Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN KOMUNIKASI TERAUPETIK

PADA LANSIA

KELOMPOK 1

1. Iin Fatmala A1C219077


2. Ihma Quari Susanti A1C219070
3. Indira Tantri 173145105044
4. Fitra Ramadani A1C219104
5. Ulfa Rasman A1C219072
6. Fitrianti Yanto A1C219064
DEFINISI

Komunikasi merupakan suatau hubungan atau kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan

masalah hubungan atau dapat diartikan sebaagai saling tukar-menukar pendapat serta dapat

diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. (Widjaja, 1986

: 13) Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan

seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang

lain.
KOMUNIKASI DENGAN LANSIA

Dalam komunikasi dengan lansia harus diperhatikan faktor fisik, psikologi,


(lingkungan dalam situasi individu harus mengaplikasikan ketrampilan
komunikasi yang tepat. disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta
memperhatikan waktu yang tepat.

1. Keterampilan Komunikasi Lestening /Pendengaran yang baik


2. Teknik Komunikasi Dengan Lansia
3. Lingkungan Wawancara
TEKNIK PENDEKATAN DALAM PERAWATAN LANSIA PADA
KONTEKS KOMUNIKASI.

• Pendekatan fisik
• Pendekatan psikologis
• Pendekatan sosial
• Pendekatan spiritual
KENDALA-KENDALA DAN HAMBATAN DALAM
BERKOMUNIKASI DENGAN LANSIA.
• Gangguan neurology serring menyebabkan gangguan bicara dan berkomunikasi dapat juga karena
pengobatan medis, mulut yang kering dan lain-lain.
• Penurunan daya pikir sering menyebabkan gangguan dalam mendengarkan, mengingat dan respon pada
pertanyaan seseorang.
• Perawat sering memanggil dengan nenek, sayang, dan lain-lain. Hal tersebut membuat tersinggung harga
dirinya dianjurkan memanggil nama panggilannya.
• Dianjurkan menegur dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
• Perbedaan budaya hambatan komunikasi, dan sulit menjalin hubungan saling percaya. Gangguan sensoris
dalam pendengarannya
• Gangguan penglihatan sehingga sulit menginterprestasikan pesan-pesan non-verbal.
LANJUTAN.....

• Overload dari sensoris : terlalu banyak informasi dalam satu waktu atau banyak orang berkomunikasi
dalam yang sama sehingga kognitif berkurang.
• Gangguan fisik yang menyebabkan sulit berfokus dalam pembicaraan misalnya focus pada rasa sakit,
haus, lapar, capai, kandung kemih penuh, udara yang tidak enak, dan lain-lain.
• Hambatan pada pribadi : penurunan sensoris, ketidaknyamanan fisik, efek pengobatan dan kondisi
patologi, gangguan fungsi psikososial, karena depresi atau dimensia, gangguan kontak dengan realita.
• Hambatan dalam suasana/lingkungan tempat wawancara : ribut/berisik, terlalu banyak informasi
dalam waktu yang sama, terlalu banyak orang yang ikut bicara, peerbedaan budaya, perbedaan,
bahasa, prejudice, dan strereotipes
TEKNIK PENDEKATAN DALAM PERAWATAN
LANSIA PADA REAKSI PENOLAKAN
• Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk menghadapi klien lansia dengan
penolakan antara lain :
• Penolakan segera reaksi penolakan klien. Yaitu membiarkan lansia bertingkah laku dalam
tenggang waktu tertentu.
• Orientasikan klien lansia pada pelaksanaan perawatan sendiri. Langkah ini bertujuan
mempermudah proses penerimaan klien terhadap perawatan yang akan di lakukan serta
upaya untuk memandikan klien,
LANJUTAN....

• Libatkan keluarga atau pihak terdekat dengan tepat.


• Langkah ini bertujuan untuk membantu perawat atau petugas
kesehatan memperolah sumber informasi atau data klien dan
mengefektifkan rencana atau tindakan dapat terealisasi dengan baik
dan cepat.
KETERAMPILAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANSIA.
• Perawat membuka wawancara dengan • Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan karena pasien lansia kesulitan dalam berfikir
dan lama wawancara abstrak

• Berikan waktu yang cukup kepada pasien • Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan
untuk menjawab, berkaitan dengan perhatian dengan memberikan respon nonverbal
pemunduran kemampuan untuk merespon seperti kontak mata secara langsung, duduk dan
verbal. menyentuh pasien.

• Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien • Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi
sesuai dengan latar belakang sosiokulturalnya. tanda-tanda kepribadian pasien dan distress yang
ada
LANJUTAN......

• Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien • Lingkungan harus dimodifikasi sesuai
memahami tujuan dari wawancara pengkajian. dengan kondisi lansia yang sensitif
• Perawat harus memperhatikan respon pasien terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau
dengan mendengarkan dengan cermat dan perubahan kemampuan penglihatan.
tetap mengobservasi. • Perawat harus mengkonsultasikan hasil
• Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada wawancara kepada keluarga pasien atau
tempat yang baru dan asing bagi pasien. orang lain yang sangat mengenal pasien.
• Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi • Memperhatikan kondisi fisik pasien pada
harus dibuat senyaman mungkin. waktu wawancara.
PRINSIP GERONTOLOGIS UNTUK
KOMUNIKASI
• Menjaga agar tingkat kebisingan minimum. • Berdiri di depan klien.
• Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu • Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek
untuk mengobrol. dan sederhana Beri kesempatan bagi klien
• Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi untuk berfikir.
dengan baik. • Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas sosial
• Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas. seperti perkumpulan orang tua, kegiatan rohani.

• Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara • Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
langsung dengan telinga yang dapat mendengar • Selalu menanyakan respons, terutama ketika
dengan lebih baik. mengajarkan suatu tugas atau keahlian.
PRINSIP-PRINSIP ETIK PELAYANAN
KESEHATAN PADA LANSIA .
• Empati : • Yang harus dan jangan:
• istilah empati menyangkut • prinsip ini sering dikemukakan sebagai
pengertian:simpati atas dasar pengertian non-malefecience dan
yang mendalam.Dalam istilah ini beneficence,pelayanan geriatric selalu
diharapkan upaya pelayanan geriatric didasarkan pada keharusan untuk
harus memandang seorang lansia yang mengerjakan yang baik untuk penderita
sakit dengan pengertian,kasih sayang dan dan harus menghindari tindakan yang
memahami rasa penderitaan yang dialami menambah penderitaan (harm) bagi
oleh penderita tersebut. penderita.
LANJUTAN......

• Otonomi : • Keadilan :
• yaitu suatu prinsip bahwa seorang • yaitu prinsip pelayanan geriatric harus
individu mempunyai hak untuk memberikan perlakuan yang sama bagi
menentukan nasibnya, dan semua penderita. Kewajiban untuk
mengemukakan keinginanya sendiri. memperlakukan seorang penderita secara
wajar dan tidak mengadakan perbedaan
atas dasar karakteristik yang tidak
relevan.

Anda mungkin juga menyukai