Anda di halaman 1dari 6

Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

KEBERADAAN YEAST DALAM PRODUK MAKANAN


SEBAGAI PENGHANTAR PENYAKIT PADA MANUSIA
(FOODBORNE YEAST)
1
ROOSTITA L. BALIA, 2GRAHAM H. FLEET dan 1ELLIN HARLIA
1
Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
2
Department of Food Science and Technology, University of New South Wales, Australia

ABSTRAK

Yeast, seperti mikroorganisme lain hidup di alam, berada di permukaan tubuh, kulit tubuh manusia
maupun hewan. Beberapa yeast termasuk dalam kelompok pathogen contohnya: Candida albicans, C.
glabrata dan Cryptococcos neoformans. Beberapa yeast juga muncul sebagai kelompok pathogen baru
seperti: Rhodotorula rubra, Trichosporon beigelii dan Candida spp. Adanya kemajuan di bidang obat-obatan
pada saat sekarang seperti: antibiotika, hormon, penahan rasa sakit, kekebalan yang dikonsumsi secara lama
dan terkadang berlebihan akan menyebabkan terjadinya kelompok masyarakat yang mempunyai risk faktor
tinggi. Akibat adanya kelompok risk faktor ini, akan menyebabkan yeast yang tidak pathogen berubah jadi
dapat menginvasi tubuh melalui makanan masuk ke dalam tubuh melalui beragam portal entry misalnya
gastrointestinal tract dari makanan yang dikonsumsi, lingkungan, peralatan dan tangan paramedis. Oleh
sebab itu bagi kelompok masyarakat yang termasuk dalam kelompok risk faktor tinggi (high risk factor) perlu
harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan atau minuman yang banyak terdapat kontaminasi yeast atau
difermentasi dengan starter yeast.
Kata kunci: Food borne yeast, risk factor, fungemia, dysbiosis, yeast infection

PENDAHULUAN mempercepat kematangan produk (WYDER dan


PUHAN 1999; ROOSTITA dan FLEET, 1996).
Yeast secara normal hidup di alam, juga Populasinya kebanyakan berkisar 106-107
berada pada permukaan dan di dalam tubuh cfu/g, dan mempunyai kegiatan yang penting
manusia. Seperti pada mikroorganisme yang pada metabolisme asam sehingga menaikan
lain bakteri dan yeast dapat hidup pada rongga pH, dan mempunyai aktifitas biokimia yang
mulut yang sehat, usus dan kulit baik manusia menghasilkan efek terhadap produk makanan
maupun hewan. Akan tetapi banyak juga yang tersebut (FLEET, 1990; HEARD dan FLEET,
berhubungan dengan penyakit pada manusia 1999). Hasil aktifitas biokimia dari yeast ini
terutama yeast yang termasuk yeast yang yang mungkin dapat menimbulkan efek negatif
patogen misalnya: Candida albicans, C. bagi kesehatan konsumen bila ditinjau dari segi
glabrata dan Cryptococcus neoformans. keamanan pangannya perlu diperhatikan.
Sedangkan yeast yang muncul sebagai patogen Walaupun laporan penelitian tentang yeast
baru adalah Rhodotorula rubra, Trichosporon yang dapat menimbulkan hal negatif tersebut
beigelii, dan Candida spp. Disamping itu masih sangat sedikit sekali. Demikian juga
tentunya banyak yeast yang tidak berbahaya laporan mengenai terjadinya infeksi yang
seperti: Klyuveromyces marxianus, Candida diakibatkan oleh yeast misalnya: fungemia,
catenulata, Pichia anomala, Saccharomyces candidemia, nosocomial yeast infections dan
cerevisiae, Zygosaccharomyces dan Kloeckera oncomycosis dengan hantaran produk makanan
apiculata terfermentasi pada mulanya jarang sekali.
Kehadiran yeast dalam suatu produk Akan tetapi pada saat akhir-akhir ini laporan
makanan fermentasi misalnya: keju, mentega, tersebut cenderung meningkat (BOUAKLIN et
yogurt, susu fermentasi, mayonaise, sosis al., 2000; GREENWALT et al., 2000).
kering, salami dan lain-lain kebanyakan Oleh sebab itu dalam tulisan ini lebih
merupakan mikroflora kontaminan yang telah banyak dititikberatkan pada mekanisme
banyak diteliti sebagai pemberi citarasa dan terjadinya infeksi yang justru disebabkan oleh

119
Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

yeast yang tidak patogen dan banyak terdapat biogenik amin (BA) dan amonia. Pada pada
pada makanan fermentasi baik sebagai starter keju Camembert dan Blue-veined sangat
ataupun sebagai akibat adanya mikroflora didominasi dengan yeast: Kluyveromyces
kontaminan yang memang diharapkan untuk marxianus, Candida catenulata, C. tropicalis,
flavor dan proses pematangan produk. Dimana Yarrowia/Candida lipolytica, Saccharomyces
kemungkinan gangguan kesehatan tersebut cerevisiae dan Debaryomyces hansenii
dihantarkan melalui makanan-makanan (ROOSTITA, 1993). Sedangkan keju jenis
tersebut. Raclette terdapat jenis yeast: Galactomyces
geotrichum, Yarrowia lipolytica, Pichia jadinii
dan Debaryomyces hansenii (WYDER et al.,
KEBERADAAN NON-PATHOGENIC 1999). Dalam hal ini yeast tersebut
YEAST SEBAGAI PENYEBAB menghasilkan BA dari hasil katabolisme asam
GANGGUAN KESEHATAN YANG amino dan hilangnya CO2 dari karboksil grup
DIHANTARKAN OLEH MAKANAN (gugusan asam amino) oleh proses
dekarboksilase menghasilkan komponen amin.
Produk fermentasi susu Dekarboksilase itu sendiri banyak terdapat
pada beberapa jenis mikroorganisme. Pada
Keju adalah salah satu jenis produk produk keju banyak menghasilkan tiramin,
fermentasi susu yang sering terkontaminasi histamin, putresin, kadaverin, triptamin dan β-
oleh yeast sebagai mikroflora sekunder pheniletilamin semuanya termasuk dalam
(secondary microflora) dan telah diteliti “biogenik amin” yang terpenting. Biogenik
memberikan kontribusi yang signifikan pada amin pada keju ini selain mempunyai peranan
proses pematangan keju (JOOSTEN 1988; penting sebagai komponen flavor, tetapi juga
ROOSTITA and FLEET 1996; WYDER et al., dapat sebagai agen penyebab “food poisoning”
1999). Keberadaannya pada permukaan (outer dengan penyebab gejala sakit kepala
surface) dan dalam (inner surface) keju (headache), migraine dan hipertensi.
mempunyai kepentingan berbeda dengan jenis Komponen BA terdapat dalam jumlah besar
dan populasi yang berbeda pula. Jumlah dan lebih sering pada keju yang terbuat dari
populasi yeast pada waktu masih menjadi curd susu tanpa dipasteurisasi.
adalah sebesar 103 sel/gr setelah proses Oleh sebab itu agen “biogenik amin” (BA)
pengasaman dengan bakteri asam laktat (BAL) terutama tiramin sangat dipertimbangkan
menjadi naik dengan cepat hingga mencapai sebagai salah satu kriteria terhadap kualitas
106-107 sel/g selama pemeraman naik kembali makanan dari sisi mikrobiologi dan keamanan
setelah sempat menurun menjadi akhirnya pangan terutama untuk beberapa jenis makanan
mencapai 109-1010 sel/g. Figure asal hewan seperti: sosis kering, salami, sosis
pertumbuhannya pada bagian luar jumlah ayam, ham, susu bubuk, keju dan juga ikan
populasi lebih tinggi dibanding dengan pada yang diproses. Akan tetapi belum dapat
lapisan dalam. Pertumbuhan pada bagian dikatakan bila suatu produk fermentasi
permukaan kebanyakan dihuni oleh jenis yeast: mengandung biogenik amin yang besar berarti
Saccharomyces cerevisiae, Kluyveromyces berbahaya bagi kesehatan masyarakat tanpa
lactis, Debaryomyces hansenii, Hansenula dan harus diperiksa terlebih dulu terhadap
Torulopsis yang kebanyakkan adalah jenis kandungan toksinnya (JOOSTEN, 1988; STEBER
yeast yang bersifat aerobik (FLEET 1990a; dan LAVANCHY 1990; RADOSAVLJEVIC et al.,
ROOSTITA, 1993) sedangkan pada bagian 1999).
dalam adalah Candida famata, Torulopsis dan
C. lipolytica bersifat mikroaerofilik.
Produk fermentasi daging
Aktifitas yeast produk keju sudah banyak
diketahui adalah salah satunya melakukan de-
Salami ataupun sosis kering adalah salah
acidifying dengan menghasilkan peningkatan
satu dari produk fermentasi daging dengan
pH dan terjadi penurunan asam laktat.
mempergunakan starter kultur mikro-
Bersamaan dengan itu terjadi proses proteolisis
organisme. Starter tersebut bisa satu jenis
yang menghasilkan metabolisme alkalin dalam
mikroorganisme atau lebih, tentunya adalah
hal ini adalah: peptida, asam amino bebas,

120
Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

starter yang tidak membahayakan kesehatan KEBERADAAN YEAST PADA


manusia. Di bawah kondisi yang dikontrol KELOMPOK MASYARAKAT YANG
dengan ketat maka membuat strain kultur MEMPUNYAI HIGH RISK-FACTOR
tersebut menginduksi aktifitas enzim secara DIHANTARKAN OLEH MAKANAN DAN
spesifik untuk memodifikasi substrat. BAHAN LAINNYA
Perubahan substrat ini akan mengeliminasi
potensi mikroorganisme yang berbahaya Secara alamiah fungi (yeast) sangat jarang
seperti: salmonellae, staphylococci dan menyebabkan sakit pada orang sehat yang
clostridia. Pada fermentasi sosis ini dapat mempunyai daya kekebalan dan pertahanan
dikatakan aktivitas mikroorganismenya seperti tubuh yang baik. Kecuali bila daya tahan
dalam usus (ABUNYEWA et al., 2000). tubuhnya menurun sehingga dapat memberikan
Jenis yeast yang banyak terdapat pada jalan dan memfasilitasi suasana bagi
salami, sosis Bologna, daging asap, daging mikroorganisme termasuk yeast baik yang
cincang adalah: Candida parapsilosis, C. patogen maupun yang tidak patogen untuk
tropicalis, D. hansenii, Rhodotorula menimbulkan infeksi dalam tubuh tersebut.
mucilaginosa, Yarrowia lipolytica, Kelompok high risk-factor (faktor kerentanan
Cryptococcus albidus dan Crypt. neoformans tinggi) yang dimaksud adalah: kelompok yang
yang selalu terdapat selama proses pembuatan lemah atau mempunyai masalah terhadap
dan pematangan. Bila pada daging yang segar kesehatan dan rentan terhadap penyakit.
terdapat kontaminasi populasi yeast sebesar Termasuk dalam golongan ini adalah
2x101-6.2x104 cfu/g. Pada daging yang telah kelompok masyarakat yang berpenyakit
mengalami fermentasi maka populasi yeast menahun, stres, defisiensi nutrisi, lama
dapat mencapai 2x105 cfu/g pada hari ke 20 mendapat terapi obat-obatan seperti: broad-
dan pH turun dari 5.72 menjadi 4.36. Populasi spektrum antibiotika, immunosuprresive,
yeast yang terdapat pada salami mempunyai antimikrobial agen dan sebagainya (PFALLER.,
kontribusi terhadap citarasa produk tersebut, 1996; BERROUANE et al., 1999; BRANDT et al.,
tetapi juga dari aktivitas proteolysis akan 2000). Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
menghasilkan “biogenik amin”. Dimana yeast ini tidak mudah untuk diobati karena
terdapat juga kandungan tiramin, histamin, kelompok yeast tidak mati oleh obat antibiotik.
putresin, kadaverin, pheniletilamin dan Terjadinya infeksi yeast dalam kelompok
triptamin. Efek dari kandungan histamin yang high risk-faktor ini bisa dihantarkan oleh
dihasilkan dapat berpotensi menjadi food makanan yang diberikan ketika pasien sedang
poisoning bila dalam produk yang sama juga berada dirumah sakit, lingkungan rumah sakit,
terdapat kandungan alkohol. Hal ini peralatan yang dipakai dan tangan paramedis.
disebabkan alkohol berpotensi memberi Dalam beberapa kasus infeksi perlu dicari
fasilitas untuk terjadi diffusi komponen amin darimana asal-usulnya sehingga yeast tersebut
melalui dinding usus dan ikut berperan dalam dapat masuk sebagai (portal entry) kedalam
pemecahan histamin. Sehingga bila dalam tubuh sehingga dapat menimbul infeksi seperti:
produk fermentasi salami atau sosis terdapat candidemia, fungemia, oncomycosis, nocomial
keduanya secara bersamanan maka sangat yeast infection dan fungal infection (PIARROUX
dimungkinkan terjadi keracunan makanan. et al., 1999; TAWANDA et al., 1999).
Dalam hal kandungan histamin dalam salami Pertumbuhan yang berlebihan (overgrowth)
atau sosis belum ada Standar Internasional pada yeast dalam tubuh manusia dapat
yang mengatur berapa kandungan histamin menimbulkan: allergi, asthma, cepat lelah,
yang boleh dikonsumsi pada produk tersebut berkurangnya daya ingat, gangguan
(BACUS dan BROWN 1981; JESSEN 1995; PAIS pencernaan, diare, konstipasi, kembung dan
et al., 1999; ABUNYEWA et al., 2000; STAIB et lain-lain (SHAW 1997; ABBAS et al., 2000;
al., 2000). CROOK 1998; BOUAKLINE et al., 2000).

121
Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

Mekanisme terjadinya infeksi ini Secara epidemiologi kasus candidemia yang


kebanyakan disebabkan karena kelompok ini disebabkan oleh infeksi yeast ini angka
telah mendapat pengobatan yang begitu lama penularan dan kematiannya meningkat pada
terhadap penyakit menahun yang dideritanya, pasien dengan beberapa kondisi risk-factor
sehingga menyebabkan metabolisme pada yang tinggi. Pasien dengan risk-factor tinggi
tubuhnya berubah. Salah satu contoh adalah: sebagai contohnya peningkatan pemakaian
flora usus yang hidup terdiri dari symbiosis obat-obatan yang mempunyai sifat penghilang
antara bakteri dan yeast dimana hidup harmoni rasa sakit dan immunocompromised bagi
saling menguntungkan. Symbiosis ini tidak pasien penyakit infeksi berat dan menahun
mempunyai masalah selama terdapat seperti kanker, TBC, AIDS dan lain-lain
lingkungan yang sehat dan seimbang, kecuali (BERNHART dan KNOKE 1997; SANDVEN et al.,
bila kestabilan antara bakteri dan yeast 1998).
terganggu yang disebut: “dys-symbiosis” kata
ini disingkat menjadi “disbiosis” (BERHARDT
dan KNOKE, 1997; SHAW, 1997). Kelompok non-Candida spp

Selain dari grup Candida spp. yang juga


Kelompok Candida spp dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada
manusia adalah: Non-Candida spesies,
Terdapat dua aspek pada keberadaan termasuk diantaranya: Saccharomyces
Candida dalam usus manusia: 1). merupakan cerevisiae, Zygosaccharomyces, Brettano-
bagian dari penduduk normal atau disebut myces, Rhodotorula, Pichia anomala,
bagian dari flora usus 2). ada risk-factor Kloeckera apiculata, Geotrichum candidum
terlebih dahulu seperti pada kelompok pasien kebanyakan adalah yeast yang tidak ganas
yang kebal terhadap obat-obatan sehingga usus (non-pathogenic). Kelompok ini sangat banyak
tersebut dapat disebut sebagai tempat cadangan terdapat pada makanan fermentasi yang
tinggalnya Candida spesies. Populasi normal dikonsumsi sehari-hari. Produk yang
pada usus kecil hingga colon “tidak boleh mempergunakan Brewer’s atau baker’s yeast:
lebih dari 104 cfu/ml atau cfu/g”. Masuknya Saccharomyces cerevisiae sangat banyak sekali
Candida spp. ini ke dalam kelompok terdapat pada makanan yang dimuaikan
mikroflora yang terbangun harmoni tidak akan (baking food): roti, pastry, cake dan yang
pernah disertai dengan pembelahan sel yang difermentasi misalnya: tape, brem, tablet
berlebihan. Tetapi apabila mikroflora tersebut kesehatan sebagai suplemen dan lain-lain.
rusak karena obat-obatan maka keadaan ini Kolonisasi S. cerevisiae bisa berada pada
membuat yeast menjadi berkembang dengan saluran pernafasan, usus dan saluran kandung
formasi tunas sel dan struktur miselium. kemih pada pasien yang terkena penyakit
Mukosa usus akan ditutupi oleh miselium yang menahun, manula dan kelompok risk-factor
tebal dan kolonisasi dari Candida telah dimulai lainnya. Infeksi Saccharomyces ini bisa
(STEFANO et al., 1998). Dalam hal ini portal mengakibatkan kematian karena invasi yeast
entry dari infeksi yeast bisa melalui makanan hingga ke peredaran darah, jantung, paru-paru,
dari mulut hingga usus sampai ke faeses dan hati dan selaput usus (AUCOTT et al., 1990
makanan yang dikonsumsi tersebut STEFANO et al., 1998). Bagi kelompok yang
mengandung yeast. Dari infeksi usus terjangkit yeast sindrom maka sebaiknya
(gastroenteritis) yeast dapat tersebar melalui dihindari mengkonsumsi makanan yang
aliran darah dan ditandai dengan peningkatan mengandung yeast, harus dihentikan juga
suhu badan atau disebut dengan Candidemia makanan kesehatan yang berasal dari
sebagai tanda bahwa infeksi berada pada tubuh fermentasi yeast dan banyak mengkonsumsi
manusia tersebut. Kelompok yeast yang makanan fermentasi yang berasal dari bakteri.
menyebabkan ini yang terbanyak biasanya
adalah C. albicans, dan yang non-Candida KESIMPULAN
albicans misalnya: C. parapsilosis, C.
tropicalis, C. krusei, C. glabrata dan C. Para peneliti mengetahui pada masa lalu
Guilliermondii, (TAWANDA et al., 1999). yeast dapat berkolonisasi dan menyebabkan

122
Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

infeksi (kelompok pathogen) pada manusia UCAPAN TERIMAKASIH


kebanyakan adalah Candida albicans, C.
glabrata dan Cryptococcus neoformans. Pada kesempatan yang baik ini tak lupa
Adanya kemajuan dibidang pengobatan seperti penulis mengucapkan terimakasih kepada
antibiotika, hormon, kekebalan, penahanan PROF. G.H. FLEET, Head Department of Food
rasa sakit mengakibatkan banyak manusia yang Science and Technology, The University of
memakainya secara berlebihan dan kadang New South Wales yang telah membantu dan
dalam waktu lama. Hal ini dapat memicu memberikan fasilitas dalam pengadaan literatur
terbentuknya kelompok yang tanpa disadari survei sehingga penulisan ini dapat
telah mempunyai risk-factor. Akibatnya jenis diselesaikan.
yeast yang dapat menginvasi tubuh manusia
jadi bertambah seperti: Candida tropicalis, C.
DAFTAR PUSTAKA
parapsilosis, C. famata, C. krusei, Pichia
anomala dsb. Kelompok yeast tersebut dapat
ABBAS J., BODEY GP., HANNA H.A., MARDANI M.,
dihantarkan kedalam tubuh melalui beragam GIRGAWY E., ABI-SAID D., WHIMBEY E., and
portal entry diantaranya saluran HACHEM R. RAAD I. Candida krusei fungemia.
gastrointestinal dari makanan yang Arch Intern Med Vol. 160, 2000.
dikonsumsinya, lingkungan, peralatan dan
ABUNYEWA AO., LAING E., HUGO A. and VILJOEN
tangan paramedis.
BC. 2000. The population change oy yeasts
Adanya makanan yang pada saat sekarang commercial salami. Food Microbiology, 17, p.
diproduksi dengan beraneka-ragam citarasa 429-438.
tentunya banyak mengandalkan jasa
mikroorganisme diantaranya adalah yeast. AUCOTT NJ., FAYEN J., GROSSNICKLAS H.,
Dalam hal ini terutama jenis makanan yang MORRISSEY A., LEDERMAN MM. and SALATA
RA. 1990. Invasive infection with
difermentasi oleh yeast apabila dikonsumsi Saccharomyces cerevisiae: Report of three
oleh kelompok beresiko tinggi (high risk- cases and review. Reviews of infectious
factor) dapat diwaspadai karena dapat menjadi diseases. Vol.12 No.3.
penyebab infeksi yang sulit untuk diobati
karena yeast tidak mati oleh antibiotika. BERNHARDT H. and KNOKE M. 1997. Mycological
aspects of gastrointestinal mikroflora. Scand J
Didalam kaitannya dengan keamanan pangan Gastroenterol Suppl; 222: p. 102-106.
memang belum diatur dalam undang-undang
secara Internasional ataupun Nasional tentang BOUAKLINE A., LACROIX C., ROUX N., GANGNEUX
pemakaian yeast sebagai starter ataupun JP. and DEROUIN F. 2000. Journal of clinical
produk makanan yang diperam dengan yeast. microbiology Vol.38 No.11 p.4272-4273.
Dimana hal ini bisa membahayakan bagi BLANC PJ., 1996. Characterization of tea fungus
kelompok masyarakat yang beresiko tinggi metabolites. Biotechnology Letters. Vol.18
tersebut. Mungkin keadaan ini dapat dicegah No.2, p. 139-142.
dengan mencantumkan pada label produk BRANDT ME., HARRISON LH., PASS M., SOFAIR AN.,
makanan yang difermentasi dengan yeast HUIE S., LI REN-KAI, MORRISON CJ.,
larangan untuk dikonsumsi oleh kelompok WARNOCK DW. and HAJJEH RA. 2000.
beresiko tinggi tersebut. Candida dubliniensis fungemia: the First four
Perlu untuk disurvei dan diteliti pada cases in North America. Emerging Infectious
makanan fermentasi di Indonesia yang Diseases. Vol.6 No.1.
mungkin banyak memakai jasa yeast atau CARLSTEN G.R. 1990. Attention Candida yeast and
terkontaminasi oleh yeast dalam populasi yang chronic fatigue suffrers. The Candida Yeast
sangat besar sehingga berbahaya pada Answer, Candida Wellness Center.
kesehatan masyarakat dan keamanan pangan
CHOISY C., JC, DESMAZEAUD., G., GRIPON,
itu sendiri. Dapat diharapkan pada masa yang LAMBERET G., LENOIR J. and TOURNEUR C.
akan datang untuk berhati-hati dalam 1987. The ripening of cheese; Microbio-
mengkonsumsi makanan yang diproduksi oleh logical aspects of ripening. In Cheese making:
yeast apabila kita mengetahui adalah termasuk science and technology ed. ECK A., MANN EJ.
kelompok beresiko tinggi. and THOMPSON CD. P.259-275. New York and
Paris: Lavoisier Publishing Inc.

123
Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

CROOK W. 1998. The yeast connection-what’s new?. Kombucha tea: Is This Beverage Healthy or
In The Yeast Connection Handbook. Harmful?. J. Gen. Intern. Med., Vol. 12 (10)
International Health Fondation, Inc. JACKSON 643-644.
TENNESSEE, CULLOUGH MJ., CLEMONS KV.,
FARINA C. MCCUSKER JH. and STEVEN DA., RADOSAVLJEVIC M., KOENIG H., LETSCHER-BRU V.,
Epidemiological Investigation of Vaginal MALOISEL F., LIOURE B., and HERBRECHT R.
Saccharomyces cerevisiae Isolates by a 1999. Candida catenulata fungemia in a
Genotypic Method. Journal of Clinical cancer patient. Journal of Clinical
Microbiology. Vol.36 No.2 p. 557-562, Microbiology. Vol.37 No.2 p.475-477.

FLEET GH. 1990. Yeasts in dairy products. A review. ROOSTITA R., OCCURRENCE, and GROWTH. 1993.
J.Appl.Bacteriol. Vol.68 p.199-211. Biochemical properties of yeasts in cheese and
milk. A Thesis. The University of New South
FLEET GH. 1992. Spoilage yeasts. Critical Reviews Wales, NSW Australia.
in biotechnology. Vol.12 (1/2): 1-44.
ROOSTITA R., and FLEET GH. 1996. The occurrence
FRIEDRICH J.A. 2000. A healthy inner ecology is the and growth of yeast in camembert and blue-
best defense against a fast-growing fungus. In veined cheeses. Int. J. Food Microbiol. Vol.28
Is Candida Yeast Harming Your Health?. p.393-404.
Healthwell p. 29-35.
SANDVEN PER., BEVANGER LARS., DIGRANES A.,
GREENWALT CJ., STEINKRAUS KH. and LEDFORD RA. GAUSTAD P., HAUKLAND HH., and STEINBAKK
2000. Kombucha, the fermented tea: M. 1998. The Norwegian yeast study group.
Microbiology, Composition, and Claimed Journal of Clinical Microbiology Vol.36
Health Effects. Journal of Food Protection No.12 p. 3455-3459.
Vol. 63 No.7 p. 976-981.
SCHMIDT JL. and LENOIR J. 1978. Study of yeast
HAZEN KC. 1995. New and emerging yeast flora of camembert cheese. Changes during
pathogens. Clinical Microbiology Review ripening. Le Lait 58 (577): p. 355-370.
Vol.8 No.4 p.462-478.
STEBER R. and LAVANCHY P. 1998. Gehalt an
JOOSTEN J.HML. 1998. The biogenic amine biogenen amien in milkhprodukten und in
contents of dutch cheese and their lase. Mitteilungen aus dem Gebiete der
toxicological significance. Neth. Milk Dairy Lebensmitteluntersuchung und Hygiene, 81,
J. 42 p. 25-42. p.82-105.
HEARD GM. and FLEET GH. 1999. Yarrowia STEFANO B., RENO F. and WERNER Z. 1998.
(Candida) lipolytica. Department of Food Fungemia with Saccharomyces cerevisiae
Science and Technology, The University of after treatment with Saccharomyces boulardii.
New South Wales, Sydney, Australia. The American Journal of Medicine Vol.105
(1) p.71-72.
NOOITGEDAGT AJ. and HARTOG BJ. 1988. A survey
of the microbiological quality of brie and TAWANDA G., CARLOS ISADA M., GERALDINE H.,
camembert cheese. Netherlands Mlik Dairy J. MATTHEW KT. and STEVEN GORDON M. 1999.
42: p. 57-72. Candida glabrata fungemia: clinical features
of 139 patients. Medicine Vol.78 (4) p.220-
PAIS P., SALMON CP., KNIZE MG. and FELTON JS. 227.
1999. Formation of mutagenic/carcinogenic
heterocyclic amines in dry-heated model WESTALL S. and FILTENBORG O. 1998. Spoilage
systems, meats and meat drippings. Journal of yeasts of decorated soft cheese packed in
Agricultural & Food Chemistry. 47 (3): modified atmosphere. Food Microbiology, 15,
p.1098-1099. p.243-249.
PFALLER MA. 1996. Nosocomial candidiasis: WILLIAMSON ME. 1998. Yeast overgrowth: Is there a
Emerging species, reservoirs and modes of connection?. Fibromyalgia. P.16-18.
transmission.Crhonical Infectious Diseases.
Vol.22 (Suppl. 2): S89-94. WYDER TM. and PUHAN Z. 1999. Role of selected
yeasts in cheese ripening: an evaluation in
RADHIKA S., SUSAN S., and DAVID G., 1997. aseptic cheese curd slurries. International
Probable gastrointestinal toxicity of Dairy Journal Vol.9 p.117-124.

124

Anda mungkin juga menyukai