran yang tipis, misalnya pada gadung (Dioscorea alata)
 Berambut (pilosus), seperti misalnya pada tembakau (Nicotiana tabacum)
 Berduri (spinosus), misalnya pada mawar (Rosa sp)
 Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya) dan kelapa
(Cocos nucifera)
 Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya nangka (Artocarpus integra),
kluwih (Artocarpus communis) dan
 Memperlihatkan lentisel, misalnya pada sengon (Albizia stipulata)
 Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak (bagian kulit yang mati) seperti terlihat
pada jambu biji (Psidium guajava).

G. Arah Tumbuh Batang dan Cabang


a. Arah Tunbuh Batang
 Tegak lurus (erectus) Batang lurus ke atas, misalnya papaya (Carica papaya).
 Menggantung (dependens,pendulus) Untuk tanaman yang tumbuh di lereng-lereng
atau tepi jurang, misalnya Zebrina pendula Schnitzl atau tumbuhan epifit misalnya jenis
anggrek (Orchidaceae) tertentu.
 Berbaring (humifusus) Jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya ujungnya
saja yang sedikit membengkok ke atas, misalnya semangka (Citrullus vulgaris Schrad).
 Menjalar atau merayap (repens) Batang berbaring tetapi dari buku-bukunya keluar
akar-akar, misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir).
 Serong ke atas atau condong (ascendens) Pangkal batang seperti hendak berbaring,
tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas, misalnya pada tanah kacang (Arachis
hypogaea).
 Mengangguk (nutans) Batang tumbuh tegak lurus ke atas,tetapi ujungnya
membengkok kembali ke bawah,misalnya bunga matahari (Helianthus annuus).
 Memanjat (scandens) Jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang.
b. Arah Tumbuh Cabang
 Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga
arahtumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi
selanjutnyahampir sejajar dengan batang pokoknya, misalnya wiwilan pada kopi (Coffea
sp.)
 Condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut
kurang lebih 45, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia)
 Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut sebesar
kurang lebih 90C, misalnya pada pohon randu (Ceiba pentandra Gaertn)
 Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya
lalumelengkung ke bawah, misalnya kopi robusta (Coffea robusta Lindl)
 Bergantung (pendulus), cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya
cabangcabang tertentu pada Salix

H. Batang Termodifikasi
Beberapa modifikasi batang antara lain;
a. Rimpang (Rhizoma), yaitu batang yang tumbuh horizontal dibawah tanah dengan
buku dan ruas- ruas yang pendek dengan daun yang berbentuk sisik-sisik. Contoh
zingiberaceae, poaceae dan cannaceae.
b. Umbi batang (Tuber),yaitu batang dibawah permukaan tanah yang juga
menebal,namun tidak berdaun sisik,permukaan seringkali tampak licin,buku-buku
batang dan ruas-ruasnya tidak jelas.karena tidak adanya sisa daun,seringkali dinamakan
umbi telanjang (tuber nodus).Contoh kentang.
c. Umbi lapis (bulbus), merupakan modifikasi dari batang beserta daun.bagian yang
merupakan modifikasi dari batang adalah subang atau cakram kecil-kecil dengan ruas
yang amat pendek.
Berdasarkan sifat fisiknya, umbi lapis dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
• Umbi berlapis, bila daunnya menyerupai bagian yang lebar dan lebih luar
menyelubungi bagian yang lebih dalam, misalnya umbi bawang merah (Allium cepa L.)
• Umbi bersisik, bila modifikasi daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat
menyelubungi seluruh umbi, melainkan tersusun seperti genting, misalnya pada (Lillium
candidu L.)
d. Subang (Cormus) yaitu batang pendek yang tebal dan membengkak yang berada
didalam tanah. Ruas dan buku masih jelas terlihat. Contoh Gladiolus dandavensis.
e. Stolon,merupakan cabang yang ramping lagi panjang,tumbuh kesamping diatas
tanah atau didalam tanah, kemudian ujung stolon dibentuk tumbuhan baru. Contoh
teki (Cyperus rotundus L.)
f. Filokladia dan kladodia, yaitu batang yang mengambil alih fungsi daunnya,karena
daunnya mengalami reduksi yang lanjut atau berubah menjadi duri. Contoh kladodia
adalah euhienbeckia platyclada, sedangkan contoh filokladia adalah Opuntia vulgaris
g. Sulur batang atau sulur cabang,tumbuh dari ketiak daun,biasanya disangga sisa-sisa
daun atau bunga. Contohnyatanaman air mata pengantin (Antigonon leptopus)
h. Duri batang atau duri cabang,berasal dari modifikasi cabang, terletak diketiak daun
dan sering menyangga daun-daun atau buna-bunga yang rudimeter, contohnya
Bougenvillea
i. Kait,merupakan bentuk antara duri dan sulur,keras seperti duri, tetapi berpilin-pilin
seperti sulur pendek.contohnya pada tanaman gambir.

Anda mungkin juga menyukai