PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etnografi dalam kegiatannya memberikan (mengungkap) uraian terperinci
mengenai aspek, cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada orang
yang dipelajari, yang dituangkan dalam bentuk tulisan, foto, gambar atau film.
Kebudayaan meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku dan pemikiran
serta keyakinan suatu masyarakat. Hal yang dipelajari bisa berupa bahasa, mata
pencaharian, sistem teknologi, organisasi sosial, kesenian, sistem pengetahuan, bahasa
dan religi. Untuk memahami unsur - unsur kebudayaan tersebut, peneliti biasanya tinggal
bersama masyarakat yang diteliti dalam waktu yang cukup lama untuk mewawancarai,
mengamati, dan mengumpulkan dokumen - dokumen tentang obyek yang diteliti.
Dengan bahasan terhadap tulisan - tulisan tersebut, mereka berusaha untuk membangun
tingkat - tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa manusia mula muncul
di muka bumi sampai ke masa terkini. Mereka bekerja keras mengungkap realita yang
terdapat dalam suatu komunitas masyarakat dan menyusun secara sistematis deskripsi
budaya - budaya pada masyarakat tersebut.
Pada awal kemunculannya etnografi tidak dapat dipisahkan dengan ilmu
antropologi. Pada mulanya para antropolog berusaha membangun tingkat perkembangan
evolusi budaya manusia dari awal kemunculannya di muka bumi hingga sekarang,
namun dalam proses membangun perkembangan evolusi budaya ini para antropolog
tidak terjun langsung ke lapangan, tetapi mereka membangun kerangka evolusi ini
dengan tidak didukung oleh fakta - fakta dari lapangan. Pada awal abad ke 20 mereka
mulai menyadari perlunya pergi ke lapangan untuk mengadakan penelitian tentang
budaya, kesadaran untuk pergi ke lapangan inilah yang menjadi cikal bakal dari
kemunculan penelitian etnografi. Etnografi diperkenalkan oleh B. Malinowski dengan
mempublikasikan penelitian pertamanya yang berjudul Argonuts of the Western Pacific,
pada tahun 1922 dengan menggunakan metode lapangan dan observasi partisipan.
Penggunaan metode lapangan ini oleh Malinowski dapat dikatakan sebagai perpaduan
antara ilmu antropologi dan ilmu sosiologi (Kuswarno, 2008).
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rmusan masalah dalam makalah metode etnografi adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari metode penelitian etnografi ?
2. Apa tujuan dari metode penelitian etnografi ?
3. Apa ciri - ciri utama metode penelitian etnografi ?
4. Apa jenis – jenis metode penelitian etnografi ?
5. Apa prinsip – prinsip metode penelitian etnografi ?
6. Bagaimana prosedur metode penelitian etnografi ?
7. Bagaimana contoh metode penelitian etnografi ?
8. Apa kelebihan dan kekurangan metode penelitian etnografi ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari metode penelitian etnografi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari metode penelitian etnografi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui ciri - ciri utama metode penelitian etnografi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis – jenis metode penelitian etnografi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip – prinsip metode penelitian etnografi.
6. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur metode penelitian etnografi.
7. Mahasiswa dapat mengetahui contoh metode penelitian etnografi.
8. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan metode penelitian etnografi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
7
Pekerjaan lapangan etnografi dimulai ketika mulai mengajukan pertanyaan
etnografi. Itu memperlihatkan bukti yang cukup ketika pelaksanaan wawancara,
tetapi observasi yang sangat sederhana dan entri catatan lapangan pun melibatkan
pengajuan pertannyaan. Terdapat tiga jenis utama pertanyaan etnografi, masing –
masing mengarah pada jenis observasi yang berbeda dilapangan. Semua jenis
etnografi mulai dengan “pertanyaan deskriptif” umum / luas seperti “siapa orang
yang ada disini ?’’ “ apa yang mereka lakukan?” dan “apa latar fisik dari situasi
sosial ini?”.
Kemudian setelah penggunaan jenis pertanyaan ini untuk menuntun observasi,
dan setelah analisis data awal, dilanjutkan dengan menggunakan “pertanyaan
struktural” dan “pertanyaan kontras” untuk penemuan. Ini akan membimbing
observasi agar lebih terfokus. Dalam sebuah etnografi, seseorang dapat mengajukan
sub - sub pertanyaan yang berhubungan dengan : suatu deskriptif tentang konteks,
analisis tentang tema - tema utama, dan interprestasi perilaku kultural.
3. Pengumpulan Data Etnografi
Dengan cara observasi partisipan dapat mengamati aktivitas seseorang,
karakteristik fisik situasi sosial, dan apa yang akan menjadi bagian dari tempat
kejadian. Anda akan memulai dengan melakukan observasi deskriptif secara umum,
mencoba memperoleh suatu tinjauan terhadap situasi sosial dan yang terjadi disana.
Kemudian setelah perekaman dan analisis data awal anda, anda akan
mempersempit penelitian dan mulai melakukan observasi ulang dilapangan, anda
akan mampu mempersempit penyelidikan anda untuk melakukan observasi selektif.
Walaupun observasi anda semakin terfokus anda akan selalu melakukan observasi
deskriftif umum hingga akhir studi lapangan anda.
4. Pembuatan Suatu Rekaman Etnografi
Tahap ini mencakup pengambilan catatan lapangan, pengambilan foto,
pembuatan peta, dan penggunaan cara – cara lain untuk merekam observasi anda.
Rekaman ini akan membantu membangun sebuah jembatan antara observasi dengan
analisis. Sebagian analisis anda akan tergantung pada apa yang telah anda rekam.
5. Analisis data etnografi
Langkah berikutnya dalam siklus tidak perlu perlu menunggu hingga
terkumpul banyak data. Peneliti etnografi menganalisis data lapangan yang
dikumpulkan dari observasi partisipan untuk menemukan pertanyaan. Anda perlu
menganalisis catatan - catatan lapangan anda setelah setiap periode pekerjaan
lapangan untuk mengetahui apa yang akan dicari dalam observasi periode berikutnya
dari observasi partisipan. Terdapat empat jenis analisis, yaitu :
8
a) Analisis domain yaitu memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek
penelitian atau situasi sosial. Melalui pertanyaan umum dan pertanyaan rinci
peneliti menemukan berbagai kategori atau domain tertentu sebagai pijakan
penelitian selanjutnya.
b) Analisis taksonomi yaitu menjabarkan domain - domain yang dipilih menjadi
lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya.
c) Analisis komponensial yaitu mencari ciri spesifik pada setiap strukur internal
dengan cara mengontraskan antar elemen. Hal ini dilakukan melalui observasi
dan wawancara terseleksi melalui pertanyaan yang mengontraskan.
d) Analisis tema budaya, yaitu mencari hubungan diantara domain dan hubungan
dengan keseluruhan, yang selanjutnya dinyatakan kedalam tema - tema sesuai
dengan fokus dan subfokus penelitian.
6. Penulisan Sebuah Etnografi
Penulisan sebuah etnografi memaksa penyelidik ke dalam suatu jenis analisis
yang lebih intensif. Peneliti etnografi hanya dapat merencanakan dari awal
perjalanan penyelidikan mereka dalam pengertian yang paling umum. Setiap tugas
utama dalam tindakan siklus penelitian dianggap sebagai kompas untuk memelihara
diperjalanan. Kesadaran terhadap siklus penelitian etnografi dapat memelihara dari
kehilangan jalan bahkan dalam proyek penelitian yang sangat kecil. Peneliti
etnografi yang menghabiskan beberapa jam sehari melakukan observasi partisipan
secara proporsional akan memiliki sejumlah besar data lapangan
9
2. Wawancara yang ekstensif dengan sejumlah kecil pasien, yang senagaimana juga
diamati dalam klinik.
3. Diskusi terbatas dengan staff non medisklinik.
4. Wawancara-wawancara dengan orang-orang yang pernah menikmati jaya pelayanan
klinik tersebut. (Semua nara sumber di jaga anonimitasnya untuk menjaga kerahasiaan
mereka.
5. Selain dengan wawancara - wawancara terhadap narasumber di atas peneliti juga
memperhatikan setting dari tempat aborsi tesebut secara mendetail, yang meliputi
suasana ruangan, detail - detail ruangan, transaksi-transaksi yang muncul, simbol -
simbol yang ada dan lain-lain untuk mendapatkan gambaran yang mendalam.
Hasil penelitian etnografi yang dihasilkan oleh Donald W. Ball disimpulkan dalam
dua tema besar yaitu:
1. kemewahan dan biaya, hal ini mengandung arti bahwa praktek aborsi yang dilakukan
memberikan pelayanan yang mewah dan nyaman dengan biaya yang disepakati oleh
kedua pihak. Praktek ini dilakukan secara ekslusif.
2. Praktik - praktik konvensial kedokteran. Dalam praktek aborsi yang dilakukan
mengikuti gaya konvensial dari klinik atau Rumah Sakit pada umumnya. Simbol-
simbol dalam klinik aborsi itu yang meliputi peralatan, setting ruangan hingga istilah-
istilah yang dipakai meniru prosedur rumah sakit pada umum.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam
lingkungan spesifik alamiah mengenai sosial budaya, bahasa, kebiasaan, hubungan antar
manusia dalam satu komunitas, perilaku, dan lain-lain. Metode etrografi dapat berhasil
jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan. Peneliti sebagai instrumen, ia harus mampu
dan menguasai hal-hal yang akan diteliti. Etnografi menjadi metode untuk menggali
pemaknaan terhadap suatu realitas. Etnografer tidak hanya berhenti pada mengamati
tingkah laku, tetapi lebih dari itu dia juga menyelidiki makna dari tingkah laku itu.
Suatu penelitian etnografi adalah penelitian kualitatif yang melakukan studi
terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan
menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa, dan
pandangan yang dianut bersama dalam kelompok itu. Penelitian etnografi khusus
menggunakan tiga macam metode pengumpulan data: wawancara, observasi, dan
dokumen dan menghasilkan tiga jenis data: kutipan, uraian, dan kutipan dokumen
tergabung dalam satu produk yaitu uraian naratif.
11
DAFTAR PUSTAKA
Barker, Chris. 2000. Cultural Studies, Tgeory And Practice. London: Sage
Publication.
Cohen, Louis. Lawrence Manion dan Keith Morrison. 2009. Research Methods in
Education. London: Ftoutledge
12