Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan III

KOMUNIKASI
FARMASI
Oleh:
Monik Krisnawati, M.Sc., Apt
1
MEMAHAMI KOMUNIKASI
• Komunikasi ad. Proses pertukaran informasi.
FILTERING DISTORTION
NOISE
EFFECT

SENDER MESSAGE CHANNEL RECEIVER

MAKLUMBALAS

2
COMMUNICATION IS HUMAN
NEED
• Kebutuhan dasar manusia menurut A. Maslows

3
FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM KOMUNIKASI

• Setiap individu mempunyai perbedaan cara


berpikir, budaya, sifat, dll.
• Hal tersebut mengakibatkan komunikasi
semakin kompleks.
• Cth: attitude yang ekstrim (ekstrovert vs
introvert), cara mengambil keputusan (feeling
vs thinking)

4
TEORI ANALISIS TRANSAKSI
• Setiap orang mempunyai tiga watak; parent, adult, dan child.
• Tenaga kefarmasian berbicara dengan ego parent, dan pasien
berbicara dengan ego child

5
• Tujuan yang diharapkan ad. Tenaga
kefarmasian dan pasien dapat berbicara
dengan ego adult

• Adult ego mampu


menerima respon
dengan analitis,
memutuskan, dan
menilai resiko.

6
KOMUNIKASI sebagai NILAI
INDIVIDU
• Perbedaan aktivitas, pilihan hidup, karakteristik
menghasilkan nilai individu.
• Tenaga kefarmasian merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang paling mengerti tentang obat, sehingga
mempunyai otoritas untuk memberikan instruksi
tentang obat kepada pasien.
• Di lain sisi, pasien mempunyai hak untuk memilih obat
secara bebas sesuai keinginannya

Kesadaran
7
MODEL KOMUNIKASI FARMASI

• Nilai
• Kebutuhan • Pesan sesuai
• Tipe psikologis MODIFIKASI
PESAN dengan pasien
• Status ego
pasien

8
Modifikasi Pesan Tenaga Kefarmasian
• Memperlihatkan empati kepada pasien (non
verbal)
• Berkomunikasi secara assertive
• Menciptakan kondisi privasi dan suasana
tingkat emosional tertentu.
• Menunjukkan tingkat emosional yang bersifat
objektif

Establishing a helping relationship


9
CARA MENYAMPAIKAN PESAN
• Menciptakan hubungan antara pasien dengan
tenaga kefarmasian sehingga pasien percaya
dan dapat mengerti bahwa pasien dapat
memahami bahwa tenaga kefarmasian
kompenten di bidang obat.
• Menunjukkan empati kepada pasien
• Memperhatikan gerakan non verbal yang
sebenarnya.

10
• Bersikap assertive dalam konseling.
Tegas tetapi dilihat dari sudut kepentingan
pasien, tetap berpegang pada ketentuan yang
ada, tidak membuat pasien merasa kalah.
cth: R/ narkotika
Hasil dari sikap assertive ini adalah “win-win
solution”.

11
• Menjamin kerahasiaaan pasien (arrange of
privacy)
Privasi ad. Kondisi yang penting untuk
terciptanya komunikasi yang efektif.
• Menjaga emosi agar penilaian tetap objektif.

12
KASUS
• Wanita 25 tahun mendapatkan obat Sulfa
untuk infeksi saluran uriner beberapa tahun
yang lalu. Sekarang ybs mendapat (Bactrim
forte 2xsehari).
• Informasi yang diperoleh dari apoteker minum
banyak air, jangan terpapar sinar matahari
berlebih.

13
Pertanyaan Pasien
• Mengapa kok saya berulang kali sakit infeksi
saluran kemih???
• Mengapa obatnya berbeda padahal sakitnya
sama???

14
PRINSIP KOMUNIKASI (helping and
trusting relationship)

1. Bersikap familiar
2. Membangun kepercayaan yang tinggi kepada
pasien
3. Membangun hubungan yang baik

15
ad. 1 Bersikap Familiar
• Tenaga kefarmasian bersikap sopan, senyum,
salam, sapa (jangan terburu-buru).
• Mempersilakan pasien duduk di tempat yang
nyaman
• Mengambil sikap yang ideal

16
ad. 1 Membangun
Kepercayaan
• Membuka komunikasi dengan cara memperkenalkan diri
(nama, kompetensi saja!!!)
• Memulai percakapan dengan masalah yang bersifat umum
• Menanyakan data pasien dan permasalahannya.
• Menawarkan kesediaan sebagai problem solver.
• Memberikan perhatian dan ketertarikan terhadap masalah
pasien baik dalam bahasa verbal maupun non verbal.

17
Ad 3. Helping Relationship
• Tenaga kefarmasian melihat situasi pasien
bagaimana?
• Apakah penyakit tersebut pernah dialami
sebelumnya?
• Jika pernah, apakah pasien tahu penyebab
kekambuhan?
• Bagaimana kepatuhan pasien didalam meminum
obat? 2/4x sehari? Dihabiskan/tidak? (helping
relationship)
18
Tenaga kefarmasian salah
mengambil langkah..........

Non ien at
en sive s
Pa dap
s i
Pa pon dak ndle
s ti iha
Re d

19
Menunjukkan Rasa Empati
kepada Pasien
• Menggunakan bahasa non verbal
• Tersenyum dengan wajah yang ramah
• Melakukan variasi kontak mata (50-70 % total
waktu)
• Bahasa tubuh yang hangat (touching) untuk
menunjang simpati.
• Profesional dan berpenampilan bersih, rapi,
dll.
20
Thanks for your attention
and any question??

21

Anda mungkin juga menyukai