Anda di halaman 1dari 27

Dosen Pengampu :

M.F. Imawati
• Pertemuan I : Pengantar Farmakognosi
• Pertemuan II : Morfologi daun, batang, dan
akar
• Petermuan III : Morfologi bunga, buah, dan biji
• Pertemuan IV : Fisiologi tumbuhan 1
• Pertemuan V : Fisiologi tumbuhan 2
• Pertemuan VI : Anatomi tumbuhan 1
• Pertemuan VII : Anatomi tumbuhan 2

---------------------------- UTS --------------------------


Pendahuluan
 Morfologi tumbuhan mempelajari bentuk dan
susunan tubuh tumbuhan.
 Fokus pembelajaran hanya pada morfologi luar
tumbuhan sehingga yang diuraikan hanya bentuk dan
susunan tubuh tumbuhan yang berupa kormus.
 Kormus merupakan tubuh tumbuh-tumbuhan yang
dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam 3
bagian pokok yaitu :
Daun (folium), batang (caulis), dan akar (radix).
 Bagian-bagian tumbuhan yang lagsung ataupun tidak
langsung, berguna untuk menegakkan kehidupan
tumbuhan dan berkaitan erat dengan suplai makanan
disebut alat hara (organum nutritivum).
Daun (Folium)
 Kedudukan daun pada tumbuhan :
- Nodus : tempat melekatnya daun pada batang.
- Axilla : tempat di atas daun yang merupakan
sudut antara batang dan daun.
 Fungsi daun :
- pengambilan zat-zat makanan (resorbsi),
terutama yang berupa gas (CO2)
- pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
- penguapan air (transpirasi)
- pernafasan (respirasi)
 Bagian-bagian daun lengkap :
1. upih daun/pelepah daun (vagina)
2. tangkai daun (petiolus)
3. helaian daun (lamina)

 Tidak semua daun memiliki daun lengkap. Beberapa


tumbuhan yang memiliki daun lengkap antara lain
pohon pisang (Musa paradisiaca L.), pohon pinang
(Areca catechu L.), dan bambu (Bambusa sp.)
 Bangun daun (Circumscriptia)
- ujung daun (apex folii)
- pangkal daun (basis folii)
- tulang daun (nervatio atau venatio)
- tepi daun (margo folii)
- daging daun (intervenium)
 Sifat-sifat lain pada daun yang perlu diperhatikan :
- warna
- keadaan permukaan (atas maupun bawah) :
licin, gundul, kasap, berkerut, berbingkul-
bingkul, berbulu, bersisik.
 Macam-macam daun :
- daun tunggal (folium simplex) :
pada satu tagkai daun, hanya terdapat satu helaian
daun saja.
- daun majemuk (folium compositum) :
tangkai daun bercabang-cabang, dan pada cabang
tangkai baru terdapat helai daun sehingga pada satu
tangkai terdapat lebih dari satu helai daun.
 Menurut susunan anak daun pada ibu tangkai
daun, terdapat beberapa macam daun majemuk :
- Daun majemuk menyirip (pinnatus)
- Daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus)
- Daun majemuk campuran (digitatopinnatus)
 Jenis-jenis tepi daun (margo folii)
- rata (integer)
- bertoreh (divisus)
a. Tidak mempengaruhi bentuk asli daun (daun
toreh bebas) : bergerigi (serratus), bergerigi
ganda (biserratus), bergigi (dentatus),
beringgit (crenatus), berombak (repandus)
b. Mempengaruhi bentuk asli daun : berlekuk
(lobatus), bercangap (fissus), berbagi (partitus)
Batang (Caulis)
 Batang merupakan bagian tumbuhan yang menyokong
tempat dan kedudukan tubuh tumbuhan (sumbu tubuh).
 Sifat-sifat batang :
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi
oleh buku-buku
c. Tumbuh (biasanya) ke atas, menuju cahaya matahari
(bersifat fototrop atau heliotrop)
d. Ujung selalu bertambah panjang
e. Mengadakan percabangan
f. Umumnya tidak berwarna hijau
 Tugas-tugas batang :
- mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di
atas tanah, yaitu : daun, bunga, dan buah.
- dengan percabangannya dapat memperluas bidang
asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa hingga
dari segi kepentingan tumbuhan, bagian-bagian tadi
terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
- jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari
bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil
asimilasi dari atas ke bawah.
- menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan
cadangan.
 Macam-macam batang :
1. Batang basah (herbaceous) : batang yang teksturnya
lunak dan berair, misalnya bayam (Amaranthus
spinosus L.)
2. Batang berkayu (lignosus) : batang yang teksturnya
kuat dan keras, karena sebagian besar terdiri atas
kayu.
3. Batang rumput (calmus) : batang yang tidak
keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan
seringkali berongga. Contoh : Padi (Oryza sativa
L.)
4. Batang mendong (calamus) : seperti batang
rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih
panjang. Contoh : mendong (Fimbristylis globulosa
Kunth.)
 Bentuk batang :
a. Bulat (teres), misal Bambusa sp.
b. Bersegi (angularis) :
- segi tiga (triangularis) : teki (Cyperus
rotundus)
- segi empat (quadrangularis) : markisa
(Passiflora quadrangularis L.)
c. Pipih :
- filokladia : amat pipih dan pertumbuhan
terbatas, misal pada jakang (Muehlenbeckia
platyclada Meissn.)
- kladodia : batang tumbuh terus dan
mengadakan percabangan, misal kaktus
(Opuntia vulgaris Mill.)
 Percabangan pada batang :
- Monopodial : jika batang pokok selalu tampak
jelas, misal cemara (Casuaria equisetifolia L.)
- Simpodial : batang pokok sukar ditentukan,
misal sawo manila (Achras zapota L.)
- Dikotom (menggarpu) : cara percabangan
dimana batang selalu muncul menjadi 2 cabang
yang sama besar, misal paku andam (Gleichenia
linearis Clarke.)
 Jenis-jenis percabangan :
- Geragih : cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap
dan dari tiap ruas ke atas keluar tunas dan ke bawah tumbuh
akar. Dibedakan menjadi 2 macam :
a. Merayap di atas tanah, misal arbe (Fragraria vesca L.)
b. Merayap di dalam tanah, misal teki (Cyperus rotundus
L.)
- Wiwilan/tunas air : cabang panjang yang biasanya tumbuh
cepat dengan ruas-ruas yang panjang dan seringkali berasal dari
kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar, misal kopi (Coffea
sp.)
- Sirung panjang : cabang-cabang yang biasanya merupakan
pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup
panjang.
- Sirung pendek : cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang
pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga
dan buah.
 Arah tumbuh batang :
- tegak lurus (erectus), misal pepaya (Carica papaya L.)
- menggantung (dependens), misal anggrek (Orchidaceae)
- berbaring (humifusus), misal semangka (Citrullus vulgaris
Schard.)
- menjalar (repens), misal ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.)
- serong ke atas (ascendens), misal kacang tanah (Arachis
hypogaea L.)
- mengangguk (nutans), misal bunga matahari (Helianthus
annuus L.)
- memanjat (scandens), misal daun sirih (Piper betle L.)
- membelit (volubilis) :
a. Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis), misal kembang
telang (Clitoria ternatea L.)
b. Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis), misal gadung
(Dioscorea hispida Dennst.)
Akar (Radix)
 Akar adalah bagian pokok nomer tiga bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah menjadi kormus.
 Sifat-sifat akar :
- merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di
dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi
(geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan
udara dan cahaya.
- tidak berbuku-buku, tidak beruas, dan tidak
mendukung daun.
- warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau
kekuning-kuningan
- tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya
pertumbuhannya masih kalah dibanding batang
- bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah
untuk menembus tanah.
 Tugas akar :
- memperkuat berdirinya tanaman.
- untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut
dalam air dari dalam tanah.
- sebagai tempat penimbunan cadangan makann
 Bagian-bagian akar :
- leher akar : bagian akar yang bersambungan dengan
pangkal batang
- ujung akar : bagian akar yang paling muda, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan
pertumbuhan
- batang akar : bagian akar yang terdapat antara leher akar
dan ujungnya
- cabang akar : bagian akar yang tak langsung
bersambungan dengan pangkal batang
- serabut akar : cabang akar yang halus dan berbentuk
serabut
- rambut akar : bagian akar yang sesungguhnya
merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang.
- tudung akar : bagian akar yang letaknya paling
ujung dan berguna untuk melindungi ujung akar
yang masih lemah.
 Sistem perakaran pada tumbuhan :
a. Sistem akar tunggang : jika akar lembaga
tumbuh terus menerus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih
kecil (radix primaria)

b. Sistem akar serabut : jika akar lembaga dalam


perkembangan selanjutnya mati atau kemudian
disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang (radix adventicia)
 Sifat dan tugas khusus pada akar :
a. Akar udara/akar gantung (radix aereus)
Akar yang menggantung diudara dan tumbuh ke arah
tanah. Berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan air
dan gas dari udara.
b. Akar penggerek/akar penghisap (haustorium)
Akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup
sebagai parasit. Berfungsi untuk menyerap air dan zat
makanan dari tubuh inang.
c. Akar pelekat (radix adligans)
Akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan
memanjat. Berfungsi untuk menempel pada penunjang.
d. Akar pembelit (cirrhus radicalis)
Akar yang berfungsi untuk memanjat, tetapi dengan
membelit dan bukan menempel.
e. Akar nafas (pneumatophora)
Cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga
muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuh.
Berfungsi untuk pernafasan.
f. Akar tunjang
Akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala
arah. Berfungsi untuk menunjang batang untuk
pengambilan oksigen.
g. Akar lutut
Akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok dan
masuk lagi ke dalam tanah. Berfungsi untuk kepentingan
pernafasan.
h. Akar banir
Akar yang berbentuk seperti papan yang diletakkan miring.
Berfungsi untuk memperkokoh berdirinya batang pohon
yang tinggi besar

Anda mungkin juga menyukai