Anda di halaman 1dari 17

JURNAL

PENGARUH GEN ALBINO TERHADAP KETURUNAN

Oleh:
Elvina Azaria Putri
NIM 8881210018
KEDOKTERAN
(8881210018@untirta.ac.id)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2021
Jurnal Pengaruh Gen Albino Terhadap Keturunan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Artikel Jurnal
PENGARUH GEN ALBINO TERHADAP KETURUNAN
The effect of the albino gene on descendant
Elvina Azaria Putri
8881210018
Jurusan Kedokteran
Fakultas Kedokteran
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
elvinaazariaputri@gmail.com

ABSTRAK: Albino adalah orang yang tidak mempunyai warna, atau pigmen. Albino
merupakan sebuah kelainan genetik, serta bukan merupakan penyakit infeksi yang
dapat ditularkan melalui kontak fisik, tranfusi darah, dsb. Gen albino menyebabkan
tubuh tidak dapat membuat pigmen melanin, sehingga seseorang yang memiliki
penyakit ini tidak memiliki pigmen yang mengakibatkan kerentanan terhadap kanker
kulit dan gangguan penglihatan. albino adalah hasil dari kelainan biologi dari gen-
gen resesif yang diturunkan dari orang tua. Mutasi pada salah satu dari beberapa
gen dalam tubuh menyebabkan adanya albinisme. Mutasi pada suatu gen tertentu
dapat menyebabkan jumlah melanin menurun bahkan hingga melanin tidak dapat
diproduksi sama sekali dalam tubuh. Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji
mengenai berapa besar pengaruh yang diberikan gen albino orang tua terhadap
keturunannya. Berdasarkan pengamatan melalui metode pencarian Pustaka, dapat
diketahui bahwa gen albino pada orang tua yang normal resesif atau pembawa gen
albino (carrier) memiliki peluang sebesar 25% untuk memiliki anak penderita albino.
Kata kunci: Albino, Mutasi Gen, Melanin.

ABSTRACT: Albinos are people who do not have color, or pigment. Albino is a
genetic disorder, and not an infectious disease that can be transmitted through
contact, blood transfusion, etc. The albino gene causes the body to be unable to make
the pigment melanin, so a person who has this disease does not have the pigment
resulting in susceptibility to skin cancer and impaired vision. Albinism is the result of
a biological disorder of recessive genes that are passed down from parents.
Mutations in one of several genes are the most common cause of albinism. Mutations
in this gene can cause the amount of melanin to decrease or even melanin is not
produced at all. The focus of this research is to examine how much influence parents'
albino genes have on their offspring. Based on observations through the library
search method, it can be seen that the albino gene in normally recessive parents or
carriers of the albino gene (carrier) has a 25% chance of having a child with albino.

Keywords: Albino, Gene Mutation, Melanin.

PENDAHULUAN dalamnya. Dalam penurunan sifat,

1.1. Latar Belakang sering kali terjadi beberapa kelainan.


Kelainan genetik diketahui sebagai
Istilah genetika atau yang lebih sering
sifat resesif sederhana. Keparahan
disebut ilmu keturunan sangat
berbagai kelainan ini berkisar dari
berpengaruh penting bagi kehidupan
yang relatif ringan, misalnya
suatu makhluk hidup. Ilmu genetika
albinisme hingga yang mengancam
merupakan sebuah cabang ilmu
nyawa jiwa seperti fibrosis sistik.
biologi yang mempelajari tentang
Salah satu kelainan genetik itu ialah
sifat keturunan (hereditas) yang
penyakit albino. Oleh karena itu,
diwariskan terhadap keturunannya
dalam makalah ini akan dibahas
serta variasi yang mungkin timbul di
mengenai apa itu kelainan genetik yang menyebabkan perubahan dari
albino berserta pengaruh genetik produksi melanin dalam tubuh
albino orang tua terhadap menyebabkan adanya albino.
keturunannya.
Seseorang bisa saja menjadi karier
Albino berasal dari Bahasa yunani dari gen albino tanpa menyadarinya
“Albus” yang memiliki arti putih, karena karier dari gen albino ini tidak
dapat disebut juga hypomelanism atau menunjukkan fenotif tertentu.
hypomelanosis, yang merupakan salah Sehingga, hal ini mengakibatkan
satu bentuk dari hypopigmentary seorang anak yang menderita albino
congential disorder. Albino adalah dapat muncul dari orang tua yang
orang yang tidak mempunyai warna, tidak albino atau normal. Albino tidak
atau pigmen. Albinism merupakan terpengaruh gender, kecuali jenis
kelainan genetik, dan bukan penyakit ocular albino (terkait dengan
infeksi yang dapat ditularkan melalui kromosom X), sehingga pria lebih
kontak fisik, tranfusi darah, dsb. Gen sering terkena ocular albino.
albino menyebabkan tubuh tidak Penderita albino tidak memiliki
dapat membuat pigmen melanin, pigmen melanin untuk melindungi
sehingga seseorang yang memiliki kulitnya dari radiasi ultraviolet dan
penyakit ini tidak memiliki pigmen efek buruk dari matahari, sehingga
yang mengakibatkan kerentanan mereka yang menderita albino perlu
terhadap kanker kulit dan gangguan melindungi kulitnya dari bahaya
penglihatan. Sebagian besar bentuk tersebut.
albino adalah hasil dari kelainan
biologi dari gen-gen resesif yang 1.2. Rumusan Masalah
diturunkan dari orang tua, walaupun
1. Apa yang dimaksud dengan
dalam kasus-kasus yang jarang dapat
albino?
diturunkan dari ayah/ibu saja. Ada
2. Apa saja ciri fisik dari albino?
mutasi genetik pada tubuh seseorang
3. Apa saja klasifikasi albino? keturunannya. Dalam ilmu genetika,
4. Apa penyebab dari albino? terdapat istilah fenotip yang berarti
5. Bagaimana pengaruh genetik sifat keturunan yang muncul atau
albino terhadap keturunannya? dapat dilihat. Contohnya adalah warna
6. Bagaimana cara menangani kulit, warna rambut, warna mata, dan
albino? lainnya. Terdapat juga istilah genotip
yang berarti susunan genetik seseorang
1.3. Tujuan yang diturunkan dari induknya.

1. Untuk mengetahui apa itu albino Genotip ini memiliki sifat cirinya tidak

2. Untuk mengetahui ciri fisik orang muncul dan tidak tampak.

yang mengidap albino


3. Untuk mengetahui tipe atau jenis 2.2. Gen Tautan Kromosom Seks

albino Tautan kromosom seks merupakan


4. Untuk mengetahu penyebab dari suatu gen atau beberapa gen yang
albino berikatan dengan kromosom X. Dari
5. Untuk mengetahu pengaruh gen peta silsilah atau yang sering disebut
albino terhadap keturunannya. pedigree, dapat terlihat bahwa pola
6. Untuk mengetahui cara hereditas manusia dapat dipengaruhi
penanganan albino oleh jenis kelamin maupun tidak. Sifat
keturunan yang dipengaruhi oleh jenis
KAJIAN TEORI kelamin berarti gen menurun tersebut
terletak di kromosom X. Sedangkan,
2.1. Pola Hereditas Manusia pada sifat keturunan yang tidak

Salah satu cabang ilmu biologi adalah dipengaruhi oleh jenis kelamin berarti

pola hereditas pada makhluk hidup, letak gen menurunnya berada diluar

salah satunya pada manusia. Hereditas kromosom X yaitu di kromosom tubuh

adalah pewarisan sifat fisik maupun atau lebih sering disebut dengan

perilaku dari induk makhluk hidup ke autosom.


Jenis Penelitian pada makalah jurnal
2.3. Albino dan Albinism ini yaitu menggunakan jenis penelitian

Albino diambil dari bahasa Latin yaitu kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

albus yang memiliki arti putih, biasa suatu jenis penelitian yang

juga disebut hypomelanism atau menghasilkan data berupa deskriptif

hypomelanosis, merupakan salah satu melalui kata-kata atau lisan yang

bentuk dari hypopigmentary diperoleh dari cara diamati dan

congenital disorder. Albino adalah dianalisis. Penelitian kualitatif

sebutan bagi penderita Albinism. berfokus pada pengamatan yang

Albinism merupakan penyakitnya mendalam sehingga jenis penelitian ini

orang albino yaitu suatu kelainan pada dapat mendorong penulis terhadap

pigmen seseorang yang dapat terjadi pemahaman terhadap substansi dari

pada kulit, rambut hingga mata. Hal ini suatu peristiwa. Maka dari itu, penulis

dikarenakan penyakit albinism memilih jenis penelitian ini karena

merupakan sebuah penyakit yang dirasa sangat cocok digunakan pada

membuat seseorang tidak memiliki judul makalah jurnal “pengaruh gen

pigmen melanin dalam tubuhnya. albino terhadap keturunan”.

Penyakit tersebut bersifat genetik atau


dapat diwariskan dari orang tua. 3.2. Teknik Pengumpulan Data

Albinism adalah penyakit genetik yang Dalam pembuatan jurnal “Pengaruh


diturunkan oleh induk terhadap Gen Albino Terhadap Keturunan”
keturunannya. Kelainan genetik ini selain perlunya menggunakan metode
diketahui diwariskan sebagai sifat yang tepat, penulis juga merasa perlu
resesif sederhana. untuk memilih teknik pengumpulan
data yang tepat pula agar data yang
METODA diberikan dapat relevan dan akurat.

3.1. Jenis Penelitian Sehingga penelitian dalam pembuatan


jurnal ini dapat mengolah data dan
menjabarkan pembahasan secara tepat. merupakan jenis teknik
Teknik pengumpulan data yang serasa pengumpulan data studi pustaka
tepat dipilih oleh penulis adalah yang dilakukan oleh peneliti
pengumpulan melalui studi Pustaka. dengan mengumpulkan sejumlah
buku buku, jurnal ilmiah dan
Studi pustaka merupakan teknik referensi lainnya yang berkaitan
pengumpulan data yang dilakukan dengan masalah dan tujuan
untuk mencari data atau informasi penelitian.
melalui membaca jurnal ilmiah, buku-
buku referensi serta berbagai bahan  Internet Searching
publikasi yang tersedia. Pencarian
Internet searching adalah jenis
informasi tersebut berguna untuk
teknik pengumpulan data studi
mempelajari berbagai hal yang ada
Pustaka yang dilakukan oleh
didalam sumber bacaan yang dapat
peneliti dengan cara
memberikan informasi yang berguna
mengumpulkan data melalui
untuk memecahkan masalah yang
internet dengan alat atau
sedang diteliti. Dalam pencariannya
software pencarian tertentu pada
pun, terdapat berbagai teknik, yaitu:
server-server yang tersambung
dengan internet yang tersebar di
 Studi Literatur
berbagai penjuru dunia.
Studi literatur adalah
serangkaian kegiatan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
berkenaan dengan metode
4.1. Pengertian Albino dan
pengumpulan data pustaka, Albinism
membaca dan mencatat, serta
Albino diambil dari bahasa Latin yaitu
mengelolah bahan penelitian.
albus yang berarti putih, sering juga
Menurut Danial dan Warsiah
disebut hypomelanism atau
(2009:80), Studi Literatur
hypomelanosis, adalah salah satu
bentuk dari hypopigmentary resesif adalah gen yang tidak muncul
congenital disorder. Albino merupakan pada fisik diri kita sedangkan gen
sebutan bagi orang yang penderita dominan adalah gen yang muncul pada
Albinism. Albinism adalah suatu diri kita dan menjadi sifat fisik dari
kelainan pigmentasi bawaan yang kita. Hilangnya pigmen pada penderita
dapat terjadi pada kulit, rambut hingga albino mengakibatkan mereka menjadi
mata. Hal ini dikarenakan penyakit sangat sensitif terhadap cahaya
albinism menyebabkan kurang atau matahari sehingga kulitnya tidak tahan
tidak adanya pigmen melanin di dalam dan mudah terbakar panas matahari,
tubuh. Keadaan tersebut bersifat sehingga mereka harus melindungi
genetik atau diwariskan. Albinism kulit mereka dengan menggunakan
adalah penyakit genetic yang sunblock atau pelindung lainnya. Ciri-
diturunkan oleh induk terhadap ciri seorang albino adalah mempunyai
keturunannya. Kelainan genetik ini kulit dan rambut secara abnormal putih
diketahui diwariskan sebagai sifat susu atau putih pucat dan memiliki iris
resesif sedeherna. merah muda atau biru dengan pupil
merah.
Albino merupakan murni penyakit
kelainan genetik dan bukan penyakit 4.2. Ciri Fisik Albino
infeksi yang dapat ditularkan memalui
Ciri seseorang yang mengidap
kontak fisik ataupun melalui transfusi
penyakit albino adalah sebagai berikut:
darah. Penyakit albino terjadi pada
 Mempunyai kulit dan rambut
anak yang orang tuanya normal resesif
yang berwarna putih tanpa
karena albino merupakan gen yang
berpigmen.
bersifat tetap dan dapat diturunkan dari
 Memiliki iris yang biasanyya
induk yang ada diatasnya, karena
berwarna merah muda atau biru.
albino merupakan panyakit perpaduan
 Hilangnya pigmen melanin
gen resesif pada orang tua dan menjadi
gen dominan pada anak mareka. Gen
 Mata albino sangat peka bola mata yang disebabkan
terhadap cahaya karena buruknya transmisi
 Rabun dekat dan rabun jauh impuls ke otak, biasanya terjadi
yang sangat ekstrim karena kondisi lain seperti
strabismus.

Umumnya, seseorang yang mengidap


albino juga memiliki kelainan mata Hilangnya pigmen pada penderita

sebagai berikut : albino juga mengakibatkan kulit


menjadi terlalu sensitif pada cahaya
 Nystagmus, yaitu pergerakan
matahari, bahkan mudah terbakar,
bola mata yang irregular dan
sehingga penderita albino sebaiknya
rapid dalam pola melingkar
menghindari cahaya matahari atau
 Strabismus, yaitu kesalahan
melindungi kulit mereka. Penyakit
dalam refraksi seperti miopi,
albino tidak bisa disembuhkan secara
hipertropi, dan astigmatisma.
total secara keseluruhan tetapi ada
 Fotofobia, yaitu hipersensitivitas beberapa cara yang dilakukan untuk
terhadap cahaya. memeprbaiki kualitas hidup mereka
 Hipoplasi foveal adalah kurang menjadi lebih baik. Yang harus
berkembangnya fovea yaitu dilakukan adalah melindungi mata dari
bagian tengah dari retina, cahaya terang dan juga melindungi
sedangkan Hipoplasi nervus kulit agar tidak terbakar dari cahaya
optikus, yaitu kurang matahari.
berkembangnya nervus optikus.
 Abnormal decussation (crossing) 4.3. Jenis-jenis Albino
dari fiber nervus optikus pada
Terdapat dua jenis utama dari albino
chiasma optikus.
pada manusia, yaitu :
 Ambliopia, yaitu penurunan 1. Oculocutaneous albinism
akuisitas dari satu atau kedua merupakan jenis albino yang
paling sering dijumpai pada pada bagian kulit dan mata
penderita albino. jenis albino ini, sehingga kedua bagian tersebut
menyebabkan kehilangan tidak bisa berfungsi sebagai
pigmen pada mata dan kulit mana mestinya. Seperti pada
hingga rambut. Tubuh penderita mata penderita albino sering
albino ini secara total tidak dapat sekali mengalami seperti
memproduksi pigmen melamin berikut :
sehingga penderita tidak  Photophobia : hipersensivitas
memiliki warna pada hampir pada cahaya terang.
seluruh bagian tubuhnya, seperti  Strabismus : mata yang
mata, rambut, dan kulit. cenderung suka menutup
seperti orang yang mengantuk
Oculocutaneous Albinism  Amblyopia : tidak jelas dalam
(OCA) dapat dibagi menjadi melihat sesuatu karena buruk
beberapa tipe, yaitu OCA IA, nya transmisi sinyal keotak.
OCA IB, OCA 2, OCA 3,dan Ocular Albinism (OA) dapat
OCA 4. dibagi menjadi 3 tipe, yaitu
OA1, OA2, dan OA3.

2. Ocular albinism merupakan jenis


albino yang hanya kehilangan 3. Recessive total albinism with
pigmen pada mata, sedangkan congenital deafness
pada rambut dan kulit penderita
normal. Namun, beberapa
4. Albinism black-lock cell-
memiliki penampilan warna
migration disorder syndrome
mata normal biarpun mata
(ABCD)
mereka tidak dapat berfungsi
baik sebagaimana mestinya.
Albino ini biasanya menyerang
5. Albinism-deafness syndrome albinisme. Albino tidak terpengaruh
(ADFN) (yang sebenarnya lebih gender, kecuali jenis ocular albino
berhubungan dengan vitiligo). yang terkait dengan kromosom X,
sehingga pria lebih sering terkena
ocular albino. Karena penderita albino
Hanya tes genetik satu-satunya cara
tidak mempunyai pigmen melanin
untuk mengetahui seorang albino
(berfungsi melindungi kulit dari radiasi
menderita kategori yang mana,
ultraviolet yang datang 6 dari
walaupun beberapa tipe albino dapat
matahari), mereka menderita karena
diketahui dari penampilannya.
sengatan sinar matahari, yang bukan
merupakan masalah bagi orang biasa.
4.4. Penyebab Albino
Mutasi karena perubahan struktur
Mutasi salah satu dari beberapa gen kromosom atau kerusakan bentuk
menjadi penyebab paling umum dari kromosom disebut juga dengan istilah
albinisme. Masing-masing gen akan aberasi.
memberikan petunjuk kode kimia
untuk membuat salah satu dari Albino terjadi karena adanya mutasi
beberapa protein yang terlibat dalam titik pada satu basa nukleotida no.1122
produksi melanin. Mutasi pada dari C menjadi G. Mutasi titik tersebut
beberapa gen menyebabkan jumlah terjadi pada kodon 374 dan
melanin menurun bahkan mungkin menyebabkan perubahan asam amino
melanin tidak diproduksi sama sekali. fenilalanin (UUC) menjadi asam
Seseorang dapat mengalami gangguan amino leusin (UUG), sehingga dapat
albinisme jika dia mewarisi dua ditulis p.374Phe/Leu dan merupakan
salinan gen resesif yang bermutasi dari mutasi missense. Perubahan asam
masing-masing gen setiap orang amino fenilalanin menjadi asam amino
tuanya. Namun, jika ia hanya memiliki leusin pada transmembran domain 8
satu salinan gen saja dari orang tuanya, tersebut menyebabkan perubahan
ia tidak akan mengalami gangguan fungsi dari protein yang dibentuk
sehingga mengakibatkan protein Albinism merupakan salah satu
primer yang terbentuk menjadi penyakit yang disebabkan oleh genetik
abnormal dan tidak fungsional untuk atau biasa disebut juga keturunan. Gen
transporter. Protein MATP ini albinism ini dikendalikan oleh gen
berfungsi sebagai pengangkut asam autosom yang bersifat resesif yang
amino tirosin dan transporter membran biasanya dilambangkan dengan huruf
yang mengatur lalu lintas protein “a”, sedangkan gen normal
melanosomal dan substansi lain ke dilambangkan oleh “A”. Jika
melanosome. Terbentuknya protein seseorang bergenotip “aa” maka orang
MATP abnormal tersebut tersebut akan menderita albino,
menyebabkan proses pengemasan sedangkan jika seseorang bergenotip
protein pada post golgi terganggu, “Aa” maka orang tersebut normal
sehingga tirosin dibawa oleh protein tetapi berpotensi membawa gen albino
MATP abnormal menuju melanosit kepada keturunannya, sering juga
yang belum matang yang disebut normal heterozigot. Pada orang
mengakibatkan proses produksi yang bergenotip “AA” maka orang
tirosinase dan jalur intraselular ke tersebut normal.
melanosom ikut terganggu. Gangguan
pada jalur intraselular menyebabkan
tirosinase tidak dibawa ke melanosom
dengan sempurna untuk memproduksi
melanin, tetapi disekresikan ke luar
sel. Hal ini mengakibatkan enzim
tirosinase yang dihasilkan beraktivitas
rendah.

4.5. Pengaruh Gen Albino Dalam gambar dapat dilihat jika


terhadap Keturunan seseorang yang normal heterozigot
menikah dengan orang yang normal kondisi mata terdiri dari rehabilitasi
heterozigot juga, maka kemungkinan visual. Pembedahan mungkin untuk
atau peluang memiliki keturunan yang otot mata untuk menurunkan
menderita albino adalah sebesar 25 %. nystagmus, strabismus, dan kesalahan
refraksi seperti astigmatisma.
4.6. Cara Penanganan Albino
Albino adalah suatu kondisi yang tidak Pembedahan strabismus mungkin
dapat diobati atau disembuhkan, tetapi mengubahan penampilan dari mata.
ada beberapa hal kecil yang dapat Pembedahan untuk nistagmus
dilakukan untuk memperbaiki kualitas mungkin dapat mengurangi perputaran
hidup. Yang terpenting adalah bola mata yang berlebihan. Efektifitas
memperbaiki daya lihat, melindungi dari semua prosedur ini bervariasi,
mata dari sinar terang, dan tergantung dari keadaan masing-
menghindari kerusakan kulit dari masing individu. Namun harus
cahaya matahari. Kesuksesan dalam diketahui, pembedahan tidak akan
terapi tergantung pada tipe albino dan mengembalikan fovea ke kondisi
seberapa parahnya gejala. Biasanya, normal dan tidak memperbaiki daya
orang dengan ocular albinism lebih lihat binocular. Dalam kasus esotropia
mempunyai pigmen kulit normal, (bentuk “crossed eyes” dari
sehingga mereka tidak memerlukan strabismus), pembedahan mungkin
perlakuan khusus pada kulit. membantu daya lihat dengan
memperbesar lapang pandang (area
1. Pembedahan yang tertangkap oleh mata ketika mata
Pembedahan adalah salah satu cara melihat hanya pada satu titik).
untuk mengobati beberapa kelainan
mata yang terjadi pada penderita 2. Bantuan daya Lihat
albino. Tidak 100% sembuh tetapi
Penggunaan kacamata juga dapat
mata mereka bisa berfungsi dengan
membantu penderita albino. Kacamata
baik. Biasanya, pengobatan untuk
dan ‘bantuan daya lihat’ lain dapat matahari dan radiasi sinar ultraviolet.
membantu orang albino, walaupun Karena itu mereka harus melindungi
daya lihat mereka tidak dapat diri mereka dengan mengunakan
dikoreksi secara lengkap. Beberapa sunblock, sunscreen, dan dilarang
penderita albino cocok menggunakan terkena sinar matahatri Penderita
bifocals (dengan lensa yang kuat untuk albino diharuskan menggunakan
membaca), sementara yang lain lebih sunscreen ketika terkena cahaya
cocok menggunakan kacamata baca. 7 matahari untuk melindungi kulit
Penderita pun dapat memakai lensa prematur atau kanker kulit. Baju
kontak berwarna untuk menghalangi penahan sinar matahari dan pakaian
tranmisi cahaya melalui iris. Beberapa renang juga merupakan alternatif lain
menggunakan bioptik, kacamata yang untuk melindungi kulit dari cahaya
mempunyai teleskop kecil di atas atau matahari yang berlebihan. Penggunaan
belakang lensa biasa, sehingga mereka kacamata dan topi dapat membantu
lebih dapat melihat sekeliling pula. Barang lain yang dapat
dibandingkan menggunakan lensa membantu orangorang dengan albino
biasa atau teleskop. Walaupun masih adalah menghindari perubahan tiba-
menjadi kontroversi, banyak tiba dari situasi cahaya dan
ophthalmologist menyarankan menambahkan kaca penahan sinar
penggunaan kacamata dari masa kecil matahari. Cahaya lebih baik tidak
sehingga mata dapat berkembang langsung mengenai posisi biasa dari
optimal. penderita albino. Jika mungkin,
penderita albino lebih memilih untuk
3. Perlindungan terhadap Sinar terkena cahaya di bagian punggung
Matahari daripada di bagian muka.

Penderita albino yang tidak


SIMPULAN DAN SARAN
mempunyai pigmen melamin yang
berfungsi melindungi kulit dari sinar Albino adalah orang yang tidak
mempunyai warna, atau Kami selaku mahasiswa berharap
pigmen.Albino adalah kelainan dengan pembuatan paper dalam bentuk
genetik, dan bukan penyakit infeksi makalah ini, dapat memberikan
yang dapat ditransmisi melalui kontak, manfaat dalam proses belajar mengajar
tranfusi darah, dsb. Gen albino pada mata kuliah anatomi fisiologi
menyebabkan tubuh tidak dapat manusia. Dan tetap mengharapkan
membuat pigmen melanin, sehingga bimbingan lebih dalam lagi dari para
seseorang yang memiliki penyakit ini Dosen Pengampuh mengenai penyakit
tidak memiliki pigmen yang “Albino”.
mengakibatkan kerentanan terhadap
kanker kulit dan gangguan
penglihatan. Sebagian besar bentuk DAFTAR PUSTAKA
albino adalah hasil dari kelainan Campbell. Reece. (2008). Biologi.
biologi dari gen-gen resesif yang Edisi 8. Jilid 1. Pearson Education
diturunkan dari orang tua, walaupun Inc.
dalam kasus-kasus yang jarang dapat
Nurachmah, Elly. Angriani, Rida.
diturunkan dari ayah/ibu saja. Ada
(2010). Dasar-dasar anatomi dan
mutasi genetik lain yang dikaitkan
fisiologi. Singapore: Elsevier.
dengan albino, tetapi semuanya
Iswari, Mega. Nurhastuti. (2018).
menuju pada perubahan dari produksi
Anatomi, fisiologi dan genetika.
melanin dalam tubuh. Berdasarkan
Padang: Universitas Negeri
pengamatan melalui metode pencarian
Padang.
Pustaka, dapat diketahui bahwa gen
Zahra, Syaffa. (2010). Anatomi dan
albino pada orang tua yang keduanya
fisiologi hidung. Semarang:
normal resesif atau pembawa gen
Universitas Diponegoro
albino (carrier) memiliki peluang
Sudibjo, Prijo. (2011). Opthalmologi.
sebesar 25% untuk memiliki anak
Yogyakarta: Universitas Negeri
penderita albino.
Yogyakarta.
Nugroho, Setyo. (2009). Anatomi dan
fisiologi pendengaran perifer.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Tranggono. Latifah. (2007). Buku
pegangan ilmu pengetahuan
kosmetik. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Handayani, Nur. Sukmawati, Feri.
Pratiwi, Rarastoeti. (2011).
Mutasi missense (p.374phe/leu)
pada ekson 5 gen matp, penyebab
oculocutaneous albinism tipe 4
(oca4) di wonosobo, jawa tengah.
Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada
Newton, J.M., Cohen-Barak,O.,
Hagiwara, N., Gardner, J.M.,
Davisson, M.T., King, R.A. and
Brilliant. (2001). Mutation in
human orthologue of the mouse
underwhite gene (uw) underlie a
new form of oculocutaneous
albinism OCA 4. Am. J. Hum.
Gen.c.69: 981-988

Anda mungkin juga menyukai