PENDAHULUAN
Komunikasi menjadi salah satu keterampilan utama yang perlu dimiliki oleh seorang dokter.
Namun, terdapat beberapa tantangan dalam menyampaikan beberapa informasi kepada
pasien, salah satunya adalah saat tenaga medis harus menyampaikan berita buruk. Karena
dalam penyampaian berita buruk diperlukan perhatian dan pelatihan khusus agar dapat
melakukannya dengan benar. Maka dari itu, kali ini saya berkesempatan mempelajari dan
mencari jawaban dari berbagai referensi untuk menjawab 3 pertanyaan yang diberikan
kepada focus group 1, yaitu:
1. Apa definisi penyampaian berita buruk?
2. Bagaimana tahapan melakukan komunikasi saat penyampaian berita buruk?
3. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menyampaikan berita buruk?
JAWABAN
1. Definisi penyampaian berita buruk
Berita buruk adalah suatu situasi di mana tidak ada harapan lagi, adanya ancaman terhadap
kesejahteraan fisik dan mental seseorang, sesuatu yang menuntut perubahan gaya hidup
yang sudah menjadi kebiasaan, sesuatu yang membuat seseorang memiliki lebih sedikit
pilihan dalam hidupnya.
Sedangkan penyampaian berita buruk merupakan sebuah komunikasi yang terjadi antara
seorang tenaga kesehatan dengan pasiennya mengenai berita buruk tentang penyakit akut,
kronis hingga penyakit yang membatasi hidup yang dapat memiliki efek negatif pada hasil
dan kepuasan pasien.
3. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menyampaikan berita buruk?
Dalam penyampaian berita buruk, seorang dokter harus memperhatikan beberapa hal yang
boleh dan tidak boleh dilakukan saat penyampaian berita buruk tersebut, hal yang boleh
dilakukan saat menyampaikan berita buruk, yaitu:
Mendengarkan apa yang dirasakan pasien
Dengan mendengarkan apa yang dirasakan pasien, dokter dapat lebih mengerti dan
memahami apa yang dirakankan pasien, sehingga dokter dapat lebih mudah mencari
dan menyarankan tindak lanjut yang tepat agar pasien lebih tenang.
Memulai penyampaian informasi dengan merumuskan pertanyaan, pernyataan, dan
jawaban.
Saat memulai menyampaikan berita buruk, seorang dokter harus terlebih dahulu
mengetahui apa yang ingin diketahui pasien, dan apa yang pasien ketahui. Dengan
begitu dokter dapat menanyakan terlebih dahulu kepada pasien dan keluarganya apa
saja yang ingin diketahui oleh pasien.
Dapat menghilangkan beberapa rincian informasi
Informasi yang dimaksud adalah informasi yang dapat menimbulkan ancaman
langsung dan serius terhadap integritas fisik atau psikologis pasien sehingga
memengaruhi kesehatan pasiena dan memperlambat penyembuhannya.
Berempati dan mengusulkan saran tindak lanjut
Setelah menyampaikan informasi berita buruk, hal yang dapat dilakukan dokter adalah
berempati dengan memposisikan diri terhadap apa yang dirasakan pasien sehingga
dokter dalam memberi semangat dan saran tindak lanjut yang baik serta tepat.
Sedangkan hal-hal yang tidak dibolehkan saat menyampaikan berita buruk, yaitu:
Terburu-buru dalam penyampaian berita buruk.
Berita buruk terkadang memengaruhi pasien secara negatif terutama pada
psikologinya, sehingga tentu perlu berhati-hati dalam penyampaiannya, seorang dokter
perlu menyampaikan berita tersebut tanpa terburu-buru agar dapat dimengerti dan
diterima oleh pasien serta keluarganya secara perlahan.
Mengekspresikan sebuah keparahan.
Seorang dokter saat menyampaikan berita buruk harus menunjukkan ekspresi
keseriusan tetapi bukan keparahan berita yang disampaikan.
Memberikan ketakutan yang berlebihan kepada pasien
Berita buruk merupakan hal yang tidak diharapkan oleh pasien dan keluarganya, jika
seorang dokter memberikan informasi secara berlebih sehingga menyebabkan
ketakutan pada pasien tentu ini akan memengaruhi kesehatan pasien kedepannya,
terutama pada psikologi pasien.
Menyampaikan informasi dengan cara dan persepsi yang berbeda
Dalam penyampaian berita buruk, ada kemungkinan jika anggota keluarga
mengunjungi pasien pada waktu dan hari yang berbeda. Seringkali dokter perlu
memberi informasi secara individual kepada masing masing dari mereka. Jika dokter
menyampaikan informasi secara berubah-ubah tentu ini akan membentuk persepsi
yang berbeda-beda hingga terciptanya kebingungan.
REFERENSI