Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar dan
daun. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat disamakan dengan rangka pada
manusia dan hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan.
Batang mempunyai fungsi utama sebagai jalur transportasi air dan zat-zat hara
dari akar ke daun dan sebaliknya. Selain itu, batang mendukung bagian-bagian
tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah. Melalui
percabangannya, batang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat makanan
cadangan.
Umumnya batang mempunyai sifat antara lain berbentuk panjang, bulat
seperti silinder. Pada batang terdapat buku-buku (nodus), tempat duduknya daun.
Jarak antara buku disebut ruas (internodus). Batang biasanya tumbuh ke atas, menuju
cahaya (fototrofi positif) atau matahari (heliotrofi positif).
Pada umumnya batang tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. Batang selalu bertambah
panjang di ujungnya. Pertumbuhan batang ditandai dengan adanya percabangan.
Karena batang memiliki struktur yang cukup kompleks, dalam mengamati
batang suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang menjadi focus pengamatan,
misalnya bentuk, cabang-cabang, arah pertumbuhan dan sebagainya.
A. STRUKTUR BATANG
Bila memperhatikan tumbuhan, biasanya pertama kali dilihat adalah
batangnya. Dari batang baru dilihat bagaimana keadaan daun. Sebagian besar
tumbuhan memiliki batang yang jelas. Namun demikian, beberapa tumbuhan
tidak memiliki batang yang jelas.
Berdasarkan hal tersebuat, salah satu cara membedakan tumbuhan dapat
dilakukan melalui struktur batangnya. Oleh karena itu tumbuhan dibedakan
MORFOLOGI BATANG
Page 1
menjadi tumbuhan yang berbatang (planta caulis) dan tumbuhan tidak berbatang
(planta aacaulis). Terlepas dari pernyataan tersebuat, tumbuh-tumbuhan yang
dikatagorikan planta acaulis pada dasarnya memiliki batang, namun tidak tampak
jelas terlihat.
Batang akan terlihat dengan jelas pada saat berbunga. Bila tumbuhan
memasuki tahap pembungaan, dari tengah-tengah roset tempat berkumpulnya
daun akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang tersusun
jarang dan mendukung bunga-bunga.
Pada tumbuhan yang memiliki umbi batang atau rimpang, pelapah daun akan
tumbuh berimpitan saling melekat. Pelapah daun yang berdekatan ini terlihat
seperti batang. Struktur seperti ini disebuat dengan batang semu, misalnya pada
pisang (Musa paradisiaca) dan jenis-jenis Zingiberaceae.
B. SIFAT DAN TUGAS BATANG
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat
dengan jumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku inilah
terdapat daun.
c. Tumbuhnya biasa ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop).
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas,
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil,
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek,
misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Sebagian bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk :
MORFOLOGI BATANG
Page 2
MORFOLOGI BATANG
Page 3
Page 4
besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores) dan
semak-semak (frutices) pada umumnya.
Perbedaan semak dan pohon dapat dilihat dari tinggi, percabangan,
dan perkembangan kambiumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi
besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang
semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu,
pertumbuhan cabang dekat dengan permukaan tanah atau malahan dalam
tanah. Diameter batang tidak dapat membesar. Tingkat pertumbuhan
semak disebut tingkat tiang. Kadang-kadang semak dianggap sebagai
perawakan (habitus) tumbuhan. Contoh pohon : mangga (Mangifera
indica L.), semak : sidaguri (Sida rhombifolia L.), putri malu (Mimosa
pudica), dan sebagainya.
MORFOLOGI BATANG
Page 5
MORFOLOGI BATANG
Page 6
batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat
memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji
tunggal (Monocotyledonae) sebaliknya mempunyai batang yang pangkal sampai
ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa
golongan saja yang pangkalnya tampak membesar , tetapi selanjutnya ke atas
tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma (Palmae).
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah
bentuk batang pada penampang melintangnya, dan dilihat dari sudut bentuk
penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang,
anatar lain :
a. Bulat (teres), jika penampang melintangnya menunjukkan bangun lingkaran.
Batang bulat dapat ditemukan pada kebanyakan tumbuhan. Misalnya bamboo
(Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera L.),
MORFOLOGI BATANG
Page 7
MORFOLOGI BATANG
Page 8
MORFOLOGI BATANG
Page 9
MORFOLOGI BATANG
Page 10
MORFOLOGI BATANG
Page 11
d. Menjalar atau merayap (repens), batang menjalar hampir sama dengan batang
berbaring. Yang membedakan terletak dari buku-bukunya yang mengeluarkan
akar, sehingga dapat tumbuh menjadi tunas. Batang menjalar dapat ditemukan
pada kangkung (Ipomoea crassicaulis), ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.) dan
sebagainya.
superba L.)
Tangkai pembelit, misalnya pada kapri (Pisum sativum L.)
Duri, misalnya mawar (Rosa sp.), bugenvil (Bougainvillea spectabilis
Willd.)
MORFOLOGI BATANG
Page 12
MORFOLOGI BATANG
Page 13
Page 14
Cabang yang besar dibiasakan langsung keluar dari batang pokok lazim nya
disebuat lahan (ramus) sedangkam cabang-cabang yang kecil dinamakan ranting
(ramulus).
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya, oleh
sebab itu cabang-cabang dapat dibedakan seperti dibawah ini :
a. Geragih (flagellum, stolo) yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh
merayap, dan dari buku-bukunya keatas keluar tunas baru dan kebawah
tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini berserta akar-akarnya masingmasing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang
demikian ini dibedakan lagi dalam dua macam :
1. Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica
Urb.) dan arbe (Fragraria vesca L.)
2. Merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus L.), kentang
(Solanun tuberosum L.) dan alang-alang (Imperatae cilindrica)
b. Wiwilan atas tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh
cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang
tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi (Coffea sp.) dan
pohon coklat (Theobroma cacoa L.)
c. Sirung panjang (virga) yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan
mendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada
cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu
sering disebut pula cabang yang mandul (steril).
d. Sirum pendek (virgula atau virgula sucrescens) yaitu cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan
pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebuat pula cabang yang subur
(Fertil).
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang
tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini,
maka arah tumbuh cabang menjadi berlainan.
MORFOLOGI BATANG
Page 15
G. UMUR BATANG
Batang tumbuhan dapat menunjukkan umur suatu tumbuhan. Hal ini
disebabkan oleh siklus hidup tumbuhan, mulai dari kecambah, fase vegetatif, fase
generatif, dan fase maturasi. Perkecambahan merupakan suatu fase awal
tumbuhan memulai hidupnya, yang ditandai dengan muculnya daun pertama dan
akar.
Sejak berkecambah, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan, dengan
bertambahnya jumlah daun, akar dan tegaknya batang. Fase ini dinamakan fase
vegetatif. Fase generatif dimulai sejak tumbuhan mulai berbunga, lalu terjadi
penyerbukan sampai akhirnya menghasilkan buah. Buah akan mengalami
kematangan. Pada saat itu tumbuhan sudah memasuki fase maturasi.
MORFOLOGI BATANG
Page 16
Setelah fase maturasi, beberapa tumbuhan tidak lagi produktif, tetapi ada
beberapa jenis yang melanjutkan siklus hidupnya sebanyak satu kali atau berkali
kali. Hal inilah yang dimaksud sebagai umur tumbuhan.
Ada bermacam-macam tumbuhan yang mempunyai pangkal batang dalam
tanah, yang dapat meruapakan suatu alat untuk menahan kala yang buruk.
Tumbuhan yang mempunyai batang yang demikian itu dalam musim buruk
misalnya didaerah panas dalam musim kering (didaerah iklim sedang dalam
musim dingin) , bagian yang diatas tanah seringkali mati tetapi bagian yang
didalam tanah tetap hidup dan jika musim baik telah tiba akan bertunas
menghasilkan tumbuhan yang baru. Pangkal batang dalam tanah yang berguna
untuk mengarungi kala yang buruk itu disebuat : caudex, terdapat misalnya pada
valerian (Valeriana officinalis L.) dan klembak (Rheum officinale B.).
Dalam membicarakan perihal pangkal batang menjadi alat untuk
mempertahankan kehidupan tumbuhan pada masa yang buruk, dapat diketahui
bahwa batang tumbuhan mempunyai umur yang terbatas. Karna kalau batangnya
mati, biasanya tumbuhannya pun mati, maka tumbuhannya sering kali dibedabedakan menurut panjang atau pendeknya umurnya yaitu dalam :
1. Tumbuhan annual (annuus), yaitu tumbuhan yang mengalami hanya satu
siklus hidup. Bila sudah berbuah, tumbuhan akan mati dengan kata lain
tumbuhan annual merupakan tumbuhan setahun atau tumbuhan berumur
pendek. Dalam golongan ini termaksud bermacam-macam tanaman yang
didunia pertanian terkenal sebagai tanaman palawija, misalnya jagung (Zea
mays L.) , kedele (soja max Piper), kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dll.
Untuk menunjukan sidat ini dalam buku-buku pelarajan dicantumkan tanda
dibelakang nama tumbuhannya.
2. Tumbuhan biennial (dua tahun) (biennis), yaitu tumbuhan yang untuk
hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru)
memerlukan waktu dua tahun. Sifat ini sering ditunjukan dengan tanda ,
MORFOLOGI BATANG
Page 17
misalkan biet (Beta vulgaris L.) digilitas (Digitalis purpurea L.), cabe
(Capsicum sp.), tomat (Solanum lycopersicum).
3. Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras (perennial), yaitu yang dapat
mencapai umur sampai bertahun-tahun belum juga mati, bahkan ada yang
dapat mencapai umur sampai ratusan tahun. Untuk golongan pohon-pohon
dan semak-semak, sifat ini ditunjukan dengan tanda planet saturnus, yaitu
tanda sendagkan untuk tanda terna (herba) yang seumur panjang, sifat ini
ditunjukan dengan tanda planet Jupiter, yaitu tanda X. Terna yang selalu
hidup, walaupun bagiannya yang di atas tanah telah mati, misalnya : emponempon (Zingiberaceae).
MORFOLOGI BATANG
Page 18
Daftar Pustaka
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Tljitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
MORFOLOGI BATANG
Page 19