1.LISNA IRNIYANTI
2.DWI ULFA INAYATUN NISSA
3.FATIMATUS ZAHRO
4.NINING IKA RAMADHANI
5.GANES ADI TARA
6.ARFIN EKA PERMANA
BAB 5 (KOMUNIKASI TERAPEUTIK)
A.PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar , bertujuan dan kegiatannya
Dipusatkan untuk kesembuhan pasien atau klien
(indrawati).
persoalan mendasar dan komunikasi ini adalah
adanya saling membutuhkan antara perawat dan klien
,sehingga dapat dikategorikan kedalam komunikasi
pribadi antara perawat dan klien ,perawat membantu
dan klien menerima bantuan.(imdrawati)
Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa
dikesampingkan ,namun harus direncanakan
,disengaja,dan merupakan tindakan profesional.
akan tetapi jangan sampai karena terlalu asyik bekerja,
kemudian melupakan klien sebagai manusia dengan
beragam latar belakang dan masalanya.(arwani)
komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau
ketrampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi
terhadap stress.(northouse)
komunikasi terapeutik adalah hubungan
interpersonal antara perawat dengan klien dalam
memperbaiki klien dalam hubungan ini perawat dan
klien memeproleh pengalaman belajardalam rangka
memperbaiki pengalaman emosi klien .(stuart)
manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk
mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien atau klien melalui hubungan
perawat dan klien.(indrawati)
B.TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK.
Tujuan terapeutik akan tercapai bila dalam melakukan
helping relationship perawat memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1.Kesadaran diri terhadap nilai yang dianutnya
2. Kemampuan untuk menganalisis perasaanya
sendiri
3.Kemampuan menjadi contoh peran
4.Altruistik
5.Rasa tanggung jawab etik dan moral
6.Tanggung jawab.
C.SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
egan (dikutip dari kaliat),mengidentifikasi 5 sikap/cara untuk menghadirkan
diri secara (sikap fisik) yang dapat memfasilitasi komunikasi yang terapeutik
yaitu:
1.berhadapan.
arti dari posisi ini adalah “saya siap untuk anda”
2.Mempertahankan kontak mata.
berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap
berkomunikasi.
3. Membungkuk ke arah klien.
posisi ini untuk mengatakan atau mendengarkan sesuatu
4.Mempertahankan sikap terbuka.
menunjukan keterbukaan untuk berkomunikasi
5,tetap rileks.
tetap mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam
memberi respon pda klien.
selain hal-hal diatas, sikap terapeutik dapat
teridentifikasi melalui perilaku nonverbal,stuart dan
sundeen, menyatakan ada 5 kategori nonverbal yaitu:
1. isyarat vokal.
2. Isyarat tindakan.
3. Isyarat obyek.
4. Ruang
5. sentuhan.
D.TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
ada dua persyaratan dasar untuk komunikasi yang efektual yaitu;
1.semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga
diri pemberi maupun menerima pesan
2.Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus
dilakukan lebih dahulu sebelum memberikan
saran,informasi maupun masukan.
persyaratan-persyaratan untuk komunikasi terapeutik ini
dibutuhkan untuk membentuk hubungan perawat-klien,sehingga
untuk mengimplementasikan proses keperawatan .kounikasi ini
akan menjadi efektif hanya melalui penggunaan dan latihan yang
sering.
wilson dan kneisl juga stuart dan sundeen,menyatakan beerapa jenis
komunikasi terapeutik,yaitu:
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
dalam hal ini perawat berusaha mengerti klien dengan cara
mendengarkan apa yang disampaikan klien .
sikap yang di butuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah
sebagai berikut;
a.Pandang klien saat sedang bicara
b.Tidak menyilangkan kaki dan tangan
c.Hindari gerakan yang tidak perlu
d.Anggukan kepada klien jika membicarakan hal yang
penting atau memerlukan umpan balik
e.Codongkan tubuh ke arah lawan bicara.
2. Menunjukkan penerimaan
3.Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dan terbuka
4.Mengulang ucapan klien dengan menggunakan
kata-kata sendiri
5.Mengklasifikasi
6.Memfokuskan
7.Menyatakan hasil observasi
8. Menawarkan informsi
9.Diam
10.Meringkas
11.Memberikan penghargaan
12. Memberi ksempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
13.Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
14.Menempatkan kejadian secara berurutan
15.Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menguraikan persepsinya
16.refleksi/ klasifikasi