tumbuhan adalah akar. Akar merupan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh
karena itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau
kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing
memudahkan akar menembus tanah. Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama.
Bagianbagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar: (a). Inti Akar, (b). Rambut Akar,
(c). Tudung Akar. Budi Wahyono (2008: 31), akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar
serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki
oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil
mencangkok. Budi Wahyono (2008: 31) akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang
merupakan kelanjutan batang, sedangkan akarakar yang lain merupakan cabang dari akar utama.
Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan
berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang
hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang,
contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin;
akar napas, contohnya akar pohon kayu api. Budi Wahyono (2008: 31), fungi akar pada tumbuhan dapat
diuraiakan sebagai berikut: (a). Menyerap air dan zat hara (mineral), (b). Menunjang berdirinya
tumbuhan, (c). Sebagai alat pernapasan, (d). Sebagai penyimpan makanan cadangan. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa akar merupakan bagian penting dari tumbuhan. Bagian-bagian akar meliputi
inti akar, rambut akar, dan tudung akar. Jenis-jenis akar tumbuhan berupa akar serabut dan akar
tunggang. Fungsi akar pada tumbuhan yaitu menyerap air dan zat hara (mineral), menunjang berdirinya
tumbuhan, sebagai alat pernapasan, sebagai penyimpan makanan cadangan.
Budi Wahyono, (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Batang atau caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Pada
umumnya bentuk batang adalah bulat/silinder atau bentuk lain dan selalu aktinomorf. Batang
mempunyai ruas-ruas dan buku-buku. Batang tumbuh ke atas menuju cahaya matahari
(fototrop/heliotrope). Selain itu batang umumnya mengalami pertumbuhan yang tak terbatas.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Pada umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua
bagian yang setangkup.
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah
terdapat daun.
c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-
kadang cabang atu ranting-ranting kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.
Sebagai bagian tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk :
a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah.
b. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-
bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-
hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan, ada di antaranya yang jelas kelihatan
batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan
macam-macam batang:
1. Batang basah (herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada bayam
(Amaranthus spinosus L.), krokot (Portulacaoleracea L.), pisang (Musaparadiciaca L.)
2. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan
seringkali berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa L.) dan rumput (Gramineae) pada
umumnya.
4. Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih
panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylisglobulosa Kunth.), wlingi (Scirpus grossus L.)
dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae) lainnya.
Gambar.Bagian-bagian batang
Nodus
Bagian batang tempat tumbuh daun dan tunas.
Tunas
Bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah/ kuncup yang berada diatas permukaan tanah
/ media.
Daun
Salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang umumnya berwarna hijau.
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada
penampang melintangnya. Dan dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya ini dapat
dibedakan bermacam-macam bentuk batang antara lain:
a. Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera L.).
b. Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan:
Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus rotundus).
Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah
c. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula. Batang
yang bersifat demikian dinamakan:
Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya
pada Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.),
Kladodia (Cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya
sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
h. Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang seperti batang
yang memanjat, akan tetapi tidak dipergunakan alat-alat yang khusus, melainkan batangnya
sendiri naik dengan melilit penunjangnya. Menurut arah melilitnya dibedakan lagi batang yang:
Membelit ke kiri (Sinistrorsum volubilis), jika dilihat dari atas arah belitan berlawanan dengan
arah putaran jarum jam. Dapat pula dikatakan demikian: jika kita mengikuti jalannya batang
yang membelit itu, penunjang akan selalu di sebelah kiri kita. Batang yang membelit ke kiri
misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea L.),
Membelit ke kanan (Dextrorsum volubilis). Jika arah belitan sama dengan arah gerakan jarum
jam, atau jika kita mengikuti arah belitan, penunjang akan selalu di sebelah kanan kita. Batang
tumbuhan yang membelit ke kanan tidak banyak ditemukan, contoh: gadung (Dioscorea hispida
Dennst.).
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan 3 macam cara percabangan, yaitu:
1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar
dan lebih panjang (Lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya misalnya pohon
cemara (Casuarina equisetifolia L.),
2. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam perkembangan
selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat
pertumbuhan dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.),
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang setiap kali menjadi
dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleichenia linearis Clarke).
Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya disebut dahan
(ramus), sedang cabang-cabang yang kecil dinamakan ranting (ramulus).
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya, oleh sebab itu cabang-
cabang dapat dibedakan seperti di bawah ini:
a. Geragih (flagellum, stolo),
yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar
tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya
masing-masing dapat terpisah merupakan suatutumbuhan baru. Cabang yang demikian ini
dibedakan lagi dalam dua macam:
Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (Centellaasiatica Urb.) dan arbe
(Fragraria vesca L.),
Merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus L.), kentang (Solanum tuberosum L.).
b. Wiwilan atau tunas air (virga singularis),
yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal
dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi (Coffea sp.) dan
pohon coklat (Theobroma cacao L.),
c. Sirung panjang (virga),
yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas
yang cukup panjang. Pada cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh
sebab itu sering disebut pula cabang yang mandul (steril),
d. Sirung pendek (virgula atau virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas- ruas
yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang yang
dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur
(fertil).
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu dengan batang
pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka arah tumbuh cabang menjadi
berlainan.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut:
a. Tegak (fastigiatus),
yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada
pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang
pokoknya, misalnya wiwilan pada kopi (Coffea sp.),
b. Condong ke atas (patens),
jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 450, misalnya pada pohon
cemara (Casuarina equisetifolia L.),
c. Mendatar (horizontalis),
jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut sebesar kurang lebih 900C, misalnya pada
pohon randu (Ceiba pentandra Gaertn.),
d. Terkulai (declinatus),
jika cabang pada pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya lalu melengkung ke bawah, misalnya
kopi robusta (Coffea robusta Lindl.),
e. Bergantung (pendulus),
cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.
Mengenai soal batang, selain yang telah diuraikan di muka, ada bermacam-macam tumbuhan
yang mempunyai pangkal batang di dalam tanah, yang dapat merupakan suatu alat untuk
menahan kala yang buruk. Tumbuhan yang mempunyai batang yang demikian itu, dalam musim
buruk, misalnya di daerah panas dalam musim kering (di daerah iklim sedang dalam musim
dingin), bagian yang di atas tanah seringkali mati, tetapi bagian yang dalam tanah tetap hidup,
dan jika musim baik telah tiba, akan bertunas menghasilkan tumbuhan yang baru. Pangkal
batang dalam tanah yang berguna untuk mengarungi kala yang buruk itu disebut caudex, terdapat
misalnya pada valerian (Valeriana officinalis L.), klembak (Rheum officinale B.).
Dalam membicarakan perihal pangkal batang yang menjadi alat untuk mempertahankan
kehidupan tumbuhan pada masa yang buruk, dapat diketahui bahwa batang tumbuhan
mempunyai umur yang terbatas. Karena kalau batang mati, biasanya tumbuhannya pun mati,
maka tumbuhan seringkali dibeda-bedakan menurut panjang atau pendek umurnya, yaitu dalam:
Batang yang bentuknya berubah disebut batang yang telah mengalani modifikasi. Batang dapat
terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti menimbun
cadangan makanan dan untuk fotosintesis.
Pada batang, buku adalah tempat melekatnya daun pada batang, dan batang diantara 2 daun
berurutan disebut ruas. Kuncup yang terletak pada ujung batang disebut kuncup terminal.
Bersama kuncup aksilar, kuncup terminal akan menentukan bentuk dari percabangan.
Beberapa modifikasi batang antara lain:
a. Stolon / Geragih
Stolon adalah batang horizontal panjang yang menjalar di atas atau dalam tanah maupun air.
Pada buku-buku batangnya tumbuh tunas dan membentuk akar. Setelah beberapa waktu tanaman
ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu
baru. Cabang yang demikian itu dibedakan menjadi :
1. Cabang yang Merayap di Atas Tanah
Misalnya pada daun kaki kuda ( Centella asiatica ) dan arbei ( Fragraria
vesca ).
2. Cabang yang Merayap di Bawah Tanah
Misalnya teki ( Cyperus rotundus )
3. Cabang yang Merayap di Bawah Air
Dapat dijumpai misalnya pada eceng gondok ( Eichornia crassipes )
b. Rhizoma / Rimpang
Rimpang adalah batang di bawah tanah yang tumbuh horisontal dan biasanya bercabang,
berbuku, beruas, daun yang melekat pada buku berbentuk sisik yang tipis seperti selaput dan
warnanya tidak hijau. Rimpang . Rimpang merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan
cadangan, contohnya antara lain pada tanaman tasbih(Canna edulis Ker), kerut (Maranta
arundina L) dan iris
Rimpang merupakan organ modifikasi batang bukan akar dengan ciri sebagai berikut:
1. berdaun, tetapi daun melekat pada buku, telah menjelma menjadi sisik-sisik yang tipis seperti
selaput dan tidak hijau.
2. Mempunyai kuncup-kuncup
3. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, kadang ke atas dan muncul ke tanah
c. Umbi Batang
Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti
menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis. Umbi batang merupakan salah satu bentuk
modifikasi batang yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi batang merupakan
pembengkakan batang yang di dalamnya terdapat jaringan yang digunakan untuk menyimpan zat
cadangan makanan. Ciri dari umbi batang adalah :
1. Berada di bawah permukaan tanah
2. Terdapat tunas
3. Batang menebal namun tidak tertutup daun sisik
4. Buku pada kuncup tiap ketiak tetap tampak .
Contoh dari umbi batang adalah Kentang ( Solanum tuberosum ). Pada pangkal batang kentang
diatas tanah, tumbuh sejumlah geragih yang memasuki tanah dan menjadi panjang. Di saat
kegiatan meristem apeks di ujung geragih terhenti sehinnga tidak bertambah panjang. Sebagian
tumbuh menjadi umbi kentang. Perbanyakan vegetative dapat dilakukan dengan menanam
sebagian batang dengan tunas ketiaknya.
d.Umbi Lapis
Umbi ini terselubung oleh lapisan luar yang kering dan tipis seperti selaput. Penutup yang
dinamakan tunika, berperan sebagai pelindung terhadap kekeringan dan luka mekanik terhadap
umbi. Sisik berdaging tersusun sebagai lapisan continue dan konsentris sehingga berstruktur
padat. Umbi lapis jika ditinjau asalnya adalah penjelmaan batang beserta daunnya. Dinamakan
umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis yaitu yang terdiri dari daun-daun
yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging, merupakan bagian umbi yang menyimpan zat
cadangan, sedang batangnya hanya bagian yang kecil pada bagian bawah umbi lapis itu. Contoh
pada bawang merah ( Allium cepa ).
e. Kormus
Terdiri dari batang pendek dan gemuk yang berorientasi vertical dalam tanah dan diselubungi
sisik ( daun ) kering. Kormus dapat menghasilkan anak kormus yang disebut kormel yang
merupakan tunas yang berkembang di ketiak daun pada kormus induk. Seringkali kormel
terdapat di ujung sumbu batang yang tergolong geragih . Pada kormus dapat dibedakan ruas dan
buku. Sebagian besar kormus terdiri dari parenkim yang berisi cadangan makanan. Pada kormus
yang dewasa, dasar daun kering bertahan pada buku-buku dan menyelubungi serta
menutupi kormus. Tutup atau tunika ini melindungi kormus terhadap luka dan kekeringan. Di
setiap buku kormus terdapat kuncup ( tunas ) ketiak. Contoh tanaman yang berkormus aalah
Gladiolus gandavensis.
f. Umbi Sisik
Umbi ini tidak memiliki penutup kering. Sisik terpisah dan tidak sama tingginya serta semua
melekat pada papan basal. Pada umumnya umbi sisik ini mudah rusak dan perlu dirawat agar
tetap lembab, sebab akan luka jika kekeringan. Pada waktu panen tampak bahwa pada umbi
terdapat priordium akar. Akar ini tidak akan mengalami pemanjangan sebelum ditanam
pada lingkungan yang sesuai. Contoh tumbhan dengan umbi sisik adalah pada tanaman bunga lili
( Lilium longiflorum ).
g. Umbi Semu
Umbi semu atau pseudobulbus sering ditemukan pada tanaman anggrek epifit. Pseudobulbus ini
digunakan untuk menyimpan air.
DAFTAR PUSTAKA
www.neatorama.com
Tjitrosoepomo, G 1992. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press. (hal 242-253).
Sumardi I. & Pudjoarinto A. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Fakultas Biologi
UGM Yogykarta.
Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono, Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hlm. 29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
2.1.Pengertian Daun
Salah satu bagian dari tumbuhan adalah daun. Daun tumbuh di ujung batang atau dahan
tanaman yang muda. Pada umumnya daun berwarna hijau, namun ada juga yang berwarna
merah, kuning, coklat, atau pun campur. Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang
penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun
merupakan organ tanaman yang mempunyai fungsi untuk membuat makanan. Di daun juga
terdapat alat pernafasan pada tumbuhan yaitu stomata.
2.2.Fungsi daun
a. Secara morfologi, daun yang lengkap mempunyai bagian upih daun (pelepah daun), tulang
daun, tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Daun lengkap dapat dijumpai pada
pohon pisang dan rumput-rumputan.
1. Helaian daun ( lamina ),
2. Tangkai daun,
3. Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai
daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
4. Pelepah atau upih daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta
membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas. Daun yang
berupih umumnya hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji
tunggal (monocotyledoneae), contohnya suku rumput (Gramineae).
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Ir Tjitrosoepomo, Gembong 2005 Morfologi tumbuhan, Yogyakarta: gadja mada university
prese.
Drs. Ma’rup dan Rifal, Ahmad S. pd. Ebelajar efektif Biologi umum. SMP kelas VIII, PT
INTIMEDIA Jakarta
PENGERTIAN BUNGA
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan
bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan
lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada
bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang
membawa biji. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan
penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan
pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas,
juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga terdiri atas bagian yang steril
dan bagian yang fertil (reproduktif). Bagian steril meliputi sejumlah helai daun kelopak (sepal),
kumpulannya disebut kaliks, dan sejumlah helai daun mahkota (petal), kumpulannya disebut
korola. Kaliks dan korola, bersama-sama disebut perhiasan bunga (periant). Jika periant tidak
terbagi menjadi kaliks dan korola, setiap helaiannya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah
benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil). Keseluruhan
helai. Pada umumnya, kelopak bunga berwarna hijau. Adapula yang berwarna merah seperti
pada bunga mentega (Nerium olander) dan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima). Ketika
bunga masih kuncup, kelopak bunga menempel pada mahkota bunga dan setelah bunga mekar,
kelopak bunga menempel pada dasar bunga.Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi bunga
pada waktu masih kuncup dan bersama-sama dengan mahkota bunga berfungsi pula sebagai alat
perhiasan bunga untuk menarik perhatian serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses
penyerbukan .Jika kelopak bunga dan mahkota bunga sulit dibedakan dengan jelas, maka
keduanya disebut dengan tanda bunga (perigonium), misalnya pada bunga bakung, bunga
Mahkota bunga atau tajuk bunga tersusun dari bagian serupa daun yang mengeliligi alat
perkembangbiakan. Dapat dikatakan pula mahkota berfungsi sebagai alat perhiasan bunga. Pada
umumnya, mahkota bunga berwarna-warni dan tersusun teratur sehingga tampak indah. Pada
jenis tumbuhan tertentu mempunyai aroma yang khas serta mempunyai kelenjar madu (nektar).
Dengan adanya kelengkapan tersebut, mahkota bunga berfungsi untuk menarik perhatian
serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses penyerbukan. Pada waktu bunga masih
kuncup, bersama-samadengan kelopak bunga, mahkota bunga berfungsi untuk melindungi putik
dan benang sari. Kelopak bunga terdapat pada lingkaran terluar bunga, sedangkan mahkota
Merupakan bagian fertil pada bunga yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk
sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari. Benang sari merupakan alat
kelamin jantan pada bunga.Benang sari, apabila kita teliti, kita akan melihat di tengah-tengah
daun mahkota terdapat benang yang sangat halus yang disebut dengan benang atau tangkai sari.
Benang sari di setiap jenis bunga memiliki jumlah dan bentuk yang berbeda, namun satu jenis
bunga selalu memiliki jumlah yang sama, seperti bunga pohon kacang polong dan buncis
memiliki sepuluh benang sari yang agak panjang, buah cherry dan strawberi memiliki dua puluh
benang sari yang berukuran sedang dan bunga apiun memiliki yang agak banyak dan pendek.
Struktur benang sari yaitu setiap benang sari memiliki tangkai sari yang di puncaknya
terdapat gumpalan kecil yang berwarna kuning yang disebut sebagai kepala sari, tangkai sari
yang biasanya berbentuk vertikal bekerja untuk mengantarkan makanan ke kepala sari, oleh
karna itu di bagian dalamnya terdapat jaringan atau lorong semacam pipa sebagai saluran
makanan.
Secara umum benang sari termasuk sel pembiakan, oleh karena itu benang sari memiliki
peranan yang sangat penting dalam proses reproduksi. Benang sari merupakan gumpalan kecil
yang memiliki empat lubang yang penuh dengan serbuk yang sangat halus yang disebut dengan
serbuk sari (pollen). serbuk ini sangat serupa dengan sprema hewan yang bekerja seperti sperma
Serbuk sari sangatlah halus oleh karena itu dengan mata telanjang tidak mungkin kita
dapat melihat berbagai macam bagiannya, akan tetapi dengan menggunakan mikroskop kita bisa
melihat seluruh bagiannya dan dapat menyingkap proses kerja serbuk sari yang sangat
menakjubkan itu. Serbuk sari banyak megandung zat gula, lemak, protein dan karbohidrat, dan
tepat di tengahnya terdapat dua sel yang mana ukuran yang satu lebih besar dari sel yang satunya
lagi –serbuk sari masak menjelang penyerbukan intinya membelah menjadi 2 macam sel, yang
disebut dengan generatif dan vegetatif- dimana tugas dua sel ini dalam proses penyerbukan akan
dijelaskan nanti.
Pada macam jenis tumbuhan serbuk sari memiliki bentuk yang berbeda, terkadang ia
berbentuk seperti piramid, segi tiga, bulat atau seperti telur tergantung pada jenis pohonnya.
Selain itu galur atau kerutan yang berada di dataran serbuk saripun juga berbeda, setiap jenis
tumbuhan memiliki bentuk dan kerakteristiknya tersendiri. Hal ini merupakan salah satu dari
keajaiban penciptaan –Allah- yang mana membuktikan kepada kita semua bahwa tidak ada satu
makhlukpun baik kecil maupun besar yang luput dari lingkaran keserasian dan keberaturan.
Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari yang tetrasporangiat, dengan dua ruang
sari (lokulus) dalam setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya empat. Pada
sejumiah tumbuhan yang anteranya matang, namun sebelum antera memecah (membuka dengan
sendiri) batas antara pasangan lokulus di setiap cuping rusak sehingga antera tetrasporangiat
Dinding antera terdiri dan beberapa lapisan sel yang merupakan turunan sel parietal
primer, kecuali epidermis yang dalam perkembangannya hanya membelah dalam bidang
aritiklinal. Dua lapisan yang penting adalah endotesium, tepat di bawah epidermis, dan tapetum,
yang berbatasan dengan lokulus antera. Sel di antara kedua lapisan itu sering memipih karena
tertekan, lalu rusak. Endotesium membentuk penebalan tak rata, terutama di dinding radial dan
tangensial dalam. Pengerutan diferensial yang terjadi padanya ketika antera mengering saat
matang, memudahkan terjadinya retakan atau celah pada antera untuk membebaskan serbuk sari.
Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun
oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel.
Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata Kepala sari
mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian
terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding
1) Epidermis,
Lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan
membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.
2) Endotesium,
3) Lapisan tengah,
Lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau
4) Tapetum
Dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk
2. Tangkai sari dan kepala sari berfungsi sebagai tempat pembentukan spermatozoid yang
dihasilkan oleh serbuk sari. Pada umumnya,sewaktu masih muda,didalam kepala sari terdapat
empat ruang serbuk sari. Akan tetapi, setelah dewasa, setiap dua ruang serbuk sari menyatu
sehingga didalam kepala sari yang sudah masak hanya terdapat dua ruang serbuk sari. Didalam
ruang inilah serbuk sari terbentuk dengan jumlah yang sangat banyak.
Sesuai dengan jenis tumbuhan dan tingkat perkembangannya,bentuk serbuk sari
bermacam-macam ada yang oval, bulat, atau bersudut. Demikian pula dengan sifatnya, ada yang
permukaanya kasar, berduri, halus, ringan, kering, tetapi adapula yang basah dan lengket .
4. Putik (pistillum)
Putik adalah alat kelamin betina karena dalam perkembangannya dapat menghasilkan sel
kalamin betina yang disebut sel telur(ovum).Putik terdiri atas tiga bagian,yaitu kepala
putik,tangkai putik,dan bakal buah yang didalamnya terdapat satu bakal biji atau lebih
bergantung pada jenis tumbuhannya.Didalam satu bakal biji terdapat kandung lembaga dengan
beberapa inti yang salah satunya merupakan inti seltelur sebagai sel kelamin betina.Jika sel telur
telah dibuahi oleh sel sperma ,maka bakal biji berubah menjadi biji dan siap tumbuh menjadi biji
mahkota terdapat sesuatu yang menjulang ke atas yang disebut dengan putik. Putik termaksud
organ bunga yang bekerja untuk pembiakan yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan
bakal buah:
Kepala putik terletak persis di ujung tangkai putik, ia diselimuti dengan bulu-bulu halus
yang mengeluarkan bahan makanan dan zat perekat. Kepala putik bekerja menarik, merekatkan
dan menjaga serbuk sari dan membantunya menjalani proses penyerbukan. Kepala putik
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan. Diatas kepala putik terdapat banyak
bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu menangkap serbuk sari.
Bentuk kepala putik bermacam-macam, ada yang berupa bulatan kecil oval seperti benang dan
Tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal buah. Tangkai putik memiliki rancangan
sedemikian rupa sehingga mudah memindahkan dan menyalurkan serbuk dari kepala putik
menuju bakal buah, selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi kapasitasnya yang akan
dikonsumsi oleh serbuk sari guna membantu dan mempertahankan pertumbuhannya. Tangkai
putik ada yang berbentuk tabung atau saluran yang berongga, ada yang panjang, dan adapula
yang pendak.
Bakal buah merupakan bagian putik terbawah, menggelembung, dan melekat diatas dasar
bunga. Letak bakal buah didasar bunga ada yang menumpang, tenggelam, atau setengah
tenggelam. Di bawah tangkai putik yang menyambung ke bagian pangkal bunga terdapat sesuatu
yang juga menarik yang dinamakan dengan bakal buah yang merupakan bagain inti dari putik, di
dalamnya terdapat biji-biji (zygote) yang sangat kecil –yang tersimpan dalam kantung kecil-
yang di namakan dengan bakal biji (kantung embrio) dan dengan perantara pusar yang sangat
halus akan menyambungkannya pada bakal biji. Bakal buah berdasarkan jenis pohonnya
memiliki bentuk yang berbeda-beda dan iapun memiliki rancangan yang sangat teliti dan penuh
dengan keserasian sehingga setiap satu jenis tumbuhan memiliki bentuk yang khusus dan sama,
secara umum ia memiliki kemiripan dengan sperma hewan dan memiliki fungsi yang sama
dalam proses pembiakan. Pada sebagian tumbuhan di dalam bakal biji terdapat satu lubang,
dalam keadaan demikian bakal biji dikatakan memiliki satu pintu. Di sebagain bunga tumbuhan
yang lain bakal biji dapat memiliki beberapa pintu seperti pada bunga pohon jeruk bakal biji
dihasilkan oleh kelenjar nektar. Kelenjar itu bisa ditemukan disumbu bunga atau dibagian bunga
yang lain.
Bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya sering kali terdapat daun-daun
peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun. Berwarna hijau, yang seakan-akan
Ujung tangkai yang sering kali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga
daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat
DAFTAR PUSTAKA
Daun yang tidak lengkap adalah daun yang tidak mempunyai satu atau dua bagian dari bagian-
bagian tersebut. Contohnya daun mangga dan daun nangka. Ada beberapa macam daun yang
tidak lengkap, yaitu :
a. Terdiri dari tangkai dan helaian daun disebut dengan daun bertangkai
b. Terdiri dari pelepah dan helaian daun disebut daun duduk.berupih.
c. Terdiri dari helaian daun saja disebut daun duduk.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan
dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat tersebut dinamakan alat perkembangbiakan
(organum reproductivum), yang dibedakan menjadi dua golongan: yang bersifat vegetatif dan
generatif. Alat termasuk pada golongan alat perkembangbiakan generatif adalah bunga. Bunga
adalah penjelmaan dari suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya
disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Jumlah bunga dan tata letaknya pada suatu
tumbuhan
Bunga ada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat dan kembang merak (caesalpinia
pulcherrimas wartz)
Bunga di ketiak daun (flos lateralis), misalnya pada kembang sepatu (hibicus rosa-sinensis) dan
Bunga majemuk dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di
ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat di bedakan dari bagian-bagian berikut:
a. Ibu tangkai bunga (pedunculus comunis atau rachis), yaitu bagian yang biasanya merupakan
terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangakai ini dapat
b. Tangkai bunga (pedicellus), yaitucabang ibu tanngkai yang mendukung bunganya.
c. Dasar bunga (receptacullum), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga
lainnya.
a. Daun daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul
b. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.
c. Selundang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang seringkali menyelubungi
seluruh bunga majemuk sebelum tumbuh. Contohnya bunga kelapa (cocosnucifera L).
d. Daun–daun pembalut (bractea involucralis), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun
e. Kelopak tambahan (eoicalyx), yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun
Sifat sifat bunga majemuk dapat di bedakan menjadi tiga golongan yaitu :
Bunga majemuk berbatas (inflorencia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya
dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak, dengan mempunyai susunan ‘’acropetal’’ (semakin muda
semakin dakat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar
berturut-turut dari bawah ke atas. Bunga majemuk tak berbatas terdapat misalnya pada: kembang
Bunga majemuk berbatas(inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu
tangkainya selalu di tutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan tangkai
terbatas.
Bunga majemuk campuran (inflorecentia mixta),yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan
baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun bunga majemuk tak berbatas.
a. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, seringkali
terdapat daun-daun paralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang
b. Dasar bunga (reseptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dangan ruas-ruas
yang amat pendek, sehinggga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-
c. Hiasan bunga (periantium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih
tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Bagian-bagian
Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupaka lingkaran luar, biasanya berwarna
hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakanselubungnya, yang melindungi kuncup tadi
lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya tidak
d. Alat-alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya merupakan metamorfosis daun
Bunga biasanya mempunyai dua kelamin. Karena dengan adanya alat-alat tersebut dapat
kemudian di hasilkan alat-alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru. Berdasarkan alat-
Bunga banci atau berkelamin dua (hermaproditus), yaitu bunga yang terdapat benang sari (alat
Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam tiga macam yaitu:
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan.
Maka buah akan tumbuh menjadi buah. Dan bakal biji yang terdapat di dalam buah akan tumbuh
menjadi biji. Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan
tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri. Buah pada
a. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain pada bunga itu, malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik
perhatian, dan serinng kali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat di makan.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga
lainnya yang masih tinggal ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah pada
buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunnga yang ikut membentuk buah. Misalnya:
b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas
satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah.
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari
luartampak seperti satu buah saja. Misalnya bah nangka (artocarpus integra merr) yang terjadi
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu
a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja.
Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah
dengan satu atau banyak ruangan. Buah sejati tunggal dapat di bedakan lagi dalam dua golongan,
yaitu:
Buah sejati tunggal yang kering, yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan
mengayu seperti kulit yang kering, misalnya: buah kacang tanah, padi dll.
Buah sejati tunggal yang berdaging, ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging.
Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat di bedakan dalam tiga lapisan, yaitu:
luar (exocarpium), merupaka lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau jaju seperti kulit, dengan
Kulit tengah (mesocarpium), biasanya tebal berdaging atau serabut. Jika lapisan ini dapatdi
makan, maka lapisan inilah yangdinamakan daging buah. Misalnya pada buah mangga
(mangifera indica).
Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali
Buah pepaya, yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Buah durian, yang terjadi atas beberapa daun buah.mempunyai beberapa ruang dalam tiap
b. Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu
sama lain. Masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya pada cempaka (michelia
champaca L)
c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masiing-masing
bunganya mendukung satu bakall bua, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga
seluruhnya tampak seperti satu buah saja.misalnya pada pandan (pandanus tectorus sol).
C. Biji (semen)
Setelah terjadi penyerbukan yanng diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
buah dan bakal niji tumbuh menjadi biji. Pada biji umumnya dapat di bedakan bagian-bagian
berikut:
Pada biji dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji. Tetapi di
Seperti telah dikemukakan, kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh
sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan.
Yaitu:
a. Lapisan kulit luar (testa), lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis,
ada yang kaku seperti kulit,ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan
b. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, seringkali di manakan kulit ari.
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni. Merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji lepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam klitnya, oleh sebab
a. Lembaga (Embryo), merupaan calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru.setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji
Akar lembaga atau calon akar (radicula),yang biasanya kemudian akan tumbuh terus merupakan
Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatau tumbuhan. Daun lembaga dapat
Batang lembaga (cauliculus), yang sering kali dapat di bedakan dalam dua bagian, yaitu:
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat
cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga, misalnya pada biji
tumbuhan berbuah polong (leguminosae). Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam:
Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel
yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akar, Batang dan Daun adalah bagian tubuh tumbuhan yang paling penting. Ketiga bagian
tubuh tumbuhan tersebut secara langsung maupun tidak lanngsung berguna untuk menegakkan
baru, dengan demikian tumbuhan memerlukan alat selain akar, batang dan daun , yaitu bunga,
B. Saran
Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus
menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi ini dengan mencari lagi buku-buku bacaan
lainnya atau dari internet, dan kita sebagai manusia harus mensyukuri dan menjaga kelestarian
DAFTAR PUSTAKA
Citrosupomo, Gembong; Morfologi Tumbuhan. Cet. Ke 13, gajah mada Universitypress, 2001
Dhatoek, yhana. (2012). Makalah Morfologi Tumbuhan. (Online). Tersedia :
http://yhanadhatoekblogger.blogspot.com/2012/09/makalah-morfologi-tumbuhan.html
http://miiyanni.blogspot.com/2013/05/morfologi-tumbuhan-tentang-bunga_24.html