Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MORFOLOGI TUMBUHAN
(BATANG)

OLEH :

NAMA : NIA RAHMANIAH ALI WAHID


NIM : 842051022121
KELAS : B
SEMESTER : IV (Empat)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2012
BATANG (CAULIS)

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan


dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.

Umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :

Umumnya berbentuk panjang bulatseperti silinder atau dapat pula


mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf,
artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian
yang setangkup.
Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku,
yang terdapat daun.
Tumbuhnya biasa ke atas. (sifat fototrop atau heliotrop).
Selalu bertambah panjang di ujungnya, sehingga sering dikatakan
pertumbuhan yang tidak terbatas.
Mengadakan percabangan.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek. Misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

Batang mempunyai tugas untuk :

Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu :


daun, bunga, dan buah.
Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi.
Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan
jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan. Ada di antaranya
yang kelihatan batangnya dan ada pula yang tampaknya tak
berbatang. Oleh karena itu kita membedakan :

a) Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis), disebabkan


karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan
keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain
merupakan suatu roset (rosula), seperti lobak (Raphanus sativus L.)
sawi (Brassica juncea L.).
b) Tumbuhan yang jelas berbatang.
Dapat dibedakan seperti berikut :
1. Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan
berair, misalnya pada bayam (Amaranthus spinosus L.), krokot
(Portulacaoleracea L.)
2. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan
kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat
pada pohon-pohon (arbores) dan semak-semak (frutices) pada
umumnya.
3. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras,
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga,
misalnya padi (Oryza sativa L.) dan rumput (Gramineae) pada
umumnya.
4. Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang misalnya mendong,
wlingi dan tumbuhan sebangsa teki.

BENTUK BATANG
Dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya dapat dibedakan
bermacam-macam bentuk batang, antara lain :

a. Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.), kelapa (Cocos


nucifera L.),
b. Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan :
Bangun segi tiga (triangularis), misalnya batang keki (Cyperus
rotundus),
Segi empat (quadringularis), misalnya batang markisah
(Passiflora quadrangularis L.), iler (Coleusscutellarioides
Benth).
c. Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih
tugas daun pula. Batang yang demikian dinamakan :
Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan amat pipih dan
mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada
jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.),
Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan
mengadakan percabangan, misalnya sebangsa kaktus
(Opuntia vulgaris Mill.).
PERCABANGAN PADA BATANG

Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak
bercabang kebnyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal
(monocotyledoneae), misalnya jagung (zea mays L.). Umumnya batang
memperlihatkan percabangan, entah banyak entah sedikit.

Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara


percabangan, yaitu :

1. Cara percabangan monopodial, yaitu batang tokok selalu tampak jelas,


karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya)
daripada cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (casuarinas
equisetifolia L.).
2. Percabangan simpodial, batang sukar ditentukan, karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya
atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan
cabangnya, misalnya pada sawo manila (achras zapota L.).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang
batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya
paku andam (gleichenia linearis clatke).

Cabang yang besar biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya
disebut dahan (ramus), sedangkan cabang-cabang yang kecil disebut ranting
(ramulus).

Cabang-cabang pada suatu tumbuhan bermacam-macam sifatnya, oleh sebab


itu cabang-cabang dibedakan seerti di bawah ini :

a. Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang kecil panjang yang tumbuh


merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan tumbuh
akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing
dapat terpisah merupakan seatu tumbuhan baru. Cabang yang demikian
ini dibedakan lagi dalam dua acam :
1. Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (centella asiatica
urb.) dan arbe (fragraria vesca L.).
2. Merayap di dalam tanah, misalnya teki (cyperus rotundus L.) kentang
(solanum tuberosum L.).
b. Wiwilan atau tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya
tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari
kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi
(coffea sp) dan pohon coklat (theobroma cacao L.).
c. Sirung panjang (virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan
pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang.
Pada cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh
sebab itu sering disebut pula cabang yang mandul (steril).
d. Sirung pendek (virgule atau virgule sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan
pendukung bunga tanpa buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur
(fertile).

Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu


dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka arah
tumbuh cabang menjadi berlainan.

Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut :

a. Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabang mat kecil,
sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong
ke atas, tetapi selanjutnya hamper sejajar dengan batang pokoknya,
misalnya wiwilan pada kopi (coffea sp.)
b. Condong ke atas (patens), jika cabang dan batang pokok membentuk
sudut kurang lebih 450, misalnya pada pohon cemara (casuarinas
quisetifolia L.).
c. Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk
sudut sebesar kurang lebih 900, misalnya pada pohon randu (ceiba
pentandra geartn.).
d. Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar, tetapi
ujungnya lalu melengkung ke bawah, misalnya kopi robusta (coffea
robusta lindi.).
e. Bergantung (pendulus), cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah,
misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.

Mengenai soal batang, selain yang telah diuraikan di muka, ada bermacam-
macam tumbuhan yang mempunyai pangkal batang dalam tanah, yang dapat
merupakan suatu alatt untuk menahan kala yang buruk. Tumbuhan yang
mempunyai batang yang demikin itu, dalam musim buruk, misalnya di daerah
panas dalam musim kering (di daerah iklim sedang dalam musim dingin), bagian
yang di atas tanah seringkali mati, tetapi bagian yang di dalam tanah tetap
hidup dan jika musim baik telah tiba, akan bertunas menghasilkan tumbuhan
yang baru. Pangkal batang dalam tanah yang berguna untuk mengurai kala yang
buruk itu disebut : caudex, terdapat misalnya pada valerian (valeriana officinalis
L.), klembak (rheum officinale B.).

Dalam membicarakan perihal pangkal batang yang menjadi alat untuk


mampertahankan kehidupan tumbuhan pada masa yang buruk, dapat diketahui
bahwa batang tumbuh mempunyai umur yang terbatas. Karena kalau batangnya
mati, biasanya umbuhannya pun mati, maka tumbuhan seringkali dibeda-
bedakan menurut panjang atau pendek umurnya, yaitu dalam:

1. Tumbuhan annual (annuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek,


umurnya kurang dari satu tahun sudah mati atau paling banyak dapat
mencapai umur setahun. Dalam golongan ini termasuk bermacam-macam
tanaman yang di dunia pertanian terkenal sebagai tanaman palawija,
misalnya jagung (zea mays L.), kedele (soja max piper), kacang tanah
(arachis hypogeae L.), dll. Untuk menunjukan sifat ini, buku-buku
pelajaran dicantumkan tanda di belakang nama tmbuhannya.
2. Tumbuhan bienal (dua tahun) (biennes), yaitu tumbuhan yang untuk
hidupnya, mulai tumbuh samai menghasilkan biji (keturunan baru)
memerlukan waktu dua tahun.
3. Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, yaitu yang dapat mencapai
umur sampai bertahun-tahun belum juga mati, bahkan ada yang dapat
mencapai umur ratusan tahun. Unuk golongan pohon-pohon dan semak-
semak, sifat ini diunjukkan dengan tanda planet Saturnus, sedangkan
untuk tanda terna (herba) yang berumur panjang , sifat ini ditunjukkan
dengan tanda jupiter. Terna yang berumur panjang biasanya mempunyai
bagian di bawah tanah yang selalu hidup, walaupun bagian yang di atas
tanahnya telah mati, misalnya empon-empon (zingiberaceae).

Anda mungkin juga menyukai