Orientasi
1. Tentukan alasan masuk klien minta pertolongan
2. Bina rasa saling percaya (trust), penerimaan dan
3. Komunikasi terbuka
4. Rumuskan kontrak pertama
5. Eksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien
6. Identifikasi masalah klien
7. Rumuskan tujuan bersama klien
Kerja
1. Eksplorasi stressor yang tepat
2. Dorong perkembangan kesadaraan diri klien dan pemakaian mekanisme koping
konstruksi
3. Atasi penolakan perilaku adaftif
Terminasi
1. Ciptakan realitas perpisahan
2. Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
3. Saling mengeskplorasi perasaan penolakan dan kehilangan, sedih, marah dalam
perilaku lain
4. Rencana tindak lanjut (untuk terminasi sementara)
10. Kesimpulan
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang digunakan antara seorang
perawat dengan pasiennya. Komunikasi terapeutik ini terdiri dari beberapa unsur, seperti
keramahan, penggunaan nama, dapat dipercaya, otonomi dan tanggung jawab, dan
asertif. Unsur-unsur tersebut didukung oleh prinsip-prinsip dari komunikasi terapeutik itu
sendiri. Jadi untuk menjadi seorang perawat professional, maka semua itu diawalai
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, maka gunakanlah bahasa
komunikasi yang professional juga, yaitu komunikasi terapeutik itu sendiri.