Anda di halaman 1dari 58

TEKNIK MENYAMPAIKAN BERITA

BURUK & Prinsip komunikasi


dalam perawatan paliatif
Mulhayana
18.156.01.11.089
Bachelor of Nursing
• Satu tindakan
lebih berarti dari
seribu kata-kata
Mohon tanggapan
1. Bagaimana perasaan anda apabila anda sedang
mendapat musibah?
- Introspeksi diri
- Tdk berlarut larut dng kesedihan
2. Sikap orang lain terhadap anda yang anda
inginkan apabila anda sedang dalam
kecemasan?
-- membantu meringankan masalah
Yang paling tdk diinginkan
- Malah dianggap gembira
3. Apa yang anda rasakan apabila keluarga anda
sedang dalam kondisi yang kritis?
-sedih
-cemas
-gelisah
4. Sikap seperti apa yang anda inginkan dari
perawat yang merawat orang tua anda di ICU
dng gagal nafas dan harus dipasang ventilator?
-memberi motivasi dan semangat pada keluarga
saya
5. Apa yang anda rasakan apabila ada khabar
bahwa orang tua anda dalam kondisi kritis &
harapan kesembuhan tipis?
6. Bagaimana seharusnya seorang perawat
bersikap saat dia merawat pasien dengan
penyakit syok cardiogenik pasien tidak sadar
dan hrs menggunakan vasopresor yang secara
medis tidak dapat diobati & disembuhkan?
-- penjelasan yg jelas
-- motivasi
-- dibesarkan hatinya
Bagaimana dengan diri kita
sendiri?
PENYAMPAIAN BERITA BURUK
Mulhayana (18.156.01.11.089)
1. Siapakah yang dimaksud dengan teman sejati?
2. Siapakah orang yang luar biasa?
Tidak ada kesempatan, tanggung jawab atau kewajiban yang lebih
besar terhadap sejumlah manusia daripada menjadi perawat
Kebijakan, simpati dan pengertian
diharapkan dari perawat, karena pasien
bukan hanya kumpulan gejala-tanda-
fungsi yang terganggu, organ/alat tubuh
yang rusak, dan emosi yang terganggu
Perawat sejati dapat mempunyai suatu keluasan
perhatian ala Shakespeare, yaitu …...
• ……… kepadayang bijaksana, yang
bodoh, yang sombong, dan yang
merendah, pahlawan yang pandai
menahan nafsu dan bajingan yang
merengek. Ia selalu memberi
perhatian (Horrison’s Principles of Internal
Medicine)
Konsep penyakit
Harapan masyarakat thd perawat

• 1. Mampu mendengarkan, menghormati


pendapat pasien, berlaku santun,
berkomunikasi dengan baik
• 2. Menyimpan rahasia, bersifat jujur
dan mempunyai integritas
• 4. Mampu mempertahankan hubungan
yang luwes sehingga pasien
mendapatkan penjelasan lengkap
Sikap dalam berkomunikasi
• Hubungan dengan pasien ditentukan seberapa
jauh kita bersedia terlibat dalam situasi
emosional pasien
• diperlukan ketrampilan profesional dalam
melaksanakan hubungan dengan pasien
CARE
• Comfort (nyaman)
• Tenaga kesehatan perlu merasa nyaman dan
tidak engan untuk membahas masalah yang
melibatkan emosi
• jika keenganan timbul pasien akan menutup diri
• Ketidaknyamanan tergambar dalam penggunaan
kata, intonasi maupun bahasa tubuh
• kenyamanan untuk membahas hal yang sensitif
bisa dilatih dengan sering terpapar dengan
masalah tsb lalu dibahas dengan teman sejawat
• Komunikasi non verbal lebih mencukupi
dibandingkan kata-kata
• Komunikasi non verbal lebih menunjukkan
perasaan kita
• Acceptance (Penerimaan)
• Berusaha untuk menghargai pasien, memahami
prilaku pasien
• berhak untuk tidak setuju, disampaikan dengan
sikap yang baik
• Responsiveness (Tanggap)
• ketrampilan untuk bereaksi terhadap pesan
yang tidak langsung atau tidak lengkap dari
pasien
• didukung dengan kemampuan untuk
mengenal sesuatu yang seharusnya
diucapkan tapi tak disampaikan oleh pasien
• Pesan dapat berupa perubahan suara,
keraguan atau bahasa tubuh
• Empathy (Empati)
• kemampuan seorang untuk mengerti
perasaan, pikiran dan keinginan orang lain
tanpa mempengaruhi objektivitas
• dapat merasakan perasaan pasien sebelum
perasaan tersebut diungkapkan
• menolong pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
Menumbuhkan empati
• Konsentrasi: memusatkan perhatian &
meningkatkan kepedulian
• Peduli: menganggap orang lain itu penting,
meningkatkan keperdulian
• Mengamati: mengamati orang lain yang sudah
punya empati tinggi
• Berlatih: memahami situasi setiap berhadapan
dengan orang yang kita temui
Komunikasi berita buruk
• diawali dengan sambung rasa yang terbina
• penjelasan yang sesuai (lihat kondisi
keluarga/pasien)  telah siap?
• sampaikan berita
• dilanjutkan dan disertai dengan nasehat
dan sugesti.
• Nasehat dan sugesti ini penting dengan
harapan pasien atau keluarga dapat
menerima kenyataan dan melanjutkan
langkah-langkah selanjutnya yang harus
dilakukan.
Hal yang diperhatikan
• bahasa yang sederhana
• latar belakang pasien
• Jelaskan dengan singkat masalah yang
terjadi ( kemungkinan penyebabnya &
prognosisnya)  . prognosis yang buruk,
hati-hati dalam menjelaskannya. Dengan
bahasa yang halus, namun jangan
menyesatkan dan menjanjikan.
• Prognosis buruk, lihatlah kesiapan
pasien dalam menerima. Pasien sudah
siap/belum. Jika belum sebaiknya
keluarganya yang diberi tahu.
Bagaimana sikap perawat Islami yang
profesional saat akan menyampaikan berita
buruk
Mohon tanggapan
Penyampaian berita buruk
1. Komunikasi yang baik (CARE)
2. Menguatkan mental agar tidak putus
asa, selalu berharap
(raja’/optimisme)  husnudzdzan
(prasangka baik), memetik hikmah
3. Sugesti/ajakan untuk berikhtiar &
bertawakal
Seharusnya: terapkan pada diri terlebih dahulu
baru bisa menyampaikan pada orang lain
Komunikasi
• Surat Al-Asr :3  ….. Saling
berpesan dengan kebenaran &
kesabaran
• S. Al-Lail: 17 -19…. Orang yang
paling takwa. Memberikan harta
dijalan Allah untuk menyucikannya.
Tidak ada seorangpun yang memberikan
suatu kenikmatan terhadapnya yang
harus dibalas.
Menguatkan mental
• Fushshilat: 51  Dan apabila Kami
memberikan nikmat kepada manusia, ia
berpaling dan menjauhkan diri….
• Fushshilat: 49  Manusia itu tiada
jemu memohon kebaikan, dan jika
mereka ditimpa malapetaka, maka ia
menjadi putus asa lagi putus harapan
• Al-Maidah:12  Sesungguhnya Aku
beserta kamu, …
• Az-Zumar: 53  …jangan pernah kamu
berputus asa dari rahmat Allah.
Berbaik sangka
• Meyakini Tuhan dari sisi positif,
akan membuat Tuhan tidak akan pernah
‘berlaku negatif’ (lebih tepatnya,
kita tidak akan merasa bahwa Tuhan
sudah berlaku negatif)
• HR. Bukhari & muslim: Aku bergantung
bagaimana cara hambaKu memandang
• Hadis diatas menganjurkan kita agar
selalu berbaik sangka kepada Allah
(positive thinking).
• Dan sebaliknya, bila kita salah
memandang Allah, maka sisi itulah
yang akan mewarnai kehidupan kita.
Memetik hikmah
• Setiap kejadian betapapun pahitnya,
pasti akan menyisakan hikmah yang
begitu besar.
• Hal itulah yang diajarkan oleh-Nya
melalui KalamNya agar kita tidak
putus asa atas sesuatu yang ‘hilang’
dan tidak berbangga diri ketika
‘ada’
• Al Hadid:23 Supaya kamu jangan putus
asa atas sesuatu yang hilang dari
kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang telah
diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah
tidak menyukai orang yang sombong
lagi membanggakan diri.
• Al Hadid:22 Tiada musibah yang
menimpa bumi dan tidak pula menimpa
dirimu melainkan tertulis dalam
kitab sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu di
sisi Allah sangat mudah.
Ajakan bertawakal
• Tawakal-ikhtiar-tawakal
• Pasrah-ikhtiar-pasrah
Ciptakan ketergantungan pada
Penciptanya:
Al-Fatihah:5  Hanya Engkaulah yang
kami sembah dan hanya kepada
engkaulah kami mohon pertolongan
Prinsip komunikasi dalam
perawatan paliatif
Mulhayana (18.156.01.11.089)
• Komunikasi telah menjadi perioritas dalam
pelayanan maupun pendidikan terutama pada
area perawatan kanker dan paliatif ( duke,
2010 ). Jadi komunikasi merupakan cara
menyampaikan informasi mengenai
kemungkinan-kemungkinan apa saja yang dapat
dilakukan secara medik pada pasien berkenaan
dengan penyakitnya, menelusuri hal yang
menjadi perhatian bagi pasien dan keluarganya
• Jadi komunikasi merupakan alat sentral dalam
pelayanan kesehatan yang mana komunikasi
digunakan untuk mencapai berbagai tujuan
untuk membantu pasien dalam hal menerima
berita buruk, mengendalikan emosi akibat dari
penyakit yang sipatnya mengancam jiwa,
memahami dan mengingat informasi yang
komflek,
next
• memahami mengenai prognosis penyakit,
mengatasi dan mengendalikan ketidakpastian
disaat mempertahankan harapan, membangun
kepercayaan untuk keberlangsungan hubungan
jangka panjang secara klinis, membuat
keputusan mengenai pengobatan, dan menerima
perilaku mengenai promosi kesehatan ( owen &
jeffrey, 2008 )
Komunikasi dalam keperawatan
paliatif
• Komunikasi dalam perawatan paliatif
merupakan hal yang kompleks ( O’conor, Lee &
Aranda, 2012 ). Secara sederhana komunikasi
dimaknai sebagai proses dimana seseorang
membawa berita atau pesan dalam bentuk lisan
maupun tulisan dengan sebagai cara
penyampaiannya, dan menerima informasi
tersebut memiliki kewajiban untuk
menginterprestasikan pesan tersebut.
Model komunikasi dalam
perawatan paliatif
An interpersonal approach
• Komunikasi model interpersonal menitik
beratkan pada pentingnya perspektif mengenai
dimensi perawatan yang terkoordinasi pada
kondisi menjelang akhir hayat.
next
A social construction approach
• Komunikasi dengan pendekatan social
construction tentang isu akhir hayat akan
memberikan kesadaran betapa pentingnya dan
menariknya proses komunikasi saat ini,
bagaimana pemahaman sosial dapat
memproduksi dan memproduksi pola interaksi.
next
A critical cultural approach
• Pendekatan ini berupaya untuk mempertanyakan
bagaimana faktor ekonomi, materi dan sejarah
membentuk budaya untuk merespon, dan konsep
tentang kesehatan, sakit dan keputusan untuk
melakukan pengobatan.
A multi-method approach
• Pendekatan ini berfokus bagaimana seseorang
melakukan kontruksi ide dan mengemukakan apa
yang mereka maknai tentang sesuatu seperti arti
sebuah kesehatan dan penyakit terminal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses komunikasi dalam
perawatan paliatif
• Kesulitan dalam berkomunikasi kemungkinan
dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti
masalah dalam sistem keluarga, finansial,
pendidikan, masalah fisik dan keterbatasan,
serta tingkat koping dan kondisi berduka yang
dialami ( matzo, Sherman, Sheehan, Ferrell &
penn, 2003 )
next
• O’Connor, Lee & Aranda, 2012. menambahkan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
komunikasi dipelayanan perawatan paliatif
yaitu, perubahan kondisi pasien dn lingkungan
kerja
Keterampilan komunikasi dalam
setting perawatan paliatif
• 1. Keterampilan dasar dalam berkomunikasi
• CLASS merupakan sebuah metode wawancara
yang menggunakan 5 langkah sebagai protocol.
Metode ini merupakan teknik langsung untuk
mengatasi emosi yang dirasakan oleh pasien.
CLASS merupakan singkatan dari kelima
komponen dasar tersebut, yaitu : Context
( konteks seacara fisik maupun setting ),
Listening skills, Acknowledgement, of the
patient’s emotions, strategy for clinical
management, dan summary
Next
a. C (Context atau setting ) context dalam
wawancara seacra fisik dan termasuk lima
komponen utama yaitu menyediakan ruang
yang mamadai, bahasa tubuh, kontak mata,
sentuhan, dan pengantar atau perkenalan
b. Listening skills, secara umum ada 4 poin yang
sangat esensial dari keterampilan
mendengarkanyaitu, pertanyaan terbuka,
teknik fasilitasi, klarifikasi, dan mengendalikan
waktu dan interupsi.
next
c. Acknowledge, respon empati merupakan teknik
yang sangat baik selama proses komunikasi yang
penuh emosional, namun hal ini seringkali
dipersepsi dengan salah oleh para siswa atau
trainee. Respon empati tidak membutuhkan
perasaan pribadi dari petugas, jika pasien merasa
sedih maka sebagai perawat tidak diharuskan
untuk merasa sedih juga
next
d. Staregy management, beberapa teknik yang
dapat digunakan untuk membantu memastikan
bahwa anda mempersiapkan dan menyusun
rencana manajemen yang mana pasien akan
setuju dan akan mengikuti. Manajemen stategi
yang dapat dijadikan pedoman :
next
• Tentukan apa yang akan dinilai sebagai stategi
medis yang optimal.
• Melakukan penilaian dalam pikiran anda sendiri
atau dengan menanyakan pada pasien mengenai
harapan pasien mengenai kondisi, pengobatan,
dan hasil yang ingin dicapai
• Mengusulkan stategi, ketika menjelaskannya
pada pasien, terus-menerus.
• Kaji respon pasien dengan membuat catatan
kemajuan pasien dalam membentuk sebuah
rencana aksi
next
e. Summary, merupakan bagian akhir dari
wawancara. Summary dalam wawancara adalah
waktu yang penting untuk menekankan
mengenai pengobatan pasien. Untuk melakukan
summary yang baik maka ada 3 hal yang penting
untuk diketahui :
• Ikhtisar atau pengulangan poin pertama yang
dibahas dalam dialog
• Memberikan kesempatan pada pasien untuk
mengajukan pertanyaan
• Merencaranakan pertemuan atau interaksi
berikutnya ( kontrak yang jelas untuk kontak ).
• Thank You
Alhamdulillah
Mulhayana

Anda mungkin juga menyukai