Anda di halaman 1dari 22

Komunikasi Terapeutik

1
Pengertian Komunikasi Terapeutik

Pada dasarnya komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang mengarah


pada tujuan yaitu penyembuhan pasien.
2
3
4
Menurut Stuart, tujuan terapeutik diarahkan
pada pertumbuhan klien

 Realisasi/penunjukan jati diri, penerimaan diri dan rasa


hormat pada diri sendiri.
 Identitas diri yang jelas dan integritas/prinsip diri yang
tinggi.
 Kemampuan membina hubungan interpersonal yang
intim, saling tergantung dan mencintai.
 Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang
realistis.

5
Perbedaan Komunikasi Terapeutik dan
Komunikasi Sosial
Komponen Hubungan Komunikasi Sosial Komunikasi Terapeutik
Saling Membuka Diri Bervariasi Klien: membuka diri
Bidan: membuka diri u/
mendorong tujuan penanganan
Fokus Dari Percakapan Tidak diketahui oleh peserta Diketahui oleh keduanya
Ketepatan dari Topik Sosial, bisnis, umum, impersonal Pribadi & relevan u/ bidan & klien

Hubungan Pengalaman dari Ketidakterlibatan & penggunaan dari Ketidakterlibatan & penggunaan
Topik pengetahuan yg tidak langsung dari pengetahuan langsung
Orientasi Waktu Masa lalu & masa depan Saat ini
Penggunaan Perasaan Saling membagi perasaan yg tidak Klien membagi perasaan & diberi
enak semangat
Penghargaan terhadap Tidak diakui Diakui penuh
Individu
Perpisahan atau terminasi Terbuka-tertutup Spesifik

Sumber: Stuart & Sundeen (1995) Dalam Nurjanah (2001)


6
Lanjutan...
 Komunikasi sosial tidak memiliki tujuan yang spesifik
dan pelaksanaan komunikasi ini terjadi begitu saja.
 Sedangkan terapeutik berfungsi untuk mencapai
kesembuhan pasien melalui perubahan dalam diri
pasien.
 Pada Intinya Komunikasi terapeutik tidak sama
dengan komunikasi sosial.

7
Prinsip Komunikasi Terapeutik
(Menurut Carl Rogers)
1. Mengenal dirinya sendiri
2. Ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai
3. Harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien
4. Harus sadar pentingnya kebutuhan pasien
5. Harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut
6. Menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri
7. Harus menguasai perasaannya sendiri
8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten
9. Harus paham akan arti empati
10. Harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
11. Harus dapat berperan sebagai role model
12. Mampu mengekspresikan perasaan
13. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong
orang lain
14. Berpegang pada etika
15. Tanggung jawab

8
Tehnik Komunikasi Terapeutik

9
Lanjutan...

10
Lanjutan...

11
Lanjutan...

12
Lanjutan...

13
Komunikasi Terapeutik dalam
Kebidanan
 Pengkajian Menentukan kemampuan
dalam proses informasi
 Rencana tujuan  Membantu pasien
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
 Implementasi  Memperkenalkan diri
pada pasien; memulai interaksi dengan
pasien; membantu pasien mendapatkan
gambaran pengalamannya
 Evaluasi  Pasien dapat
mengembangkan kemampuan dalam
mengkaji dan memenuhi kebutuhan;
komunikasi menjadi lebih jelas, terbuka,
dan terfokus pada masalah.

14
Tahapan Komunikasi Terapeutik

15
Lanjutan....

Pada intinya  Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien, mengevaluasi


diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor, kemudian membuat rencana
interaksi dengan klien.

16
Lanjutan....

17
Lanjutan...

18
Lanjutan...

Akhir dari setiap pertemuan Bidan dengan Klien. 19


Usaha mempertahankan kestabilan yg
dinamis antar bidan & klien
Terapismengerti apa yang dirasakan oleh pasien
dapat menimbulkan kepuasan tersendiri oleh
pasien

Keyakinan & kepercayaan pasien dapat


momotivasi pasien untuk sembuh karena pasien
tidak ragu-ragu krn dipenuhi sikap penerimaan,
konsistensi, empati, dan penghargaan positif dari
terapis

Pasien harus merasakan kepekaan, perhatian,


dan kepedulian terapis terhadap pasien sebagai
individu.

20
Sumber Pustaka
• Uripni, L. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : EGC.
• Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Terapeutik.
• Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik Teori Dan
Praktik. Jakarta : EGC.
• http://journal.umsida.ac.id/files/5.Hakim.pdf
• Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan .
Jakarta: EGC.
• Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam
Praktik Kebidanan .Yogyakarta: Fitramaya.
• Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi .
Bogor: Ghalia Indonesia.
• Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi .
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.

21
Masih bersambung lagi nih?!!

22

Anda mungkin juga menyukai