Anda di halaman 1dari 25

OBAT ANALGETIK

Febriana Astuti, M.Farm.,Apt


Definisi

• Nyeri adalah perasaan sensoris & emosional


yg tidak menyenangkan, berhubungan dengan
adanya / potensi rusaknya jaringan, keadaan
yang menggambarkan kerusakan jaringan tsb.
• Analgetika adalah zat-zat yg mengurangi rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Jenis – jenis Nyeri
Pedoman penatalaksaan / penanganan nyeri
1. Tentukan diagnosa nyeri dg tepat
2. Bila belum perlu, jangan memberi obat
analgetik.
3. Libatkan faktor psikologis (kesabaran &
kekuatan individu) untuk mengatasi nyeri.
4. Tentukan jenis obat & dosis secara individual.
PENATALAKSANAAN NYERI
Penatalaksanaan Nyeri

I. Berdasarkan proses terjadinya / menurut


jenisnya, nyeri dapat dihalau dg cara :
• Analgetik perifer → merintangi terbentuknya
impuls pd reseptor nyeri.
• Anestetika lokal → merintangi penyaluran
impuls di saraf sensoris.
• Analgetik sentral/narkotika & anestetika umum
→ keduanya memblokir pusat nyeri di SSP
II. Menurut derajat nyeri
• Nyeri ringan / nyeri disertai demam → obat analgetika
perifer (parasetamol, asetosal, mefenaminat,
propifenazon, aminofenazon).
• Nyeri sedang → analgetik perifer + opiat lemah
(kodein) atau ditambah kofein. nyeri sedang +
bengkak / akibat trauma (jatuh, tabrakan) →
analgetik, antipiretik, antiinflamasi (NSAIDs &
aminofenazon).
• Nyeri hebat → morfin atau analgetik opiat lainnya.
(lihat tangga analgetika menurut WHO).
Klasifikasi Analgetik

Berdasarkan kerja farmakologinya, analgetika dibagi :


1. Analgetika perifer (non-narkotika) - Tidak bekerja
sentral (bekerja terutama pd perifer) & tidak
bersifat narkotika. - berkhasiat lemah (sampai
sedang) - bersifat antipiretika & kebanyakan
bersifat antiinflamasi & antireumatik.
2. Analgetika narkotika - bekerja sentral
(hipnoanalgetika) - berkhasiat kuat - Menghalau
rasa nyeri hebat (kanker).
Aspirin

• Aspirin juga berefek antipiretik dan antiinflamasi.


Aspirin tidak boleh diberikan pada anak yang
mengalami demam dan berusia di bawah 12
tahun.
• Aspirin berefek antiinflamasi bersama dengan
obat-obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs =
nonsteroidal antiinflammatory drugs) meredakan
nyeri dengan menghambatsintesis prostaglandin
• Selain efek analgesiknya aspirin juga
mengurangi agregasi platelet (pembekuan darah)
Ibuprofen

• Ibupropen Ibupropen merupakan devirat


asam propionat yang diperkenalkan
banyak negara. Obat ini bersifat
analgesik dengan daya antiinflamasi yang
tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya
sama dengan aspirin.
• Ibuprofen biasa digunakan sebagai obat
sakit kepala, mengurangi sakit otot, nyeri
haid
Paracetamol/Acetaminophen

• Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia


penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan
antipiretik, telah menggantikan penggunaan
salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya
tidak digunakan terlalu lama karena dapat
menimbulkan nefropati analgesik.
• Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya
dosis lebih besar tidak menolong. Dalam
sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein
yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa
perlu meningkatkan dosisnya.
• Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½
jam dan t1/2 plasma 1-3 jam
• Parasetamol diekskresi melalui ginjal
• Sediaan parasetamol berbentuk tablet 500 mg atau sirup yang
mengandung 120 mg/5ml
• Dosis dewasa maksimum 4 g/hari, anak-anak maksimum 1,2 g/
hari. Untuk anak 1-6 tahun :60-120 mg/kali dan bayi dibawah
1 tahun 60mg/kali , maksimum 6 kali sehari
• Nama Dagang : SANMOL ( Sanbe), PANADOL (Sterling),
SISTENOL (Dexa Medica), PAMOL (Interbat), OTTOPAN
(Otto), PYREX ( Novell Pharma) dll
Asam Mefenamat
Memiliki khasiat analgetika, antipiretik dan antiinflamasi yang
cukup, tetapi tidak lebih kuat daripada asetosal
Bersifat asam, dapat menyebabkan gangguan lambung.
Sebaiknya jangan diminum pada saat perut kososng, atau
pada pasien dengan riwayat gangguan saluran cerna/lambung.
Efek samping : diare, trombositopenia,anemia hemolitik dan
ruam kulit
Tidak direkomendasikan pada anak-anak dan wanita hamil
Sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lebih dari
seminggu, dan pada pemakaianlama perlu dilakukan
pemeriksaan darah
Nama Dagang :LAPISTAN (Lapi), MEFINAL(Sanbe),
OPISTAN(Otto), PONSTAN (Pfizer), PONDEX (Dexa Medica)
Diklofenak
Sebagai analgetik dan antiinflamasi terutama untuk
inflamasi pada sendi seperti artritis rematoid,
osteoartritis dll
Absorpsi melalui saluran cerna berlangsung cepat
T ½ singkat 1-3 jam
Efek samping yang lazim ialah mual, gastritis, eritema
kulit dan sakit kepala
Sebaiknya hati-hati untuk penderita tukak lambung
Pemakaian selama kehamilan tidak dianjurkan
Dosis dewasa 100-150 mg sehari terbagi 2 atau 3 dosis
Nama Dagang : CATAFLAM (Novartis Indonesia), FLAMAR
(Sanbe), KAFLAM (Kimia Farma), KLOTAREN (Kimia Farma)
Analgetik Narkotika (OPIOD)

• Merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat


seperti opium atau morfin
• Bekerja di susunan saraf pusat
• Reseptor tempat terikatnya opioid disel otak disebut
Reseptor opioid
• Obat yang mengantagonis efek opioid disebut
antagonis opioid
• Penggunaan terapi ; nyeri yang kuat hingga yang
paling kuat, nyeri tumor, nyeri yang disertai
ketakutan eksitensial
MORFIN

 Digunakan sebagai obat pilihan pertama untuk nyeri


sedang sampai berat
 Dapat diberikan secara oral, parentral atau rektal
 Efek samping : depresi respirasi (kombinasi dengan
alkohol atau depresan ssp), mual-muntah, konstipasi,
pruritis, merah dan panas pada flush area
 Metabolisme di hati
 Hati-hati pada kehamilan karena morfin dapat
melewati sawar uri dan mempengaruhi janin
 Ekskresi morfin melalui ginjal, feses dan keringat
 Nama Dagang : MST CONTINUS (MBF)
KODEIN

• Digunakan untuk nyeri ringan sampai sedang


• T ½ 3 jam, efikasi 1/10 morfin.
• Ketergantungan lebih rendah
• Dosis oral 30 mg setara dengan aspirin 325-600 mg
• Dosis kodein untuk antitusiv adalah 10 mg untuk orang
dewasa
• Nama Dagang : CODITAM (Kimia Farma),
CODIPRONT (Kimia Farma), CODIPRON CUM EXP
(Kimia Farma)
PETIDIN

• Efektivitas lebih besar dibandingkan dengan kodein


• T ½ 4jam, durasi analgetiknya 3-5 jam
• Efek puncak tercapai dalam 1 jam (injeksi) atau 2 jam (oral)
• Diberikan secara i.m atau oral
• Efek sampingnya setara morfin
• Penggunaan terapi ; infark miokard akut, serangan glaukoma
akut, pramedikasi, nyeri pasca bedah, kejang a( kejang his,
saluran lambung usus, sistem urogenital, pembuluh darah)
• Eliminasi melalui ginjal
• Nama Dagang : PETIDIN ( Kimia Farma)
TRAMADOL
• Digunakan untuk nyeri sedang sampai kuat oleh berbagai
penyebab akut dan kronis
• Lama kerja 6 jam, intensitas 1/5 – 1/10 morfin
• T ½ 6 jam
• Metabolisme dalam hati
• Eliminasi melalui ginjal
• Efek samping lebih ringan daripada morfin, sedikit hingga
sama sekali tidak ada depresi pernafasan
• Nama Dagang : TRAMAL (Pharos), KAMADOL (Kimia
Farma), FORGESIK (Bernofarm), TRAGESIK (Kalbe
Farma), TRADOSIK (Sanbe), TRUNAL DX (Ferron) dll

Anda mungkin juga menyukai