Anda di halaman 1dari 7

SUPPOSITORIA

Aqilla Fadia Hayya 32318403


Bayu Andi Nugroho 32318404
Lutfi Indria 32318420
Reski Lofiona 32318424
Sinta Ambar. S 32318428
Angelia Fima R 32318433
Pengertian suppositoria
◦ Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk
dimasukkan ke dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina)
atau uretra (suppositoria uretra).
◦ Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran solid yang mengandung obat.
Suppositoria rektal akan hancur atau larut dalam suhu tubuh, dan akan menyebar
secara bertahap ke lapisan usus rendah (rektum), dimana disana ia akan diserap oleh
aliran darah.
◦ Suppositoria rektal bertindak secara sistemik, atau sebagai alternatif dari obat-obat
oral (misalnya ketika seseorang tidak mampu mengonsumsi obat melalui mulut). Obat
ini mudah diserap di dalam rektum karena rektum kaya akan pembuluh darah.
Pengertian analgesik antipiretik
◦ antipiretik adalahjenis obat yang dapat menurukan demam dan mengatasi gejalanya.
Biasanya, penggunaan obat antipiretik dilakukan bersamaan dengan analgesik sehingga sering
dikatakan obat analgetik antipiretik.
◦ Mengapa analgesik sering dikombinasikan dengan antipiretik? Obat analgetik bermanfaat untuk
meredakan nyeri atau rasa sakit yang biasanya muncul bersamaan dengan demam. Jadi,
penggunaan obat analgetik antipiretik adalah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
◦ Cara kerja antipiretik : Obat-obatan antipiretik dapat menurunkan demam dengan cara
menghambat sintesa dan pelepasan prostaglandin E2. Hambatan sintesa dan pelepasan ini
distimulasi oleh pirogen endogen pada hipotalamus.
◦ Berikut ini adalah beberapa jenis obat antipiretik:
1. Salisilat (seperti aspirin, salisilamid)
2. Para-aminofenol (misalnya asetaminofen, fenasetin)
3. Obat antiinflamasi nonsteroid (AINS) – ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen.
◦ Dalam tugas ini akan memuat obat AINS yaitu ibuprofen dalam bentuk sediaan suppositoria.
Ibuprofen
◦ Ibuprofen termasuk jenis obat antiinflamasi nonsteroid. Obat ini dapat meredakan rasa sakit ringan
hingga menengah, serta mengurangi peradangan.
◦ Contoh gejala yang dapat ditangani ibuprofen adalah nyeri otot dan sendi, migrain, nyeri
menstruasi, sakit gigi, serta nyeri setelah operasi. Di samping itu, ibuprofen juga dipakai untuk
mengurangi demam dan pegal-pegal akibat flu.
◦ Mekanisme kerja ibuprofen : ibuprofen merupakan senyawa turunan dari asam propionat yang
tergolong dalam agen anti inflamasi non steroid dengan kemampuan meredakan nyeri (analgetik)
dan pereda demam (antipiretik).
◦ Ibuprofen menghilangkan nyeri dfan rasa sakit dengan mempengaruhi produksi bahan kimia dalam
tubuh berupa prostaglandin. Senyawa ini muncul sebagai respon otak jika muncul penyakit atau
cidera. Prostaglandin dihambat produksinya dengan mempengaruhi enzim siklooksigenase 1 dan 2
melalui jalur asam arakidonat.
◦ Sementara itu efek pereda demam didapat dari kemampuan ibuprofen mempengaruhi hipotalamus
di otak yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang membantu pelepasan panas.
◦ Ibuprofen suppositoria: Tiap suppositoria mengandung Ibuprofen 125 mg per tablet lunak.
◦ Efek samping ibuprofen : pusing, mual muntah, konstipasi, nyeri abdomen, oendarahan lambung,
feses berdarah, muntah darah (hematemesis)
Formulasi suppositoria ibuprofen
R/ Ibuprofen 125mg zat aktif
dekstrosa 125mg polimer hidrofilik
parafin liq qs pelumas
oleum cacao ad 100 basis supoositoria
s suppo
Berat 1 suppo ibuprofen 125mg @ 3g
PEMBUATAN SUPPO SITORIA
Sejumlah oleum cacao dilelehkan menggunakan hotplete pada suhu 35 derajat dan ditambahkan
ibuprofen dan dekstrosa sama banyak, kemudian diaduk hingga homogen. Campuran kemudian
dituangkan dalam cetakan yang telah diolesi parafin cair, lalu dibiarkan 15 menit dalam suhu ruang,
lalu di simpan ke dalam lemari es.
Basis oleum cacao
◦ Oleum cacao merupakan trigliserida, berwarna kekuningan, bau yang khas dan bersifat polimorfisme
(mempunyai banyak bentuk kristal). Jika dipanasi sekitar 30 derajat mulai mencair dan biasanya bisa
melelh sekitar 34-35 derajat, tetapi suhu dibawah 30 derajat merupakan masa semi padat.
◦ Jika pemanasan lebih tinggi, lemak coklat akan mencair sempurna seperti minyak dan akan
kehilangan semua inti kristal yang stabil yang berguna untuk memadat. Bila didinginkan dibawah
suhu 15 derajat, akan mengkristal dalam bentuk kristal metastabil.
◦ Agar mendapat suppositoria yang stabil, maka pemanasan lemak coklat sebaiknya dilakukan
sampai cukup meleleh saja sampai dapat dituang, sehingga tetap mengandung inti kristal dari
bentuk stabil.
◦ Suppositoria dengan basis oleum cacao dapat dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang
dihaluskan kedalam minyak lemak padat pada suhu kamar dan massa yang dihasilkan dapat dibuat
dalam bentuk yang sesuai dengan cara meleburkan minyak lemak dengan obat kemudian dibiarkan
sampai dingin didalam cetakan. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik, pada suhu dibawah 30
derajat
◦ Pemakaian air sebagai pelarut obat dengan bahan dasar oleum cacao sebaiknya dihindari karena :
dapat menyebabkan reaksi abtara obat-obatan dalam suppositoria, mempercepat tengiknya oleum
caco, bila air menguap, obat tersebut akan mengkristal kembali dan dapat keluar dari suppositoria.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai