Lebih Baik
Penyampaian kabar atau berita baik selalu disambut dan agak mudah
disampaikan. Bahkan bila disampaikan dengan cara yang buruk, pasien sering
memaafkan kekurangannya jika mereka mendengar kabar baik. Tetapi berbeda hal
nya dengan Penyampaian kabar baik, Menyampaikan berita buruk sama sekali
berbeda. Berita buruk masih buruk meski sudah diantisipasi, Hal ini jauh lebih
buruk bila tidak diantisipasi. Bagaimanapun, perlu dikomunikasikan atau
diungkapkan kepada pasien, keluarga, atau kepada mereka yang mewakili pasien.
Bila terjadi sesuatu yang buruk, bukan hanya pasien dan keluarga yang merasa
tidak enak, sedih, dan kecewa. Kita, sebagai tenaga medis, merasakan hal yang
sama. Bahkan ketika semuanya selesai dengan sesuai, hampir semua orang merasa
mungkin seseorang atau sesuatu bisa dilakukan lebih atau lebih baik. Ini
merupakan perasaan alami dan sehat setelah ada kerugian (Javad & Panah, 2013).
Meskipun setiap perlakuan yang tepat, tidak biasa bila terjadi sesuatu yang
buruk. Seseorang dengan mudah bisa menyalahkan orang laindan beberapa
menyalahkan diri mereka sendiri. Sementara alasan kecelakaan seringkali
alasannya mungkin disembunyikan di suatu tempat di masa lalu atau disebabkan
oleh akumulasi kejadian yang bervariasi. Satu kata yang tidak benar atau tidak
akurat dapat menyebabkan kesalahpahaman atau ketidakpercayaan. Tuduhan yang
tidak adil atau salah tentang seseorang, sebuah sistem, atau bahkan instrumen
dapat menyebabkan kerugian yang tidak beralasan bagi orang-orang yang tidak
bersalah. Ketika terdapat kesalahan atau kerugian dan menimbulkan adanya
kesedihan yang meyelimuti, kita harus menyemangati dan mendorong satu sama
lain untuk menumbuhkan atau membangkitkan semangat agar lebih baik lagi dan
tidak mengulangi kerugian tersebut (Javad & Panah, 2013). Ketika ingin
menyampaikan berita buruk kita harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi cara penerimaan pasien terhadap berita buruk, yaitu : Faktor usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, kematangan pribadi, jenis kepribadian, faktor
sosial budaya, cara pandang tentang hidup itu sendiri dan lainnya.
Tahapan atau langkah yang harus diperhatikan dalam menyampaikan berita buruk
kepada pasien yaitu :
1. Persiapan
Pilihlah ruangan yang menjamin privasi dan usahakan pasien
bisa duduk dalam posisi yang nyaman.
Tanyakan kepada pasien apakah menghendaki orang lain untuk
menemaninya, baik itu suami/istri, anak, orangtua dan keluarga
lainnya.
Mulailah dengan memberikan pertanyaan seperti :
“Bagaimana perasaan anda sekarang ?”
2. Mencari tahu sebanyak apa informasi yang sudah dimiliki
Mulailah mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi
dari pasien supaya dapat memahaminya. Misalnya seperti ini:
Apakah pasien sudah mengetahui mengenai penyakit
dan situasinya ?
Contoh : “Saya menderita kanker paru-paru, dan saya
memerlukan pembedahan”.
Seberapa banyak yang diketahui ? Darimana semua itu?
Contoh : “ Dari dokter C mengatakan ada sesuatu
kelainan yang ditemukan pada foto hasil rontgen dada
saya”.
Situasi emosional seorang oasien. “ Saya takut jangan-
jangan saya terkena kanker, sampai-sampai seminggu
ini saya susah untuk tidur”.
3. Mencari tahu seberapa banyak informasi yang ingin diketahui oleh
pasien.
Penting untuk menanyakan pada pasien seberapa detil
informasi yang ingin didengarnya. Apakah sangat detil, atau
hanya gambaran besarnya saja.
Memperhatikan bagaimana cara bertanya dan reaksi pasien
karena setiap pasien tidak sama. Contoh beberapa pertanyaan
yang sering digunakan dalam hal ini, yaitu:
Bapak/ ibu, bila nanti situasi/hasil tes menunjukkan sesuatu
yang serius. Apakah saya bisa memberitahukan pada anda
mengenai masalah tersebut ?
Apakah bapak/ibu ingin saya menjelaskan dengan rinci atau
garis besarnya saja dari kondisi bapak/ibu sekarang ?
Bapak/ibu hasil tes anda sudah keluar. Apakah saya bisa
menjelaskan pada bapak/ibu, atau bapak/ibu ingin saya
menjelaskan kondisi anda pada keluarga ?
4. Berbagi Informasi
Hal ini penting untuk mempersiapkan segala data sebelum
bertemu dengan pasien.
Topik pada tahap ini biasanya mengenai diagnosis, terapi /
penanganan, serta dukungan / fasilitas apa saja yang bisa
diperoleh oleh pasien dan keluarganya.
Berikan informasi dalam potongan kecil, dan pastikan untuk
berhenti menjelaskan atau beri jeda diantara sebagian informasi
itu untuk memastikan bahwa pasien paham dengan yang
dijelaskan.
Ingatlah untuk menerjemahkan istilah medis ke dalam bahasa
Indonesia, dan jelaskan dengan lebih sederhana. Contoh bahasa
yang digunakan dalam menyampaikan berita buruk, yaitu
seperti:
“Bu Ajeng, hasil tes putri anda sudah keluar dan
ternyata hasilnya tidak sesuai seperti yang kita
harapkan. Hasil tersebut menunjukan bahwa putri anda
terkena leukimia”.
“Pak Burhan, saya khawatir bahwa kabar yang saya
sampaikan adalah kabar yang kurang baik. Hasil tes
anda ternyata menunjukan bahwa anda positif terkena
HIV’’.
5. Menanggapi perasaan pasien
Saya tahu bahwa hasil ini tidak sesuai dengan apa yang kita
harapkan
Setelah mengetahui hasilnya, kira-kira hal apakah yang bisa
saya bantu ?